Investasi jangka panjang adalah penanaman sebagian kekayaan suatu perusahaan pada
perusahaan lain dengan maksud untuk memperoleh pendapatan tetap dan atau untuk
menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut.
Perusahaan yang melakukan investasi dalam bentuk saham mempunyai maksud antara lain:
Memperkokoh jaringan pasar
Memperkuat distribusi
Menjaga suplai bahan baku
Memperkuat manajemen
CONTOH
• 1 Mei 2005 PT PADMA membeli 200 lbr saham PT.OMBO nominal Rp. 10.000/lbr, kurs
di bursa saham 105%, komisi Rp. 150.000
• Jurnal
Investasi pada saham Rp. 2.250.000
Kas Rp. 2.250.000
Harga perolehan per lembar:
Rp.2.250.000:200 lbr = Rp. 11.250,-
B. DEVIDEN
Merupakan bagian laba yang dibagikan kepada para investor
Macam deviden:
Deviden kas
Deviden yang berupa uang tunai
Deviden Saham
Deviden yang berupa saham sejenis dengan saham yang beredar dan tidak dapat diakui
sebagai pedapatan.
Jumlah lembar saham investor bertambah tetapi total harga perolehan tetap, Hpo perlembar
berubah.
Tidak ada jurnal hanya dicatat dalam Memorandum karena tidak ada pengorbanan ekonomis.
C. STOCK SPLITS UP
Pemecahan nilai nominal per lbr yg dilakukan oleh emiten
Tujuan:
i. Harga lebih terjangkau
ii. Jumlah lbr saham lebih banyak
Total harga perolehan tidak berubah tetapi HPo per lbr menjadi lebih kecil dan saham lama
ditarik untuk diganti dgn nilai nominal baru
Tidak ada jurnal
• HBS yg kadaluwarsa & belum terjual diakui sbg kerugian sbsr hrg perolehan
• Jurnal:
Rugi HBS kadaluwarsa XX
Investasi pada HBS XX
E. METODE EKUITAS
• Investor memegang 20%-50% shm beredar dari emiten
• Pada awal investasinya dicatat menurut HPo
• Memiliki pengaruh signifikan terhadap kegiatan pembiayaan & operasional emiten
• Laba bersih & dividen kas dari emiten juga dicatat oleh investor
• LABA, Jurnal:
Investasi saham XX
Pendapatan Investasi XX
• DIVIDEN KAS, Jurnal:
Kas XX
Investasi saham XX
Misal:
PT YOYO membayar Rp.40.000.000 untuk mendapatkan 40% shm biasa PT OMBO
• Jurnal:
Investasi shm PT OMBO Rp.40.000.000
Kas Rp.40.000.000
NERACA
Investasi saham XX Laba ditahan XX
Penysh pe N.Inv (XX) Kerug pe N.Inv (XX)
INVESTASI JANGKA PANJANG OBLIGASI
Obligasi adalah surat pengakuan utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau
perusahaan atau lembaga-lembaga lain sebagai pihak yang berhutang yang mempunyai nilai
nominal tertentu dan mempunyai kesanggupan untuk membayar bunga secara periodic atas
dasar persentase tertentu yang tetap. nahhh.. kebayangkan guys sekarang? :D
yaaappss..Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap di atas 10
tahun.obligasi ini tuh manfaatnya bisa di rasakan beberapa tahun kemudian, makanya
obligasi itu sering di jadikan pilihan investasi jangka panjang oleh pengusaha pengusaha yang
sudah mengecap asam garamnya duni bisnis hihihi :D
Obligasi secara ringkasnya adalah merupakan utang tetapi dalam bentuk sekuriti. si
"Penerbit" obligasi adalah merupakan sipeminjam atau debitur, sedangkan "pemegang"
obligasi adalah merupakan pemberi pinjaman atau kreditur dan "kupon" obligasi adalah
bunga pinjaman yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur. Dengan penerbitan obligasi
ini maka dimungkinkan bagi penerbit obligasi guna memperoleh pembiayaan investasi jangka
panjangnya dengan sumber dana dari luar perusahaan. Tujuan utama dari analisa efek dalam
penilaian obligasi adalah “rate of return” atau “yield” yang diharapkan dari obligasi tersebut.
Untuk menggambarkan investasi dalam obligasi, anggaplah bahwa pada tanggal 1
maret 199A sebuah perusahaan membeli 100 lembar obligasi perusahaan XYZ yang bernilai
nominal Rp. 100.000 per lembar. Harga perolehan adalah Rp. 9.024.000 atau Rp. 90.240 per
lembar. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 april 199F, berbunga 12% setahun.
Bunga dibayar dua kali setahun tiap-tiap tanggal 1 april dan 1 oktober. Jumlah yang harus
dibayarkan untuk obligasi ini dihitung sebagai berikut:
Harga obligasi Rp 9.024.000
Bunga yang sudah berjalan:
5/12 x 12% x Rp 10.000.000 Rp 500.000
Jumlah yang dibayarkan Rp 9.524.000
Oleh karena bunga obligasi dibayar setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober maka pembayaran
terakhir sebelum terjdinya pembelian adalah pada tanggal 1 Oktober 199A – 1. Dengan
demikian, pada saat pembelian bunga yang sudah berjalan adalah 5 bulan, seperti dalam
perhitungan diatas, adalah Rp 500.000. jumlah ini merupakan hak penjual dan harus
ditambah pada harga obligasi ayat jurnal yang dibuat untuk transaksi ini adalah sebagai
berikut:
(D) Investasi dalam obligasi 9.024.000
(D) Pendapatan bunga 500.000
(K) Bank 9.524.000
Pada tanggal 1 april 199Aperusahaan XYZ membayarkan bunga setengah tahunannya. Untuk
100 embar obligasi yang dipegang perusahaan dalam contoh ini akan diperoleh bunga sebesar
:
6/12 x 12% x Rp 10.000.000 = Rp 600.000
Ayat jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
(D) Bank 600.000
(K) Pendapatan bunga 600.000
Pada tanggal 1 Oktober 199A, bunga sebesar Rp 600.000 aka diterima lagi dari perusahaan
XYZ dan ayat jurnal yang sama dengan diatas harus dibuat unuk itu. Pada tanggal 1
September 199A saat perusahaan yang memiliki obligasi akan menyusun laporan
keuangannya, bunga yang sudah berjalan untuk obligasi yang dimiliki adalah untuk tanggal 1
Oktober sampai tanggal 31 Desember 199A (3 bulan). Jumlahnya adalah:
3/12 x 12% x Rp 10.000.000 = Rp 300.000.
Ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat untuk bunga yang sudah berjalan afdalah
sebagai berikut:
(D) Bunga masih harus diterima 300.000
(K) Pendapatan bunga 300.000
KARAKTRISTIK OBLIGASI
OBLIGASI DI INDONESIA
Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu, Obligasi perusahaan
dan Obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah sendiri terdiri dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka Program
Rekapitalisasi Perbankan;
4. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi syariah" atau
"obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN
namun berdasarkan prinsip syariah.
AMORTISASI AGIO/DISAGIO
Disamping terhadap bunga yang sudah berjalan, ayat jurnal penyesuaian juga perlu dibuat
terhadap perbedaan antara nilai nominal obligasi dengan harga pokoknya. Seperti terlihat di
atas, nilai nominal untuk 100 lembar obligasi dalam contoh adalah Rp.10.000.000, sedang
obligasi tersebut dibeli hanya dengan harga Rp.9.024.000. selisih lebih nominal obligasi
dengan harga pokok pembeliannya disebut dis-agio (discount). Apabila nilai nominal lebih
kecil daripada harga pokok, maka selisihnya disebut agio (premium). Nilai nominal sebesar
Rp.10.000.000 berarti bahwa pada saat jatuh tempo pemilik obligasi akan menerima
pembayaran kembali sejumlah itu. Tanpa adanya jurnal penyesuaian, berarti disagio herus
sekaligus dibebankan sebagai pendapatan pada saat pembayaran kembali, Perlakuan
demikian kurang tepat, karena pembebanan disagio menjadi tidak merata sepanjang masa
pemilikan obligasi. Disagio (demikian juga dengan agio ) harus diamortisasikan sedemikian
rupa sehingga pada waktu pembayaran kembali, perkiraan investasi bersaldo sebesar nilai
nominal obligasi.
Amortisasi disagio untuk obligasi tersebut diatas dihitung dengan cara seperti yang
dijelaskan di bawah ini:
Nilai nominal obligasi Rp. 10.000.000
Harga perolehan obligasi Rp. 9.024.000
Disagio obligasi Rp. 976.000
Jangka waktu pemilikan (1 maret 199 A
Sampai dengan 1 april 199F) 61 bulan
Amortisasi disagio per bulan
(Rp. 976.000 : 61) Rp. 16.000
Amortisasi disagio per lembar obligasi
Per bulan (Rp.16.000 : 100) Rp. .160
Amortisasi disagio untuk tahun 199A (10 bulan ) terhadap 100 lembar obligasi adalah: 10
x Rp 160.000 = Rp. 160.000. Ayat jurnal penyesuaian yang harus di buat untuk mencatat
amortisasi disagio adalah sebagai berikut :
(D) investasi dalam obligasi 160.000
(K) Pendapatan bunga 160.000
Dengan adanya ayat jurnal penyesuaian tersebut, yang dilakukan tiap tiap tahun, maka
pada saat jatuh tempo, perkiraan investasi dalam obligasi akan berjumlah Rp. 10.000.000.
jumlah inilah yang akan diterima pada saat obligasi di bayar kembali oleh perusahaan yang
mengeluarkannya.
Harga penerbitan, yaitu suatu harga yang ditawarkan kepada investor pada saat
penjualan perdana obligasi. Nilai bersih yang diterima oleh penerbit adalah setelah
dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan.
Tanggal jatuh tempo, yaitu suatu tanggal yang ditetapkan dimana pada saat tersebut
penerbit wajib untuk melunasi nilai nominal obligasi. Sepanjang pembayaran kembali
/ pelunasan tersebut telah dilakukan maka penerbit tidak lagi memiliki kewajiban
kepada pemegang obligasi setelah lewat tanggal jatuh tempo obligasi tersebut.
Beberapa obligasi diterbitkan dengan masa jatuh tempo hinga lebih dari seratus tahun.
Pada awal tahun 2005, pasar atas obligasi euro dengan masa jatuh tempo selama 50
tahun mulai berkembang. Pada pasaran Amerika dikenal 3 kelompok masa jatuh
tempo obligasi yaitu :
o Jangka pendek (surat utang atau bill): yang masa jatuh temponya hingga 1
tahun;
Kupon, suku bunga yang dibayarkan oleh penerbit kepada pemegang obligasi.
Biasanya suku bunga ini memeiliki besaran yang tetap sepanjang masa berlakunya
obligasi, tetapi juga bisa mengacu kepada suatu indeks pasar uang . Istilah "kupon" ini
asal mulanya digunakan karena dimasa lalu secara fisik obligasi diterbitkan bersama
dengan kupon bunga yang melekat pada obligasi tersebut. Pada tanggal pembayaran
kupon, pemegang obligasi akan menyerahkan kupon tersebut ke bank guna ditukarkan
dengan pembayaran bunga.
Tanggal kupon, tanggal pembayaran bunga dari penerbit kepada pemegang obligasi.
Di Amerika, kebanyakan pembayaran kupon obligasi dilakukan secara "tengah
tahunan", yang artinya pembayaran kupon dilakukan setiap 6 bulan sekali. Di Eropa,
kebanyakan obligasi adalah secara "tahunan" atau 1 kupon pertahun.
Dokumen resmi , suatu dokumen yang menjelaskan secara terinci hak-hak dari
pemegang saham. Di Amerika, ketentuan ini diatur oleh departemen keuangan
pemerintah dan undang-undang komersial dimana dokumen ini di hadapan pengadilan
diperlakukan sebagai suatu kontrak. Ketentuan dalam dokumen resmi tersebut sulit
sekali diubah dimana perubahan hanya dapat dilakukan atas persetujuan mayoritas
pemegang obligasi.
Hak opsi: suatu obligasi dapat memuat ketentuan mengenai hak opsi kepada pembeli
obligasi ataupun penerbit obligasi.
Hak pelunasan, beberapa obligasi memberikan hak kepada penerbit untuk melunasi
obligasi tersebut sebelum masa jatuh tempo obligasi. Obligasi jenis ini dikenal
sebagai obligasi opsi beli. Kebanyakan obligasi jenis ini memberikan hak kepada
penerbit untuk melakukan pelunasan obligasi pada nilai pari. Pada beberapa obligasi
mengharuskan penerbit untuk membayar premi yang disebut premi opsi. Ini utamanya
digunakan bagi obligasi berbunga tinggi. Pada obligasi jenis ini terdapat banyak sekali
persyaratan yang ketat yang membatasi kegiatan operasional penerbit, maka guna
membebaskan penerbit dari pembatasan-pembatasan dilakukanlah pelunasan dini atas
obligasi tersebut. namun dengan biaya yang lebih tinggi.
Hak jual, beberapa obligasi memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk
memaksa penerbit melakukan pelunasan awal atas obligasinya sebelum masa jatuh
tempo; lihat opsi jual.
Obligasi tukar atau dikenal juga dengan nama Exchangeable bond ("XB") yang
memperkenankan pemegang obligasi untuk menukarkan obligasi yang dipegangnya
dengan saham perusahaan selain daripada saham perusahaan penerbit, biasanya
dengan saham anak perusahaan penerbit.
JENIS-JENIS OBLIGASI
Sekuritas pasar modal meliputi instrumen-instrumen yang lebih besar dari satu tahun
dan isntrumen-instrumen yang tidak memiliki masa jatuh tempo. Secara umum, pasar ini
terjadi karena adanya instrumen yang berisi sekumpulan aliran kas yang dijanjikan, atau
menawarkan partisipasi untuk mendukung profitabilitas perusahaan di masa yang akan
datang. Dalam sekuritas pasar modal ni terdapat dua macam instrumen yaitu fixed income
securities dan equity income securities. Fixed income securities terbagi dua kategori besar
yaitu:
1. Government Bond
Seperti T-Bills, US Treasury Notes dan US Teasury Bond adalah sekuritas
pemerintah yang digunakan untuk pendanaan dalam utang pemerintah. Pembayaran
kuponnya bersifat semi-annual. Ketika diterbitkan, US Treasury Notes memiliki masa jatuh
tempo 2 (dua) sampai 10 (sepuluh) tahun dan US Treasury-Bond memiliki masa jatuh
temponya lebih dari
10 (sepuluh) tahun. Jenis-jenis obligasi pemerintah yaitu pertama, Callable Bond yang
biasanya dibeli kembali oleh penerbitnya pada harga tertentu di masa yang akan datang.
Kedua, Federal Agency Bond. Ketiga, Municipal Bond, yang diterbitkan oleh pemerintah
lokal untuk mendanai highways, sistem perairan pendidikan dan capital project lainya. Ada
2 (dua) tipe Multicipal Bond yaitu General Obligation Bond dan Revenue Bond. (Levy 40-
41).
2. Corporate Bond
Corporate Bond adalah sekuritas yang mencerminkan janji dari perusahaan yang
menerbitkan untuk memberikan sejumlah pembayaran berupa pembayaran kupon dan pokok
pinjaman kepada pemlik obligasi, selama jangka waktu tertentu. Perusahaan yang
menerbitkan obligasi disebut debitur, sedangkan investor yang membeli obligasi disebut
kreditur. (Timothy and Joseph 408). Jenis-jenis Corporate Bond adalah:
3. Secured Bonds
Secured Bonds adalah obligasi yang penerbitannya dijamin oleh sejumlah aset.
4. Mortgage bonds
Mortgage bonds adalah obligasi yang penerbitannya dijamin oleh aset riil (bukan
dalam bentuk finansial).
6. Convertible bonds
Convertible bonds adalah salah satu jenis obligasi yang memiliki kekhususan.
Obligasi ini dapat dikonversi ketika terdapat keputusan pemilik obligasi menjadi sejumlah
sekuritas lain yang diterbitkan oleh perusahaan yang sama. Biasanya sekuritas lain tersebut
adalah common stock.
7. Variable-Rate bonds
Obligasi yang memberikan pembayaran kupon yang bervariasi mengikuti frekuensi
bunga yang berlaku di pasar atau market rate index.
8. Putable bonds
Putable bonds adalah obligasi yang dapat dicairkan sebelum jatuh tempo sesuai
dengan keputusan dari pemilik obligasi.
9. Junk bonds
Junk bonds biasanya dikenal dengan sebutan high-yield bonds, adalah obligasi yang
memiliki peringkat dibawah investment grade. Disebut junk karena obligasi ini lebih berisiko
dari obligasi yang berkategori investment grade.
Harga nominal adalah angka dalam saham yang menunjukkan harga saham
tersebut.Harga nominal tersebut belum sama dengan harga pasarnya.Terdapat banyak model
yang mencoba menjelaskan harga pasar saham,tetapi secara umum harga pasar saham
ditentukan oleh prospek arus kas dari saham yang terkait.
Saham dapat berupa saham biasa dan juga saham preerent.Saham preferen adalah saham
yang memberikan hak lebih,hak lebih tersebut dapat mengenai dividen suara,pembagian
aktiva dalam hal PT.dilikuidasi,dan sebagainya.
1. Saham biasa adalah saham yang tidak memiliki prioritas lebih dahulu dalam pembagian laba.
Tujuannya adalah untuk mengendalikan perusahaan lain, karena memiliki hak suara.
1.3 Perbedaan secara Mendasar antara Saham Biasa dengan Saham Preferen
Obligasi (Bonds) merupakan salah satu jenis surat berharga atau sertifikat yang berisi
kontrak antara pemberi pinjaman (investor) dan yang diberi pinjaman (emiten). Kontrak yang
tertulis dalam obligasi berisi janji tertulis dari emiten / penerbit untuk membayar sejumlah
uang tertentu kepada investor, pada waktu tertentu di masa yang akan datang (umumnya
antara 5 – 10 tahun) dan juga membayar imbalan bunga dengan jumlah tertentu pada setiap
waktu tertentu.
Investor memiliki banyak pilihan ketika berinvestasi pada obligasi, tetapi obligasi dapat
diklasifikasikan menjadi empat jenis utama yaitu;
1) Obligasi Pemerintah Federal (treasury bonds) adalah obligasi yang diterbitkan oleh
pemerintah federal.
2) Obligasi Perusahaan (corporate bonds), adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan.
3) Obligasi Pemerintah Daerah (municipal bonds atau “munis”) adalah obligasi yang
diterbitkan oleh pemerintah negara bagian atau Pemerintah lokal.
4) Obligasi Luar Negeri (foreign bonds) adalah obligasi yang diterbitkan baik oleh pemerintah
luar negeri maupun perusahaan asing.
2.2 Karakteristik Obligasi
Obligasi memiliki beberapa karakteristik yang umum, obligasi-obligasi tersebut tidak
selalu memiliki fitur-fitur kontrak yang sama. Berikut adalah istilah obligasi;
NILAI PARI
Nilai pari (par value) adalah nilai nominal yang dinyatakan pada suatu obligasi. Nilai pari
pada umumnya mencerminkan jumlah uang yang dipinjam oleh suatu perusahaan dan yang
dijanjikan akan dibayarkan kembali pada tanggal jatuh tempo.
TINGKAT BUNGA KUPON
Pembayaran Kupon (coupon payment) adalah Jumlah bunga yang ditentukan untuk
dibayar setiap periodenya,umumnya setiap enam bulan. Tingkat Bunga Kupon (coupon
interest payment) adalah Tingkat bunga tahunan yang dinyatakan dalam suatu obligasi.
Jika pembayaran kupon dibagi dengan nilai parinya maka akan diperoleh tingkat bunga
kupon.
Pembayaran obligasi akan bervariasi dari waktu ke waktu. Obligasi dengan Tingkat
Bunga Mengambang (floating rate bond) adalah Obligasi yang tingkat suku bunganya
berfluktuasi sesuai dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada tingkat suku bunga secara
umum.
Beberapa obligasi tidak membayarkan kupon sama sekali, tetapi obligasi tersebut
ditawarkan dengan diskon yang substansial di bawah nilai pari dan akibatnya akan
memberikan suatu apresiasi modal daripada pendapatan bunga. Sekuritas-sekuritas seperti ini
biasanya disebut sebagai Obligasi dengan Kupon Nol (zero coupon bond)adalah Obligasi
yang tidak membayarkan bunga tahunan tetapi dijual dengan diakon dibawah nilai pari,
sehingga memberikan kompensasi kepada para investornya dalam bentuk apresiasi modal.
Secara umum, setiap obligasi yang pada awalnya ditawarkan dengan harga yang jauh
dibawah nilai parinya disebut sebagai Obligasi dengan Diskon Penerbitan Awal
(Original issue discount-OID)
Kebanyakan obligasi memiliki waktu jatuh tempo (original maturity) atau waktu jatuh
tempo pada saat obligasi tersebut diterbitkan yang berkisar diantara 10 hingga 40 tahun
namun secara legal waktu jatuh tempo berapa pun tetap dikenakan.
PROVISI PENEBUSAN
Banyak obligasi perusahaan memiliki Provisi Penebusan (call provision) adalah provisi
dalam kontrak obligasi yang memberi pihak penerbitnya hak untuk menebus obligasi dengan
syarat-syarat tertentu sebelum tanggal jatuh tempo normal.
DANA PELUNASAN
Beberapa obligasi juga memiliki Provisi dana pelunasan (sinking fund provision)adalah
provisi dalam sebuah kontrak obligasi yang mengharuskan eminten setiap tahun membayar
kembali sebagian dari obligasi yang diterbitkan.
FITUR LAIN
1) Obligasi yang dapat di konversi (convertible bond) adalah obligasi yang dapat ditukarkan
menjadi saham biasa, pada tingkat harga yang tetap, atas opsi dari pemegang obligasi.
2) Waran (warrant) adalah opsi yang memungkinkan pemegang membeli saham pada harga
yang telah di tentukan, sehingga akan memberikan keuntungan modal jika harga dari saham
mengalami kenaikan.
3) Obligasi yang dapat dijual (putable bond) adalah obligasi dengan provisi yang
memungkinkan investor obligasi menjual obligasi tersebut kembali ke perusahaan sebelum
tanggal jatuh tempo dengan harga yang telah disepakati sebelumnya.
4) Obligasi pendapatan (income bond) adalah obligasi yang membayarkan bunga hanya jika
bunga tersebut telah diterima.
5) Obligasi indeks atau daya beli (indexed/purchasing power bond) adalah obligasi yang
pembayaran bunganya didasarkan pada indeks inflasi sehingga akan melindungi
pemegangnya dari inflasi.
2.3 Keunggulan Obligasi
Obligasi merupakan salah satu alternative investasi jangka panjang di pasar modal
diminati oleh para investor. Ada 4 (empat) ketentuan dasar yang menjadi daya tarik
obligasi, yaitu:
Convertible Bonds :obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk
mengkonversikan obligasi tersebut kedalam sejumlah saham milik penerbitnya.
Exchangeable Bonds :obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk
menukar saham perusahaan kedalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
Callable Bonds :obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali
obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
PutableBonds :obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten
untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
o Secured Bonds : obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau
dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam hal ini, termasuk didalamnya adalah :
o Guaranteed Bonds : obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin
dengan penangguangan dari pihak ketiga.
o Mortgage Bonds : obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan
agunan hipotik atas property atau asset tetap.
o Collateral Trust Bonds : obligasi yang dijamin dengan efek yang dimiliki penerbit
dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya.
o Unsecured Bonds :obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi
dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum.
o Term Bonds (obligasi waktu) yaitu bila obligasi yang dikeluarkan jatuh tempo pada
waktu bersamaan.
o Serial Bonds (obligasi seri) yaitu obligasi yang jatuh temponya terbagi di dalam
beberapa tanggal.
1) Pembelian saham
Investasi dalam bentuk saham dinyatakan sebesar harga perolehannya, yaitu harga
beli (kurs) ditambah dengan biaya-biaya pembelian antara lain berupa provisi, materai dan
komisi.
Pembelian tunai
Pembelian lumpsum
Adalah pembelian dua surat berharga/lebih dengan harga borongan dan tidak ditentukan
harga per jenis surat berharga.
- Bila diketahui harga pasar masing-masing jenis saham, maka harga perolehan masing-
masing jenis saham adalah nilai relatif total masing-masing jenis saham terhadap total harga
pasar dua jenis saham.
B. Setelah Pemerolehan
Prinsip Akuntansi Indonesia menentukan bahwa investasi saham jangka panjang harus
dicatat menurut metode ekuitas. Menurut metode ini, rekening Investasi Saham Jangka
Panjang didebit atau dikredit dengan bagian laba atau rugi perusahaan anak (investi) secara
proporsional; dividen yang diterima dicatat sebagai pengurangan terhadap rekening investasi
yang bersangkutan.
Investor Investee
Pada tanggal Piutang deviden xx Deviden tunai xx
pengumuman, dicatat Pendapatan deviden xx Utang Dividen tunai xx
pembagian deviden
tunai.
Pada tanggal - saat tanggal - saat tanggal
pencatatan pengumuman deviden pengumuman deviden
- saat tanggal - saat tanggal
pembayaran deviden pembayaran deviden
Pada tanggal Kas xx Utang dividen tunai xx
pembayaran, dicatat Piutang deviden xx Kas xx
penerimaan kas dari
deviden tunai
Deviden saham adalah deviden yang diterima oleh investor dari investee berupa saham
yang sejenis dengan saham yang telah beredar.
Investor Investee
- Pada tanggal Deviden saham xx
pengumuman, Deviden saham yang akan
dicatat pembagian dibagikan xx
deviden tunai. Premium saham biasa
xx
- Pada tanggal - saat tanggal - saat tanggal pengumuman
pencatatan pengumuman deviden deviden
- saat tanggal - saat tanggal pembayaran
pembayaran deviden deviden
- Pada tanggal dicatat penerimaan kas
pembayaran, dari deviden tunai
Deviden saham Modal saham xx
akan dibagikan xx
c. Stock splits up
Stock split up adalah tindakan yang dilakukan oleh investee untuk memecah nilai
nominal per lembar saham menjadi nilai yang lebih kecil.
Tujuan utama pemecahan saham inin adalah untuk menurunkan harga pasar per
lembar saham dan mendorong para investor untuk memiliki saham perseroan.
Kejadian ini tidak mengubah rekening-rekening perseroan oleh sebab itu tidak
perlu mencatatnya dalam buku jurnal.
2) Penjualan saham
Jurnal untuk mencatat penjualan saham;
Kas xx
Investasi jangka panjang saham biasa xx
Laba penjualan investasi xx
Atau
Kas xx
Rugi Penjualan investasi xx
Investasi jangka panjang saham biasa xx
3) Penarikan saham
Selisih antara uang yang diterima perusahaan investor dari pelunasan kembali saham
tersebut (kurs penarikan) dengan harga perolehan dari saham yang bersangkutan akan diakui
sebagai laba /rugi pelunasan kembali saham.
3.2 Obligasi
A. Pada Saat Pemerolehan
Pada saat membeli, investasi dicatat berdasar harga beli ditambah biaya-biaya yang terjadi
dalam transaksi pembelian. Oleh karena bunga berjalan yang dibayar investor dalam membeli
obligasi nantinya akan diterima dari eminten obligasi, maka bunga berjalan bukan merupakan
komponen dari harga pemerolehan.
1) Pembelian obligasi.
Harga perolehan obligasi dihitung dari harga beli (kurs) ditambah dengan biaya-biaya
pembelian (seperti: provoso, materai, komisi dll)
B. Setelah Pemerolehan
Mengenai investasi obligasi jangka panjang, Prinsip Akuntansi Indonesia menyatakan
bahwa perbedaan antara harga pemerolehan dengan nilai nominal obligasi harus diamortisasi
selama jangka waktu sisa umur obligasi. Amortisasi dapat dilakukan dengan dua metode,
yaitu metode garis lurus dan metode bunga efektif.
Bunga efektif adalah tingkat bunga yang dihitung dengan memperhatikan bunga yang
diperoleh dari obligasi dan harga pemerolehan obligasi. Untuk menetukan harga obligasi;
1. Investor dan eminten akan menentukan tingkat bunga yang dapat diterima oleh kedua belah
fihak.
2. Tingkat bunga tersebut kemudian dipakai untuk menghitung harga tunai aliran bunga yang
diterima dari obligasi dan harga tunai pembayaran kembali nominal obligasi.
Kalau harga pemerolehan lebih kecil daripada harga nominal, selisihnya disebut disagio
obligasi. Sebaliknya, kalau harga pemerolehan lebih besar daripada harga nominal, selisihnya
disebut agio obligasi.
Amortisasi agio dan disagio obligasi adalah selisih antara bunga nominal dan bunga
efektif. Bunga efektif diperoleh dengan jalan mengalikan tingkat bunga efektif dengan nilai
buku investasi. Nilai buku itu sendiri diperoleh dengan jalan mengurangkan amortisasi agio
atau menambahkan amortisasi disagio kepada investasi atau nilai bukunya.
Amortisasi agio dan disagio obligasi merupakan koreksi terhadap penghasilan bunga dan
nilai buku investasi jangka panjang-obligasi. Amortisasi agio obligasi merupakan
pengurangan penghasilan bunga dan pengurang nilai buku investasi jangka panjang-obligasi,
sedangkan amortisasi disagio merupakan penambahan penghasilan bunga dan penambahan
nilai buku investasi jangka panjang-obligasi.
1) Penerimaan bunga
a. Membuat jurnal penyesuaian untuk bunga yang belum diterima, jika tanggal bunga tidak
tepat pada tanggal akhir periode akuntansi.
- Harga perolehan investasi diatas nilai nominal, maka agio dan amortisasi dicatat sebagai
berikut:
- Harga perolehan investasi dibawah nilai nominal, maka disagio dan amortisasi dicatat
sebagai berikut:
Amortisasi agio dan disagio biasanya dilakukan secara periodik (1 tahun sekali) dan cara
perhitungannya sebagai berikut:
Kas xx
Investasi jangka panjang obligasi xx
Kas xx
Rugi penjualan investasi obligasi xx
Investasi jangka panjang obligasi xx