Anda di halaman 1dari 37

AKUNTANSI

DANA
PENGELOLA
Nama Anggota Kelompok:

1. Exsan Yuwandono (205221086)


2. Elvin Riki Cholis Nur Hidayat (205221203)
3. Syendy Armanto (205221212)
4. Muhamad Subhaan (205221310)
Transakasi Perusahaan Asuransi
PSAK 108: Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah
PSAK 108 terdiri dari asuransi umum syariah, asuransi jiwa syariah, reasuransi
syariah, serta unit usaha syariah dari entitas asuransi dan reasuransi
konvensional.

Berikut aktivitas ekonomi yang terjadi di perusahaan


asuransi dan secara utuh menjadi hak dari dana
pengelola
• investasi perusahaan. .• Bagian surplus underwriting untuk
• Penerimaan bagian dari hasil investasi dana tabarru pengelola.
• Penerimaan bagian dari hasil investasi dana peserta. • Fee (ujrah) reasuransi.
• Pendapatan ujrah • Beban operasional pengelola.
• Pinjaman defisit (qardh)
Investasi perusahaan merupakan kegiatan investasi yang dilakukan
oleh pengelola yang bersumber dari modal perusahaan untuk
memperoleh keuntungan dengan menggunakan akad mudharabah atau
mudharabah musytarakah bila digabungkan dengan dana peserta. Bila
pihak pengelola juga turut memasukkan bagian modalnya untuk
dikelola dengan akad bagi hasil bersama dana peserta. maka pengelola
juga dapat memperoleh bagian dari keuntungan investasi yang
dilakukan.
Investasi
Perusahaan
Perlakuan
01 Akuntansi
A. Pengakuan dan Pengukuran

Perlakuan akuntansi untuk investasi dengan menggunakan


akad mudharabah atau mudharabak musytarakah merujuk pada
PSAK yang relevan. Pada saat penempatan awal diakui sebagai
aset dengan merinci instrumen-instrumen investasi yang
dipilih. Sementara untuk pengakuan pasca transaksi diakui
sebagai aset bukan investasi seperti piutang.
Perlakuan Akuntansi
1. b. Penyajian Investasi disajikan dalam laporan
posisi keuangan di sisi aset dengan rincian
instrumen instrumen investasi yang dilakukan,
seperti deposito, saham syariah, sukuk, dan surat
berharga. syariah lainnya.

2. c. Pengungkapan Entitas pengelola


mengungkapkan terkait dengan investasi,
mencakup hal-hal berikut tetapt tidak terbatas
pada: • Kebijakan akuntansi untuk setiap
instrumen investasi yang berasal dari modal. •
Rincian jumlah dan perubahan dana investasi
berdasarkan akad yang digunakan.
Transaksi yang pengurang tabungan
mudharabah
d. Ayat Jurnal
Pada saat ayat jurnal dibuat, terdapat dua transaksi yang
berkaitan, yakni ayat jurnal untuk transaksi yang pertama dan ayat
jurnal untuk transaksi selanjutnya, seperti piutang investasi.
1.Investasi
Tgl Nama Akun dan Keterangan Debit Kredit
Investasi xxx

Kas/Bank xxx
2. Bukan Investasi

- piutang investasi

Tgl Nama Akun dan Keterangan Debit Kredit


Putang Investasi xxx

Kas/Bank xxx

- piutang investasi

Tgl Nama Akun dan Keterangan Debit Kredit


Putang Hasil Investasi xxx

Bagi Hasil Pengelolaan xxx


Investasi Dana Tabarru’
2. Bukan Investasi

- Piutang Hasil Investasi


Tgl Nama Akun dan Keterangan Debit Kredit
Putang Hasil Investasi xxx

Bagi Hasil Pengelolaan xxx


Investasi Dana Peserta

3. Hasil Pengelolaan Investasi Perusahaan

Tgl Nama Akun dan Keterangan Debit Kredit


Putang Hasil Investasi xxx

Hasil Pengelolaan Investasi xxx


Perusahaan
Penerimaan Bagian Dari Hasil
Investasi Dana Tabarru’

Sebagian dana tabarru yang dikumpulkan peserta diinvestasikan agar dapat berkembang dan
digunakan untuk penanggulangan risiko yang lebih besar. Hasil pengelolaan dana tabarru'
tersebut, selanjutnya disertakan kembali ke dalam kumpulan dana tabarru' peserta, sementara
sebagian lainnya dialokasikan ke pengelola sesuai kesepakatan. Investasi oleh pihak pengelola
ini dilakukan, baik dalam kedudukannya sebagai pihak representatif dari peserta (dalam hal ini
menggunakan akad wakalah), maupun sekaligus dalam kapasitasnya sebagai pengelola (yakni
menggunakan akad mudharabah ataupun mudharabah musytarakah).
a. Pengakuan dan Pengukuran Perlakuan akuntansi untuk
bagian hasil investasi dari dana tabarru' menggunakan
akad mudharabah atau mudharabah musytarakah
merujuk pada PSAK yang relevan. Pada saat penagihan
diakui sebagai aset bukan investasi dengan akun Piutang
Hasil Investasi. Sementara untuk penerimaan bagi
hasilnya diakui sebagai Bagi Hasil Pengelolaan Investasi
Dana Tabarru
Perlakuan
Akuntansi
Perlakuan
Akuntansi
b. Penyajian
Bagian hasil investasi dari dana tabarru' disajikan sebagar
Piutang atau Piutang I lasil Investasi pada Laporan Posisi
Keuangan, sementara Bagi Hasil Pengelolaan Investasi Dana
Tabarru disajikan dalam Laporan Laba Rugi.
c. Pengungkapan
• Kebijakan akuntansi untuk setiap instrumen investasi yang
dibagihasilkan.
• Rincian jumlah dan sumber bagian dari hasil investasi dana
tabarru' berdasarkan akad yang digunakan
Ayat Jurnal
Contoh transaksi penambahan rekening giro wadiah:

Tgl Nama Akun dan Keterangan Debit Kredit

Kas/Piutang Hasil Investasi xxx

Bagi Hasil Pengelolaan Investasi xxx


Dana Tabarru’
Penerimaan Bagian Dari Hasil Investasi
Dana Peserta

Investasi peserta merupakan salah satu bagian dari dana peserta yang dibayarkan khusus
oleh pemegang polis untuk dikelola secara komersil oleh perusahaan asuransi syariah,
sehingga hasil dari transaksi investasi tersebut dapat kembali sepenuhnya ke peserta.
Pengelola dalam hal ini dapat berkedudukan sebagai pihak representatif dari peserta (dalam
hal ini menggunakan akad wakalah). maupun sekaligus dalam kapasitasnya sebagai
pengelola (yakni menggunakan akad mudharabah ataupun mudharabah musyarakah).
Penerimaan Bagian Dari Hasil Investasi
Dana Peserta
Perlakuan Akuntansi

a. Pengakuan dan Pengukuran Perlakuan akuntansi untuk bagian hasil investasi dari dana peserta menggunakan akad
mudharabah atau mudharabah musyarakah merujuk pada PSAK yang relevan. Pada saat penagihan diakui sebagai aset
bukan investasi dengan akun Piutang Hasil Investasi. Sementara untuk penerimaan bagi hasilnya diakui sebagai Bagi Hasil
Pengelolaan Investasi Dana Peserta
b. Penyajian Bagian hasil investasi dari dana peserta disajikan sebagai Piutang atau Piutang Hasil Investasi pada Laporan
Posisi Keuangan, sementara Bagi Hasil Pengelolaan Investasi Dana Peserta disajikan dalam Laporan Laba Rugi.
c. Pengungkapan
• Kebijakan akuntansi untuk bagi hasil pengelolaan investasi yang berasal dari dana peserta.
• Rincian jumlah dana investasi dan bagi hasilnya berdasarkan akad yang digunakan dalam pengumpulan dan pengelolaan
dana investasi tersebut
Penerimaan Bagian Dari Hasil Investasi
Dana Peserta

Ayat Jurnal

Tgl Nama Akun dan Keterangan Debit Kredit

Kas/Piutang Hasil Investasi xxx

Bagi Hasil Pengelolaan Investasi xxx


Dana Peserta
Pendapatan Ujrah

Fee (ujrah) adalah sebagian dari


jumlah bruto yang menjadi
kewajiban peserta dalam bentuk
kontribusi yang merupakan hak
perusahaan asuransi selaku entitas
pengelola.
Pendapatan Ujrah
Perlakuan Akuntansi
a. Pengakuan dan Pengukuran 11 Tidak seluruh dana tabarru' yang diterima dari peserta diakui
sebagai pendapatan karena entitas pengelola tidak berhak untuk menggunakan dana tersebut bagi
keperluan operasional perusahaan. Hal ini karena haknya hanya berupa fee (ujrah) sebagai balas
jasa telah mengelola dana peserta.
b. Penyajian Bagian kontribusi untuk fee (ujrah) yang masih berupa piutang disajikan sebagai Piutang
Pendapatan Ujrah ke Peserta dalam Laporan Posisi Keuangan dan disajikan sebagai pendapatan
sesuai sumbernya.
c. Pengungkapan
• Kebijakan akuntansi untuk ujrah atas pengelolaan dana tabarru dan dana peserta.
• Rincian jumlah dan persentase komponen kontribusi untuk bagian risiko dan ujrah dari total
kontribusi per jenis asuransi.
Pendapatan Ujrah
Ayat Jurnal

- Piutang Pendapatan Ujrah ke Peserta

Tgl Nama Akun dan Keterangan Debit Kredit

Kas/Bank xxx

Piutang Pendapatan Ujrah ke xxx


Peserta
Pendapatan Ujrah
Ayat Jurnal

- Pendapatan Ujrah yang Diterima atas Pengelolaan Risiko


Tgl Nama Akun dan Keterangan Debit Kredit

Kas/ Piutang Pendapatan Ujrah ke xxx


Peserta
Pendapatan Ujrah yang Diterima xxx
atas Pengelolaan Risiko
Pendapatan Ujrah
Ayat Jurnal

- Pendapatan Ujrah yang Diterima atas Pengelolaan


Investasi Dana Tabarru’
Tgl Nama Akun dan Keterangan Debit Kredit

Kas/ Piutang Pendapatan Ujrah ke xxx


Peserta
Pendapatan Ujrah yang Diterima xxx
atas Pengelolaan Investasi Dana
Tabarru’
Pendapatan Ujrah
Ayat Jurnal

- Pendapatan Ujrah yang Diterima atas Pengelolaan


Investasi Dana Peserta
Tgl Nama Akun dan Keterangan Debit Kredit

Kas/ Piutang Pendapatan Ujrah ke xxx


Peserta
Pendapatan Ujrah yang Diterima xxx
atas Pengelolaan Investasi Dana
Peserta
BAGIAN SURPLUS
UNDERWRITING UNTUK
PENGELOLA
Berikut pilihan alokasi surplus onderwriting dana tabarru
tersebut yaitu :

a. Seluruh surplus underwriting dijadikan sebagai


cadangan dana tabarru'.

b. Sebagian sebagai cadangan dana tabarra, sementara


sebagian lainnya didistribusikan ke peserta.

c. Sebagian sebagai cadangan dana tabarra, sebagian


didistribusikan ke peserta, sementara sebagian
lainnya dialokasikan ke entitas pengelol
BAGIAN SURPLUS UNDERWRITING UNTUK
PENGELOLA
Perlakuan Akuntansi.

a. Pengakuan dan Pengukuran Bagian surplus underwriting dana tabarru' yang didistribusikan ke entitas
pengelola diakui sebagai pengurang surplus underwriting dalam Laporan Perubahan Dana Tabarru'. Sementara
bagian surplus underwriting dana tabarru' yang diterima entitas pengelola diakui sebagai pendapatan surplus
underwriting dalam Laporan Laba Rugi.
b. Penyajian Bagian surplus underwriting dana taharru' yang didistribusikan ke entitas pengelola disajikan secara
terpisah pada akun Piutang Alokasi Surplus Underwriting Dana Tabarru' dalam Laporan Posisi Keuangan.
Sementara penerimaannya disajikan sebagai akun Alokasi Surplus Underwriting Dana Tabarru' dalam Laporan
Laba Rugi.
c. Pengungkapan
• Kebijakan akuntansi terkait alokasi surplus atau defisit underwriting dana tabarru
• Rincian jumlah dan persentase komponen yang dijadikan sebagai dasar penentuan alokasi surplus
underwriting dana tabarru'
BAGIAN SURPLUS UNDERWRITING UNTUK
PENGELOLA
Ayat Jurnal

a.Piutang Alokasi Surplus Underwriting Dana Tabarru’

Tgl Nama Akun dan Keterangan Debit Kredit

Piutang Alokasi Surplus xxx


Underwriting Dana Tabarru’
Alokasi Surplus Underwriting Dana xxx
Tabarru’
BAGIAN SURPLUS UNDERWRITING UNTUK
PENGELOLA
Ayat Jurnal

b. Pendapatan Alokasi Surplus Underwriting

Tgl Nama Akun dan Keterangan Debit Kredit

Kas/Bank xxx

Piutang Alokasi Surplus xxx


Underwriting Dana Tabarru’
FEE (UJRAH) REASURANSI

Reasuransi atau pertanggungan ulang merupakan


suatu sistem penyebaran risiko, baik seluruh
maupun sebagian dari pertanggungan yang
mampu dilakukan perusahaan asuransi kepada
pihak lain. Berbeda dengan fee (ujrah) yang
diterima oleh perusahaan dari peserta asuransi,
ugrah reasuransi dikeluarkan oleh perusahaan
asuransi ke perusahaan reasuransi yang
ditunjuk.
Perlakuan Akuntansi

Pengungkapan Entitas :
Pengakuan dan Pengukuran Penyajian Pengeluaran untuk
➢ Kebijakan akuntansi untuk ujrah
Ujrah yang dikeluarkan ujrah ke perusahaan
reasuransi dan perubahannya.
pengelola untuk diberikan ke reasuransi disajikan sebagai
➢ Piutang ujrah reasuransi.
perusahaan reasuransi diakui beban pada akun Ujral
➢ Rincian berdasarkan jenis
sebagai bebai sebesar Reasuransi dalam Laporan
asuransi yang dirasuransikan.
persentase yang dihitung dari Laba Rugi.
➢ Jumlah ujrah reasuransi per
kontribusi rasuransi yang
jenis asuransi.
dibayarkan.
Ayat Jurnal

Tgl Nama Akun dan Keterangan Debit Kredit

Ujarah Reasuransi xxx

Kas/Utang Ujarah Reasuransi xxx


BEBAN OPERASIONAL PENGELOLA

Beban operasional pengelola meliputi seluruh pengeluaran yang menjadi beban


perusahaan asuransi, di antaranya terdiri dari biaya akuisisi berupa komisi, beban
pemasaran, beban umum dan administrasi, serta beban-beban lainnya yang terkait,
termasuk zakat. Dasar Regulasi Merujuk pada PSAK 108 tentang Akuntansi
Transaksi Asuransi Syariah dan Peraturan Ketua Bapepam-LK No:
PER-06/BL/2011 tanggal 29 April 2011.
BEBAN OPERASIONAL PENGELOLA
Perlakuan Akuntansi

a. Pengakuan dan Pengukuran Beban operasional pengelola diakui sebagai biaya sebagaimana peruntukannya
dan besarannya disesuaikan dengan jumlah yang diatribusikan pada transaksi yang terkait. Biaya akuisisi
diakui berdasarkan jumlah yang dibebankan sebagaimana yang terjadi pada periode/tahun berjalan. Sementara
zakat diakui pada saat pembebanan dari penghasilan yang menjadi komponen dasar perhitungannya.
b. Penyajian Beban Operasional Pengelola disajikan secara terpisah sesuai peruntukannya dalam Laporan Laba
Rugi. Sementara untuk Zakat yang Masih Terutang disajikan sebagai kewajiban dalam Laporan Posisi
Keuangan.
c. Pengungkapan Entitas
➢ Kebijakan akuntansi terkait alokasi biaya akuisisi berupa komisi pada setiap tahun berjalan.
➢ Rincian jumlah dan komponen yang terakumulasi dalam beban operasional pengelola sesuai
peruntukannya.
➢ Perhitungan atas zakat yang dibayarkan berdasarkan sumber dan jumlahnya
BEBAN OPERASIONAL PENGELOLA
Ayat Jurnal

a. Biaya Akuisisi
Tgl Nama Akun dan Keterangan Debit Kredit

Beban Komisi-Tahun Bersama xxx


Bebas Komisi-Tahun Lanjutan xxx
Beban Komisi-Overriding xxx
Beban-beban Lainnya xxx
Kas/Bank xxx
BEBAN OPERASIONAL PENGELOLA
Ayat Jurnal
b. Biaya Pemasaran
Tgl Nama Akun dan Keterangan Debit Kredit

Beban Pemasaran xxx


Kas/Bank xxx

c. Beban Umum dan Administrasi


Tgl Nama Akun dan Keterangan Debit Kredit

Beban Umum dan Administrasi xxx


Kas/Bank xxx
BEBAN OPERASIONAL PENGELOLA
Ayat Jurnal

d. Zakat
Tgl Nama Akun dan Keterangan Debit Kredit

Zakat xxx
Kas/Utang/Zakat xxx
PINJAMAN DEFISIT (QARDH)

Apabila terjadi delisit underwriting dana tabarru, maka entitas pengelola wajib menutupi kekurangan
tersebut dalam bentuk pinjaman (gardh). Pengembalian gardh tersebut ke entitas pengelola berasal dari
surplus underwriting dana tabarru yang akan datang.

Dasar Regulasi
Merujuk pada PSAK 108 tentang Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah dan Peraturan Ketua Bapepam
LK No: PER-06/B1/2011 tanggal 29 April 2011.
PINJAMAN DEFISIT (QARDH)
Perlakuan Akuntansi

a. Pengakuan dan Pengukuran Pinjaman (gardh) yang diberikan oleh perusahaan manakala terjadi defisit atas
pengelolaan dana tabarru diakui sebagai pinjaman dari perusahaan ke kumpulan dana peserta pada saat entitas
asuransi menyalurkan dana talangan. Nilai pinjaman (all) sebesar kekurangan dana yang dibutuhkan.
Pengembalian pinjaman (qardh) dapat dilakukan, baik dengan alokasi surplus underwriting dana tabarru' dari
periode berikutnya, maupun dengan penambahan jumlah kontribusi dari peserta untuk menutupi defisit yang
terjadi, dan hal tersebut diakui sebagai pengurang pinjaman (qardh) tersebut.
b. Penyajian Pinjaman defisit yang diberikan oleh entitas pengelola disajikan secara terpisah pada akun Piutang
dalam Laporan Posisi Keuangan pengelola atau sekaligus menjadi beban di periode berjalan dan disajikan di
dalam Laporan Laba Rugi. Sementara bagi peserta, pinjaman defisit yang diberikan oleh entitas pengelola
disajikan secara terpisah sebagai kewajiban dalam Laporan Posisi Keuangan peserta.
c. Pengungkapan Entitas pengelola mengungkapkan terkait pinjaman defisit (qardh) dari pengelola, mencakup
hal-hal berikut tetapi tidak terbatas pada:
➢ Kebijakan akuntansi terkait perlakuan atas transaksi pinjaman defisit (qardh).
➢ Kebijakan terkait sumber dan jumlah pinjaman qardh untuk menutup defisit underwriting yang terjadi beserta
metode pengembaliannya.
PINJAMAN DEFISIT (QARDH)
Ayat Jurnal

Tgl Nama Akun dan Keterangan Debit Kredit

Piutang Qardh xxx


Kas/Bank xxx
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai