Anda di halaman 1dari 12

Nama : Farhan Alviana

NIM : 12020220130121

Mata Kuliah : Akuntansi Syariah

Kelas :C

Pertanyaan Bab 7

1. Apa yang dimaksud dengan akad Mudarabah?


Akad Mudharabah adalah akad kerja sama antara pemilik dana dan pengelola dana, dana
sepenuhnya berasal dari pemilik dana sedangkan pengelola dan berkontribusi dalam kerja. Apabila
terjadi keuntungan akan dibagi sesuai nisbah yang disepakati atas dasar realisasi keuntungan,
sementara jika terjadi kerugian yang tidak diakibadkan oleh kelalaian pengelola dana akan
ditanggung sepenuhnya oleh pemilik dana sementara pengelola dana akan menanggung risiko non
finansial.
2. Apakah akad Mudarabah merupakan bentuk profit and loss sharing?
Bukan, karena dalam mudharabah instilah profit and loss sharing tidak tepat digunakan karenayang
dibagi hanya keuntungannnya saja (profit), tidak termasuk kerugiannya (loss). Pembagianhasil dapat
diketahui berdasarkan pengakuan penghasilan usaha mudharabah, dalam praktikdapat diketahui
berdasarkan laporan bagi hasil atas relisasi penghasilan hasil usaha daripengelola dana.
3. Jelaskan jenis-jenis akad mudarabah!
Dalam PSAK, akad mudharabah diklasifikasikan ke dalam 3 jenis, yaitu :
 Mudharabah Muthalaqah, yaitu mudharabah dimana pemilik dana memberikan
kebebasankepada pengelola dana dalaam pengelolaan investasinya. Mudharabah ini disebut
jugainvestasi tidak terikat.
 Mudharabah Muqayyadah, yaitu mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasankepada
pengelola antara lain mengenai dana, lokasi, cara, dan/atau objek investasi atau sektorusaha.
 Mudharabah Musytarakah, yaitu mudharabah dimana pengelola dana menyertakan modalatau
dananya dalam kerja sama investasi.
4. Jelaskan hukum asal dari Mudarabah!
Sumber hukum akad mudharabah menurut ijmak ulama, mudharabah hukumnya jaiz (boleh).
Mudharabah telah dipraktikkan secara luas oleh orang-orang sebelum masa Islam dan beberapa
sahabat Nabi Muhammad SAW.
 Al-Qur’an
“Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia
Allah SWT.” (QS. Al-Jumuah: 10)
“ … Maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu
menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya...“ (QS. Al-Baqarah:
283)
 As-Sunnah
Dari shalih bin Suaib r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda, “tiga hal yang di dalamnya terdapat
keberkatan: jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampuradukkan
gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga bukan untuk dijual”. (HR. Ibnu Majah)
5. Jelaskan rukun dan ketentuan syariah Mudarabah!
Rukun mudharabah ada empat, yaitu:
 Pelaku, terdiri atas: pemilik dana dan pengelola dana.
 Objek Mudharabah, berupa: modal dan kerja
 Ijab Kabul/Serah Terima
 Nisbah Keuntungan
Ketentuan syariah adalah sebagai berikut:
 Pelaku
 Cakap hukum dan baligh
 Pelaku akad dapat dilakukan dengan sesame muslim atau nonmuslim.
 Pemilik dana tidak boleh mencampuri pengelolaan usaha tetapi hanya boleh mengawasi
 Objek Mudharabah (Modal dan Kerja)
 Modal
1) Diserahkan dalam bentuk uang atau asset lainnya (sebesar nilai wajar), harus jelas
jumlah serta jenisnya.
2) Tunai dan tidak hutang.
3) Modal harus diketahui dengan jelas jumlahnya sehingga dapat dibedakan dari
keuntungan
4) Pengelola dana tidak diperkenankan memudharabahkan kembali modah mudharabah
5) Pengelola dana tidak diperbolehkan untuk meminjamkan modal kepada orang lain
6) Pengelola dana memiliki kebebasan untuk mengatur modal menurut kebijakan dan
pemikirannya sendiri, selama tidak dilarang secara syariah.
 Kerja
1) Kontribusi pengelola dana dapat berbentuk keahlian, keterampilan, selling skill,
management skill, dan lain-lain.
2) Kerja adalah hak pengelola dana dan tidak boleh diintervensi oleh pemilik dana.
3) Pengelola dana harus menjalankan usaha sesuai dengan syariah.
4) Pengelola dana harus mematuhi semua ketetapan yang ada dalam kontrak.
 Ijab Kabul
Merupakan pernyataan dan ekspresi saling rida/rela di antara pihak-pihak pelaku akad yang
dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan cara-cara
komunikasi modern.
 Nisbah Keuntungan
 Nisbah adalah besaran yang digunakan untuk pembagian keuntungan, mencerminkan
imbalan yang berhak diterima oleh kedua belah pihak yang bermudharabah atas
keuntungan yang diperoleh.
 Perubahan nisbah harus berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
 Pemilik dana tidak boleh meminta pembagian keuntungan dengan menyatakan nilai
nominal tertentu karena dapat menimbulkan riba.
6. Kapankah akad Mudarabah dianggap selesai?
Lamanya kerja asma dalam mudharabah tidak tentu dan tidak terbatas, tetapi semua pihak berhak
untuk menentukan jangka waktu kontrak kerja sama dengan memberitahukan pihak lainnya.
Namun, akad mudharabah dapat berakhir karena hal-hal sebagai berikut:
 Mudharabah akan berakhir pada waktu yang telah ditentukan pada saat akad.
 Salah satu pihak memutuskan/mengundurkan diri.
 Salah satu pihak meninggal dunia atau hilang akal.
 Pengelola usaha tidak menjalankan amanahnya sebagai pengelola usaha.
 Modal sudah tidak ada
7. Bagaimana cara perhitungan pembagian laba?
 Prinsip Pembagian Hasil Usaha (PSAK 105 PAR 11)
Dalam mudharabah istilah profit and loss sharing tidak tepat digunakan karena yang dibagi
hanya keuntungan (profit) saja, tidak termasuk kerugiannya (loss). Istilah prinsip bagi hasil ini
digunakan dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, karena apabila usaha tersebut gagal
kerugian tidak dibagi di antara pemilik dan pengelola dana, tetapi harus ditanggung oleh pemilik
dana. Untuk menghindari perselisihan dalam hal biaya yang dikeluarkan oleh pengelola dana,
dalam akad harus disepakati biaya-biaya apa saja yang dapat dikurangkan dari pendapatan.
 Bagi Hasil untuk Akad Mudharabah Musytarakah (PSAK 105 PAR 34)
Ketentuan bagi hasi untuk akad jenis ini dapat dilakukan dengan 2 pendekatan,yaitu:
 Hasil investasi dibagi antara pengelola dana dan pemilik dana sesuai dengan nisbah yang
disepakati, atau
 Hasil investasi dibagi antara pengelola dana (sebagai musytarik) dan pemilik dana sesuai
dengan porsi modal masing-masing.
 Perlakuan Akuntansi (PSAK 105)
Apabila akadnya mudharabah muqayyah, dimana dana dari pemilik dana langsung disalurkan
kepada pengelola dana lain (kedua) dan pengelola dana pertama hanya bertindak sebagai
perantara yang mempertemukan antara pemilik dana dengan pengelola dana lain (kedua); maka
dana untuuk jenis ini seperti akan dilaporkan Off Balance Sheet. Atas kegiatan tersebut
pengelola dana pertama akan menerima komisi atas jasa mempertemukan kedua belah pihak.
Sedangkan antara pemilik dan pengelola dana lain (kedua) berlaku nisbah bagi hasil.
8. Berdasarkan ilustrasi di awal bab, jawablah pertanyaan dari Bapak Ahmad berdasarkan
pertimbangan Saudara!
 Pertanyaan Bapak Ahmad mengenai akad mudharabah:
Akad Mudharabah adalah akad kerja sama antara pemilik dana dan pengelola dana, dana
sepenuhnya berasal dari pemilik dana sedangkan pengelola dan berkontribusi dalam kerja.
Apabila terjadi keuntungan akan dibagi sesuai nisbah yang disepakati atas dasar realisasi
keuntungan, sementara jika terjadi kerugian yang tidak diakibadkan oleh kelalaian pengelola
dana akan ditanggung sepenuhnya oleh pemilik dana sementara pengelola dana akan
menanggung risiko non finansial.
 Pertanyaan Bapak Ahmad mengenai cara perhitungan pembagian bagi hasil dengan bank syariah
tersebut:
Pembagian hasil usaha mudharabah dapat dilakukan berdasarkan pengakuan penghasilan usaha
mudharabah, dalam praktik dapat diketahui berdasarkan laporan bagi hasil atas realisasi
penghasilan hasil usaha dari pengelola dana. Tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari
proyeksi hasil usaha. Ketentuan bagi hasil untuk akada mudharabah dapat dilakukan dengan dua
pendekatan, yaitu :
 Hasil investasi dibagi antara pengelola dan adan pemilik dana sesuai dengan nisbah yang
disepakati, selanjutnya bagian hasil investasi setelah dikurangi untuk pengelola dana
tersebut dibagi antara pengelola dana (sebagai musytarik) dengan pemilik dana sesuai
dengan porsi modal masing-masing.
 Hasil investasi dibagi antara pengelola dana (sebagai musytarik) dan pemilik dana sesuai
dengan porsi modal masing-masing, selanjutnya bagian hasil investasi setelah dikurangi
untuk pengelola dana (sebagai musytarik) tersebut dibagi antara pengelola dana dengan
pemilik dana sesuai dengan nisbah yang disepakati.
 Pertanyaan Bapak Ahmad mengenai cara mencatat penerimaan dan pengeluaran terkait dana
yang diperoleh dari bank syariah tersebut:
 Pencatatan penerimaan dana dalam bentuk kas, adalah dengan mendebet akun “Kas”
sebesar nilai nominal kas yang diberikan dan mengkreditkan akun “Setoran Dana Syirkah”
sebesar nilai nomilal dari kas yang diberikan.
 Pencatatan penerimaan dalam bentuk aset tetap dilakukan dengan cara mendebet akun
“Peralatan” sebesar nilai wajar dari aset tersebut, dan mengkredit akun “Setoran Dana
Syirkah” sebesar nilai wajar dari aset tersebut.
 Pencatatan pengeluaran dilakukan dengan cara mendebet akun beban yang terkait dan
mengkredit sumber ekonomi yang dikorbankan.
Soal Bab 7

1. Jurnal penyerahan dana oleh Bank Syariah Berjaya


Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Investasi Mudarabah Rp 100.000.000
Kas Rp 100.000.000

Jurnal penerimaan dana oleh PT. A


Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Kas Rp 100.000.000
Dana Syirkah Temporer Rp 100.000.000

2. Jurnal penyerahan oleh Bank Syariah Berjaya


Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Investasi Mudarabah Rp 125.000.000
Akumulasi Penyusutan Rp 50.000.000
Kerugian Rp 25.000.000
Aset Nonkas Rp 200.000.000

Jurnal penerimaan oleh PT. A


Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Aset Nonkas Rp 125.000.000
Dana Syirkah Temporer Rp 125.000.000

3. Jika pengelola dana hanya melaporkan keuntungan yang diperoleh maka, ayat jurnal yang dibuat
oleh Bank At-Taufik adalah:
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Piutang Pendapatan Bagi Hasil Rp 21.000.000
Pendapatan Bagi Hasil Mudarabah Rp 21.000.000

Pada saat pengelola dana membayar bagi hasil, maka akan diakui sebagai pembayaran piutang oleh
Bank At-Taufik, dengan pembuatan ayat jurnal adalah:
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Kas Rp 21.000.000
Piutang Pendapatan Bagi Hasil Rp 21.000.000
Jurnal pengakuan beban bagi hasil Mudarabah yang dibuat oleh PT. B adalah:
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Beban Bagi Hasil Mudarabah Rp 21.000.000
Utang Bagi Hasil Mudarabah Rp 21.000.000

Ayat Jurnal yang dibuat oleh PT. B saat membayar bagi hasil adalah:
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Utang Bagi Hasil Mudarabah Rp 21.000.000
Kas Rp 21.000.000

4. Jika pengelola dana hanya melaporkan keuntungan yang diperoleh maka, ayat jurnal yang dibuat
oleh Bank At-Taufik adalah:
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Piutang Pendapatan Bagi Hasil Rp 9.000.000
Pendapatan Bagi Hasil Mudarabah Rp 9.000.000

Pada saat pengelola dana membayar bagi hasil, maka akan diakui sebagai pembayaran piutang oleh
Bank At-Taufik, dengan pembuatan ayat jurnal adalah:
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Kas Rp 9.000.000
Piutang Pendapatan Bagi Hasil Rp 9.000.000

Jurnal pengakuan beban bagi hasil Mudarabah yang dibuat oleh PT. B adalah:
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Beban Bagi Hasil Mudarabah Rp 9.000.000
Utang Bagi Hasil Mudarabah Rp 9.000.000

Ayat Jurnal yang dibuat oleh PT. B saat membayar bagi hasil adalah:
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Utang Bagi Hasil Mudarabah Rp 9.000.000
Kas Rp 9.000.000

5. Jika pengelola dana hanya melaporkan keuntungan yang diperoleh maka, ayat jurnal yang dibuat
oleh Bank Al-Imamah adalah:
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Piutang Pendapatan Bagi Hasil Rp 8.000.000
Pendapatan Bagi Hasil Mudarabah Rp 8.000.000

Pada saat pengelola dana membayar bagi hasil, maka akan diakui sebagai pembayaran piutang oleh
Bank Al-Imamah, dengan pembuatan ayat jurnal adalah:
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Kas Rp 8.000.000
Piutang Pendapatan Bagi Hasil Rp 8.000.000

Jurnal berakhirnya akad Mudarabah adalah:


Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Kas Rp 150.000.000
Investasi Mudarabah Rp 150.000.000

Laporan Keuangan Untuk Bank Al-Imamah:


Investasi Mudarabah Rp. 150.000.000
Kerugian/Keuntungan investasi Mudarabah Rp. 0
Investasi Mudarabah neto Rp. 150.000.000

Ayat jurnal untuk mencatat pendapatan oleh PT. C adalah:


Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Kas/Piutang Rp 60.000.000
Pendapatan Rp 60.000.000

Ayat jurnal yang dibuat saat mengakui beban oleh PT. C adalah:
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Beban Rp 40.000.000
Kas/Utang Rp 40.000.000

Jurnal pengakuan beban bagi hasil Mudarabah yang dibuat oleh PT. C adalah:
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Beban Bagi Hasil Mudarabah Rp 8.000.000
Utang Bagi Hasil Mudarabah Rp 8.000.000

Ayat Jurnal yang dibuat oleh PT. C saat membayar bagi hasil adalah:
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Utang Bagi Hasil Mudarabah Rp 8.000.000
Kas Rp 8.000.000

Jurnal berakhirnya akad Mudarabah oleh PT. C adalah:


Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Dana Syirkah Temporer Rp 150.000.000
Kas Rp 150.000.000

Laporan Keuangan Untuk PT. C:


Dana Syirkah Temporer Rp. 150.000.000
Kerugian/keuntungan dana syirkah temporer Rp. 0
Dana syirkah temporer neto Rp. 150.000.000
Soal Komprehensif Bab 7

1. Tuan Andik dan Tuan Mahmud sepakat melakukan transaksi akad Mudarabah di mana Tuan Andik
menjadi pemilik dana dan Tuan Mahmud sebagai pengelola. Jawaban:
a. Jurnal penyerahan dana oleh Tuan Andik:
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
01-Jan-18 Investasi Mudarabah Rp 300.000.000
Kas Rp 300.000.000

Jurnal penerimaan dana oleh Tuan Mahmud:


Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
01-Jan-18 Kas Rp 300.000.000
Dana Syirkah Temporer Rp 300.000.000

b. Jurnal untuk mencatat pendapatan tahun 2018


Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
31 Des 2018 Kas/Piutang Rp 80.000.000
Pendapatan Rp 80.000.000

Jurnal yang dibuat saat mengakui beban tahun 2018


Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
31 Des 2018 Beban Rp 40.000.000
Kas/Utang Rp 40.000.000

Jurnal untuk mencatat pendapatan tahun 2019


Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
31 Des 2019 Kas/Piutang Rp 60.000.000
Pendapatan Rp 60.000.000

Jurnal yang dibuat saat mengakui beban tahun 2019


Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
31 Des 2019 Beban Rp 64.000.000
Kas/Utang Rp 64.000.000

Jurnal yang dibuat untuk menutup kerugian tersebut adalah:


Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
31 Des 2019 Penyisihan Kerugian Rp 4.000.000
Ikhtisar Laba Rugi Rp 4.000.000

Jika terjadinya kerugian diakibatkan oleh kesalahan pengelolan dana maka, kerugian diakui
sebagai beban pengelola dana. Ayat jurnal yang dibuat adalah:
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
31 Des 2019 Piutang pada mudharib (atau kas) Rp 4.000.000
Ikhtisar Laba Rugi Rp 4.000.000

Jurnal pembagian bagi hasil oleh Tuan Mahmud tahun 2018:


Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
31 Des 2018 Beban Bagi Hasil Rp 16.000.000
Kas Rp 16.000.000

Jurnal pembagian bagi hasil oleh Tuan Mahmud tahun 2019:


Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
31 Des 2018 Penyisihan Kerugian Rp 4.000.000
Ikhtisar Laba Rugi Rp 4.000.000

Jurnal pembagian bagi hasil oleh Tuan Andik tahun 2018 dan 2019:
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
31 Des 2018 Kas/Piutang Bagi Hasil Rp 16.000.000
Pendapatan Bagi Hasil Rp 16.000.000
31 Des 2019 Penyisihan Kerugian Investasi Rp 4.000.000
Kerugian Investasi Mudarabah Rp 4.000.000

2. Jawaban:
a. Jurnal bagi Bapak Ahmad pada 1 Januari 2011
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
01-Jan-11 Investasi Mudarabah Rp 50.000.000
Kas Rp 50.000.000

Jurnal Bagi Bapak Bayu pada 1 Januari 2011


Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
01-Jan-11 Kas Rp 50.000.000
Dana Syirkah Temporer Rp 50.000.000
Jurnal bagi Bapak Ahmad
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Des 2011 Kerugian Investasi Mudarabah Rp 5.000.000
Penyisihan Kerugian Investasi Rp 5.000.000

Maret 2018 Kerugian Investasi Mudarabah Rp 1.500.000


Penyisihan Kerugian Investasi Rp 1.500.000

Juni 2018 Kas/Piutang Bagi Hasil Rp 600.000


Pendapatan Bagi Hasil Rp 600.000

Jurnal bagi Bapak Bayu


Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Des 2011 Kas/Piutang Rp 10.000.000
Pendapatan Rp 10.000.000

Beban Rp 15.000.000
Kas/Piutang Rp 15.000.000

Penyisihan Kerugian Rp 5.000.000


Ikhtisar Laba Rugi Rp 5.000.000
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Maret 2018 Kas/Piutang Rp 15.000.000
Pendapatan Rp 15.000.000

Beban Rp 16.500.000
Kas/Piutang Rp 16.500.000

Penyisihan Kerugian Rp 1.500.000


Ikhtisar Laba Rugi Rp 1.500.000
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Juni 2018 Kas/Piutang Rp 19.000.000
Pendapatan Rp 19.000.000

Beban Rp 17.500.000
Kas/Piutang Rp 17.500.000

Beban Bagi Hasil Rp 900.000


Kas Rp 900.000
b. Penyajian investasi Mudarabah bagi Bapak Ahmad
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Jan-11 Kas Rp 45.000.000
Penyisihan Kerugian Investasi Rp 5.000.000
Investasi Mudarabah Rp 50.000.000
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Maret 2018 Kas Rp 43.500.000
Penyisihan Kerugian Investasi Rp 1.500.000
Investasi Mudarabah Rp 45.000.000
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Juni 2018 Kas Rp 43.500.000
Investasi Mudarabah Rp 43.500.000

Penyajian dana syirkah temporer bagi Bapak Bayu


Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Jan-11 Dana Syirkah Temporer Rp 50.000.000
Kas/Aset Nonkas Rp 45.000.000
Penyisihan Kerugian Mudarabah Rp 5.000.000
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Maret 2018 Dana Syirkah Temporer Rp 45.000.000
Kas/Aset Nonkas Rp 43.500.000
Penyisihan Kerugian Mudarabah Rp 1.500.000
Tanggal Keterangan PR Debit Kredit
Juni 2018 Dana Syirkah Temporer Rp 43.500.000
Kas/Aset Nonkas Rp 43.500.000

Anda mungkin juga menyukai