NIM :0502172327
Kelas :Akuntansi Syari’ah V F
Makul: Akuntansi Sektor Publik
Tugas E-learning
Rumah Sakit Umum Haji Surabaya telah memberikan jasa kepada para pasiennya total senilai
Rp2.600.000 jika diukur dengan menggunakan tarif standar. Dari jumlah ini terdapat penyesuaian
kontraktual yang harus dikurangkan senilai Rp 240.000.
1. Piutang 2.600.000
Pendapatan jasa pasien. 2.600.000
2. Penyesuaian kontraktual. 240.000
Piutang. 240.000
Selain pendapatan dari pasien yang berasal dari pasiennya, Rumah sakit umum haji Surabaya juga
memperoleh pendapatan dari kantin, apotik, dan lahan parker yang dikelolanya total senilai Rp
30.000
3. Kas. 30.000
Pend.program lainnya 30.000
Selama 2016, Rumah Sakit umum haji surabaya mengakui beban operasi senilai Rp 2.590.000.
Dari jumlah itu, senilai Rp 2.125.000 dibayar tunai dan sisanya merupakan penggunaan aktiva
dibayar di muka, penyisihan piutang tak tertagih, depresiasi, dan utang. Selain itu Rumah Sakit
Impian juga menerima sumbangan jasa senilai Rp 10.000,00. Ayat jurnalnya adalah sebagai
berikut:
4. Belanja- Jasa Keperawatan 800.000
Belanja- Jasa Profesional Lainnya 620.000
Belanja- Jasa Umum 700.000
Belanja- Jasa Fiskal 100.000
Belanja- Jasa Administrasi 80.000
Belanja- Biaya Malpraktik 30.000
Belanja- Piutang Tak Tertagih 60.000
Belanja- Depresiasi 200.000
Selain donasi jasa seperti disinggung di atas, Rumah Sakit umum haji surabaya juga menerima
donasi aktiva dalam bentuk uang tunai senilai Rp 63.000 dan dalam bentuk obat- obatan senilai Rp
30.000. Kedua donasi tersebut tidak terikat penggunaannya. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
6. Kas 63.000
Sumbangan- Tidak Dibatasi 63.000
7. Kas 30.000
Sumbangan- Tidak Dibatasi 30.000
Pendapatan lain yang diperoleh Rumah Sakit umum haji Surabaya selama 2016 adalah pendapatan
senilai Rp 10.000 dari investasi yang dananya ditentukan oleh direksi rumah sakit sendiri bagi
pengembangan rumah sakit di masa depan. Sebagai tambahan, Rumah Sakit Impian juga
memperoleh keuntungan senilai Rp 5.000 dari penjualan peralatannya. Ayat jurnalnya adalah
sebagai berikut:
Sedangkan berikut adalah ayat- ayat jurnal untuk mencatat beberapa transaksi lain dalam Dana
Umum dari Rumah Sakit umum haji surabaya selama tahun 2016
14. Kas 2.250.000
Estimasi Piutang Tak Tertagih 50.000
Piutang 2.300.000
15. Persediaan 50.000
Kas 50.000
16. Kas 50.000
Investasi 50.000
17. Aktiva tetap 250.000
[Type text] Page iii
Kas 250.000
18. Wesel Bayar 5.000
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 60.000
Utang Usaha 90.000
Utang Gaji 25.000
Kas 180.000
19. Kas 35.000
Utang Pihak Ketiga 35.000
20. Utang Jangka Panjang 50.000
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 50.000
21. Investasi 15.000
Keuntungan Investasi Belum Direalisasi 15.000
Dana Abadi
Selama 2016 Dana Abadi Rumah Sakit Impian memperoleh sumbangan dalam bentuk uang
tunai senilai Rp 415.000, dari jumlah ini, senilai Rp 400.000 langsung diinvestasikan. Ayat
jurnalnya adalah sebagai berikut:
34. Kas 415.000
Sumbangan- Terikat 415,000
35. Investasi 400.000
Kas 400.000
AKTIVA BERSIH:
Tidak Terikat 2.025.000 1.685.000
Terikat Sementara 426.000 570.000
[Type text] Page vii
Terikat Permanen 1.215.000 800.000
Total Aktiva Bersih 3.666.000 3055.000
1
SURPLUS / (DEFISIT) -118.657.097.922,86 -100.131.023.824,29 18.526.074.098,57 15,61
Sisa Lebih (Lebih) Pembiayaan Anggaran (SILPA) -111.486.527.111,00 -92.960.453.012,43 18.526.074.098,57 16,62
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA
2
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
NERACA
per 31 Desember Tahun 2016 dan Tahun 2015
AKTIVA
ASET LANCAR
35.854.168.324,2
JUMLAH ASET LANCAR 37.043.410.575,39 8
ASET TETAP
59.127.500.000,0
Tanah 59.127.500.000,00 0
186.590.811.873,
Peralatan dan Mesin 250.901.544.395,00
00
137.253.647.983,
Gedung dan Bangunan 136.633.700.411,00
00
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 8.171.482.207,00 7.888.173.053,00
221.964.151.643,
JUMLAH ASET TETAP 270.717.290.123,00 00
ASET LAINNYA
3
Aset Lain-lain 328.000.002,00 0,00
260.690.811.301,
JUMLAH AKTIVA 310.869.720.236,39
28
KEWAJIBAN
EKUITAS
169.494.900.262,
Ekuitas 111.672.558.859,11
04
234.119.693.158,
Ekuitas 234.147.411.158,74
74
-
Surplus/Defisit - LO -122.474.852.299,63 64.624.792.896,7
0
Ekuitas SAL 0,00 0,00
84.365.242.179,0
Ekuitas untuk Dikonsolidasikan 190.927.640.706,00
0
253.860.142.441,
JUMLAH EKUITAS 302.600.199.565,11
04
260.690.811.301,
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 310.869.720.236,39
28
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA
4
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER
2016 DAN 2015
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA
5
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Rumah Sakit Haji Surabaya Prov. Jatim
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 DAN
2015
Kenaikan /
No. Uraian 2016 2015 %
Penurunan
KEGIATAN OPERASIONAL
1 PENDAPATAN - LO
PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
1.1
- LO
167.840.388.10 155.296.703.835,2 12.543.684.267,
1.1.1 Lain-lain PAD Yang Sah - LO 3,16 2 94 108,08
JUMLAH PENDAPATAN ASLI 167.840.388.10 155.296.703.835,2 12.543.684.267,
DAERAH (PAD) - LO 3,16 2 94 108,08
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH
1.3
YANG SAH - LO
28.259.511.632, 28.006.811.632, 11.183,
1.3.1 Pendapatan Lainnya - LO 00 252.700.000,00 00 03
JUMLAH LAIN-LAIN PENDAPATAN 28.259.511.632, 28.006.811.632, 11.183,
252.700.000,00
DAERAH YANG SAH - LO 00 00 03
SURPLUS PEMINDAHTANGANAN
1.4.1 0,00 6.418.412,00 -6.418.412,00 0,00
ASET NON LANCAR - LO
JUMLAH SURPLUS NON
0,00 6.418.412,00 -6.418.412,00 0,00
OPERASIONAL
2 BEBAN
-
6.774.733.493,7
SURPLUS / DEFISIT - LO 57.850.059.402, -64.624.792.896,70 89,52
93 7
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA
6
URAIAN 2016
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Arus Kas Masuk
Jasa Layanan 164.445.609.345,95
Pendapatan Lainnya 3.042.383.277,76
Jumlah 167.487.992.623,71
Arus Kas Keluar
Belanja Pegawai 63.349.049.377,00
Belanja Barang dan Jasa 155.166.879.969,00
Jumlah 218.515.929.346,00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (51.027.936.722,29)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN
Arus Kas Masuk
Pendapatan dari Pemanfaatan Aset 1.170.277.427,00
Jumlah 1.170.277.427,00
Arus Kas Keluar (BELANJA MODAL) 50.321.509.117,00
Jumlah 50.321.509.117,00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan (49.151.231.690,00)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Register SP2D 107.841.686.387,00
Total Arus Kas masuk dari Aktivitas Pendanaan 107.841.686.387,00
Arus Kas Keluar
- Surat Tanda Setoran Ganti Uang 1.231.143.272,00
Total Arus Kas keluar dari Aktivitas Pendanaan 1.231.143.272,00
ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS PENDANAAN 106.610.543.115,00
ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN
Arus Kas Masuk
- Pemungutan Pajak 12.970.074.755,00
Jumlah 12.970.074.755,00
Arus Kas Keluar
- Penyetoran Pajak 12.970.074.755,00
Jumlah 12.970.074.755,00
ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN -
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS SELAMA PERIODE 6.431.374.702,71
SALDO AWAL KAS 7.170.570.811,86
SALDO AKHIR KAS 13.601.945.514,57
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA
BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN
DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD
Rumah Sakit Umum Haji Surabaya sebagai rumah sakit Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat
didasarkan pada prinsip meningkatkan kinerja pelayanan, kinerja keuangan dan
kinerja manfaat. Disamping itu juga pelayanan didasarkan pada visi dan misi rumah
9
sakit yaitu melayani pasien secara prima dan islami dalam pelayanan, pendidikan dan
penelitian.
Kondisi Ekonomi Makro Rumah Sakit Umum Haji Surabaya Tahun 2016
dipengaruhi oleh laju Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur yang mencapai 5,61 %,
tingkat inflasi 0,56 %. Hal ini terjadi karena sebagian besar kelompok pengeluaran
mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok
bahan makanan, listrik, gas, bahan bakar, sehingga masyarakat lebih
meningkatkan kebutuhan untuk hidup daripada segera memeriksakan kondisi
tubuhnya bila dirasa penyakit yang menyerang tidak begitu parah, atau bahkan
masyarakat lebih cenderung mengobati penyakitnya dengan ramuan tradisional
atau yang sejenisnya
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
Pada tahun 2016 capaian terhadap target Rumah Sakit Umum Haji Surabaya
sebagaimana pada bab 2 adalah capaian terhadap 7 (tujuh) Indikator Kinerja Utama
Rumah Sakit Umum Haji Surabaya secara ringkas dapat kami uraikan sebagai berikut:
Prosentase pencapaian pendapatan rumah sakit sebesar 103,66 % dari target dapat
dijelaskan sebagai berikut :
10
.BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
2) Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi posisi keuangan
rumah sakit pada suatu saat (tanggal) tertentu. Unsur yang dicakup dalam neraca
terdiri dari aset, kewajiban dan ekuitas dana.
11
3) Laporan Operasional
Laporan Operasional menyajikan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional
keuangan rumah sakit yang tercermin dalam pendapatan –LO, beban dan
surplus/defisit operasional dari rumah sakit..
(1) Pendapatan
a. Pendapatan LRA diakui pada saat kas diterima pada Bendahara Penerimaan
rumah sakit. Akuntansi pendapatan berdasarkan azas bruto yaitu dengan
12
membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat nettonya.Pendapatan rumah
sakit berasal dari Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah merupakan penerimaan
berasal dari Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan, Jasa Giro,
Pendapatan dari Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan, Pendapatan Sewa,
Pengolahan/Pembuangan Limbah, Jasa Layanan dan Penerimaan Lain-Lain.
b. Pendapatan LO diakui pada saat rumah sakit telah melakukan jasa layanan
kepada pasien ataupun pihak ketiga. Yang merupakan penambah ekuitas dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan.
(2) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran rumah sakit yang mengurangi ekuitas dana
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan diakui dalam periode tahun
anggaran berjalan pada saat kas dikeluarkan dan telah dipertanggungjawabkan
oleh Bendahara pengeluaran.
Belanja modal tanah diakui sebesar biaya perolehan tanah yang mencakup harga
pembelian biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak, biaya
pengukuran, penimbunan dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai tanah
tersebut siap pakai. Belanja modal diukur dengan menggunakan mata uang rupiah
13
berdasarkan nilai sekarang kas yang dikeluarkan. Apabila menggunakan mata
uang asing akan dikonversi ke mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs
tengah BI) pada saat pengakuan belanja.
Belanja modal gedung dan bangunan diakui sebesar harga perolehan gedung dan
bangunan sampai siap untuk digunakan. Biaya perolehan gedung dan bangunan
meliputi harga pembelian atau biaya konstruksi termasuk biaya pengurusan IMB,
notaris dan pajak.
Belanja modal jalan, irigasi dan jaringan diakui sebesar seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi dan jaringan sampai siap pakai. Biaya
ini meliputi biaya perolehan atau biaya konstruksi dan biaya-biaya lain yang
dikeluarkan sampai jalan, irigasi dan jaringan tersebut siap pakai.
Surplus/defisit dicatat sebesar selisih lebih atau kurang antara pendapatan dan
belanja selama satu periode pelaporan.
(3) Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau
konsumsi aset maupun persediaan atau timbulnya kewajiban.
(4) Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki sebagai akibat
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa yang
akan datang diharapkan dapat diperoleh baik oleh rumah sakit maupun masyarakat
14
serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya ekonomi yang
diperluakn untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum.
Aset diklasifikasikan menjadi aset lancar, aset tetap dan aset lainnya.
a. Aset Lancar
Aset Lancar jika berupa kas dan setara kas, diharapkan segera untuk
direalisasikan, dipakai atau dimiliki dalam waktu 12 (dua belas bulan) sejak
tanggal pelaporan. Aset Lancar terdiri dari Kas, Piutang dan Persediaan.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak
yang telah dikeluarkan. Piutang dimaksud adalah piutang pasien.
1 1% 0 s/d 1 tahun
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional rumah sakit dan barang-
barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat dalam neraca berdasarkan ;
15
b. Aset Tetap
Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12
(dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan rumah sakit atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Klasifikasi aset tetap adalah tanah,
peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan dan
aset tetap liannya.
Biaya ini meliputi harga pembelian, biaya pembebasan tanah, biaya untuk
memperoleh hak, biaya yang berhubungan dengan pengukuran, biaya
pengurukan dan lain-lain. Tanah tidak disusutkan kecuali ada keyakinan
manajemen yang cukup nyata bahwa kondisi tertentu terkait tanah telah terjadi
:
• Kondisi kualitas tanah tak lagi digunakan dalam operasi utama perusahaan.
• Prediksi manajemen atau kepastian bahwa perpanjangan atau pembaharuan
hak kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.
Gedung dan Bangunan diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh atau membangun gedung dan bangunan sampai dengan
Siap untuk dipakai. Biaya ini meliputi harga beli, biaya pengurusan IMB,
notaris, pajak dan lain-lain. Sedangkan biaya untuk pekerjaan untuk konstruksi
bangunan/gedung melalui pihak ketiga (kontraktor) meliputi harga kontrak
ditambah dengan biaya tak langsung lainnya. Aset tetap dalam penyelesaian
dilaporkan sebagai bagian dari aset tetap.
Peralatan dan mesin yang dimiliki atau dikuasai untuk digunakan dalam
kegiatan rumah sakit atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan dalam
kondisi siap digunakan. Aset tetap yang dapat diklasifikasikan dalam peralatan
dan mesin ini mencakup antara lain alat berat, alat angkutan, alat bengkel dan
alat ukur, alat pertanian, alat kantor dan rumah tangga, alat studio, komunikasi
dan pemancar, alat kedokteran dan kesehatan, alat laboratorium, alat produksi,
pengolahan dan pemurnian.
16
Jalan, irigási dan jaringan yang dimiliki atau dikuasai untuk digunakan dalam
kegiatan rumah sakit atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan dalam
kondisi siap digunakan. Aset tetap yang termasuk klasifikasi ini mencakup
antara lain jalan dan jembatan, bangunan air, instalasi dan jaringan.
Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak bisa dikelompokkan dalam
aset tetap diatas, tetapi memenuhi definisi aset tetap. Aset tetap lainnya ini
dapat meliputi koleksi perpustakaan/buku dan barang bercorak
seni/budaya/olahraga.
Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses
pembangunan yang pada tanggal neraca belum selesai dibangun seluruhnya.
Aset tak berwujud merupakan aset non keuangan yang dapat diidentifikasi dan
tidak mempunyai wujud fisik serta untuk digunakan dalam menghasilkan
barang dan jasa atau digunakan untuk tujuan lain termasuk hak atas kekayaan
intelektual. Aset tak berwujud ini dapat berupa software komputer, lisensi dan
franchise, hak cipta (copyright), paten, goodwill dan hak lainnya, hak jasa dan
operasi.
Masa manfaat Aset Tetap dalam rangka penerapan penyusutan mengacu pada
Lampiran I Tabel Masa Manfaat dan Lampiran II Tabel Masa Manfaat Akibat
Perbaikan Peraturan Gubernur Nomor 94 tahun 2013.
Nilai yang dapat disusutkan atas Aset Tetap yang menjadi obyek penyusutan
sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 94 tahun 2013 dibagi menjadi 2
(dua), yaitu:
a. Nilai yang dapat disusutkan atas Aset Tetap yang diperoleh sampai
dengan 31 Desember 2015, merupakan nilai buku per 31 Desember
2015.
b. Nilai yang dapat disusutkan atas Aset Tetap yang diperoleh setelah
31 Desember 2015, merupakan nilai perolehan.
Dalam hal nilai perolehan tidak diketahui, dapat digunakan nilai wajar
yang merupakan nilai estimasi.
17
Dalam hal terjadi perubahan nilai Aset Tetap sebagai akibat penambahan atau
pengurangan kualitas dan/atau nilai Aset Tetap, yang memenuhi kriteria
sebagaimana diatur dalam Standar Akuntansi Pemerintahan, maka
penambahan atau pengurangan tersebut diperhitungkan dalam nilai yang
dapat disusutkan.
c. Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu penyelesainnya
mengakibatkan aliran keluar sumberdaya ekonomi.
a. Bagian yang akan dan telah jatuh tempo termasuk akan menjadi utang
jangka panjang dengan status perjanjian baru
b. Dibayar dengan menggunakan dana yang telah disisihkan dari aset
lancar
d. Ekuitas
Ekuitas merupakan pos pada neraca yang menampung selisih antara set dan
kewajiban
e. Koreksi
18
Koreksi adalah tindakan pembetulan secara akuntansi agar akun/pos yang
tersaji dalam laporan keuangan rumah sakit menjadi sesuai dengan apa yang
seharusnya
f. Penyesuaian
Penyesuaian adalah transaksi penyesuaian pada akhir periode untuk
mengakui pos-pos seperti persediaan, piutang, utang dan yang lain yang
berkaitan dengan adanya perbedaan waktu pencatatan dan yang belum dicatat
pada transaksi berjalan atau pada periode berjalan.
BAB V
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN KEUANGAN
Realisasi Lain – lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah tahun anggaran 2016
sebesar Rp. 168.706.414.638,71 (103,66 %) dari target APBD Rp.
19
162.750.000.000,00 terdiri dari pendapatan denda atas keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan sebesar Rp. 20.108.612,00, pendapatan hasil
eksekusi atas jaminan sebesar Rp. 317.976,00, pendapatan dari pengembalian
sebesar Rp. 27.718.000,00 dan dari pendapatan BLUD sebesar Rp.
168.658.270.050,71,
1.
20
Pegawai Sebesar Rp. 63.349.049.377,00 serta Belanja Barang dan Jasa
sebesar Rp. 155.166.879.969,00
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan sebesar Rp.
(49.151.231.690,00). Terdiri dari arus kas masuk yang merupakan penjualan
barang persediaan dan barang pakai habis sebesar Rp. 1.170.277.427,00 dan
arus kas keluar yang merupakan belanja modal Rumah Sakit Haji Surabaya
sebesar Rp. 50.321.509.117,00
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan sebesar Rp. 106.610.543.115,00. Terdiri dari
arus kas masuk yang merupakan Penerimaan APBD sebesar Rp.
107.841.686.387,00 dan arus kas keluar yang merupakan setoran sisa kas GU
tahun 2015 Rp. 1.231.143.272,00
Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran sebesar Rp. 0,00. Terdiri dari arus kas
masuk yang merupakan Pemungutan Pajak sebesar Rp. 12.970.074.755,00
dan arus kas keluar yang merupakan Penyetoran Pajak sebesar Rp.
12.970.074.755,00.
Saldo akhir kas sebesar Rp. 13.601.945.514,57 terdiri dari kenaikan bersih kas
selama tahun 2016 Rp. 6.431.374.702,71, Saldo Awal Kas Fungsional Rp.
7.170.570.811,86.
21
Ekuitas akhir sebesar Rp. 302.600.199.565,11 merupakan kekayaaan yang
dimiliki oleh Rumah Sakit Umum Haji Tahun 2016.
22
BAB VI
6.1 Domisili dan bentuk hukum serta jurisdiksi Rumah Sakit Umum Haji Surabaya.
Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Haji Surabaya mengacu
pada Peraturan Daerah nomor 11 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Provinsi Jawa Timur.
Saat ini Rumah Sakit Umum Haji Surabaya adalah rumah sakit kelas
B pendidikan dengan terbitnya SK Menkes No. 1003/MENKES/SK/X/2008
tanggal 30 Oktober 2008 dan merupakan rumah sakit yang telah menerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)
dengan status Penuh sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor
188/441/KPTS/013/2008
6.2 Penjelasan mengenai sifat operasi dan kegiatan Rumah Sakit Umum Haji Surabaya
Rumah Sakit Umum Haji Surabaya merupakan rumah Sakit milik Pemerintah
Provinsi Jawa Timur yang dalam kegiatan operasionalnya tidak berorientasi mencari
keuntungan (Profit Oriented) tetapi memberikan jasa pelayanan kesehatan kepada
masyarakat umum dengan mengutamakan pelayanan sosial (Social Oriented)
terutama pelayanan bagi masyarakat miskin baik yang berasal dari Pulau Jawa
maupun dari luar Pulau Jawa.
6.2.1 Pelayanan Medik Umum terdiri dari pelayanan Medik Dasar, Pelayanan
Medik Gigi Mulut dan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak/ Keluarga
Berencana.
6.2.2 Pelayanan Medik Spesialis meliputi Pelayanan Penyakit Dalam, Kesehatan
Anak, Bedah, Obstetri dan Ginekologi, Mata, Telinga Hidung dan
Tenggorokan, Syaraf, Jantung dan Pembuluh darah, Kulit dan Kelamin,
Kedoktyeran Jiwa, Paru, Orthopedi, Urologi, Bedah Syaraf, Bedah Plastik.
6.2.3 Pelayanan Spesialis Penunjang Medik terdiri dari pelayanan Anestesiologi,
Radiologi, Rehabilitasi Medik dan Patologi Klinik.
23
6.2.4 Pelayanan Medik Spesialis Gigi dan Mulut terdiri dari Pelayanan Konservasi/
Endodonsi, dan Periodonti.
6.2.5 Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdiri dari pelayanan asuhan
keperawatan dan asuhan kebidanan.
6.2.6 Pelayanan Medik Subspesialis yang meliputi penyakit dalam (Endokrin,
Gastroenthohepatologi, Nefrologi), Kesehatan Anak (Tumbuh Kembang,
Respirologi), Obstetri dan Ginekologi (Fetomaternal)
6.2.7 Pelayanan Penunjang Klinik Terdiri dari Perawatan Intensif, Pelayanan
Darah, Gizi, Farmasi, Sterilisasi Instrumen dan Rekam Medik.
6.2.8 Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari Pelayanan Laundry/ Linen, Jasa
Boga/ Dapur, Pengelolaan Limbah, Ambulance, Pemulasaran Jenazah.
BAB VII
PENUTUP
1. Realisasi Pendapatan Rumah Sakit Umum Haji Surabaya tahun 2016 tidak
melampaui target sebesar Rp. 5.908.270.050,71 atau sebesar 103,63 %
dari target setelah P.APBD sebesar Rp. 162.750.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 168.658.270.050,71. Hal ini disebabkan karena oleh beberapa faktor yaitu:
1.1 Lancarnya proses pencairan klaim pasien BPJS dan penjamin lainnya.
1.2 Rumah Sakit Umum Haji Surabaya adalah salah satu rumah sakit
pemerintah yang ditunjuk sebagai tempat medical chek up bagi calon ONH
plus dan calon legislatif
1.3 Sebagai rumah sakit rujukan bagi jamaah haji di wilayah timur
1.4 Peningkatan kerjasama dengan Institusi Pendidikan Kesehatan
1.5 Pemanfaatan bangunan gedung rumah sakit yang memungkinkan
penerimaan dari sewa gedung untuk pertemuan meningkat dan sewa ruang
untuk ATM
24
1.6 Adanya penerimaan lain-lain yang berasal dari parkir, taxi, pengolahan
limbah dan sewa ruang untuk cafe
2 Bahwa prosentase pencapaian kinerja belanja tahun 2016 adalah sebesar
95,53 % dari alokasi anggaran sebesar Rp. 281.407.097.922,86 terserap
sebesar Rp. 268.837.438.463,00 dengan selisih anggaran sebesar
(Rp.12.569.659.459,86)
Realisasi belanja dimaksud dapat dijelaskan sebagai berikut :
25