Anda di halaman 1dari 6

Nama : Khodijah

NIM : 2150510040
Kelas : B3AKR
Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Syariah
Dosen Pengampu : Jadzil Baihaqi, MSA, Ak., CA

CHAPTER 7
AKUNTANSI MUDHARABAH PSAK 105

Tujuan Pembelajaran :
1. Memahami karakteristik transaksi Mudharabah
2. Menerapkan akuntansi atas transaksi Mudharabah

1. Karakteristik Transaksi Mudharabah


A. Ruang Lingkup
Tidak mengatur perlakuan akuntansi atas sukuk yang menggunakan akad
mudharabah.

B. Definisi
Mudharabah adalah akad kerjasama usaha Antara dua pihak, yaitu pihak
pemilik dana (shahibul maal) yang menyediakan seluruh dana dan pihak pengelola
dana (mudharib) serta jika untung dibagi sesuai kesepakatan dan jika rugi hanya
ditanggung pemilik.

Muthlaqah Muqayyadah

Pengelola tidak Mudharabah Pengelola dibatasi


dibatasi (tempat, cara, obyek)

Musyatarakah Penempatan dalam


kerjasama investasi

C. Karakteristik
Batasan dalam mudharabah muqayyadah, seperti:
 Tidak mencampurkan dengan dana lainnya
 Tidak menginvestasikan pada transaksi penjualan cicilan tanpa jaminan, atau
 Mengharuskan pengelola dana untuk melakukan investasi sendiri tanpa melalui
pihak ketiga.
D. Karakteristik (2)
 Pihak pengelola dana akan menyajikan dana sebagai Dana Syirkah Temporer.
 Penyaluran mudharabah secara prinsip tidak ada jaminan. Namun pemilik
dana dapat meminta jaminan kepada pengelola dana supaya tidak melakukan
penyimpangan. Dan jaminan hanya dapat dicairkan jika pengelola terbukti
melakukan pelanggaran dalam akad.
 Pengembalian dana mudharabah dapat dilakukan secara bertahap seiring
dengan distribusi bagi hasil atau secara sekaligus pada saat akad berakhir.

E. Karakteristik (3)
 Prinsip pembagian hasil usaha:

2. Pengakuan dan Pengukuran Bagi Pemilik Dana


A. Saat Penyerahan Dana
 Dana yang disalurkan dengan akad mudharabah diakui sebagai Investasi
Mudharabah pada saat penyerahan kas atau penyerahan aset nonkas kepada
pengelola dana.
 Investasi mudharabah bentuk kas diukur sebesar jumlah yang diserahkan.
 Investasi mudharabah bentuk aset nonkas diukur sebagai nilai wajar saat
diserahkan. Jika nilai wajar > nilai tercatat, maka selisihnya diakui sebagai
keuntungan tangguhan dan harus diamortisasi selama masa akad. Sebaliknya,
jika nilai wajar < nilai tercatat, maka selisihnya diakui sebagai kerugian.

B. Saat Nilai Investasi Mudharabah Turun


 Jika nilai investasi mudharabah turun sebelum usaha dimulai bukan karena
kelalaian pengelola dana, maka diakui sebagai kerugian dan mengurangi saldo
investasi mudharabah.
 Jika sebagian investasi mudharabah hilang setelah dimulai usaha bukan karena
kelalaian pengelola dana, maka kerugian diperhitungkan pada saat bagi hasil.
 Jika aset nonkas mengalami penurunan saat atau setelah barang digunakan
secara efektif dalam kegiatan usaha mudharabah, maka kerugian diperhitungkan
pada saat pembagian bagi hasil.

C. Saat Investasi Mudharabah Berakhir


Jika akad mudharabah berakhir dan belum dibayar oleh pengelola dana,
maka investasi mudharabah diakui sebagai piutang.

D. Penghasilan Usaha
 Jika investasi mudharabah melebihi 1 periode pelaporan, penghasilan usaha
diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati.
 Kerugian yang terjadi dalam suatu periode sebelum akad mudharabah berakhir
diakui sebagai kerugian dan dibentuk penyisihan kerugian investasi.
 Ketika akad berakhir, selisih Antara investasi mudharabah (dikurangi dengan
penyisihan kerugian investasi) dan pengembalian investasi mudharabah diakui
sebagai keuntungan atau kerugian.

E. Penghasilan Usaha (2)


 Perhitungan bagi hasil didasarkan pada laporan bagi hasil atas realisasi
penghasilan usaha dari pengelolaan dana, tidak boleh menggunakan dasar
proyeksi hasil usaha.
 Kerugian karena kelalaian pengelola dana dibebankan kepada pengelola dana
dan tidak mengurangi nilai investasi mudharabah.
 Bagi hasil yang belum dibayar oleh pengelola dana diakui sebagai piutang.

3. Pengakuan dan Pengukuran Bagi Pengelola Dana


A. Saat Penerimaan Dana
 Dana yang diterima dari pemilik dana dalam akad mudharabah diakui sebagai
Dana syirkah temporer sebesar jumlah kas atau nilai wajar aset nonkas yang
diterima.
 Pada akhir periode akuntansi, dana syirkah temporer diukur pada nilai tercatat.

B. Saat Penyaluran Dana


Jika pengelola dana menyalurkan dana syirkah temporer, maka pengelola
mengakui sebagai investasi mudharabah (seperti penyerahan dana oleh pemilik
dana).

C. Saat Penyerahan Dana (Pemilik Dana)


 Dana yang disalurkan dengan akad mudharabah diakui sebagai Investasi
mudharabah pada saat penyerahan kas atau penyerahan aset nonkas kepada
pengelola dana
 Investasi mudharabah bentuk kas diukur sebesar jumlah yang diserahkan.
 Investasi mudharabah bentuk aset nonkas diukur sebesar nilai wajar saat
diserahkan. Jika nilai wajar > nilai tercatat, maka selisihnya diakui sebagai
keuntungan tangguhan dan harus diamortisasi selama masa akad.
Sebaliknya, jika nilai wajar < nilai tercatat, maka selisihnya diakui sebagai
kerugian.

D. Saat Pengakuan Pendapatan


 Atas dana syirkah temporer yang disalurkan, Pengelola dana mengakui
pendapatan secara bruto (sebelum dikurangi hak pemilik dana).
 Bagi hasil mudharabah dapat dilakukan dengan bagi hasil dan bagi laba.
Prinsip pembagian hasil usaha:
E. Saat Pengakuan Pendapatan (2)
 Hak bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah diperhitungkan tetapi belum
dibagikan kepada pemilik dana diakui sebagai liabilitas sebesar bagi hasil yang
menjadi porsi hak pemilik dana.
 Kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian pengelola dana
diakui sebagai beban pengelola dana.

F. Mudharabah musyarakah

Pembagian hasil usaha sebesar hasil  Mengakui sebagai investasi


usaha musyarakah dikurangi dengan mudharabah.
porsi pengelola dana (selaku pemilik  Memperoleh bagian hasil usaha
dana dalam akad musyarakah). sesuai porsi dana yang disetorkan.
 Jika terjadi kerugian, maka kerugian
dibagi sesuai dengan porsi modal.
 Mudharabah musyarakah.

G. Mudharabah Musyarakah (2)


Pembagian hasil investasi mudharabah musyarakah:

4. Penyajian dan Pengungkapan


A. Penyajian
 Pemilik dana menyajikan investasi mudharabah dalam laporan keuangan
sebesar nilai tercatat.
 Pengelola dana menyajikan transaksi mudharabah dalam laporan keuangan
berupa:
- Dana syirkah temporer disajikan sebesar nilai tercatat untuk setiap jenis
mudharabah
- Bagi hasil yang belum diserahkan kepada pemilik dana disajikan sebagai
pos bagi hasil yang belum dibagikan di liabilitas.
B. Pengungkapan (Sisi Pemilik Dana)
 Isi kesepakatan: porsi dana, pembagian hasil usaha, aktivitas usaha
 Rincian jumlah investasi mudharabah
 Penyisihan kerugian investasi mudharabah selama periode berjalan
 Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101

C. Pengungkapan (Sisi Pengelola Dana)


 Isi kesepakatan: porsi dana, pembagian hasil usaha, aktivitas usaha
 Rincian dana syirkah temporer
 Penyaluran dana dari mudharabah muqayyadah
 Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101

5. Contoh Transaksi
Contoh 1
Tanggal 1 Juni 2021 Nn. Ayu melakukan akad mudharabah dengan Bank syariah X
untuk jangka waktu 2 bulan. Nn. Ayu selaku pemilik dana menyetorkan uang sebesar
Rp 100 juta. Nn Ayu tidak mensyaratkan penggunaan dana tersebut. Bagi hasil yang
disepakati adalah 40:60 masing-masing untuk Nn Ayu dan Bank syariah X.
Tanggal 30 Juli 2021 Bank syariah X memperoleh keuntungan atas penyaluran dana
syirkah temporer sebesar Rp 20 juta dan langsung dibayarkan.
Diminta:
Buatlah jurnal umum atas transaksi tersebut dari sisi pemilik dana dan pengelola
dana.
Pembahasan Contoh 1
 Sisi pemilik dana
 Saat penyerahan dana (1 jun 21)
Investasi mudharabah (D) 100 juta
Kas (K) 100 juta

 Saat pembagian keuntungan (30 jul 21)


Piutang bagi hasil (D) 8 juta
Pendapatan bagi hasil (K) 8 juta

 Saat pembayaran keuntungan dan pengembalian


Kas (D) 8 juta
Piutang bagi hasil (K) 8 juta
Kas (D) 100 juta
Investasi mudharabah (K) 100 juta

 Sisi pengelola dana


 Saat menerima dana (1 jun21)
Kas (D) 100 juta
Dana syirkah temporer (K) 100 juta

 Saat mendapat keuntungan dan pembagian (30 jul 21)


Kas (D) 20 juta
Pendapatan (K) 20 juta
Bagian hasil untuk pemilik modal (D) 8 juta
Pos bagi hasil belum dibagikan (K) 8 juta
 Saat pembayaran dan mengembalikan
Pos bagi hasil belum dibagikan (D) 8 juta
Kas (K) 8 juta
Dana syirkah temporer (D) 100 juta
Kas (K) 100 juta

Anda mungkin juga menyukai