Anggota Kelompok :
Erika Agusviani Dewi (160421607693)
Fuji Ari Susanti (160421607691)
Garniz Eka Pradya Rosester (160421607685)
Irma Ayu Asyhari (160421607719)
Pengertian
• PSAK 102
Kerjasama usaha antara dua pihak di mana pihak
pertama (pemilik dana / shahibul maal) menyediakan
seluruh dana, sedangkan pihak kedua (pengelola
dana / mudharib) bertindak sebagai pengelola, dan
keuntungan dibagi antara mereka sesuai kesepakatan
sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung oleh
pengelola dana.
Skema Mudharabah
Keterangan :
(1) Pemilik dana dan pengelola
dana menyepakati akad
mudharabah
(2) Proyek usaha sesuai akad
mudharabah dikelola pengelola
dana
(3) Proyek usaha menghasilkan
laba atau rugi
(4) Jika untung, dibagi sesuai
nisbah
(5) Jika rugi, ditanggung pemilik
dana
Jenis
Mudharabah Muthlaqah
- Pemilik dana memberikan kebebasan dalam
pengelolaan investasinya
- Investasi tidak terikat
Mudharabah Muqayyadah
- Pemilik dana memberikan batasan kepada pengelola
- Investasi terikat
Mudharabah Musytarakah
- Pengelola dana menyertakan modal dalam kerja
sama investasi
Sumber hukum-prinsip
Sumber Hukum Akad Mudharabah
• Al-Qur’an
“apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu dimuka
bumi dan carilah karunia Allah SWT”. (QS 62:10)
• As-Sunah
Dari Shalih bin Suib r. a bahwa Rasullah SAW bersabda, “tiga hal
yang di dalamnya terdapat keberatan: jual beli secara tangguh,
muqaradhah (mudharabah), dan mencampuradukkan gandum
dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga bukan untuk dijual”.
(HR Thabrani dari Ibnu Abbas)
Objek
pelaku
mudharabah
Nisbah
Ijab kabul
keuntungan
dasar pembagian laba hasil usaha laba kotor dikurangi beban berkaitan dengan pengelolaan modal
mudharabah
2. Prinsip bagi hasil laba, maka dasar pembagian hasil usaha adalah laba bruto / laba kotor bukan pendapatan
usaha nisbah pemilik dana : pengelola dana =10:90
bank syariah : 10% X Rp 350.000 = Rp 35.000
pengelola : 90% X Rp 350.000 = Rp 315.000
Jika akad mudharabah melebihi satu periode pelaporan, penghasilan usaha diakui dalam periode
terjadinya hak bagi hasil sesui nisbah yang disepakati (PSAK 105 par 20)
Bagi hasil untuk mudharabah musytarakah
(PSAK 105 PAR 34)
Bagian hasil investasi: Rp 1.000.000 – Rp 750.000 = Rp 200.000 (dibagi antara pemilik dana dan
pengelola dana)
Rp 2.000.000
• Bagian A : x 250.000= Rp 200.000
Rp 2.500.000
Rp 5.00.000
• Bagian B : x 250.00 = Rp 50.000
Rp 2.500.000
• Bagi hasil B: Rp 750.000 + Rp 50.000 = Rp 800.000
• Bagi hasil A: Rp Rp 200.000
Alternatif 2
Rp 2.000.000
• Bagian A: x Rp 1.000.000= Rp 800.000
Rp 2.500.000
Rp 500.000
• Bagian B: X Rp 1.000.000= Rp 200.000
Rp 2.500.000
Bagi hasil :
• Bagian A: Rp 200.000
• Bagian B: Rp 200.000 + Rp 600.000= Rp 800.000
Perlakuan Akuntansi Untuk Pemilik Dana
Pengukuran investasi mudharabah
• Investasi mudharabah dalam bnetuk kas
Dr. Investasi Mudharabah Rp XXX
Cr. Kas Rp XXX
• Invesatasi dalam bentuk non-kas
1. Nilai wajar lebih tinggi
pada saat penyerahan asset
Dr. Investasi Mudharabah Rp XXX
Cr. Keuntungan Tangguhan Rp XXX
Pada saat amortisasi
Dr. Keuntungan Tangguhan Rp XXX
Cr. Keuntungan Rp XXX
• Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah diperhitungkan
tetapi belum dibagikan kepada pemilik dana
Dr. Beban Bagi Hasil Mudharabah Rp xx -
Cr. Utang Bagi Hasil Mudharabah - Rp xx
Jurnal pada saat pengelola dana membayar bagi hasil:
Dr. Utang Bagi Hasil Mudharabah Rp xx -
Cr. Kas - Rp xx
• Diakhir akad:
Dr. Dana Syirkah Temporer Rp xx -
Cr. Kas/Aset Non kas - Rp xx
Jika ada penyisihan kerugian sebelumnya:
Dr. Dana Syirkah Temporer Rp xx -
Cr. Kas/Aset Non kas - Rp xx
Cr. Penyisihan Kerugian - Rp xx
• Penyajian • Pengungkapan
a. Dana syirkah temporer a. Isi kesepakatan utama
dari pemilik dana disajikan usaha mudharabah, seperti
sebesar nilai tercatatnya porsi dana, pembagian hasil
untuk setiap jenis usaha, aktivitas usaha
mudharabah mudharabah, dll
b. Bagi hasil dana syirkah b. Rincian dana syirkah
temporer yang sudah temporer yang diterima
diperhitungkan tetapi belum berdasarkan jenisnya
diserahkan kepada pemilik c. Penyaluran dana yang
dana disajikan sebagai pos berasal dari mudharabah
bagi hasil yang belum muqayadah. Pengungkapan
dibagikan. yang diperlukan sesuai
PSAK No. 101 tentang
Penyajian Laporan
Keuangan Syariah.