Anda di halaman 1dari 11

MUDHARABAH

Disusun Oleh Kelompok 2


Erna Robiatul Hasanah 193005
Rif’at Idham Kholid 193013
Siti Nurul Khopipah 193020
Pengertian Mudharabah
• Menurut PSAK No 105 paragraf 4 mudharabah adalah akad kerjasama usaha
antara dua pihak di mana pihak pertama (pemilik dana) menyediakan seluruh
dana, sedangkan pihak kedua (pengelola dana) bertindak selaku pengelola, dan
keuntungan dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian
finansial hanya ditanggung oleh pemilik dana.

• Sedangkan Secara teknis, al-mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara
dua pihak di mana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh
(100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan
usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam
kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama
kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola.
Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si
pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.
Jenis Akad Mudharabah
1. Mudharabah Muthlaqah
2. Mudharabah Muqayyadah
• Adalah perjanjian mudharabah • Adalah perjanjian mudharabah yang
antara shahibul maal dan mana dana yang diberikan kepada
mudharib, di mana pihak mudharib hanya dapat dikelola untuk
mudharib diberikan kebebasan kegiatan usaha tertentu yang telah
untuk mengelola dana yang ditentukan baik jenis maupun ruang
diberikan. Mudharabah lingkupnya. Mudharabah
muthlaqah ini diaplikasikan oleh muqayyadah ini diaplikasikan oleh
bank syariah dalam kegiatan bank syariah dalam kegiatan
menghimpun dana (funding) dari penyaluran dana (lending) kepada
masyarakat. masyarakat sehingga dapat
mempermudah bank dalam
melakukan kegiatan monitoring
terhadap usaha yang dilakukan oleh
nasabah
Giro Mudharabah

• Giro syariah adalah simpanan masyarakat yang tujuannya


memudahkan transaksi bisnis yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat.

• Giro dengan akad mudharabah adalah jenis akad kerjasama


antara nasabah sebagai penyimpan dana (shahibul maal)
dengan lembaga keuangan syari’ah sebagai pengelola dana
(mudharib), melalui bank penyimpan dana. Jenis giro ini
digunakan nasbah untuk mencari keuntungan.
Mekanisme dari Giro Mudarabah
• Dalam mekanisme mudharabah, bank bertindak sebagai
sebagai wali amanah, yang harus berhati-hati dalam mengelola
dana milik shaibul maal.
• Dalam transaksi ini bagi hasil yang didapatkan sesuai dengan
nisbah yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
• Sama dengan Giro Wadi’ah, bank memperbolehkan memungut
biaya dari nasabah sebagai biaya administrasi atas pengelolaan
terhadap rekening milik nasabah sperti, biaya materai, biaya
cetak laporan dan sebagainya.
Deposito Mudharabah
• Deposito syariah adalah simpanan berupa investasi tidak
terikat pihak ketiga pada bank syariah yang penarikannya
hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan
perjanjian antara nasabah pemilik dana (shahibul maal) dengan
bank (mudharib) dengan pembagian hasil sesuai dengan nisbah
yang telah disepakati di muka.
• Deposito mudharabah adalah simpanan dana dengan akad
mudharabah di mana pihak pemilik dana (shahibul maal)
mempercayakan dananya untuk dikelola bank (mudharib)
dengan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati sejak
awal.
Dasar Syariah Mudharabah
• .(Q.S. al- Muzammil 73:.20)
Artinya:
“…dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari
sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang
berperang di jalan Allah…” .(Q.S. al- Muzammil 73:.20)
• Dari Suab Ar-Rumi r.a., bahwa Rasulullah bersabda:
“Tiga perkara yang didalamnya terdapat keberkatan: (1)
menjual dengan pembayaran tangguh (muranbahah), (2)
muqaradhah (nama lain dari mudharabah), (3) mencampurkan
tepung dengan gandum untuk kepentingan rumah bukan untuk
diperjualbelikan”
Bagi Hasil Usaha

• Bagi hasil adalah bentuk return (perolehan aktivitas usaha)


dari kontrak investasi dari waktu ke waktu, tidak pasti dan
tidak tetap pada bank Islam. Besar kecilnya perolehan kembali
itu tergantung pada hasilusaha yang benar-benar diperoleh
bank Islam.
• Metode bagi hasil, Metode bagi hasil terdiri dari 2 sistem,
yaitu Bagi Untung ( Profit Sharing) , Bagi hasil (Revenue
Sharing)
Konsep Bagi Hasil

• Pemilik dana akan menginvestasikan dananya melalui lembaga


keuangan syariah yang bertindak sebagai pengelola.
• Pengelola atau lembaga keuangan syariah akan mengelola dana
tersebut dalam sistem pool of fund selanjutnya akan
menginvestasikan dana tersebut ke dalam proyek atau usaha
yang layak dan menguntungkan serta memenuhi aspek syariah.
• Kedua belah pihak menandatangani akad yang berisi ruang
lingkup kerja sama, nominal, nisbah dan jangka waktu
berlakuknya kesepakatan tersebut.
Faktor yang Mempengaruhi Perhitungan
Bagi Hasil
• Pendapatan margin dan pendapatan bagi hasil, dihitung berdasarkan
perolehan
• pendapatan bulan berjalan.
• Saldo dana pihak ketiga, yang dihitung dengan menggunakan saldo
rata-rataharian bulan bersangkutan.
• Pembiayaan, yang dihitung berdasarkan saldo rata-rata harian bulan
bersangkutan. Ada pula pendapat bahwa yang diambil adalah saldo
rata-rata harian bulan sebelumnya, dengan alas an karena yang
mempengaruhi pendapatan bulan berjalan adalah pembiayaan bulan
sebelumya, sedangkan pembiayaan bulan berjalan baru akan
memperoleh pendapatan pada bulan berikutnya.
• Investasi,pada surat berharga/penempatan pada bank lain.
MEKANISME
Akad
Mudharabah

Anda mungkin juga menyukai