Anda di halaman 1dari 33

Nama : Arni Diana Br Harahap

NIM :0502172327
Kelas :Akuntansi Syari’ah V F
Makul: Akuntansi Sektor Publik

Tugas E-learning
Rumah Sakit Umum Haji Surabaya telah memberikan jasa kepada para pasiennya total senilai
Rp2.600.000 jika diukur dengan menggunakan tarif standar. Dari jumlah ini terdapat penyesuaian
kontraktual yang harus dikurangkan senilai Rp 240.000.
1. Piutang 2.600.000
Pendapatan jasa pasien. 2.600.000
2. Penyesuaian kontraktual. 240.000
Piutang. 240.000
Selain pendapatan dari pasien yang berasal dari pasiennya, Rumah sakit umum haji Surabaya juga
memperoleh pendapatan dari kantin, apotik, dan lahan parker yang dikelolanya total senilai Rp
30.000
3. Kas. 30.000
Pend.program lainnya 30.000
Selama 2016, Rumah Sakit umum haji surabaya mengakui beban operasi senilai Rp 2.590.000.
Dari jumlah itu, senilai Rp 2.125.000 dibayar tunai dan sisanya merupakan penggunaan aktiva
dibayar di muka, penyisihan piutang tak tertagih, depresiasi, dan utang. Selain itu Rumah Sakit
Impian juga menerima sumbangan jasa senilai Rp 10.000,00. Ayat jurnalnya adalah sebagai
berikut:
4. Belanja- Jasa Keperawatan 800.000
Belanja- Jasa Profesional Lainnya 620.000
Belanja- Jasa Umum 700.000
Belanja- Jasa Fiskal 100.000
Belanja- Jasa Administrasi 80.000
Belanja- Biaya Malpraktik 30.000
Belanja- Piutang Tak Tertagih 60.000
Belanja- Depresiasi 200.000

[Type text] Page i


Kas 2.125.000
Estimasi Piutang Tak Tertagih 60.000
Persediaan 90.000
Belanja Dibayar di Muka 5.000
Akumulasi Depresiasi 200.000
Utang Usaha 50.000
Utang Gaji 30.000
Utang Biaya Malpraktik 30.000
5. Belanja- Jasa Profesional Lainnya 10.000
Pendapatan Donasi Jasa 10.000

Selain donasi jasa seperti disinggung di atas, Rumah Sakit umum haji surabaya juga menerima
donasi aktiva dalam bentuk uang tunai senilai Rp 63.000 dan dalam bentuk obat- obatan senilai Rp
30.000. Kedua donasi tersebut tidak terikat penggunaannya. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
6. Kas 63.000
Sumbangan- Tidak Dibatasi 63.000
7. Kas 30.000
Sumbangan- Tidak Dibatasi 30.000

Pendapatan lain yang diperoleh Rumah Sakit umum haji Surabaya selama 2016 adalah pendapatan
senilai Rp 10.000 dari investasi yang dananya ditentukan oleh direksi rumah sakit sendiri bagi
pengembangan rumah sakit di masa depan. Sebagai tambahan, Rumah Sakit Impian juga
memperoleh keuntungan senilai Rp 5.000 dari penjualan peralatannya. Ayat jurnalnya adalah
sebagai berikut:

8. Kas- Disisihkan untuk Pembangunan Gedung 10.000


Pendapatan Investasi 10.000
9. Kas 55.000
Akumulasi Depresiasi 50.000
Aktiva Tetap 100.000
Keuntungan Penjualan Aktiva 5.000

[Type text] Page ii


Berikut ini adalah data mengenai transfer dari Dana Terikat ke Dana Tidak Terikat.
Jumlah Dana Terikat Deskripsi
(Rp)
180.000 Dana untuk Tujuan Khusus Dana dalam bentuk uang tunai
untuk riset dan pendidikan
200.000 Danan Penggantian dan Dana dalam bentuk uang tunai
Pengembangan Fasilitas untuk membeli peralatan
25.000 Dana Penggantian dan Perluasan Peralatan yang sudah dapat
Gedung digunakan untuk kegiatan operasi
12.000 Dana Terikat Waktu Penarikan piutang

Ayat Jurnalnya adalah sebagai berikut:


10. Kas 180.000
Penerimaan Transfer- Pelepasan Saldo Dana 180.000
11. Kas 200.000
Penerimaan Transfer- Pelepasan Saldo Dana 200.000
12. Aktiva Tetap 25.000
Penerimaan Transfer- Pelepasan Saldo Dana 25.000
13. Kas 12.000
Penerimaan Transfer- Pelepasan Saldo Dana 12.000

Sedangkan berikut adalah ayat- ayat jurnal untuk mencatat beberapa transaksi lain dalam Dana
Umum dari Rumah Sakit umum haji surabaya selama tahun 2016
14. Kas 2.250.000
Estimasi Piutang Tak Tertagih 50.000
Piutang 2.300.000
15. Persediaan 50.000
Kas 50.000
16. Kas 50.000
Investasi 50.000
17. Aktiva tetap 250.000
[Type text] Page iii
Kas 250.000
18. Wesel Bayar 5.000
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 60.000
Utang Usaha 90.000
Utang Gaji 25.000
Kas 180.000
19. Kas 35.000
Utang Pihak Ketiga 35.000
20. Utang Jangka Panjang 50.000
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 50.000
21. Investasi 15.000
Keuntungan Investasi Belum Direalisasi 15.000

Dana Untuk Tujuan Khusus


Rumah sakit juga membentuk suatu dana untuk keperluan- keperluan khusus yang disebut
Dana untuk Tujuan Khusus. Danan ini seperti juga dana terikat lainnya, tidak mencatat belanja.
Dana ini hanya mencatat aktiva yang penggunaannya dibatasi sampai Dana Umum memenuhi
persyaratan untuk menggunakan aktiva tersebut, biasanya setelah melakukan belanja operasi yang
sesuai dengan persyaratan atau setelah direksi rumah sakit menyetujui belanja tersebut. Dalam hal
ini aktiva ditransfer dari Dana unutk Tujuan Khusus ke Dana Umum untuk membayar belanja
operasi dimaksud.
Selama tahun 2016, Dana untuk tujuan Khusus dari Rumah Sakit umum haji surabaya mencatat
pendapatan senilai Rp 66.000 dari investasi dengan menggunakan aktiva dalam dana tersebut, dan
mencatat sumbangan dari sponsor/ donor senilai Rp 115.000. Ayat jurnalnya adalah sebagai
berikut:
22. Kas 66.000
Pendapatan Investasi- Terikat 66.000
23. Kas 115.000
Sumbangan- Terikat 115.000
Karena telah memenuhi persyaratan untuk digunakan dalam operasi selama tahun 2016,maka
dana senilai Rp 180.000 ditransfer dari Dana untuk Tujuan Khusus ke Dana Umum. Ayat
Jurnalnya adalah sebagai berikut:

[Type text] Page iv


24. Pengeluaran Transfer- Pelepasan Saldo Dana 180.000
Kas 180.000

Dana Terikat Waktu


Selama tahun 2016 Dana Terikat Waktu dari Rumah Sakit Impian mengakui piutang senilai Rp
12.000 yang langsung ditransfer ke Dana Umum. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
25. Kas 12.000
Piutang 12.000
26. Pengeluaran Transfer- Pelepasan Saldo Dana 12.000
Kas 12.000

Dana Penggantian dan Pengembangan Fasilitas


Selama tahun 2016 Dana Penggantian dan Pengembangan Fasilitas dari Rumah Sakit umum
haji surabaya mendapatkan donasi dari pihak sponsor senilai Rp 25.000 dalam bentuk peralatan
dan senilai Rp 60.000 dalam bentuk uang tunai. Selain itu Rumah Sakit umum haji surabaya juga
memperoleh pendapatan investasi senilai Rp 7.000 dari dana yang dikelola dalam dana ini. Ayat
jurnalnya adalah sebagai berikut:
27. Aktiva tetap 25.000
Sumbangan- Terikat 25.000
28. Kas 60.000
Sumbangan- Terikat 60.000
29. Kas 7.000
Pendapatan Investasi- Terikat 7.000
Selanjutnya, selama tahun 2016 terdapat peralatan senilai Rp 25.000 yang sudah dapat
digunakan untuk operasi rumah sakit dan dana senilai Rp 200.000 yang ditransfer dari Dana
Penggantuan dan Pengembangan Fasilitas ke Dana Umum karena persyaratan penggunaannya
sudah dipenuhi. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
30. Aktiva tetap 200.000
Kas 200.000
31. Pengeluaran Transfer- Pelepasan Saldo Dana 25.000
Aktiva Tetap 25.000
Berikut ini adalah transaksi- transaksi lain yang berkaitan dengan Dana Penggantian dan
[Type text] Page v
Pengembangan Fasilitas selama tahun 2016. Transaksi ini berupa penagihan piutang sebesar Rp
105.000 dan pembelian investasi sebesar Rp 122.000 dengan menggunakan dana ini.
32. Kas 105.000
Piutang atas janji 105.000
33. Investasi 122.000
Kas 122.000

Dana Abadi
Selama 2016 Dana Abadi Rumah Sakit Impian memperoleh sumbangan dalam bentuk uang
tunai senilai Rp 415.000, dari jumlah ini, senilai Rp 400.000 langsung diinvestasikan. Ayat
jurnalnya adalah sebagai berikut:
34. Kas 415.000
Sumbangan- Terikat 415,000
35. Investasi 400.000
Kas 400.000

Format Laporan Keuangan


Rumah Sakit Impian
Neraca
Per 31 Desember 20X5
(dalam ribuan rupiah)
URAIAN
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas 285.000 14.000
Piutang 460.000 400.000
-/- Estimasi Piutang Tak Tertagih (40.000) (30.000)
Piutang Sumbangan - 12.000
Persediaan 50.000 60.000
Beban Dibayar Di Muka 15.000 20.000
Jumlah Aktiva Lancar 770.000 426.000
Aktiva yang Disisihkan:

[Type text] Page vi


Kas Disisihkan untuk 75.000 210.000
Pengembangan Fasilitas 15.000 120.000
Piutang disisihkan untuk 1.330.000 808.000
pengembangan fasilitas 10.000 -
Investasi disisihkan untuk 1.430.000 1.138.000
pengembangan fasilitas 681.000 716.000
Penyisihan Internal Pengembangan 3.375.000 3.200.000
Fasilitas (1.150.000) (1.000.000)
Total aktiva yang disisihkan 2.225.000 2.200.000
Investasi 5.106.000 4.530.000
Aktiva Tetap
-/- Akumulasi Depresiasi
Aktiva Tetap (Bersih)
JUMLAH AKTIVA

KEWAJIBAN DAN AKTIVA BERSIH


KEWAJIBAN LANCAR
Utang Bank 65.000 70.000
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 50.000 60.000
Utang Usaha 50.000 90.000
Utang Gaji 30.000 25.000
Utang Malpraktik 30.000 -
Utang Pihak Ketiga 160.000 125.000
Pendapatan Diterima di Muka 5.000 5.000
Total Kewajiban Lancar 390.000 375.000
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 1.050.000 1.100.000
JUMLAH KEWAJIBAN 1.440.000 1.475.000

AKTIVA BERSIH:
Tidak Terikat 2.025.000 1.685.000
Terikat Sementara 426.000 570.000
[Type text] Page vii
Terikat Permanen 1.215.000 800.000
Total Aktiva Bersih 3.666.000 3055.000

Total Kewajiban dan Aktiva Bersih 5.106.000 4.530.000

[Type text] Page


viii
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
TAHUN ANGGARAN 2016
URUSAN
: ( 102 ) Kesehatan
PEMERINTAHAN
ORGANISASI : ( 0500 ) Rumah Sakit Haji Surabaya Prov. Jatim
Jumlah (Rp) Bertambah /(Berkurang)
Nomor Uraian Anggaran Setelah Realisasi
Urut ( Rp ) %
Perubahan
1 2 3 4 5(=4-3) 6

4 PENDAPATAN DAERAH 162.750.000.000,00 168.706.414.638,71 5.956.414.638,71 3,66

4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 162.750.000.000,00 168.706.414.638,71 5.956.414.638,71 3,66


LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH
4.1.4 162.750.000.000,00 168.706.414.638,71 5.956.414.638,71 3,66
YANG SAH

JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 162.750.000.000,00 168.706.414.638,71 5.956.414.638,71 3,66

5 BELANJA DAERAH 281.407.097.922,86 268.837.438.463,00 -12.569.659.459,86 -4,47

5.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 55.151.382.000,00 51.629.285.487,00 -3.522.096.513,00 -6,39

5.1.1 BELANJA PEGAWAI 55.151.382.000,00 51.629.285.487,00 -3.522.096.513,00 -6,39

5.2 BELANJA LANGSUNG 226.255.715.922,86 217.208.152.976,00 -9.047.562.946,86 -4,00

5.2.1 BELANJA PEGAWAI 12.530.560.400,00 11.719.763.890,00 -810.796.510,00 -6,47

5.2.2 BELANJA BARANG DAN JASA 162.911.753.424,86 155.166.879.969,00 -7.744.873.455,86 -4,75

5.2.3 BELANJA MODAL 50.813.402.098,00 50.321.509.117,00 -491.892.981,00 -0,97

JUMLAH BELANJA DAERAH 281.407.097.922,86 268.837.438.463,00 -12.569.659.459,86 -4,47

1
SURPLUS / (DEFISIT) -118.657.097.922,86 -100.131.023.824,29 18.526.074.098,57 15,61

Jumlah (Rp) Bertambah /(Berkurang)


Nomor Uraian
Urut Anggaran Setelah Realisasi
( Rp ) %
Perubahan
1 2 3 4 5(=4-3) 6

6 PEMBIAYAAN DAERAH 7.170.570.811,86 7.170.570.811,86 0,00 0,00

6.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 7.170.570.811,86 7.170.570.811,86 0,00 0,00


SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN
6.1.1 7.170.570.811,86 7.170.570.811,86 0,00 0,00
TAHUN ANGGARAN SEBELUMNYA

JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 7.170.570.811,86 7.170.570.811,86 0,00 0,00

PEMBIAYAAN NETTO 7.170.570.811,86 7.170.570.811,86 0,00 0,00

Sisa Lebih (Lebih) Pembiayaan Anggaran (SILPA) -111.486.527.111,00 -92.960.453.012,43 18.526.074.098,57 16,62

DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA

dr. ACHMAD DJAELI, MPPM


Pembina Utama Muda
NIP. 19570407 198312 1 001

2
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

NERACA
per 31 Desember Tahun 2016 dan Tahun 2015

Urusan Pemerintahan : ( 102 ) Kesehatan


Organisasi : ( 0500 ) Rumah Sakit Haji Surabaya Prov. Jatim

URAIAN Tahun 2016 Tahun 2015

AKTIVA

ASET LANCAR

Kas dan Setara Kas 13.601.945.514,57 7.427.201.789,86

Kas di Bendahara Penerimaan 13.601.945.514,57 7.427.201.789,86

Kas di Bendahara Pengeluaran 0,00 0,00


19.521.111.750,6
Piutang Pendapatan 18.965.585.708,12 3
19.521.111.750,6
Piutang Pendapatan BLUD 18.965.585.708,12
3
Piutang Pendapatan Penerimaan Lain-Lain 0,00 0,00

Piutang Lainnya 0,00 0,00

Penyisihan Piutang -1.748.061.361,80 -1.597.257.126,41

Beban Dibayar Dimuka 591.185,00 0,00


10.503.111.910,2
Persediaan 6.223.349.529,50
0
Aset Untuk Dikonsolidasikan 0,00 0,00

35.854.168.324,2
JUMLAH ASET LANCAR 37.043.410.575,39 8
ASET TETAP
59.127.500.000,0
Tanah 59.127.500.000,00 0
186.590.811.873,
Peralatan dan Mesin 250.901.544.395,00
00
137.253.647.983,
Gedung dan Bangunan 136.633.700.411,00
00
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 8.171.482.207,00 7.888.173.053,00

Aset Tetap Lainnya 421.386.160,00 421.386.160,00

Konstruksi Dalam Pengerjaan 333.280.000,00 0,00


-
Akumulasi Penyusutan -184.871.603.050,00 169.317.367.426,
00

221.964.151.643,
JUMLAH ASET TETAP 270.717.290.123,00 00
ASET LAINNYA

Tagihan Jangka Panjang 0,00 0,00

Aset Tetap Kemitraan dengan Pihak Ketiga 0,00 0,00

Aset Tidak Berwujud 2.781.019.536,00 2.872.491.334,00

3
Aset Lain-lain 328.000.002,00 0,00

URAIAN Tahun 2016 Tahun 2015

JUMLAH ASET LAINNYA 3.109.019.538,00 2.872.491.334,00

260.690.811.301,
JUMLAH AKTIVA 310.869.720.236,39
28
KEWAJIBAN

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 0,00 0,00

Utang Bunga 0,00 0,00

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 0,00 0,00

Pendapatan Diterima Dimuka 609.926.767,28 583.775.252,24

Utang Belanja 7.659.593.904,00 6.246.893.608,00

Utang Jangka Pendek Lainnya 0,00 0,00

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 8.269.520.671,28 6.830.668.860,24

JUMLAH KEWAJIBAN 8.269.520.671,28 6.830.668.860,24

EKUITAS
169.494.900.262,
Ekuitas 111.672.558.859,11
04
234.119.693.158,
Ekuitas 234.147.411.158,74
74
-
Surplus/Defisit - LO -122.474.852.299,63 64.624.792.896,7
0
Ekuitas SAL 0,00 0,00
84.365.242.179,0
Ekuitas untuk Dikonsolidasikan 190.927.640.706,00
0

253.860.142.441,
JUMLAH EKUITAS 302.600.199.565,11
04

260.690.811.301,
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 310.869.720.236,39
28

DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA

dr. ACHMAD DJAELI, MPPM


Pembina Utama Muda
NIP. 19570407 198312 1 001

4
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER
2016 DAN 2015

NO URAIAN 2016 2015


1 EKUITAS AWAL 253.860.142.441,04 234.113.830.099,07

2 SURPLUS/DEFISIT-LO -57.850.059.402,93 -64.624.792.896,70

3 EKUITAS UNTUK DIKONSOLIDASIKAN 106.562.398.527,00 84.365.242.179,00


4 DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN / 27.718.000,00 5.863.059,67
PENYESUAIAN EKUITAS
5 EKUITAS AKHIR 302.600.199.565,11 253.860.142.441,04

DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA

dr. ACHMAD DJAELI, MPPM


Pembina Utama Muda
NIP. 19570407 198312 1 001

5
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Rumah Sakit Haji Surabaya Prov. Jatim
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 DAN
2015

Kenaikan /
No. Uraian 2016 2015 %
Penurunan

KEGIATAN OPERASIONAL

1 PENDAPATAN - LO
PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
1.1
- LO
167.840.388.10 155.296.703.835,2 12.543.684.267,
1.1.1 Lain-lain PAD Yang Sah - LO 3,16 2 94 108,08
JUMLAH PENDAPATAN ASLI 167.840.388.10 155.296.703.835,2 12.543.684.267,
DAERAH (PAD) - LO 3,16 2 94 108,08
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH
1.3
YANG SAH - LO
28.259.511.632, 28.006.811.632, 11.183,
1.3.1 Pendapatan Lainnya - LO 00 252.700.000,00 00 03
JUMLAH LAIN-LAIN PENDAPATAN 28.259.511.632, 28.006.811.632, 11.183,
252.700.000,00
DAERAH YANG SAH - LO 00 00 03

1.4 SURPLUS NON OPERASIONAL

SURPLUS PEMINDAHTANGANAN
1.4.1 0,00 6.418.412,00 -6.418.412,00 0,00
ASET NON LANCAR - LO
JUMLAH SURPLUS NON
0,00 6.418.412,00 -6.418.412,00 0,00
OPERASIONAL
2 BEBAN

2.1 BEBAN OPERASI - LO


63.350.600.515, 5.650.437.144,0
2.1.1 Beban Pegawai - LO 57.700.163.371,00 109,79
00 0
160.857.200.32 141.918.269.895,2 18.938.930.427,
2.1.2 Beban Barang dan Jasa 113,34
2,70 9 41
25.191.812.869, 4.804.371.515,0
2.1.3 Beban Penyusutan dan Amortisasi 20.387.441.354,00 123,57
00 0
2.1.4 Beban Penyisihan Piutang 150.804.235,39 174.740.523,63 -23.936.288,24 86,30

2.1.5 Beban Lain-lain - LO 4.672.250,00 0,00 4.672.250,00 0,00


249.555.090.19 220.180.615.143,9 29.374.475.048,
JUMLAH BEBAN OPERASI - LO 2,09 2 17 113,34

2.3 DEFISIT NON OPERASIONAL


Defisit
4.394.868.946,0 4.394.868.946,0
2.3.1 Pemindahtanganan/Pemusnahan Aset 0,00 0,00
0 0
Non Lancar - LO
JUMLAH DEFISIT NON 4.394.868.946,0 4.394.868.946,0
OPERASIONAL 0 0,00 0 0,00

-
6.774.733.493,7
SURPLUS / DEFISIT - LO 57.850.059.402, -64.624.792.896,70 89,52
93 7

DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA
6

dr. ACHMAD DJAELI, MPPM


Pembina Utama Muda
NIP. 19570407 198312 1 001
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA
LAPORAN ARUS KAS
PER 31 DESEMBER 2016

URAIAN 2016
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Arus Kas Masuk
Jasa Layanan 164.445.609.345,95
Pendapatan Lainnya 3.042.383.277,76
Jumlah 167.487.992.623,71
Arus Kas Keluar
Belanja Pegawai 63.349.049.377,00
Belanja Barang dan Jasa 155.166.879.969,00
Jumlah 218.515.929.346,00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (51.027.936.722,29)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN
Arus Kas Masuk
Pendapatan dari Pemanfaatan Aset 1.170.277.427,00
Jumlah 1.170.277.427,00
Arus Kas Keluar (BELANJA MODAL) 50.321.509.117,00
Jumlah 50.321.509.117,00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan (49.151.231.690,00)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Register SP2D 107.841.686.387,00
Total Arus Kas masuk dari Aktivitas Pendanaan 107.841.686.387,00
Arus Kas Keluar
- Surat Tanda Setoran Ganti Uang 1.231.143.272,00
Total Arus Kas keluar dari Aktivitas Pendanaan 1.231.143.272,00
ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS PENDANAAN 106.610.543.115,00
ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN
Arus Kas Masuk
- Pemungutan Pajak 12.970.074.755,00
Jumlah 12.970.074.755,00
Arus Kas Keluar
- Penyetoran Pajak 12.970.074.755,00
Jumlah 12.970.074.755,00
ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN -
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS SELAMA PERIODE 6.431.374.702,71
SALDO AWAL KAS 7.170.570.811,86
SALDO AKHIR KAS 13.601.945.514,57

DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA

dr. ACHMAD DJAELI, MPPM 7


Pembina Utama Muda
NIP. 19570407 198312 1 001
PROVINSI JAWA TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah Sakit Umum Haji Surabaya merupakan lembaga teknis daerah


Pemerintah Provinsi Jawa Timur, wajib mempertanggungjawabkan atas Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD ) dalam bentuk laporan keuangan
pemerintah daerah.

Laporan keuangan pemerintah daerah Rumah Sakit Umum Haji Surabaya


menyajikan data dan informasi selama tahun 2016 dengan mengacu pada :

1. Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi


Pemerintahan (SAP) dan diubah dengan Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) pada lampiran II yang
penerapannya dilakukan berbasis Kas Menuju Akrual.
2. Peraturan Pemerintah nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah yang kedua kalinya
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 21 tahun 2011
4. Peraturan Gubernur nomor 91 tahun 2011 tentang Kebijakan Akuntansi Badan
Layanan Umum Daerah Provinsi Jawa Timur.

BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN
DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1 KONDISI EKONOMI


a) Potensi Unggulan Rumah Sakit
Tugas Pokok dan Fungsi rumah sakit adalah sebagai penyedia pelayanan
kesehatan, tentunya penerimaan terbesar rumah sakit berasal dari jasa layanan
disamping penerimaan pendapatan yang diperoleh dari lain-lain pemanfaatan
potensi-potensi rumah sakit lainnya. Pendapatan jasa layanan rumah sakit
dibedakan berdasarkan sumber pendapatan terdiri dari pendapatan dari pasien
umum dan pendapatan dari pasien JKN (pendapatan dari pasien Askes PNS,
pendapatan dari pasien Askes Swasta, pendapatan dari pasien Askes maskin dan
pendapatan dari asuransi kesehatan lainnya).
8
b) Kondisi Ekonomi

Rumah Sakit Umum Haji Surabaya sebagai rumah sakit Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat
didasarkan pada prinsip meningkatkan kinerja pelayanan, kinerja keuangan dan
kinerja manfaat. Disamping itu juga pelayanan didasarkan pada visi dan misi rumah

9
sakit yaitu melayani pasien secara prima dan islami dalam pelayanan, pendidikan dan
penelitian.

Kondisi Ekonomi Makro Rumah Sakit Umum Haji Surabaya Tahun 2016
dipengaruhi oleh laju Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur yang mencapai 5,61 %,
tingkat inflasi 0,56 %. Hal ini terjadi karena sebagian besar kelompok pengeluaran
mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok
bahan makanan, listrik, gas, bahan bakar, sehingga masyarakat lebih
meningkatkan kebutuhan untuk hidup daripada segera memeriksakan kondisi
tubuhnya bila dirasa penyakit yang menyerang tidak begitu parah, atau bahkan
masyarakat lebih cenderung mengobati penyakitnya dengan ramuan tradisional
atau yang sejenisnya

BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan

Pada tahun 2016 capaian terhadap target Rumah Sakit Umum Haji Surabaya
sebagaimana pada bab 2 adalah capaian terhadap 7 (tujuh) Indikator Kinerja Utama
Rumah Sakit Umum Haji Surabaya secara ringkas dapat kami uraikan sebagai berikut:

Pertama. Capaian Indikator Kinerja Utama “ Penerimaan Pendapatan” mencapai 103,66


%. Diperoleh dari Pendapatan BLUD yang berasal dari Jasa Layanan BLUD, Hasil
Kerjasama dengan pihak lain, Lain-lain pendapatan BLUD yang sah dari hasil
pemanfaatan kekayaan, Lain-lain Pendapatan yang sah dari jasa giro, Lain-lain
Pendapatan yang sah dari hasil penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, dan
pendapatan atas pengembalian belanja BLUD dengan prediksi/target anggaran sebesar
Rp. 162.750.000.000,00 dengan pencapaian target/realisasi anggaran sebesar Rp.
168.706.414.638,71.

Prosentase pencapaian pendapatan rumah sakit sebesar 103,66 % dari target dapat
dijelaskan sebagai berikut :

1) Adanya kenaikan kunjungan pasien ke rumah sakit dibandingkan tahun 2015.


2) Lancarnya pembayaran pasien yang berasal dari kerjasama pihak ketiga yaitu
pasien JKN.

10
.BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1 Entitas Akuntansi


Rumah Sakit Umum Haji Surabaya sebagai entitas Akuntansi Satuan Kerja
Perangkat daerah (SKPD) wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan
keuangan atas anggaran yang dikelola sebagai bentuk pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan. Sebagai entitas akuntansi, rumah sakit wajib menyusun
laporan keuangan yang terdiri dari :

1) Laporan Realisasi Anggaran (LRA)


Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupaka Laporan yang menyajikan informasi
realisasi pendapatan – LRA, belanja, trasnfer/ defisit – LRA, pembiayaan, dan sisa
lebih atau kurang pembiayaan anggaran, yang masing-masing diperbandingkan
dengan anggarannya dalam satu periode.

2) Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi posisi keuangan
rumah sakit pada suatu saat (tanggal) tertentu. Unsur yang dicakup dalam neraca
terdiri dari aset, kewajiban dan ekuitas dana.

11
3) Laporan Operasional
Laporan Operasional menyajikan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional
keuangan rumah sakit yang tercermin dalam pendapatan –LO, beban dan
surplus/defisit operasional dari rumah sakit..

4) Laporan Arus Kas


Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan,
perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntani, serta saldo kas dan
setara kas pada tanggal pelaporan. Laporan Arus Kas berkaitan dengan aktivitas
operasi, investasi, pendanaan & transitoris yang menggambarkan saldo awal,
penerimaan, pengeluaran, & saldo akhir kas selama periode tertentu.

5) Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)


Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan naratif atau rinci dari angka
yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional dan
Laporan Perubahan Ekuitas rumah sakit. Catatan atas Laporan Keuangan juga
mencakup informasi tentang kebijakan akuntansi yang dipergunakan oleh rumah
sakit serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian
laporan keuangan secara wajar.

4.2 Basis Akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan


Laporan keuangan Rumah Sakit Umum haji Surabaya diarahkan untuk
menyajikan dengan wajar Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan
Operasional dan Catatan atas Laporan Keuangan.

4.3 Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang


Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah
Daerah, Rumah Sakit Umum Haji Surabaya telah menerapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat yang terdiri dari :

(1) Pendapatan
a. Pendapatan LRA diakui pada saat kas diterima pada Bendahara Penerimaan
rumah sakit. Akuntansi pendapatan berdasarkan azas bruto yaitu dengan

12
membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat nettonya.Pendapatan rumah
sakit berasal dari Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah merupakan penerimaan
berasal dari Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan, Jasa Giro,
Pendapatan dari Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan, Pendapatan Sewa,
Pengolahan/Pembuangan Limbah, Jasa Layanan dan Penerimaan Lain-Lain.
b. Pendapatan LO diakui pada saat rumah sakit telah melakukan jasa layanan
kepada pasien ataupun pihak ketiga. Yang merupakan penambah ekuitas dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan.

(2) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran rumah sakit yang mengurangi ekuitas dana
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan diakui dalam periode tahun
anggaran berjalan pada saat kas dikeluarkan dan telah dipertanggungjawabkan
oleh Bendahara pengeluaran.

Belanja modal tanah diakui sebesar biaya perolehan tanah yang mencakup harga
pembelian biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak, biaya
pengukuran, penimbunan dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai tanah
tersebut siap pakai. Belanja modal diukur dengan menggunakan mata uang rupiah

13
berdasarkan nilai sekarang kas yang dikeluarkan. Apabila menggunakan mata
uang asing akan dikonversi ke mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs
tengah BI) pada saat pengakuan belanja.

Belanja Modal peralatan dan mesin menggambarkan jumlah pengeluaran yang


telah dikeluarkan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap
pakai. Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya
instalasi serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan
sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.

Belanja modal gedung dan bangunan diakui sebesar harga perolehan gedung dan
bangunan sampai siap untuk digunakan. Biaya perolehan gedung dan bangunan
meliputi harga pembelian atau biaya konstruksi termasuk biaya pengurusan IMB,
notaris dan pajak.

Belanja modal jalan, irigasi dan jaringan diakui sebesar seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi dan jaringan sampai siap pakai. Biaya
ini meliputi biaya perolehan atau biaya konstruksi dan biaya-biaya lain yang
dikeluarkan sampai jalan, irigasi dan jaringan tersebut siap pakai.

Biaya operasional yaitu pengeluaran anggaran untuk kegiatan seharí-hari yang


memberi manfaat jangka pendek, antara lain belanja pegawai, belanja barang non
investasi dan belanja operasional lainnya.

Surplus/defisit dicatat sebesar selisih lebih atau kurang antara pendapatan dan
belanja selama satu periode pelaporan.

(3) Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau
konsumsi aset maupun persediaan atau timbulnya kewajiban.

(4) Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki sebagai akibat
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa yang
akan datang diharapkan dapat diperoleh baik oleh rumah sakit maupun masyarakat

14
serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya ekonomi yang
diperluakn untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum.

Aset diklasifikasikan menjadi aset lancar, aset tetap dan aset lainnya.

a. Aset Lancar
Aset Lancar jika berupa kas dan setara kas, diharapkan segera untuk
direalisasikan, dipakai atau dimiliki dalam waktu 12 (dua belas bulan) sejak
tanggal pelaporan. Aset Lancar terdiri dari Kas, Piutang dan Persediaan.

Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak
yang telah dikeluarkan. Piutang dimaksud adalah piutang pasien.

Dilakukan penyisihan piutang sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 15


Tahun 2012 tentang Kebijakan Akuntansi Piutang Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Timur, dengan rincian sebagai berikut :

NO Tarif Umur Piutang

1 1% 0 s/d 1 tahun

2 10% 1 s/d 2 tahun

3 25% 2 s/d 3 tahun

4 50% 3 s/d 4 tahun

5 100% diatas 4 tahun

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional rumah sakit dan barang-
barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat dalam neraca berdasarkan ;

- Harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian


- Harga standar, apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri

15
b. Aset Tetap
Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12
(dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan rumah sakit atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Klasifikasi aset tetap adalah tanah,
peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan dan
aset tetap liannya.

Aset tetap diperoleh melalui pembelian/pembangunan yang sebagian atau


seluruhnya dibiayai APBD, pertukaran dengan aset lain serta donasi dari
masyarakat, lembaga pemerintah atau lembaga non pemerintah dan diperoleh
dari hibah tidak terikat diukur berdasarkan nilai wajar dari harga pasar.

Tanah diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh


tanah tersebut sampai Siap digunakan.

Biaya ini meliputi harga pembelian, biaya pembebasan tanah, biaya untuk
memperoleh hak, biaya yang berhubungan dengan pengukuran, biaya
pengurukan dan lain-lain. Tanah tidak disusutkan kecuali ada keyakinan
manajemen yang cukup nyata bahwa kondisi tertentu terkait tanah telah terjadi
:

• Kondisi kualitas tanah tak lagi digunakan dalam operasi utama perusahaan.
• Prediksi manajemen atau kepastian bahwa perpanjangan atau pembaharuan
hak kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.
Gedung dan Bangunan diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh atau membangun gedung dan bangunan sampai dengan
Siap untuk dipakai. Biaya ini meliputi harga beli, biaya pengurusan IMB,
notaris, pajak dan lain-lain. Sedangkan biaya untuk pekerjaan untuk konstruksi
bangunan/gedung melalui pihak ketiga (kontraktor) meliputi harga kontrak
ditambah dengan biaya tak langsung lainnya. Aset tetap dalam penyelesaian
dilaporkan sebagai bagian dari aset tetap.

Peralatan dan mesin yang dimiliki atau dikuasai untuk digunakan dalam
kegiatan rumah sakit atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan dalam
kondisi siap digunakan. Aset tetap yang dapat diklasifikasikan dalam peralatan
dan mesin ini mencakup antara lain alat berat, alat angkutan, alat bengkel dan
alat ukur, alat pertanian, alat kantor dan rumah tangga, alat studio, komunikasi
dan pemancar, alat kedokteran dan kesehatan, alat laboratorium, alat produksi,
pengolahan dan pemurnian.

16
Jalan, irigási dan jaringan yang dimiliki atau dikuasai untuk digunakan dalam
kegiatan rumah sakit atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan dalam
kondisi siap digunakan. Aset tetap yang termasuk klasifikasi ini mencakup
antara lain jalan dan jembatan, bangunan air, instalasi dan jaringan.

Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak bisa dikelompokkan dalam
aset tetap diatas, tetapi memenuhi definisi aset tetap. Aset tetap lainnya ini
dapat meliputi koleksi perpustakaan/buku dan barang bercorak
seni/budaya/olahraga.

Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses
pembangunan yang pada tanggal neraca belum selesai dibangun seluruhnya.

Aset tak berwujud merupakan aset non keuangan yang dapat diidentifikasi dan
tidak mempunyai wujud fisik serta untuk digunakan dalam menghasilkan
barang dan jasa atau digunakan untuk tujuan lain termasuk hak atas kekayaan
intelektual. Aset tak berwujud ini dapat berupa software komputer, lisensi dan
franchise, hak cipta (copyright), paten, goodwill dan hak lainnya, hak jasa dan
operasi.

Penyusutan Aset Tetap yang menjadi obyek penyusutan sesuai dengan


Peraturan Gubernur Nomor 94 tahun 2013 dilakukan dengan Metode Garis
Lurus tanpa memperhitungkan nilai sisa / nilai residu.

Masa manfaat Aset Tetap dalam rangka penerapan penyusutan mengacu pada
Lampiran I Tabel Masa Manfaat dan Lampiran II Tabel Masa Manfaat Akibat
Perbaikan Peraturan Gubernur Nomor 94 tahun 2013.

Nilai yang dapat disusutkan atas Aset Tetap yang menjadi obyek penyusutan
sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 94 tahun 2013 dibagi menjadi 2
(dua), yaitu:

a. Nilai yang dapat disusutkan atas Aset Tetap yang diperoleh sampai
dengan 31 Desember 2015, merupakan nilai buku per 31 Desember
2015.
b. Nilai yang dapat disusutkan atas Aset Tetap yang diperoleh setelah
31 Desember 2015, merupakan nilai perolehan.
Dalam hal nilai perolehan tidak diketahui, dapat digunakan nilai wajar
yang merupakan nilai estimasi.

17
Dalam hal terjadi perubahan nilai Aset Tetap sebagai akibat penambahan atau
pengurangan kualitas dan/atau nilai Aset Tetap, yang memenuhi kriteria
sebagaimana diatur dalam Standar Akuntansi Pemerintahan, maka
penambahan atau pengurangan tersebut diperhitungkan dalam nilai yang
dapat disusutkan.

c. Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu penyelesainnya
mengakibatkan aliran keluar sumberdaya ekonomi.

Kewajiban dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Kewajiban jangka pendek


a. Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal
operasi Rumah Sakit.
b. Jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca
Semua kewajiban selain itu harus diklasifikasikan sebagai kewajiban
jangka panjang

2) Kewajiban Jangka Panjang


Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan
setelah tanggal pelaporan kecuali :

a. Bagian yang akan dan telah jatuh tempo termasuk akan menjadi utang
jangka panjang dengan status perjanjian baru
b. Dibayar dengan menggunakan dana yang telah disisihkan dari aset
lancar

d. Ekuitas
Ekuitas merupakan pos pada neraca yang menampung selisih antara set dan
kewajiban

e. Koreksi

18
Koreksi adalah tindakan pembetulan secara akuntansi agar akun/pos yang
tersaji dalam laporan keuangan rumah sakit menjadi sesuai dengan apa yang
seharusnya

f. Penyesuaian
Penyesuaian adalah transaksi penyesuaian pada akhir periode untuk
mengakui pos-pos seperti persediaan, piutang, utang dan yang lain yang
berkaitan dengan adanya perbedaan waktu pencatatan dan yang belum dicatat
pada transaksi berjalan atau pada periode berjalan.

BAB V
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN KEUANGAN

5.1 RINCIAN DAN PENJELASAN MASING-MASING POS PELAPORAN


ANGGARAN

5.1.1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA)

5.1.1.1 PENDAPATAN - LRA

Realisasi Pendapatan LRA Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp.


168.706.414.638,71 yang apabila dihadapkan dengan target pendapatan
APBD sebesar Rp. 162.750.000.000,00 terdapat pelampauan realisasi
pendapatan sebesar Rp. 5.956.414.638,71 atau melampaui target sebesar
103,66 %.

5.1.1.1.1 Pendapatan Asli Daerah

Sumber Pendapatan Asli Daerah pada Laporan Realisasi Anggaran TA 2016


sebesar Rp. 168.706.414.638,71 atau 103,66% berasal dari Lain-lain
Pendapatan Asli Daerah yang sah.

5.1.1.1.1.1 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

Realisasi Lain – lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah tahun anggaran 2016
sebesar Rp. 168.706.414.638,71 (103,66 %) dari target APBD Rp.
19
162.750.000.000,00 terdiri dari pendapatan denda atas keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan sebesar Rp. 20.108.612,00, pendapatan hasil
eksekusi atas jaminan sebesar Rp. 317.976,00, pendapatan dari pengembalian
sebesar Rp. 27.718.000,00 dan dari pendapatan BLUD sebesar Rp.
168.658.270.050,71,
1.

5.2 PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN ARUS KAS

5.2.1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus Kas dari Aktivitas Operasi sebesar Rp. (51.027.936.722,29) merupakan


perputaran kas yang disebabkan oleh aktivitas operasi Rumah Sakit Umum Haji
Surabaya. Terdiri dari Arus Kas Masuk Yang terdiri dari Jasa Layanan sebesar
Rp. 164.445.609.345,95 dan Pendapatan lainnya (hasil kerjasama dengan pihak
lain, Lain-lain pendapatan BLUD yang sah dari jasa giro, Lain-lain pendapatan
BLUD yang sah dari hasil penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan) sebesar
Rp. 3.042.383.277,76. Sedangkan Arus Kas Keluar yang merupakan Belanja

20
Pegawai Sebesar Rp. 63.349.049.377,00 serta Belanja Barang dan Jasa
sebesar Rp. 155.166.879.969,00

5.2.2 Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan sebesar Rp.
(49.151.231.690,00). Terdiri dari arus kas masuk yang merupakan penjualan
barang persediaan dan barang pakai habis sebesar Rp. 1.170.277.427,00 dan
arus kas keluar yang merupakan belanja modal Rumah Sakit Haji Surabaya
sebesar Rp. 50.321.509.117,00

5.2.3 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan sebesar Rp. 106.610.543.115,00. Terdiri dari
arus kas masuk yang merupakan Penerimaan APBD sebesar Rp.
107.841.686.387,00 dan arus kas keluar yang merupakan setoran sisa kas GU
tahun 2015 Rp. 1.231.143.272,00

5.2.4 Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran

Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran sebesar Rp. 0,00. Terdiri dari arus kas
masuk yang merupakan Pemungutan Pajak sebesar Rp. 12.970.074.755,00
dan arus kas keluar yang merupakan Penyetoran Pajak sebesar Rp.
12.970.074.755,00.

5.2.5 Saldo Akhir Kas

Saldo akhir kas sebesar Rp. 13.601.945.514,57 terdiri dari kenaikan bersih kas
selama tahun 2016 Rp. 6.431.374.702,71, Saldo Awal Kas Fungsional Rp.
7.170.570.811,86.

5.3 PENJELASAN ATAS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

21
Ekuitas akhir sebesar Rp. 302.600.199.565,11 merupakan kekayaaan yang
dimiliki oleh Rumah Sakit Umum Haji Tahun 2016.

22
BAB VI

PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN

6.1 Domisili dan bentuk hukum serta jurisdiksi Rumah Sakit Umum Haji Surabaya.
Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Haji Surabaya mengacu
pada Peraturan Daerah nomor 11 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Provinsi Jawa Timur.
Saat ini Rumah Sakit Umum Haji Surabaya adalah rumah sakit kelas
B pendidikan dengan terbitnya SK Menkes No. 1003/MENKES/SK/X/2008
tanggal 30 Oktober 2008 dan merupakan rumah sakit yang telah menerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)
dengan status Penuh sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor
188/441/KPTS/013/2008

6.2 Penjelasan mengenai sifat operasi dan kegiatan Rumah Sakit Umum Haji Surabaya
Rumah Sakit Umum Haji Surabaya merupakan rumah Sakit milik Pemerintah
Provinsi Jawa Timur yang dalam kegiatan operasionalnya tidak berorientasi mencari
keuntungan (Profit Oriented) tetapi memberikan jasa pelayanan kesehatan kepada
masyarakat umum dengan mengutamakan pelayanan sosial (Social Oriented)
terutama pelayanan bagi masyarakat miskin baik yang berasal dari Pulau Jawa
maupun dari luar Pulau Jawa.

Dengan telah berubahnya status rumah sakit menjadi kelas B pendidikan,


maka kegiatan atau produk jasa yang ditawarkan kepada masyarakat adalah
pelayanan jasa kesehatan, meliputi :

6.2.1 Pelayanan Medik Umum terdiri dari pelayanan Medik Dasar, Pelayanan
Medik Gigi Mulut dan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak/ Keluarga
Berencana.
6.2.2 Pelayanan Medik Spesialis meliputi Pelayanan Penyakit Dalam, Kesehatan
Anak, Bedah, Obstetri dan Ginekologi, Mata, Telinga Hidung dan
Tenggorokan, Syaraf, Jantung dan Pembuluh darah, Kulit dan Kelamin,
Kedoktyeran Jiwa, Paru, Orthopedi, Urologi, Bedah Syaraf, Bedah Plastik.
6.2.3 Pelayanan Spesialis Penunjang Medik terdiri dari pelayanan Anestesiologi,
Radiologi, Rehabilitasi Medik dan Patologi Klinik.

23
6.2.4 Pelayanan Medik Spesialis Gigi dan Mulut terdiri dari Pelayanan Konservasi/
Endodonsi, dan Periodonti.
6.2.5 Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdiri dari pelayanan asuhan
keperawatan dan asuhan kebidanan.
6.2.6 Pelayanan Medik Subspesialis yang meliputi penyakit dalam (Endokrin,
Gastroenthohepatologi, Nefrologi), Kesehatan Anak (Tumbuh Kembang,
Respirologi), Obstetri dan Ginekologi (Fetomaternal)
6.2.7 Pelayanan Penunjang Klinik Terdiri dari Perawatan Intensif, Pelayanan
Darah, Gizi, Farmasi, Sterilisasi Instrumen dan Rekam Medik.
6.2.8 Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari Pelayanan Laundry/ Linen, Jasa
Boga/ Dapur, Pengelolaan Limbah, Ambulance, Pemulasaran Jenazah.

BAB VII

PENUTUP

Dari diskripsi penjelasan laporan keuangan diatas dapat ditarik beberapa


kesimpulan, antara lain :

1. Realisasi Pendapatan Rumah Sakit Umum Haji Surabaya tahun 2016 tidak
melampaui target sebesar Rp. 5.908.270.050,71 atau sebesar 103,63 %
dari target setelah P.APBD sebesar Rp. 162.750.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 168.658.270.050,71. Hal ini disebabkan karena oleh beberapa faktor yaitu:
1.1 Lancarnya proses pencairan klaim pasien BPJS dan penjamin lainnya.
1.2 Rumah Sakit Umum Haji Surabaya adalah salah satu rumah sakit
pemerintah yang ditunjuk sebagai tempat medical chek up bagi calon ONH
plus dan calon legislatif
1.3 Sebagai rumah sakit rujukan bagi jamaah haji di wilayah timur
1.4 Peningkatan kerjasama dengan Institusi Pendidikan Kesehatan
1.5 Pemanfaatan bangunan gedung rumah sakit yang memungkinkan
penerimaan dari sewa gedung untuk pertemuan meningkat dan sewa ruang
untuk ATM

24
1.6 Adanya penerimaan lain-lain yang berasal dari parkir, taxi, pengolahan
limbah dan sewa ruang untuk cafe
2 Bahwa prosentase pencapaian kinerja belanja tahun 2016 adalah sebesar
95,53 % dari alokasi anggaran sebesar Rp. 281.407.097.922,86 terserap
sebesar Rp. 268.837.438.463,00 dengan selisih anggaran sebesar
(Rp.12.569.659.459,86)
Realisasi belanja dimaksud dapat dijelaskan sebagai berikut :

2.1 Belanja Subsidi, realisasi sebesar Rp. 106.610.543.115,00 dari alokasi


anggaran sebesar Rp. 111.486.527.111,00 atau terealisir sebesar
95,63%. terdapat selisih belanja sebesar Rp. 4.875.983.996,00
merupakan sisa mati anggaran
2.2 Belanja Fungsional, realisasi sebesar Rp. 162.226.895.348,00 dari
alokasi anggaran sebesar Rp. 169.920.570.811,86 terdapat selisih
sebesar Rp. 7.693.675.463,86 atau terealisir sebesar 95,47%
merupakan penghematan belanja rumah sakit.
3. Hibah dari PT. Bank Jatim Cabang Dr. Soetomo berupa CSR dengan anggaran
Rp. 83.784.250,00 (terlampir Berita Acara Serah Terima Hibah).
4. Hibah dari Kementrian Kesehatan RI anggaran senilai Rp. 22.854.404.382,00
dan 5.321.323.000,00 (terlampir Berita Acara Serah Terima Hibah)

25

Anda mungkin juga menyukai