Anda di halaman 1dari 16

PEMBELANJAAN INTERN &

KEBIJAKAN DEVIDEN

Laba Ditahan vs Dividen


Pembelanjaan intern
pemenuhan kebutuhan dana dg dana yg dihasilkan
sendiri oleh perusahaan.
Dana keuntungan, laba yg ditahan, depresiasi.
Pembelanjaan External
Pemenuhan kebutuhan dana dg dana yg berasal dr
luar perush
Dana pemilik perusahaan, hasil penjualan saham,
kredit, dll
2

Politik Deviden
penentuan pembagian pendapatan antara :
1. Deviden untuk para pemegang saham
2. Laba ditahan untuk biaya pertumbuhan perusahaan.
Semakin tinggi tingkat dividen yg dibayarkan, semakin
sedikit laba yg dapat ditahan.

Arti Penting Pembelanjaan Intern


Keuntungan mrpk sumber dana utama bagi
pertumbuhan perusahaan.
Makin besar bagian kebutuhan dana yg dipenuhi dg
dana yg berasal dr keuntungan, berarti makin kuat
posisi finansiilnya & makin kecil ketergantungannya
pada sumber dana ekstern.

Faktor yg Mempengaruhi Kebijakan Dividen


Perusahaan
1. Posisi Likuiditas (Keuangan / Kas) Perusahaan
Makin kuat posisi keuangan perush, makin besar
kemampuan membayar dividen.
2. Kebutuhan Dana Utk Membayar Utang
Misal perush. melunasi utang dg mengambil dari laba
ditahan,
berarti perusahaan hrs menahan sebagian bsr
pendapatan utk hal itu
hanya sebagian kecil pendapatan yg dpt
dibayarkan sbg dividen dividend payout ratio
yg rendah
4

3. Tingkat Pertumbuhan Perusahaan


Makin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan,
makin besar dana yg dibutuhkan,
makin besar kesempatan u/ memperoleh keuntungan,
makin besar bagian pendapatan yg ditahan dlm perush.
makin rendah dividend payout ratio-nya.
Bila perush. telah well established dimana kebutuhan
dana dipenuhi dari pasar modal / sumber ekstern, maka
perush. dpt menetapkan dividend payout ratio yg tinggi.
4. Pengawasan Terhadap Perusahaan
Bila pembiayaan ekspansi perush. dg pembelanjaan intern
dlm rangka mempertahankan control / pengawasan thdp
perush, berarti mengurangi dividend payout ratio-nya.
5

Berbagai Macam Kebijakan Deviden


1. Kebijakan dividen yg stabil
Jumlah deviden per lembar yg dibayarkan tiap tahun
relative tetap selama jangka wkt tertentu, meskipun
pendapatan per lembar saham per tahunnya
berfluktuasi.
Bila pendapatan perush. meningkat mantap & relative
permanen, barulah dividen per lembar saham
dinaikkan.
Alasan menjalankan kebijakan dividen :
- Memberi kesan pd investor bhw perush. mpy
prospek baik.
- Banyak pemegang saham yg hidup dr dividen.
6

2. Kebijakan dividen dg penetapan jumlah dividen minimal


plus ekstra tertentu
Menetapkan jumlah min. dividen per lembar saham tiap
tahunnya.
Bila keuangan perusahaan lebih baik maka akan
membayarkan dividen ekstra di atas jumlah minimal tsb.
3. Kebijakan dividen dg penetapan deviden payout ratio yg
constant
Misal 50%, artinya jumlah dividen per lembar saham yg
dibayarkan tiap thn berfluktuasi sesuai dg perkembangan
keuntungan neto yg diperoleh tiap thnnya
4. Kebijakan dividen yg fleksibel
Besar dividen tiap tahun disesuaikan dg posisi financial &
kebijakan financial perusahaan ybs.
7

STOCK DIVIDEND (Deviden Saham)


Pembayaran kpd pemegang saham biasa berupa
tambahan jumlah lembar saham
Contoh :
Perush. Jaya sebelum menetapkan pemberian stock devidend
mpy struktur modal sendiri sbb :
Saham biasa
(Nominal Rp 1.000, 4.000 lembar)
= Rp 4.000.000
Agio saham (Capital Surplus)
=
2.000.000
Laba ditahan
=
14.000.000
Jumlah Modal sendiri
=
20.000.000
Misal ditetapkan pemberian Stock Dividen 10% = 400 lembar.
Harga pasar saham perusahaan = Rp 1.500
Utk pemilik 10 lembar, menerima tambahan 1 lembar saham.
8

Struktur modal sendiri dr Perush. Jaya stlh penetapan sbb :


Saham biasa
(Nominal Rp 1.000, 4.400 lembar)
= Rp 4.400.000
Agio saham (Capital Surplus)
=
2.200.000
Laba ditahan
=
13.400.000
Jumlah Modal sendiri
=
20.000.000
Stock Divident = 400 lembar x Rp 1.500 = Rp 600.000
dipidahkan dari laba ditahan ke :
rekening saham biasa (Rp 400.000)
capital surplus (Rp 200.000).
Tujuan pemberian stock dividend :
utk menahan kas
alat utk mengganti cash dividend
utk mempertahankan harga pasar dr sahamnya tetap dlm
9 trading range yg dikehendaki.

Keuntungan yg akan dibagi sbg cash dividend


Rp 4.000.000.
Pendapatan sebelum ada stock dividend
= Rp 4.000.000 : 4.000 = Rp 1.000/lembar
Ada stock dividend jumlah saham = 4.400 lembar
Pendapatan sesudah ada stock dividend
= Rp 4.000.000 : 4.400 = Rp 909/lembar
Sblm ada stock dividend, pemilik 10 lembar saham
menerima pendapatan sebesar :
10 x Rp 1.000 = Rp 10.000.
Sesudah ada stock dividend, pemilik 10 lembar saham
menerima 1 lembar saham, shg menjadi 11 lembar &
pendapatan sebesar :
11 x Rp 909 = Rp 10.000.
10

STOCK SPLITS
pemecahan jumlah lembar saham jadi lebih banyak dg pengurangan
harga nominal per lembarnya.
Misal : two to one stock splits
2 lembar saham baru ditukar dg 1 lembar saham lama.
Sebelum ada stock splits :
Saham biasa
(nominal Rp 1.000, 4.000 lembar) = Rp 4.000.000
Agio saham (capital surplus)
= Rp 2.000.000
Laba ditahan
= Rp 14.000.000
Jumlah modal sendiri
= Rp 20.000.000
Sesudah ada stock splits (two to one stock splits) :
Saham biasa
(nominal Rp 500, 8.000 lembar) = Rp 4.000.000
Agio saham (capital surplus)
= Rp 2.000.000
Laba ditahan
= Rp 14.000.000
Jumlah modal sendiri
= Rp 20.000.000
11

Tujuan stock splits :


Menurunkan harga pasar per lembar
Menempatkan sahamnya dalam trading range yg lebih
popular
Stock splits >< reverse splits
Reverse splits = Perusahaan mengurangi jumlah lembar
sahamnya.
Misal : "one to four reverse splits
Artinya tiap 1 lembar saham baru akan ditukar dg 4
lembar saham lama.
Tujuan :
Menaikkan harga pasar saham dlm keadaan dimana
harga pasar sahamnya dianggap terlalu rendah.
12

PEMBELIAN KEMBALI SAHAM (REPURCHASING OF STOCK)

Bila kas perusahaan berlebihan, bisa didistribusikan dg


cara:
Pembelian kembali saham
Membayarkan dana sbg cash dividend
Misal :
Perusahaan mempunyai pendapatan & harga pasar sbb:
Keuntungan neto sesudah pajak
Rp 1.000.000
Jumlah lembar saham
10.000
Pendapatan per lembar saham
Rp 100
Harga saham per lembar
Rp 1.425
Price/earning ratio
14,25
Misalkan Perush akan mendistribusikan Rp 750.000 dg
cara pemberian cash dividen atau pembelian kembali
saham??
13

Bila dengan :
Cash dividend = (Rp 750.000 : 10.000) + Rp 1.425
= Rp 1.500
Pembelian kembali :
Tawaran Harga saham Rp 1.500
Sebanyak Rp 750.000 : Rp 1.500 = 500 lembar
Pendapatan per lembar saham sesudah pembelian
kembali saham akan menjadi :
Rp 1.000.000 : (10.000 500) = Rp 105,26
Apabila price/earning ratio tetap 14,25 maka harga pasar
dari saham sebelum dividen menjadi :
14,25 x Rp 105,26 = Rp 1.500
sama dg harga pasar bila didistribusikan dg cara cash
dividend.
14

Harga equilibrium pembelian kembali saham adalah :


P = Px + (D/S)
P = Harga equilibrium pembelian kembali saham
Px = Harga per lembar saham
D = Dana yg didistribusikan
S = Lembar saham yg beredar sblm ada pendistribusian
dana
P = Rp 1.425 + (Rp750.000/10.000)
= Rp 1.425 + Rp 75
= Rp 1.500
Bila harga yg ditawarkan < Rp 1.500 pemegang saham yg
menjual sahamnya akan merugi dibandingkan dg tetap
15 mempertahankan sahamnya.

Cara pembelian kembali saham dalam praktik, yaitu


Perush melakukan tender offer / penawaran resmi
kpd pemegang saham
biaya administrasi lebih tinggi.
Melalui pembelian kembali saham di pasar modal
melalui makelar

16

Anda mungkin juga menyukai