Anda di halaman 1dari 20

AKUNTANSI

MUDHARABAH
By: Novita Sari S.E.Sy.,M.E
KONSEP DASAR AKUNTANSI MUDHARABAH
▪ Mudharabah berasal dari kata dharb, berarti memukul atau berjalan. Ialah proses

seseorang memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha.

▪ Secara teknis: Mudharabah adalah kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak

pertama (shahibul maal) menyediakan modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.
Keuntungan usaha dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak,
sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat
kelalaian si pengelola. Jika kerugian tersebut diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian
si pengeloa, maka si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.
SKEMA TRANSAKSI MUDHARABAH
RUKUN MUDHARABAH

• Shahibul Maal (pemilik modal)


• Mudharib (pengelola)
• Modal (Uang &/ Barang) (Maal)
• Kerja/Usaha
JENIS-JENIS MUDHARABAH

MUDHARABAH MUDHARABAH
MUTLAQAH MUQAYYADAH

MUDHARABAH
MUSYTARAKAH
MENGENAI MODALNYA

DISERAHKAN SECARA
TUNAI/ BARANG PENUH/ BERTAHAP
• Pembiayaan diberikan dalam bentuk tunai dan/atau barang
• Dalam hal pembiayaan diberikan dalam bentuk tunai harus dinyatakan jumlahnya.
• Dalam hal pembiayaan diberikan dalam bentuk barang, maka barang yang
diserahkan harus dinilai berdasarkan harga perolehan atau harga pasar wajar.
• Modal hanya diberikan untuk tujuan usaha yang sudah jelas dan disepakati
bersama.
• Modal dapat diserahkan secara penuh atau bertahap.
• Apabila modal diserahkan secara bertahap maka harus jelas tahapannya dan
disepakati bersama.
PEMBAGIAN HASIL USAHA
METODE • NISBAH
• PROFIT AND (PRESENTASE)
LOSS SHARING SESUAI
• REVENUE KESEPAKATAN
SHARING

• PEMBAYARAN
SECARA BERKALA
PEMILIK MODAL
(SHAHIBUL MAAL)
JIKA BUKAN
KELALAIAN
MUDHARIB
(PENGELOLA)

• KERUGIAN
DITANGGUNG
OLEH
MUDHARIB
(PENGELOLA)
JIKA KELALAIAN
PENGELOLA
• Pembagian keuntungan dilakukan dengan metode bagi untung dan rugi (profit and loss
sharing) atau metode bagi pendapatan (revenue sharing)
• Pembagian keuntungan dari pengelolaan dana dinyatakan dalam bentuk nisbah yang
disepakati.
• Nisbah bagi hasil yang disepakati tidak dapat diubah sepanjang jangka waktu investasi,
kecuali atas dasar kesepakatan para pihak
• Nisbah bagi hasil dapat ditetapkan secara berjenjang (tiering) yang besarnya berbeda-beda
berdasarkan kesepakatan pada awal akad.
• Pembagian keuntungan berdasarkan hasil usaha dari mudharib sesuai dengan laporan hasil
usaha dari usaha mudharib.
• Pengelola dana membayarkan bagian keuntungan yang menjadi hak bank secara berkala
sesuai dengan periode yang disepakati.
• Dalam hal terjadi kerugian dalam usaha, bank sebagai pemilik dana akan menanggung
semua kerugian sepanjang kerugian tersebut bukan disebabkan oleh kelalaian atau
kesalahan pengelola dana.
• Bila terjadi kegagalan usaha (rugi) yang diakibatkan oleh kelalaian pengelola dana, maka
kerugian tersebut harus ditanggung oleh pengelola dana.
PENGAWASAN
• Bank berhak melakukan pengawasan terhadap usaha nasabah.
• Bank tidak berhak membatasi tindakan pengelola dana dalam
menjalankan usahanya, kecuali sebatas perjanjian (usaha yang
telah ditetapkan) atau yang menyimpang dari aturan syariah.
PENGEMBALIAN MODAL
(JANGKA I TAHUN)
AKHIR PERIODE/ ANGSURAN

PENGEMBALIAN
MODAL

(JANGKA LEBIH I TAHUN)


ANGSURAN
• Untuk pembiayaan dengan jangka waktu sampai dengan satu
tahun, pengembalian modal dapat dilakukan pada akhir periode akad
atau dilakukan secara angsuran berdasarkan aliran kas masuk (cash in
flow) dari usaha nasabah.
• Untuk pembiayaan dengan jangka waktu lebih dari satu tahun,
pengembalian dilakukan secara angsuran berdasarkan aliran kas masuk
(cash in flow) dari usaha nasabah.
JAMINAN
▪ Untuk mengantisipasi risiko akibat kelalaian atau kecurangan, bank
dapat meminta jaminan atau agunan dari nasabah
BASIS AKUNTANSI DALAM JURNAL

ACCRUAL CASH BASIS


BASIS
ILUSTRASI JURNAL
1. Pada saat bank menyerahkan uang tunai kepada mudharib (nasabah)
Db. Pembiayaan Musyarakah xx
Kr. Kas xx
2. Penerimaan bagi hasil/keuntungan Mudharabah (uang sudah dibayar kpd bank
sebelum tutup buku).
Ilustrasi Pengakuan Bagi Hasil saat mengalami keuntungan
Atas laporan dari Bpk ahmad atas pengelolaan pembiayaan mudharabah diperoleh
hasil bersih (keuntungan) pengelolaan dana mudharabah sebesar Rp. 1.000.000,-
dan dibagi sesuai dengan nisbah yang telah disepakati mislanya yaitu: 70% untuk
bank/ shahibul maal dan 30% untuk nasabah/ mudharib. Hasil untuk bank telah
dibayar oleh mudharib sebelum tutup buku bank dilakukan.
▪ Pembagian porsi masing-masing dengan perhitungan yang snagat sederhana
adalah:
Shahibul Maal : 70/100 x Rp. 1.000.000,- = Rp. 700.000,-
Mudharib : 30/100 x Rp. 1.000.000,- = Rp. 300.000,-
Maka jurnalnya:
Db. Kas Rp. 700.000,-
Kr. Pendapatan bagi hasil Mudharabah Rp. 700.000,-

3. Ketika mudharib belum membayar bagian bagi hasil kepada Bank padahal
sudah dilaporkan. Misalnya, berdasarkan laporan yang diterima Bank Syariah
oleh Mudharib (nasabah), hak bagian bank setelah dihitung berdasarkan nisbah
bagi hasil sebesar Rp. 500.000,-, maka jurnalnya:
Db. Piutang Mudharabah Rp. 500.000,-
Kr. Pendapatan bagi hasil mudhrabah Rp. 500.000,-
Ilustrasi Penyerahan Kembali Akad Mudharabah
Db. Kas Rp. 1.000.000,-
Kr. Pembiayaan/ Investasi mudharabah Rp. 1.000.000,-
RUMUS
▪ NAMA AKUN DEBET KREDIT
ASET Bertambah Berkurang
KEWAJIBAN Berkurang Bertambah
MODAL Berkurang Bertambah
PENDAPATAN Berkurang Bertambah
BIAYA/BEBAN Bertambah Berkurang
SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai