Anda di halaman 1dari 12

Mudharabah

dan
Musyarakah
Alfiyya Zahra Anisa
Tira Mirani Izzati
Vaya Annisa Izzati
Mudharabah

Merupakan suatu kerja sama


antara pemilik modal (shahibul
amal) dengan pengelola entitas
(mudharib). Keuntungan yang
diterima oleh mudharib di bagi
sesuai dengan kesepakatan di awal
antara pemilik modal dan
mudharib. Bentuk kerja sama ini
dapat menyangkut dua atau lebih
pihak. Pemilik modal tidak wajib
untuk ikut memanajemeni proyek
entitas, namum pemilik modal juga
harus bertanggung jawab atas
kerugian yang dialami oleh entitas
Musyarakah
Definisi musyarakah tidak jauh
berbeda dengan mudharabah,
namun letak perbedaannya
terdapat pada:
- Pengelolaan Modal: Dalam
mudharabah, pemilik modal
meyalurkan modalnya 100%
kepada pengelola, namun pada
musyarakah, pemilik modal tidak
perlu menyalurkan modal 100%
melainkan pengelola dana juga
dapat berinvestasi dan memberi
dana pada entitasnya juga
KARAKTERISTIK
• Entitas bisa menjadi pihak pengelola dan juga • Investasi yang diberikan oleh pemilik
bisa menjadi pemilik dana dana dan pengelola dana dapat berupa
• Apabila entitas merupakan pengelola dana, kas ataupun aset non kas
maka dana yang diterima oleh entitas tersebut
dicatat sebagai dana syirkah temporer • Sama seperti mudharabah, tidak terdapat
Mudharabah

jaminan di musyarakah namun apabila

Musyarakah
• Dalam mudharabah, pengelola dana tidak pemilik dana menginginkan adanya
diharuskan menyertakan jaminan, namun
jaminan dapat di adakan apabila pemilik dana
jaminan untuk memastikan bahwa
meminta kepada pengelola agar memastikan pengelola tidak melakukan
tidak adanya penyimpangan dalam mengelola penyimpangan dalam mengelola dana
dana pemilik tersebut
• Pembagian keuntungan dari hasil pengelolaan • Keuntungan dan kerugian dibagi antara
mudharabah dibagi sesuai porsi yang sudah pengelola dan pemilik dana
disepakati oleh pemilik dan pengelola dana dan
sesuai akadnya. Apabila timbul kerugian, maka • Apabila salah satu antara pengelola dana
pemilik dana lah yang menanggung kerugian dan pemilik dana memberikan kontribusi
tersebut. yang lebih besar, maka pihak tersebut
• Pengelola dapat mengembalikan dana berhak mendapatkan keuntungan yang
mudharabah saat distribusi bagi hasil lebih besar
(bertahap) atau juga dapat dibagikan secara
total pada masa mudharabah telah berakhir
JENIS • Syirkah al-mufawwadah
Pihak-pihak yang memberi dana dan
kontribusi membagikan keuntungan
dan kerugiannya secara sama, dan,
Mudharabah

tanggung jawab, dibagi pula secara

Musyarakah
sama.
• Mudharabah Muthlaqah • Syirkah al-‘inan
• Mudhrabah Musytarakah Pihak-pihak yang berkontribusi dalam
memberikan dana telah memberikan
• Mudharabah Muqayyadah porsi untuk memberi dana, namun
porsi-porsi dalam tanggung jawab,
keuntungan dan kerugian tidak harus
dibagi secara sama
• Syirkah al-a’mal
Kontrak kerja antara dua atau lebih
orang yang mempunyai profesi yang
sama dan menerima pekerjaan serta
berbagi keuntungan atas profesi
mereka.
AKUNTANSI UNTUK PEMILIK DANA
• Dana yang telah pemilik dana salurkan kepada pengelola dana yang dapat berupa
aset non kas ataupun kas, akan diakui sebagai investasi mudharabah
• Kas dapat dicatat sebesar nilai yang telah dibayarkan
• Aset nonkas dicatat sebesar nilai wajar dari aset nonkas tersebut dan apabila nilai
wajar lebih besar daripada nilai tercatat, maka diakui sebagai keuntungan
tangguhan. Sebaliknya apabila nilai wajar lebih rendah daripada nilai tercatat, maka
selisih tersebut diakui sebagai kerugian
• Usaha mudharabah dimulai setelah pemilik dana menyalurkan dana tersebut dan
pengelola dana telah menerimanya
• Apabila pemilik dana memutuskan untuk mengakhiri mudharabah sebelum waktu
jatuh tempo, maka akan diakui sebagai piutang jatuh tempo
• Apabila adanya penurunan nilai investasi mudharabah maka akan diakui sebagai
kerugian (apabila bukan karena kelalaian pengelola) dan nantinya akan mengurangi
saldo investasi
• Pengelola dianggap lalai apabila:
• Adanya kejadian tetapi bukan force majeur (diluar kemampuan)
• Pengelola melanggar syarat atau akad yang telah disepakati dari awal
AKUNTANSI UNTUK PENGELOLA DANA
• Dana yang pemilik dana berikan untuk dikelola oleh pengelola dana diakui
sebagai Dana Syirkah Temporer dan dicatat sebesar jumlah kas yang
diterima atau nilai wajar dari aset non kas yang diberikan
• Adanya hak pihak ketiga atas dana bagi hasil dana syirkah temporer diakui
sebagai kewajiban/liabilitas sebesar nilai porsi yang sudah ditentukan
apabila pemilik dana belum menerima dana tersebut
• Dalam bagi hasil mudharabah, Entitas dapat memilih antara dua prinsip
yang bisa digunakan, yaitu:
• Bagi Hasil
• Bagi Laba
• Jika ada kerugian dalam melaksanakan usaha mudharabah akibat kelalaian
yang timbul karena pengelola dana, maka pengelola mengakui beban
pengelola dana
MITRA AKTIF

-Saat akad
1. Diakui saat kas dan asset non kas telah dipisahkan
-Selama akad
1. Jumlah kas pada awal periode harus dikurangi dengan kerugian
tahun terakhir baru bisa digunakan untuk modal usaha
2. Diakhir akad jumlah kas dan asset non kas yang telah disetujui di
awal akad tidak dapat diubah
3. Diakhir mitra aktif harus mengembalikan sebesar akad
-Akhir akad
1. setelah akad berakhir transaksi musyarakah yang belum selesai
dianggap sebagai liabilitas
MITRA PASIF

- Saat Akad
1. Diakui saat kas dan asset telah dibayarkan
-Selama Akad
1. Diakhir dana harus dikembalikan apabila ada sisa
2. Jumlah kas yang dikembalikan harus dikurangi kerugian
3. Nilai asset non kas yang dikembalikan harus dikurangi penyusutan
4. Mitra pasif harus mengembalikan sebanyak kas yang dibayarkan
diawal akad untuk usaha dan juga telah dikurangi kerugian.
-Setelah akad
1. Investasi yang belum dikembalikan oleh mitra aktif disebut piutang
A. Penyajian
Pada akuntansi mudharabah, transaksi yang dilakukan akan disajikan pada laporan keuangan dibagian aset sesuai
dengan total nilai yang teercatat. Hal ini trdapat pada PSAK No. 105 Paragraf 36

B. Pengungkapan
Sesuai dengan PSAK No 105 paragraf 38 beserta PAPSI (2006) hal-hal yang perlu diungkapkan dalam Mudharabah
adalah:
1. Kesepakatan pokok yang terdapat pada usaha mudharabah berdasarkan PSAK 105 (38a)
Mudharabah

2. Jenis murabahah berupa list dari total investasi mudharabhah berdasarakan PSAK 105 (38a)
3. Total investasi mudharabah dan informasi terkait yang telah ditata kembali selama periode berjalan berdasarkan PAPSI
tahun 2006
4. Total investasi mudharabah yang berhubngan dengan pihak lain berdasarkan PAPSI tahun 2006
5. Langkah-langkah yang digunakan dalm penentuan penyisihan baik khusus maupun umum berdasarkan PAPSI tahun
2006
6. Langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah yang terjadi pada mudharabah berdasarkan PAPSI tahun 2006
7. Kerugian yang didapat dengan adanya investasi mudharabah yang menurun berdasarkan PAPSI tahun 2006
8. Penghapusan ikhtisar mudharabah berdasarkan PAPSI tahun 2006
9. Pengendalian risiko pada portofolio mudharabah oleh manajemen berdasarkan PAPSI tahun 2006
10. Permasalahan mudharabah dan penyisihannya pada sektor perekonomian berdasarkan PAPSI tahun 2006
Penyajian
Mitra pasif pada laporan keuangan, transaksi musyarakah disajikan dalam bentuk:
Akun kas maupun non kas, disajikan dalam bentuk investasi musyarakah oleh mitra
aktif

Musyarakah
Keuntungan tanggungan yang didapat karena adanya selisih antara akun non kas
disajikan dalam bentuk pos lawan dari investasi musyarakah

Pengungkapan
Mitra pasif pada laporan keuangan, transaksi musyarakah diungkapkan tidak terbatas
oleh:
Adanya kesepakatan pada usaha musyarakah (pembagian laba, porsi dana , dll)
Mengelola usaha, jika mitra aktif tidak ada
Pengungkapan sesuai PSAK No 101
MUDHARABAH MUSYTARAKAH

Mudharabah adalah transaksi yang berfungsi untuk membiayai usaha


yang dikeluarkan oleh pihak bank untuk membantu nasabahnya dalam
menjalankan usaha yang akan dirintisnya. Dimana, laba yang diperoleh
akan dibagi sesuai dengan kesepakatan awal akad. Pembagian ini akan
dilakukan secara terus menerus selama usaha yang dimodali oleh bank
masih terus berjalan. Da kerugian akan ditanggung oleh pemilik modal.
Musyarakah adalah perpaduan antara satu harta dengan harta lain
menjadi satu kesatuan sehingga harga tersebut tidak dapat terlihat
perbedaannya. Yang merupakan akad diantara kedua belah pihak untuk
menjalankan suatau usaha, dimana kedua belah pihak memberikan
modal untuk usaha tersebut, sehingga keuntungan dan kerugian akan
dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan awal.

Anda mungkin juga menyukai