Anda di halaman 1dari 15

Monang Situmorang, CA

BAB 5
LAPORAN ARUS KAS

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan struktur dan informasi yang terdapat dalam tiga kategori utama laporan
arus kas, yaitu aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
2. Menghitung arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung dan
metode tidak langsung.
3. Menyiapkan laporan arus kas yang lengkap dan menyediakan pengungkapan tambahan
yang diperlukan.
A. PENDAHULUAN

L alam laporan arus kas (PSAK No. 2: Laporan Arus Kas) menyajikan informasi
perubahan historis atas kas dan setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah
perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Informasi tentang arus kas (arus kas masuk dan keluar kas dan setara kas) entitas berguna
bagi para pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan entitas dalam
menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas
tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, pengguna perlu melakukan
evaluasi terhadap kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian
perolehannya.
Dalam laporan arus kas selalu dinyatakan jumlah kas dan setara kas selama periode
tertentu serta perubahannya. Untuk itu penting untuk memahami pengertian kas dan setara
kas. Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposits). Setara kas
(cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dengan
cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan, dan memiliki risiko
perubahan nilai yang tidak signifikan. Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas
jangka pendek, bukan untuk tujuan investasi atau tujuan lain. Karenanya, suatu investasi pada
umumnya memenuhi syarat sebagai setara kas hanya jika akan segera jatuh tempo dalam
waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan. [Lihat tampilan 5 – 1]
Tampilan 5 – 1
Monang Situmorang, CA

B. INFORMASI YANG DISAJIKAN DALAM LAPORAN ARUS KAS


Entitas menyajikan laporan arus kas yang melaporkan arus kas untuk suatu periode dan
mengklasifikasikan menurut aktivitas operasi (operating activities), aktivitas investasi
(investing activities), dan aktivitas pendanaan (financing activities).
1. Aktivitas Operasi. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan
(principal revenue-producing activities) entitas dan aktivitas lain yang bukan merupakan
aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya
berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang memengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.
Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:
Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar
 penerimaan kas dari penjualan barang dan  pembayaran kas kepada pemasok barang
pemberian jasa. dan jasa.
 penerimaan kas dari royalti, fees, komisi,  pembayaran kas kepada dan untuk
dan pendapatan lain. kepentingan karyawan.
 penerimaan penjualan instrumen yang  pembelian instrumen yang dimiliki untuk
dimiliki untuk diperdagangkan. diperdagangkan.
 penerimaan restitusi pajak penghasilan.  pembayaran biaya operasi.
2. Aktivitas Investasi. Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka
panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Aktivitas investasi yang utama
adalah pembelian dan penjualan aset tetap dan instrumen keuangan (utang dan ekuitas).
Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah:
Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar
 penerimaan kas dari penjualan aset tetap,  pembayaran kas untuk membeli aset tetap,
aset takberwujud, dan aset jangka panjang aset takberwujud, dan aset jangka panjang
lain. lain.
 penerimaan kas dari penjualan instrumen  pembayaran kas untuk membeli instrumen
utang dan instrumen ekuitas entitas lain utang atau instrumen ekuitas entitas lain
(selain penerimaan kas dari instrumen (selain pembayaran kas untuk instrumen
yang dianggap setara kas atau instrumen yang dianggap setara kas atau instrumen
yang dimiliki untuk diperdagangkan). yang dimiliki untuk diperdagangkan).
Monang Situmorang, CA

 penerimaan kas dari pelunasan uang muka  uang muka dan pinjaman yang diberikan
dan pinjaman yang diberikan kepada kepada pihak lain.
pihak lain.
3. Aktivitas Pendanaan. Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan
perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas. Dengan
demikian, arus kas dari aktivitas pendanaan berasal dari transaksi dan kejadian saat kas
diperoleh dan dibayarkan kembali kepada para pemilik (pendanaan ekuitas—equity
financing) dan para kreditor (pendanaan utang—debt financing). Beberapa contoh arus kas
yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah:
Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar
 penerimaan kas dari emisi saham atau  pembayaran kas kepada pemilik untuk
instrumen modal lainnya menarik atau menebus saham entitas
 penerimaan kas dari emisi obligasi,  pelunasan pinjaman jangka pendek dan
pinjaman, wesel, hipotek, dan pinjaman jangka panjang, dan utang obligasi
jangka pendek dan jangka panjang
 pembayaran utang sewa pembiayaan
(finance lease).
Aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dapat dilihat dari laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain serta laporan posisi keuangan:
Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan Laporan Posisi Keuangan
Komprehensif Lainnya
Aset Lancar Liabilitas Jangka Pendek

Aktivitas Operasi Aktivitas Operasi


Aktivitas Operasi
Aset Tidak Lancar Liabilitas Jangka
Panjang dan Ekuitas
Aktivitas Investasi Aktivitas Pendanaan

C. AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN BUKAN KAS


Transaksi investasi dan pendanaan bukan kas adalah transaksi yang tidak memerlukan
penggunaan kas dan setara kas. Entitas mengeluarkan transaksi investasi dan pendanaan
bukan kas dari laporan arus kas. Entitas mengungkapkan transaksi tersebut dalam laporan
keuangan sehingga memberikan semua informasi yang relevan mengenai aktivitas investasi
dan pendanaan tersebut. Tidak dimasukkannya transaksi bukan kas (non-cash transactions)
dalam laporan arus kas sebab transaksi tersebut tidak memengaruhi arus kas dalam periode
berjalan. Beberapa contoh transaksi bukan kas adalah: perolehan aset secara kredit atau
melalui sewa pembiayaan, akuisisi suatu entitas melalui emisi saham, dan konversi utang
menjadi modal.
Monang Situmorang, CA

D. BUNGA, DIVIDEN, DAN PAJAK PENGHASILAN


Penyajian bunga, dividen, dan pajak penghasilan diklasifikasikan dalam laporan arus kas
adalah sebagai berikut:
Aktivitas operasi Dividen yang dibayar dan diterima
Bunga yang dibayar dan diterima
Pajak penghasilan
Aktivitas investasi Dividen yang diterima
Bunga yang diterima
Aktivitas pendanaan Dividen yang dibayar
Bunga yang dibayar

Catatan: Entitas dapat melaporkan bunga dan dividen yang dibayar sebagai aktivitas
operasi dan pendanaan serta bunga dan dividen yang diterima sebagai aktivitas operasi
atau aktivitas investasi. Namun bunga dan dividen yang dibayar pada umumnya
dilaporkan sebagai aktivitas pendanaan serta bunga dan dividen yang diterima
diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi.

E. PELAPORAN ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari dua
metode berikut, yaitu metode langsung (direct method) atau metode tidak langsung (indirect
method). Baik metode langsung maupun metode tidak langsung memberikan hasil yang
sama, tetapi format keduanya berbeda. Kedua metode ini menggunakan format (cara
pelaporan) yang sama untuk menghitung arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan.
Yang berbeda adalah cara pelaporan atau penyajian arus kas dari aktivitas operasi.
1. Metode Langsung
Metode langsung adalah metode yang memperlihatkan secara langsung arus kas masuk
dan arus kas keluar utama dari aktivitas operasi tanpa melakukan penyesuaian terhadap laba
bersih. Dalam metode langsung arus kas dari aktivitas operasi merupakan penjumlahan dari
penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dari aktivitas yang diklasifikasikan sebagai
aktivitas operasi.
Dengan metode langsung, informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto
dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh:
a. dari catatan akuntansi entitas; atau
b. dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pos-pos lain dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk perubahan:
 persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode berjalan;
 pos bukan kas lainnya; dan
 pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
Jika entitas menggunakan metode langsung, penghasilan dan beban harus dilaporkan
dengan mengubah basis akrual menjadi basis kas. Salah satu kelebihan dari metode langsung
Monang Situmorang, CA

adalah bahwa metode ini lebih memfokuskan pada arus kas pada ke arah rekonsiliasi laba
atau rugi bersih akrual menjadi laporan yang berdasarkan kas.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi – Metode Langsung
Laporan Laba Rugi dan Penyesuaian yang diperlukan Laporan Arus Kas
Penghasilan Komprehensif (Basis kas)
Lain (Basis akrual)
1. Penjualan bersih + Piutang usaha awal = Penerimaan kas
- Piutang usaha akhir dari pelanggan
2. Beban pokok penjualan + Persediaan akhir = Pembayaran kas
- Persediaan awal untuk persediaan
+ Utang usaha awal
- Utang usaha akhir
3. Beban operasi (misalnya
asuransi dan gaji/upah;
tidak termasuk penyusutan
dan pos bukan kas lainnya)
a. Beban asuransi + Asuransi dibayar di muka = Pembayaran kas
akhir untuk asuransi
- Asuransi dibayar di muka awal
b. Beban gaji/upah (dan + Utang gaji/upah awal (atau = Pembayaran kas
liabilitas akru lainnya) liabilitas akru lainnya) untuk gaji/upah
Utang gaji/upah akhir (atau
- liabilitas akru lainnya)

c. Penyusutan - Beban penyusutan = Nol


d. Beban penurunan nilai - Beban penurunan nilai piutang = Nol
piutang
4. Pendapatan/beban/keuntu-
ngan/kerugian lainnya
a. Pendapatan sewa + Sewa diterima di muka akhir = Penerimaan kas
- Sewa diterima di muka awal dari sewa
b. Pendapatan bunga + Piutang bunga awal = Penerimaaan kas
- Piutang bunga akhir dari bunga
c. Keuntungan penjualan aset - Keuntungan = Nol
d. Kerugian penjualan aset + Kerugian = Nol
5. Beban pajak penghasilan + Utang pajak penghasilan awal = Pembayaran kas
- Utang pajak penghasilan akhir untuk pajak
+ Liabilitas pajak tangguhan penghasilan
awal
- Liabilitas pajak tangguhan
Monang Situmorang, CA

akhir
- Aset pajak tangguhan awal
+ Aset pajak tangguhan akhir

2. Metode Tidak Langsung


Metode tidak langsung sering dilakukan dengan metode rekonsiliasi, yaitu penyusunan
laporan arus kas yang dimulai dengan laba atau rugi bersih yang terdapat pada laporan laba
rugi yang kemudian disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi yang bersifat
bukan kas, tangguhan (deferral) atau akrual (accrual) dari penerimaan atau pembayaran kas
untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan
dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Dalam metode tidak langsung, arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan
menyesuaikan laba atau rugi dari pengaruh:
1) pos bukan kas (non-cash items) atau pendapatan dan beban yang tidak melibatkan arus
kas masuk dan arus kas keluar, seperti penyusutan, amortisasi, pajak tangguhan,
keuntungan dan kerugian mata uang asing yang belum direalisasi, dan laba entitas
asosiasi yang belum didistribusikan;
2) perubahan aset lancar dan liabilitas jangka pendek (persediaan, piutang usaha, dan utang
usaha) selama periode berjalan yang menunjukkan sumber-sumber pendapatan dan
beban bukan kas; dan
3) semua pos lain (keuntungan dan kerugian) yang berkaitan dengan arus kas investasi atau
pendanaan.
Pos – pos Laba Bersih
1) Pos bukan kas
a. Beban penyusutan, amortisasi yang tidak menggunakan kas Tambahkan
ditambahkan kembali
b. Amortisasi diskonto Tambahkan
c. Amortisasi premi Kurangkan
2) Perubahan aset lancar dan liabilitas jangka pendek
a. Kenaikan dalam aset lancar (tidak termasuk kas dan setara kas) Kurangkan
b. Penurunan dalam aset lancar (tidak termasuk kas dan setara kas) Tambahkan
c. Kenaikan dalam liabilitas jangka pendek Tambahkan
d. Penurunan dalam liabilitas jangka pendek Kurangkan
3) Keuntungan atau kerugian
a. Keuntungan dari penjualan aset/pembayaran utang Kurangkan
b. Kerugian dari penjualan aset/pembayaran utang Tambahkan
c. Ekuitas pendapatan pada investee Kurangkan
Pengecualian untuk aset lancar dan liabilitas jangka pendek:
Monang Situmorang, CA

1. Perubahan dalam investasi jangka pendek yang bukan merupakan setara kas
diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi, kecuali efek diperdagangkan
diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi.
2. Perubahan dalam wesel bayar/pinjaman/utang jangka pendek diklasifikasikan
sebagai aktivitas pendanaan.
3. Perubahan dalam utang dividen diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.

F. PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS


Informasi dasar untuk menyusun laporan arus kas yang berasal dari bagian-bagian laporan
posisi keuangan komparatif dan laporan laba rugi tahun berjalan sebagai berikut:
 Operasi—laporan laba rugi, aset lancar, dan liabilitas jangka pendek;
 Investasi— aset tidak lancar; dan
 Pendanaan—liabilitas jangka panjang dan ekuitas.
Enam langkah untuk menyusun laporan arus kas adalah sebagai berikut:
1. Tentukan perubahan dalam kas dan setara kas. Ini adalah jumlah yang dicari.
2. Aktivitas operasi. Analisis setiap pos laporan laba rugi serta perubahan aset lancar
dan liabilitas jangka pendek. Ubahlah laporan arus kas dari basis akrual menjadi
ringkasan operasi berbasis kas.
3. Aktivitas investasi. Analisis perubahan dalam semua aset tidak lancar. Perubahan
aset tidak lancar dapat mengindikasikan bahwa ada kas yang telah digunakan atau
telah diterima.
4. Aktivitas pendanaan. Analisis perubahan dalam liabilitas jangka panjang dan
ekuitas, untuk menentukan pengaruh arus kas dari transaksi pendanaan. Termasuk
dalam transaksi-transaksi tersebut meminjam atau membayar pinjaman, menerbitkan
atau membeli kembali saham, dan membayar dividen. Hitung pula perubahan dalam
akun liabilitas jangka pendek karena meminjam dan membayar dengan perjanjian
jangka pendek, termasuk dalam aktivitas pendanaan.
5. Pastikan bahwa arus kas bersih dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan,
harus sama dengan kenaikan atau penurunan bersih pada akun kas dan setara kas
seperti yang dihitung dari langkah pertama. Kemudian susunlah laporan arus kas
yang formal dengan mengelompokkan arus kas masuk dan arus kas keluar
berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
 Arus kas dari aktivitas operasi xxx
 Arus kas dari aktivitas investasi xxx
 Arus kas dari aktivitas pendanaan xxx
 Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas xxx
 Kas dan setara kas awal periode xxx
 Kas dan setara kas akhir periode xxx

6. Siapkanlah pengungkapan tambahan, termasuk aktivitas investasi dan pendanaan


apa saja yang tidak menggunakan kas. Pengungkapan ini dibuat di luar laporan arus
Monang Situmorang, CA

kas itu sendiri. Jenis transaksi yang diungkapkan termasuk pembelian tanah dengan
mengeluarkan saham dan pelunasan obligasi dengan mengeluarkan saham. Selain itu
pengungkapan tambahan untuk kas yang dibayar untuk beban bunga dan pajak
penghasilan juga diperlukan.

G. LATIHAN SOAL
1. Berikut adalah data PT XYZ yang digunakan untuk mengilustrasikan metode langsung
dan metode tidak langsung untuk aktivitas operasi.
PT XYZ
Data Pilihan untuk Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi
Akhir Tahun Awal Tahun
Laporan Posisi Keuangan
Kas dan setara kas Rp 25.000 Rp 15.000
Piutang usaha 60.000 40.000
Persediaan 75.000 100.000
Utang gaji 10.000 7.000
Laporan Laba Rugi
Penjualan Rp150.000
Beban pokok penjualan (80.000)
Beban gaji (25.000)
Beban penyusutan (30.000)
Laba bersih (Rp 15.000

a. Metode Langsung
PT XYZ
Laporan Arus Kas
Aktivitas Operasi: Metode Langsung
Kas diterima dari pelanggan Rp130.000
Rp130.000 (55.000)
Kas dibayar untuk persediaan (22.000)
(55.000) 0
Kas dibayar untuk gaji
Kas dibayar untuk penyusutan
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Rp 53.000

Kas yang diterima dari pelanggan:


Saldo awal piutang usaha Rp 40.000
Monang Situmorang, CA

+ Penjualan 150.000
= Kas dari penagihan Rp190.000
60.000
- Saldo akhir piutang usaha
= Kas diterima dari pelanggan Rp130.000

Atau dengan menyesuaikan angka penjualan sebesar Rp150.000 dengan


mengurangkannya dengan kenaikan piutang sebesar Rp20.000 atau (Rp150.000 –
Rp20.000 = Rp130.000). Kenaikan dalam piutang berarti mengurangi kas.
Beban pokok penjualan dan kas yang dibayar untuk persediaan:
Saldo akhir persediaan akhir Rp 75.000
80.000
+ Beban pokok penjualan
= Persediaan yang dibutuhkan Rp155.000
100.000
- Saldo awal persediaan
= Kas dibayar untuk persediaan Rp 55.000

Atau dengan menyesuaikan jumlah beban pokok penjualan sebesar Rp80.000 dengan
menambahkannya dengan penurunan persediaan sebesar Rp25.000 atau (- Rp80.000 +
Rp25.000 = Rp55.000). Jika tidak terjadi perubahan persediaan, maka beban pokok
penjualan sebesar Rp80.000 akan mencerminkan arus kas keluar sebesar Rp80.000 untuk
menggantikan persediaan yang telah terjual. Penurunan persediaan sepanjang tahun
berarti entitas membeli lebih sedikit daripada entitas menjual, sehingga lebih sedikit
kas yang dibayarkan untuk menggantikan persediaan.
Beban gaji dan kas yang dibayar untuk gaji
Saldo awal utang gaji Rp 7.000
25.000
+ Beban gaji
= Total liabilitas kepada pegawai Rp32.000
10.000
- Saldo akhir utang gaji
= Kas dibayar untuk gaji Rp22.000

Atau dengan menambahkan kenaikan utang gaji sebesar Rp3.000 ke beban gaji sebesar
Rp25.000 arus kas keluar yang mencerminkan beban gaji atau (-Rp25.000 + Rp3.000 =
Rp22.000). Entitas menambahkan kenaikan Rp3.000 tersebut karena kenaikan itu
mencerminkan jumlah beban gaji yang belum dibayar dengan kas selama tahun tersebut.
Beban penyusutan. Berapa banyakkah kas yang dibayar untuk penyusutan? Tidak
ada, karena penyusutan adalah beban bukan kas.

b. Metode Tidak Langsung


PT XYZ
Monang Situmorang, CA

Laporan Arus Kas


Aktivitas Operasi: Metode Tidak Langsung
Laba bersih Rp 15.000
Ditambah:
Beban penyusutan Rp30.000
Penurunan persediaan 25.000
Kenaikan utang gaji 3.000 58.000
Dikurangi:
Kenaikan piutang usaha (20.000)
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Rp53.000

Penyesuaian untuk merubah laba bersih berbasis akrual menjadi arus kas dari operasi
dengan metode tidak langsung dan metode langsung: (dalam ribuan rupiah).
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Laporan Laba Rugi Metode Tidak Langsung Metode Langsung
Laba bersih Rp15
Penyesuaian:
Penjualan Rp150 - Kenaikan piutang (20) Kas yang diterima Rp130
usaha dari pelanggan
Beban pokok (80) + Penurunan 25 Kas yang dibayar (55)
penjualan persediaan untuk persediaan
Beban gaji (25) + Kenaikan utang gaji 3 Kas yang dibayar (22)
untuk gaji
Beban (30) + Pos bukan kas 30 Tidak dilaporkan 0
penyusutan (tidak ada pengaruh
terhadap kas)
Penyesuaian bersih 38
Laba bersih Rp 15 Kas bersih yang Rp53 Kas bersih yang Rp53
diperoleh dari diperoleh dari
aktivitas operasi aktivitas operasi

2. Berikut data laporan posisi keuangan komparatif dan laporan laba rugi tahun berjalan PT
Jayakarta Tbk yaitu:
PT Jayakarta Tbk
Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi
2022 2021
Laporan Posisi Keuangan
Monang Situmorang, CA

Kas dan setara kas Rp 25.000 Rp 15.000


Piutang usaha 60.000 40.000
Persediaan 75.000 100.000
Tanah 120.000 105.000
Bangunan 200.000 160.000
Akumulasi penyusutan – bangunan (66.000) (50.000)
Total aset Rp414.000 Rp370.000
Utang usaha Rp 50.000 Rp 37.000
Utang gaji 10.000 7.000
Liabilitas jangka panjang 169.000 190.000
Modal saham 100.000 60.000
Saldo laba 50.000 37.000
Total liabilitas dan ekuitas Rp414.000 Rp370.000

Laporan Laba Rugi


Penjualan Rp150.000
Keuntungan penjualan bangunan 10.000
Beban pokok penjualan (80.000)
Beban gaji (25.000)
Beban penyusutan (30.000)
Beban bunga (10.000)
Laba bersih Rp 15.000
Data tambahan: Bangunan dengan biaya perolehan awal Rp36.000 dan nilai tercatat
Rp22.000 dijual sebesar Rp32.000.
Diminta: Susunlah laporan arus arus kas dengan (a) metode tidak langsung dan (b)
metode langsung (hanya arus kas dari aktivitas operasi).
a) Metode Tidak Langsung
PT Jayakarta Tbk
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2022
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Laba bersih Rp15.000
Penyesuaian untuk:
Monang Situmorang, CA

Beban penyusutan Rp30.000


Rp30.000 (10.000)
Keuntungan penjualan bangunan
(10.000) (20.000)
Kenaikan piutang usaha 25.000
(20.000) 13.000
Penurunan persediaan 3.000
25.000 41.000
Kenaikan utang usaha
13.000
Kenaikan utang gaji
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi 56.000
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Pembelian tanah Rp(15.000)
Penjualan bangunan 32.000
Rp32.000
(76.000)
Pembelian bangunan
(76.000)
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (59.000)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Penerbitan saham kepada para pemegang saham Rp40.000
Pelunasan liabilitas jangka panjang (21.000)
(21.000)
6.000
Pembayaran dividen
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan 13.000
Kenaikan bersih dalam kas dan setara kas Rp10.000
Kas dan setara kas pada awal periode 15.000
Kas dan setara kas pada akhir periode Rp25.000

Catatan:
Berikut disajikan akun terkait bangunan (pembelian bangunan dan penjualan bangunan),
akumulasi penyusutan (beban penyusutan) saldo laba (pembayaran dividen)
Penjualan bangunan
Kas 32.000
Akumulasi penyusutan 14.000
Bangunan 36.000
Keuntungan penjualan bangunan 12.000
Monang Situmorang, CA

Harga jual bangunan 32.000


Nilai tercatat bangunan (Rp36.000 – Rp14.000) 22.000
Keuntungan penjualan bangunan 10.000

Bangunan
Saldo awal 160.000
Biaya perolehan bangunan 36.000
yang dijual (Lihat jurnal)
Pembelian 76.000
Saldo akhir 200.000

Akumulasi Penyusutan
Saldo awal 50.000
Akumulasi penyusutan 14.000 Beban penyusutan 30.000
bangunan yang dijual (Lihat
jurnal)
Saldo akhir 66.000

Saldo Laba
Saldo awal 76.000
Pembayaran dividen 6.000 Laba bersih 15.000
Saldo akhir 85.000

b) Metode Langsung
PT Jayakarta Tbk
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2022
(Hanya Aktivitas Operasi)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan kas dari pelanggan Rp130.000
Rp130.000 (42.000)
Pembayaran kepada pemasok
(42.000) (22.000)
Pembayaran kepada karyawan
Monang Situmorang, CA

(22.000) (10.000)
Pembayaran bunga
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Rp 56.000

Penyesuaian untuk merubah laba bersih berbasis akrual menjadi arus kas dari operasi
dengan metode tidak langsung dan metode langsung: (dalam ribuan rupiah).
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Laporan Laba Rugi Metode Tidak Langsung Metode Langsung
Laba bersih Rp15
Penyesuaian:
Penjualan Rp150 - Kenaikan piutang (20) Kas yang diterima Rp130
usaha dari pelanggan
Keuntungan 10 - Pos aktivitas (10) Tidak dilaporkan 0
penjualan investasi (tidak ada pengaruh
bangunan terhadap kas)
Beban pokok (80) + Penurunan 25
penjualan persediaan
+ Kenaikan utang 13 Kas yang dibayar (42)
usaha untuk persediaan
Beban gaji (25) + Kenaikan utang gaji 3 Kas yang dibayar (22)
untuk gaji
Beban (30) + Pos bukan kas 30 Tidak dilaporkan 0
penyusutan (tidak ada pengaruh
terhadap kas)
Beban bunga (10) Tidak disesuaikan - Kas yang dibayar (10)
tidak terdapat saldo untuk beban bunga
utang bunga
Penyesuaian bersih 40
Laba bersih Rp 15 Kas bersih yang Rp56 Kas bersih yang Rp56
diperoleh dari diperoleh dari
aktivitas operasi aktivitas operasi

Catatan:
1. Kedua metode ini menggunakan format (cara pelaporan) yang sama untuk
menghitung arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan. Yang berbeda adalah
cara pelaporan atau penyajian arus kas dari aktivitas operasi.
2. Mengapa keuntungan penjualan bangunan dikurangkan dari arus kas dari operasi?
Karena entitas melaporkan keuntungan penjualan dalam laporan arus kas sebagai
Monang Situmorang, CA

bagian penerimaan kas dari penjualan bangunan dalam aktivitas investasi, oleh
karena itu keuntungan tersebut harus dikurangkan dari laba bersih untuk
menghindarkan penghitungan dua kali – sebagai bagian dari laba bersih dan juga
sebagai bagian dari penerimaan kas dari penjualan.
3. Sebaliknya, jika terjadi kerugian penjualan bangunan. Mengapa kerugian
penjualan bangunan (atau aset tidak lancar) ditambahkan ke arus kas dari operasi?
Untuk memperoleh arus kas dari operasi, kerugian penjualan bangunan harus
ditambahkan kembali ke laba bersih. Alasannya adalah bahwa kerugian tersebut
beban bukan kas (noncash charge) dalam laporan laba rugi. Kerugian tersebut tidak
mengurangi kas, tetapi telah mengurangi laba bersih.
4. Mengapa beban penyusutan ditambahkan ke arus kas operasi. Karena dalam
laporan laba rugi jumlah beban penyusutan dikurangkan untuk mendapatkan laba
bersih, maka dalam laporan arus kas jumlah beban penyusutan harus ditambahkan
kembali ke laba bersih.
5. Hubungan laporan posisi keuangan, laporan arus kas, dan laporan laba rugi.

Anda mungkin juga menyukai