Anda di halaman 1dari 3

Mudharabah merupakan suatu transaksi perdanaan atau investasi yang

berdasarkan kepercayaan. Kepercayaan merupakana unsur terpenting dalammudharabah,


yaitu kepercayaan dari pemilik dana ( shohibulmaal) kepada pengelolahdana
( mudharib ), di samping itu karana pemilik dana tidak boleh ikut campur didalam
manajemen perusahaan atau proyek yang di biayai dengan dana pemilik tersebut,
kecuali sebatas memberikan saran-saran dan melakukan pengawasan pada pengelola dana
( Syhdeini 2007 ).
Apabila usaha tersebut mengalami kegagalan dan terjadi kerugian
yangmengakibatkan sebagaian atau bahkan seluruh modal yang di tanamkan oleh pemilik
dana habis, maka yang menanggung kerugian keuangan hanya pemilik dana.
Sedangan pengelola dana sama sekali tidak menanggung atau tidak harus
mangantikerugian atas modal yang hilang, kecuali kerugian tersebut terjadi sebagai
akibatkesengajaan, kelalaian atau pelanggaran akad yang di lakukan oleh pengelola
dana.Pengelolah dana hanya menanggung kehilangan atau resiko berupa waktu,
pikiran,dan jerih payah yang telah di curahkannya selama mengelola proyek atau
usahatersebut, serta kehilangan kesempatan untuk memperoleh sebagian dari
pembagiansesuai dengan yang telah di tetapkan dalam perjanjian mudharabah.
Hal tersebut sesuai dengan prinsip sistem keuangan syariah yaitu bahwa pihak-
pihak yang terlibat dalam suatu transaksi harus bersama -sama menanggungrisiko
(berbagi risiko), dalam hal transaksi mudharabah, pemilik dana akanmenanggung
resiko financial sedangkan pengelola dana akan menanggung resikononfinancial. Dalam
mudharabah, pemilik dana tidak boleh mensyaratkan sejumlah tertentu untuk
bagiannya.

Pengertian Akad Mudarabah

Pengertian Akad Mudharabah Mudharabah berasal dari kata adhdharaby fil ardhiyaitu
berpergian untuk urusandagang. Disebut juga qirad hyang berasal dari kataalqarrdhu
yang bearati potongan, karena pemilik memotong sebagian hartanya untuk
diperdagangkan danmemperoleh sebagian keuntungan.
Secara teknis mudharabah adalah akad kerja sama usaha antar pemilikdana dan
pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha, laba dibagi atas dasarnisbah bagi
hasilmenurut kesepakatan kedua belah pihak, sedangkan bila terjadikerugian akan
ditanggungoleh si pemilik dana kecuali disebabkan oleh misconduct, negligence atau
violation oleh pengelola dana.
PSAK 105 par 18memberikan beberapa contoh bentuk kelalaian pengelola dana,yaitu:
persyaratanyang di tentukan di dalam akad tidak dipenuhi, tidak terdapat kondisi
diluar kemampuan(force majeur) yang lazim dan/atau yang telah ditentukan
dalamakad,atau merupakan hasil keputusan dari institusi yang berwenang.Akad
Mudharabah merupakan suatu transaksi pendanaan atau investasiyang berdasarkan
kepercayaan. Kepercayaan merupakan unsure terpenting dalam akadmudarabah yaitu
kepercayaan dari pemilik dana kepada pengelola dana.Oleh karenakepercayaan
merupakan unsure terpenting, maka mudharabah dalamistilah bahasa Inggrisdisebut
trust financing.Pemilik dana yang merupakaninvestor disebut beneficial ownership
atau sleeping partner, pengelola danadisebut managing trustee atau labour partner
(Syahdeini, 1999).Kepercayaan ini penting dalam akad mudharabah karena pemilik
danatidak boleh ikut campur di dalam manajemen perusahaan atau proyek yangdibiayai
dengandana pemilik dana tersebut, kecuali sebatas memberikan saran-saran dan
melakukan pengawasan pada pengelola dana. Apabila usaha tersebutmengalami kegagalan
danterjadi kerugian yang mengakibatkan sebagian atau bahkan seluruh modal
yangditanamkan oleh pemilik dana habis, maka yangmenanggung kerugian keuangan hanya
pemilik dana. Pengeloladana hanya menanggung kehilangan atau resiko berupa waktu,
pikiran,dan jerih payah yang telah dicurahkannya selama mengelola proyek atau
usahatersebut,serta kehilangan kesempatan untuk memperoleh sebagian dari
pembagiankeuntungan sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam
perjanjianmudharabah.Hal tesebut sesuai dengan prinsip sistem keuangan syariah
yaitu bahwa pihak-pihak yang telibat dalam suatu transaksi harus bersama-sama
menanggungresiko(berbagi resiko), dalam hal transaksi mudharabah, pemilik dana
akanmenanggung resikofinansial sedangkan pengelola dana akan memiliki
resikononfinansial.

B. Jenis Akad Mudarabah


mudharabah diklasifikasikan ke dalam 3 jenis yaitu mudharabahmuthalaqah, mudharabah
muqayyadah dan mudharabah musytarakah.
Berikut adalah pengertian masing-masing jenis mudharabah.
1.Mudharabah MuthalaqahMudharabah Muthalaqah adalah Mudharabah di mana pemilik
dananyamemberikan kebebasan kepada pengelola dana dalam pengelolaaninvestasinya.
Mudharabah ini disebut juga investasi tidak terikat.Jenismudharabah ini tidak
ditentukan masa berlakunya, di daerah mana usaha tersebutakan dilakukan, tidak
ditentukan line of trade, line ofindustry, atau line of serviceyang akan
dikerjakan. Namun kebebasan ini bukan kebebasan yang tak terbatassama sekali. Modal
yang ditanamkantetap tidak boleh digunakan untuk membiayai proyek atau investasi
yangdilarang oleh Islam seperti untuk keperluanspekulasi, perdagangan minuman keras
(sekalipun memperoleh izin dari pemerintah), perternakan babi, atau pun berkaitan
dengan riba dan lainsebagainya.Dalam mudharabah muthalaqah, pengelola dana
memilikikewenanganuntuk melakukan apa saja dalam pelaksanaan bisnis bagi
keberhasilan tujuanmudharabah itu.
2.Mudharabah Muqayyadah adalah mudharabah di mana pemilik danamemberikan batasan
kepada pengelola antara lain mengenai dana lokasi,cara, dan atau objek investasi
atau sektor usaha. Misalnya, tidakmencampurkan dana yang dimilikioleh pemilik dana
dengan dana lainnya,tidak menginvestasikan dananya padatransaksi penjualan cicilan
tanpa penjamin atau mengharuskan pengelola danauntuk melakukan investasisendiri
tanpa melalui pihak ketiga, (PSAK par 07).Mudhrabah jenis inidisebut juga investasi
terikat.Apabila pengelola dana bertindak bertentangan dengan syarat-syarat
yangdiberikan oleh pemilik dana,maka pemilik dana harus bertanggung jawab
ataskonsekuensi-konsekuensi yangditimbulkannya, termasuk konsekuensi keuangan.
3.Mudarabah Musytarakah adalah mudhrabah di mana pegelola danamenyertakanmodal atau
dananya dalam kerja sama investasi.Diawal kerja sama, akad yangdisepakati adalah
akad mudharabah denganmodal 100% dari pemilik dana. berjalannya operasi usaha
dengan pertimbangan tertentu dan kesepakatan engan pemilik dana, pengelola danaikut
menanamkan modalnya dalam usaha tersebut jenis mudharabah sepertiini disebut
mudhrabah musytarakah merupakan perpaduan antara akad mudrabah dan akad musyawarah
C. Dasar syariah
Sumber hukum akad mudharabah
1.Al-Qur’an
“apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan
carilahkarunia Allah SWT.”
(QS 62:10)
2.As-sunahDari shalih bin suaib r.a bahwa rasulullah SAW bersabda :
“tiga hal yang didalamnyaterdapat keberkatan: jual beli secara tangguh, muqaradhah
(mudharabah, danmencampuradukkan dengan tepung untuk keperluan rumah bukan untuk
dijual.”
(HR. ibnu majah)

D. Prinsip pembagian hasil usaha


Pembagian hasil usaha mudharabah Pembagian hasil usaha mudharabah dapat dilakukan
berdasarkan pengakuan penghasilan usaha mudharabah dalam praktik dapat diketahui
berdasarkan laporan bagihasil atas realisasi penghasilan hasil usaha dari pengelola
dana. Tidak diperkenankanmengakui pendapatan dari proyeksi hasil usaha.Untuk
menghindari perselisihan dalam hal biaya yang dikeluarkan oleh pengeloladana, dalam
akad harus disepakati biaya-biaya apa saja yang dapat di kurangkan dari pendapatan.

E. Perlakuan akuntansi
Akuntansi untuk pemilik dana :
1.Dana mudharabah yang disalurkan oleh pemilik dana di akui sebagai
investasimudharabah pada saat pembayaran kas atau penyerahan aset nonkas kepada
pengelola dana.
2.Pengukuran investasi mudharabah
3..Penurunan nilai jika investasi mudhrabah dalam bentuk akses nonka.
4.Kerugian
5.Hasil usaha
6.Akad mudharabah berakhir 7.Penyajian
8.Pengungkapan
Akuntansi untuk pengelola dana :
1.Dana yang diterima dari pemilik dana dalam akad mudharabah diakui sebagaidana
syirkah temporer sebesar jumlah kas atau nilai wajar aset nonkasyangditerima.
2.Pengukuran dana syirkah temporer
3.Penyaluran kembali dana syirkah temporer 4.Kerugian yang diakibatkan oleh
kesalahan atau kelalaian pengelola dan di akuisebagai beban pengelola dana.
5.Di akhir akad
6.penyajian

Mudharabah berasal dari kata dharb, berarti memukul atau berjalan.


Pengertianmemukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses seseorang
memukulkan kakinyadalam menjalankan usaha. Secara teknis, mudharabah adalah akad
kerja sama usahaantara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul mal) menyediakan
seluruh (100%)modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha
secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkandalam kontrak,
sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugianitu bukan
akibat kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab ataskerugian
tersebut. Rukun-rukun mudharabah yaitu pemilik modal (shahibul mal),
pengelola(mudharib); objek yang diakadkan (modal, jenis usaha, keuntungan), dan
shigat(akad). Hukum mudharabah berbeda-beda, karena adanya perbedaan-perbedaan
keadaan,maka kedudukan harta yang dijadikan modal dalam mudharabah (qiradh) juga
tergantungkepada keadaan. Karena pengelola modal perdagangan mengelola modal
tersebut atasizin pemilik harta, maka pengelola modal adalah wakil dari pemilik
barang tersebutdalam pengelolaannya. Jika pemilik modal meninggal dunia, maka
mudharabah menjadifasakh(batal), bila mudharabah telah fasakh, maka pengelola modal
tidak berhakmengelola modal mudharabah lagi. Jika pengelola bertindak
menggunakanmodaltersebut, sedangkan ia mengetahui bahwa pemilik modal telah
meninggal dantanpaizin para ahli waris, maka perbuatan seperti ini dianggap sebagai
ghasab.

Anda mungkin juga menyukai