DANA BANK
SYARIAH
Kelompok 2
Maria C.R.M.Gandi 2021220100
Emelia Fitri 2021220101
Ketut Liyanti 2021220102
Sekar Mewangi Putri 2021220103
Muhammad Radiyanor 2021220104
Lapitri Noor Adinna 2021220105
Shelatul Rahmah 2021220126
Pengertian Manajemen Dana Bank Syariah
- Sebagai penerimaan amanah untuk melakukan investasi dana-dana yang dipercaya oleh
pemegang rekening investasi/deposan atau dasar prinsip bagi hasil dengan kebijakan
investasi bank.
- Sebagai pengelola investasi atas dana yang dimiliki pemilik dana (Shahibul maal)
sesuai dengan arahan investasi yang dikehendaki oleh pemilik dana.
- Sebagai penyedia jasa lalu lintas pembayaran dan jasa-jasa lainnya sepanjang tidak
bertentangan dengan prinsip Syariah.
- Sebagai pengelola fungsi sosial.
Tujuan Manajemen Dana Bank Syariah
Biaya yang harus dipikul oleh bank Syariah yaitu biaya operasi, biaya gaji,
04 manajemen, kantor dan bagi hasil simpanan nasabah penabung.
Sumber-Sumber Dana Bank Syariah
01 Modal inti (core capital) 02
Modal ini merupakan dana modal sendiri yaitu dana yang
berasal dari para pemegang saham bank, yakni pemilik
bank. Terdiri dari: Kuasi Ekuitas (Mudharabah Account)
- Modal yang disetor oleh pemegang saham
- Cadangan-cadangan Bank menghimpun dana berbagi hasil atas dasar prinsip
- Laba ditahan mudharabah, yaitu akad kerja sama antara pemilik dana
(shahibul maal) dengan pengusaha (mudharib) untuk
melakukan suatu usaha bersama dan pemilik dana tidak
03 Dana Titipan (wadiah/non
boleh mencampuri pengelolaan bisnis sehari-hari.
Berdasarkan prinsip ini dalam kedudukannya sebagai
remunerated deposit) mudharib, bank menyediakan jasa bagi para investor
berupa :
- Rekening investasi umum
Dana titipan adalah dana pihak ketiga yang dititipkan - Rekening investasi khusus
pada bank, yang umumnya berupa giro atau tabungan. - Rekening tabungan Mudharabah
Menurut Zainul Arifin, dana titipan wadiah ini
dikembangkan dalam bentuk rekening giro wadiah dan
rekening tabungan wadiah.
Penggunaan Dana Bank
Alokasi penggunaan dana bank Syariah pada dasarnya dapat dibagi dalam dua
bagian penting dari aktiva bank, yaitu :
1 2
b. Akad
a. Definisi
Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 1) Wadiah adalah transaksi penitipan dana atau
barang dari pemilik kepada penyimpan dana
86/DSNMUI/XII/2012 tentang penghimpunan
atau barang dengan kewajiban bagi pihak
dana dari lembaga keuangan syariah, giro adalah yang menyimpan untuk mengembalikan dana
simpanan dana masyarakat yang tujuannya atau barang titipan sewaktu-waktu.
untuk memperlancar transaksi bisnis, dan
penarikannya dapat dilakukan setiap saat 2) Mudharabah adalah transaksi penanaman
dengan menggunakan cek, bilyet giro dan/atau dana dari pemilik dana (shahibul maal)
yang dipersamakan dengan itu. Fatwa Dewan kepada pengelola dana (mudharib) untuk
Syariah Nasional Nomor 86/DSN-MUI/XII/2012 melakukan kegiatan usaha tertentu yang
tentang hadiah dalam penghimpunan dana sesuai syariah, dengan pembagian hasil
lembaga keuangan syariah giro usaha antara kedua belah pihak berdasarkan
nisbah yang telah disepakati sebelumnya.
c. Fitur dan Mekanisme
a. Definisi b. Akad
Menurut Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang 1) Wadiah adalah transaksi penitipan dana atau
Perbankan Syariah yang menyatakan bahwa, tabungan barang dari pemilik kepada penyimpan dana atau
adalah simpanan berdasarakan wadi’ah atau investasi dana barang dengan kewajiban bagi pihak yang
berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak menyimpan untuk mengembalikan dana atau
bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya barang titipan sewaktu-waktu. Sementara secara
hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang istilah Al-Wadi’ah adalah usaha untuk menjaga
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet, giro dan menyimpan harta milik orang lain tanpa
atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
adanya kompensasi atau imbalan apapun atas
jasa penyimpanan tersebut.
a. Definisi
Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat c. Fitur dan Mekanisme
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara
nasabah dengan bank. • Bank bertindak sebagai pengelola dana (mudharib) dan nasabah bertindak sebagai
pemilik dana (shahibul maal).
• Pengelolaan dana oleh bank dapat dilakukan sesuai batasan-batasan yang ditetapkan
oleh pemilik dana (mudharabah muqayyadah) atau dilakukan tanpa batasan-batasan
dari pemilik dana (mudharabah mutlaqah).
b. Akad mudharabah • Dalam akad mudharabah muqayyadah harus dinyatakan secara jelas syarat-syarat dan
batasan tertentu yang ditentukan oleh nasabah.
• Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah yang disepakati.
Transaksi penanaman dana dari pemilik dana
• Penarikan dana oleh nasabah hanya dapat dilakukan sesuai waktu yang disepakati.
(shahibul maal) kepada pengelola dana (mudharib) • Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi berupa biaya-biaya yang
untuk melakukan kegiatan usaha tertentu yang sesuai terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening antara lain biaya materai, cetak
syariah, dengan pembagian hasil usaha antara kedua laporan transaksi dan saldo rekening, pembukaan dan penutupan rekening.
belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati • Bank tidak diperbolehkan mengurangi bagian keuntungan nasabah tanpa persetujuan
sebelumnya. nasabah yang bersangkutan.
THANK YOU