Anda di halaman 1dari 6

Tiara Shasabillah Geofanny

19043141
Tugas Akuntansi Syariah Minggu-15

1. Ibu Siti adalah pengusaha kecil “pedagang beras” untuk menambah barang dagangannya, ia
mengajukan pembiayaan ke bank syariah. Jenis akad apakah yang cocok untuk pembiayaan
ibu Siti tersebut? (bahas dengan semua skema akad syariah yang Saudara ketahui)
Jawab :
Murabahah dan musyarakah dapat diterapkan dalam pembiayaan tersebut. Murabahah , bank
membeli barang dagang untuk kemudian dijual kepada ibu Siti, dan musyrakah dapat
diterapkan dengan pola profit t dan loss sharing dimana ibu siti telah memiliki modal dan
bank menyertakan modal baru

2. Tn. Soleh baru saja di PHK. Dia tidak lagi mempunyai penghasilan tetap, akhirnya dia
bekerja serabutan dan penghasilannya tidak menentu dan sekarang dalam keadaan
kekurangan. Dia ingin mengajukan permodalan usaha ke Bank Syariah. Akad apakah yang
paling tepat untuk Tn. Soleh?
Jawab : Qardhul Hasan, karena Tn.Andri adalah seorang fakir sehingga perlu pinjaman
kebajikan tanpa bagi hasil

3. Ibu Dedeh dalam usahanya yang dibiayai oleh Bank Syariah pada tahun 2008 memperoleh
keuntungan Rp. 10 juta. Bila bentuk akad pembiayaanya adalah mudharabah, maka bagi
hasilnya adalah?
Jawab : Pada akad mudharabah pembagian keuntungan menggunakan nisbah yang
disepakati. Pembagian hasil usaha mudharabah dapat dilakukan berdasarkan prinsip bagi
untung (profit sharing) yakni bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi
modal dan biaya-biaya. Atau berdasarkan prinsip bagi hasil (net revenue sharing) yakni bagi
hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi modal. Dilihat dari segi kemaslahatan,
saat ini pembagian hasil usaha sebaiknya menggunakan prinsip bagi hasil (net revenue
sharing).

4. Ibu Dedeh dalam usahanya yang dibiayai oleh bank Syariah pada tahun 2008 memperoleh
kerugian normal Rp. 10 juta. Bila bentuk pembiayaanya adalah murabahah. Maka bagi rugi
hasilnya adalah?
Jawab : Kerugian ditanggung semuanya oleh Ibu Dedeh, karena akad murabahah tidak
mengenal bagi hasil dan bagi rugi dengan pemberian pembiayaan.

5. Tuan Rokib, seorang fakir, sedang sakit dan kekurangan uang untuk membayar biaya operasi.
Kemudian anaknya mendatangi ke bank syariah untuk mendapatkan bantuan. Jenis akad
apakah yang paling tepat untuk membiayai tuan Rokib yang dalam keadaan fakir? Jelaskan!
Jawab : Akad yang paling tepat untuk membiayai tuan Rokib adalah akad tabarru. Akad
tabarru adalah akad hibah yang tidak bersifat komersil dan memiliki tujuan untuk saling
menolong. Akad ini pada hakikatnya bukan transaksi bisnis untuk mencari keuntungan. Pada
akad ini pihak yang meminjamkan dana tidak berhak menyaratkan imbalan apapun kepada
pihak peminjam. Dengan kata lain, dalam akad ini ini tidak ada bunga pinjaman yang harus
dibayar peminjam. Dengan menggunakan akad tabarru, Tuan Rokib yang seorang fakir, tidak
diberatkan dengan bunga pinjaman, beliau hanya harus membayar pokok pinjaman. Dengan
demikian akad ini bebas dari unsur riba.

6. Tuan Sony mempunyai utang kepadan Tuan Acer Rp. 2 juta untuk usaha dan usahanya
bangkrut. Karena tuan Sony tidak punya apa-apa lagi maka ia tidak bisa membayar utangya
dan pasrah kepadan tuan Acer. Apa yang sebaiknya dilakukan oleh Tuan Acer? Jelaskan!
Tiara Shasabillah Geofanny
19043141
Tugas Akuntansi Syariah Minggu-15

Jawab : Menghapuskan piutangnya dan memberikan lagi pembiayaan kebajikan tanpa bagi
hasil.

7. Apa perbedaan sistem bunga riba dengan jual beli murabahah?


Jawab :
 Riba diharamkan, murabahah dihalalkan
 Dalam Riba, tingkat bunga pinjaman berfluktuasi sedangkan margin murabahah
bersifat tetap tetap sepanjang masa akad

8. Jelaskan perbedaan murabahah, musyarakah dan salam?


Jawab : MURABAHAH Akad jual beli dimana harga dan keuntungan disepakati antara
penjual dan pembeli. Jenis dan Jumlah barang dijelaskan dengan rinci. Barang diserahkan
setelah akad jual beli dan pembayaran bisa dilakukan secara mengangsur/cicilan atau
sekaligus.

MUSYARAKAH Akad antara dua pemilik modal atau lebih untuk menyatukan modalnya
pada usaha tertentu, sedangkan pelaksananya bisa ditunjuk salah satu dari mereka. Akad ini
diterapkan pada usaha/proyek yang sebagiannya dibiayai oleh lembaga keuangan sedangkan
selebihnya dibiayai oleh nasabah.
SALAM Jual beli dengan cara pemesanan, di mana pembeli memberikan uang terlebih
dahulu terhadap barang yang telah disebutkan spesifikasinya, dan barang dikirim kemudian,
Salam biasanya dipergunakan untuk produk-produk pertanian jangka pendek. Dalam hal ini
lembaga keuangan bertindak sebagai pembeli produk dan memberikan uangnya lebih dulu
sedangkan para nasabah menggunakannya sebagai modal untuk mengelola pertaniannya.

9. Jelaskan perbedaan akad istishna dan ijarah?


Jawab : Istishna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu
dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli/mustashni')
dan penjual (pembuat/shani'). Ijarah adalah akad atas manfaat suatu produk atau barang
properti dalam jangka waktu tertentu yang akan diganti dengan pengganti sejumlah uang
yang telah disepakati sebelumnya.

10. Berikut ini adalah transaksi-transaksi yang terjadi pada usaha bentukan dengan akad
mudharabah.
1 April 2014 Bp. John dan Bp. Faiz melakukan akad mudharabah untuk menjalankan bisnis
percetakan yang akan dilaksanakan selama 2 tahun. Bp. John akan bertindak sebagai
penyandang dana sedangkan Bp. Faiz bertindak sebagai pengelola usaha. Bagi hasil yang
disepakati antara Bp. Bana dan Bp. Faiz adalah 40:60. Bp.John menyetorkan dana sebesar
Rp500 juta secara tunai.
31 Desember 2014 Penjualan secara tunai selama tahun 2012 adalah Rp950 juta sedangkan
bebannya sebesar Rp 250 juta.
31 Desember 2014 Bagi hasil dibagikan kepada Bp.Bana dan Bp. Faiz
31 Desember 2015 Penjualan secara tunai selama tahun 2013 adalah Rp 650 juta sedangkan
bebannya sebesar Rp750 juta
31 Desember 2015 Alokasi kerugian

Diminta :
Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi pada usaha bentukan akad
mudharabah untuk pemilik dan pengelola dana.
Tiara Shasabillah Geofanny
19043141
Tugas Akuntansi Syariah Minggu-15

Apa yang dimaksud dengan penghimpunan dana dengan prinsip mudharabah ?

Jawab : Ayat Jurnal


Jurnal
Tanggal Transaksi Pemilik Dana Pengelola Dana
(Bp.John) (Bp.Faiz)
1/04/2014 Bpk.John (Dr) Investasi (Dr) Kas 500 jt
menyetorkan dana Mudharabah 500 jt (Cr) DST 500 jt
sebesar Rp.500 jt (Cr) Kas 500 jt
secara tunai
31/12/2014 Penjualan secara tunai (Dr) Kas 950 jt
selama tahun 2012 (Cr) Pendapatan 950 jt
adalah Rp. 950 jt,
bebannya sebesar (Dr) Beban 250 jt
Rp.250 jt (Cr) Kas 250 jt

(Dr) Pendapatan 950 jt


(Cr) Beban 250 jt
(Cr) Pendapatan yang
belum dibagikan 700 jt
31/12/2014 Bagi hasil dibagikan (Dr) Kas 280 jt (Dr) Pendapatan yang
kepada Bp.John dan (Cr) Pendapatan bagi belum dibagikan 700 jt
Bp.Faiz ( 40 : 60 ) hasil mudharabah 280 (Cr) Kas 700 jt
jt
31/12/2015 Penjualan secara tunai (Dr) Kas 650 jt
selama tahun 2013 (Cr) Pendapatan 650 jt
adalah Rp 650 jt;
bebannya sebesar (Dr) Beban 750 jt
Rp750 jt (Cr) Kas 750 jt

(Dr) Pendapatan 650 jt


(Dr) Penyisihan
kerugian 100 jt
(Cr) Beban 750 jt
31/12/2015 Alokasi Kerugian (Dr) Kerugian
mudharabah 100 jt
(Cr) Penyisihan
kerugian mudharabah
100 jt

Penghimpunan dana dengan prinsip mudharabah adalah tabungan yang dijalankan


berdasarkan akad mudharabah. Mudharabah sendiri mempunyai dua bentuk, yakni
mudharabah mutalaqah dan mudharabah muqayyadah, perbedaan yang mendasar diantara
keduanya terletak pada ada atau tidaknya persyaratan yang diberikan pemilik harta kepada
pihak bank dalam mengelola hartanya. Dalam hal ini, Bank Syariah bertindak sebagai
mudharib (pengelola dana), sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal (pemilik
Tiara Shasabillah Geofanny
19043141
Tugas Akuntansi Syariah Minggu-15

dana). Bank Syariah dalam kapasitasnya sebagai mudharib berhak untuk melakukan berbagai
macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkannya,
termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak lain. Namun, di sisi lain, Bank Syariah
juga memiliki sifat sebagai seorang wali amanah (trustee), yang berarti bank harus berhati-
hati atau bijaksana serta beritikad baik dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
timbul akibat kesalahan atau kelalaiannya. Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, Bank
Syariah akan membagikan hasil kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah
disepakati di awal akad pembukaan rekening.

11. Diler Mobil ABC melakukan akad murabahah untuk jual beli mobil seharga Rp. 400 juta
dengan ibu iti. Margin yang disepakati adalah 50%. Jangka waktu pembayaran adalah 30
bulan. Pembayaran cicilan jatuh tempo tanggal 5 setiap bulannya. Keterlambatan pembayaran
akan dikenakan denda sebesar Rp. 400.000 (denda tidak dihitung berdasarkan hari
keterlambatan pembayaran)
1 maret 2013 Diler mobil RST membeli mobil seharga 400 juta
2 maret 2013 Akad jual beli disepakati dan mobil langsung diserahkan kepada
ibu Siti
5 april 2013 Ibu siti membayar cicilan pertama
12 september 2013 Ibu siti membayar cicilan
28 november 2013 Ibu siti membayar biaya perawatan mobil sebesar Rp. 1.500.000
secara tunai ke bengkel ABC
Perhitungan cicilan pokok dan pendapatan murabahah menggunakan metode proporsional.
Diminta:
a. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi di atas dari sisi Diler ABC dan ibu Siti!
b. Bagaimana perlakuan denda oleh penjual atas keterlambatan pembayaran cicilan
murabahah?
c. Bolehkah pembayaran cicilan murabahah berbeda-beda setiap bulannya pada periode
waktu cicilan?

Jawab :
a. Ayat Jurnal
Tanggal Penjual Pembeli
1 Maret 2012 (Dr) Aset Murabahah No Entry
Diler mobil RST membeli mobil Rp.400.000.000
seharga Rp. 400.000.000,00 (Cr) Kas/hutang Rp.
400.000.000
2 Maret 2013 (Dr) Piutang murabahah (Dr) Aset Rp.
Akad jual beli disepakati dan Rp. 600.000.000 400.000.000
mobil langsung diserahkan (Cr) Margin murabahah (Dr) Beban Murabahah
kepada Ibu Anastasia Rp. 200.000.000 Tangguhan Rp.
(Cr) Aset Murabahah 200.000.000
Rp. 400.000.000 (Cr) Utang Rp.
600.000.000
5 April 2013 (Dr) Kas Rp. (Dr) Utang Murabahah
Pembayaran cicilan pertama 20.000.000 Rp. 20.000.000
perhitungan ( 600.000.000 : 30 (Dr) Margin Murabahah (Cr) Beban Murabahah
= 20.000.000) Tanggungan Rp. Rp. 6.666.666,67
(200.000.000 : 30 = 6.666.666,67
Tiara Shasabillah Geofanny
19043141
Tugas Akuntansi Syariah Minggu-15

6.666.666,67 (Dr) Beban Murabahah


(Dr) Piutang Tanggungan Rp.
Murabahah Rp. 20.000.000
20.000.000 (Cr) Kas Rp.
(Cr) Pendapatan Margin 6.666.666,67
Murabahah Rp.
6.666.666,67
12 September 2013 (Dr) Dana kebajikan- (Dr) Kerugian Rp.
Ibu Anastasia membayar cicilan kas Rp. 400.000 400.000
( denda keterlambatan (Cr) Dana Kebajikan- (Cr) Kas Rp. 400.000
pembayaran ) denda Rp. 400.000
28 November 2013 No entry (Dr) Beban
Ibu Anastasia membayar biaya Pemeliharaan Rp.
perawatan mobil sebesar 1.500.000
Rp.1.500.000 secara tunai (Cr) Kas Rp. 1.500.000
kepada Toko ABC

b. Pada dasarnya, denda tidak boleh dicatat sebagai pendapatan penjual. Jika dicatat,
termasuk riba. Dengan membiarkannya didenda sebagai denda/sanksi bagi yang lalai, ia
dapat memenuhi utangnya dengan lebih disiplin. Denda yang dikenakan dikirim sebagai
dana kesejahteraan (sosial) bagi masyarakat miskin. Pengakuan denda berupa debet dana
kebajikan-kas Rp 400.000 dan kredit dana kebajikan-denda Rp 400.000.
c. Tidak, karena jika cicilan murabahah tidak dilakukan pada waktu yang sudah disepakati,
maka pembeli harus membayar denda atas keterlambatan membayar cicilan murabahah.

12. Tn. Budi dan Tn. Amir menandatangani kontrak salam pada tanggal 1 Juni 2011. Dalam
kontrak tersebut Tn. Budi bertindak sebagai pembeli dan Tn. Amir sebagai penjual. Isi
kontrak salam tersebut adalah Tn. Amir akan mengirimkan 10 ton jagung 3 bulan mendatang
Tn. Budi. Harga yang disepakati sebesar Rp.3.500/kg.
Berikut adalah transaksi yang terkait dengan kontrak salam antara Tn. Budi dan Tn. Amir.
1 Juni Kontrak Salam ditandatangani oleh kedua belah pihak. Tn. Budi
menyerahkan uang sebesar Rp. 35 juta kepada Tn. Amir
2 September Tn. Amir menyerahkan jagung sebesar 10 ton kepada Tn. Budi.
Harga jagung di pasar saat Tn. Amir mengirimkan jagung
sebesar Rp.3.200
Diminta:
a. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi salam di atas!
b. Mengapa produk akad salam haruslah produk yang mudah dijumpai di pasar?
Jawab :
a. Ayat jurnal
Tanggal Tn. Amir Tn. Budi
1 Juni (Dr) Kas Rp. 35.000.000 (Dr) Piutang salam Rp.
(Cr) Utang salam Rp. 35.000.000
35.000.000 (Cr) Kas Rp.35.000.000
2 September (Dr) Utang salam (Dr) Aset Salam Rp.
Rp.32.000.000 32.000.000
(Cr) Penjualan Rp. (Dr) Kerugian Rp.3.000.000
32.000.000 (Cr) Piutang salam
Tiara Shasabillah Geofanny
19043141
Tugas Akuntansi Syariah Minggu-15

35.000.000

b. Alasan produk yang dibuatkan akad salam haruslah produk yang mudah dijumpai dipasar
karena dalam akad salam harga barang pesanan yang sudah disepakati tidak dapat
berubah selama jangka waktu akad. Apabila barang yang dikirim tidak sesuai dengan
ketetntuan yang telah disepakati sebelumnya, maka pembeli boleh melakukan khiar yaitu
apakah transaksi dilanjutkan atau dibatalkan. Apabila pembeli menerima, sedangkan
kualitasnya lebih rendah maka pembeli akan mengakui adanya kerugian dan tidak boleh
meminta pengurangan harga, karena harga sudah disepakati dalam akad dan tidak dapat
diubah. Demikian juga jika kualitasnya tinggi, penjual tidak dapat meminta tambahan
harga dan pembeli tidak boleh mengakui adanya keuntungan, karena kalau diakui sebagai
keuntungan dapat dipersamakan ada unsur riba.
Oleh karena itu, produk/barang yang dibuatkan akad salam harus yang mudah dijumpai
dipasar, sehingga tidak akan terjadi pembatalan/kerugian/riba dalam perjanjian akad yang
sudah disepakati. Jika barangnya sulit untuk dijumpai, maka perjanjian tersebut bisa saja
akan mengalami kecurangan. Produk yang mudah dijumpai misalnya adalah
produk/barang pertanian.

Anda mungkin juga menyukai