Anda di halaman 1dari 5

Bab 7

AKUNTANSI TRANSAKSI INVESTASI MUDHARABAH

SOAL-SOAL LATIHAN:
A. Soal Teori
1. Jelaskanlah definisi mudharabah!
2. Jelaskanlah perbedaan antara mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah dan
mudharabah musytarakah!
3. Dalam kondisi apakah masing-masing mudharabah muthalaqah, mudharabah
muqayyadah dan mudharabah musytarakah cocok diterapkan?
4. Apakah landasan syar’i dibolehkannya transaksi mudharabah?
5. Jelaskanlah rukun transaksi mudharabah

B. Soal Kasus
Pada tanggal 5 Januari 20XA ditandatangani akad pembiayaan mudharabah antara BPRS
Minang Raya dengan PT. Ufi Widi, senilai Rp. 100.000.000 untuk pembiayaan proyek
renovasi 2 unit puskesmas dari Pemerintah Kota Padang. Bagi hasil usaha didasarkan atas
laba bruto proyek dengan komposisi 25% untuk BPRS. Buatlah jurnal untuk rangkaian
transaksi berikut:
a. Tanggal 5 Januari BPRS Minang Raya membuka rekening komitmen
administratif pembiayaan tersebut.
b. Tanggal 5 Januari BPRS membebankan biaya administrasi pembiayaan kepada PT
Ufi Widi sebesar 0,2 % dari nilai pembiayaan. Pembebanan langsung dilakukan
dengan mendebit rekening PT. Ufi Widi
c. Tanggal 10 Januari 20XA, BPRS mencairkan pembiayaan sebesar Rp
100.000.000 untuk investasi mudharabah pada proyek renovasi Puskesmas yang
dikelola oleh PT Ufi Widi.
d. Tanggal 10 Maret 20XA PT Ufi Widi melaporkan telah menerima uang proyek
dari pemerintah untuk puskesmas pertama dengan laba kotor sebesar Rp
20.000.000, bagi hasil untuk BPRS (25%) langsung diserahkan secara tunai pada
tanggal yang sama.
e. Tanggal 20 April 20XA PT Ufi Widi melaporkan telah menerima uang proyek
dari pemerintah untuk puskesmas kedua dengan laba kotor sebesar Rp
16.000.000, bagi hasil untuk BPRS (25%) dibayarkan secara tunai pada tanggal
27 April 20XA.
f. Tanggal 10 Mei 20XA, saat jatuh tempo PT. Ufi Widi melunasi investasi
mudharabah secara tunai sebesar Rp 100.000.000.

Jawaban materi 7 Ak PBS investasi Mudharabah


Bab 7
AKUNTANSI TRANSAKSI INVESTASI MUDHARABAH

SOAL-SOAL LATIHAN:
A. Soal Teori
1. Jelaskanlah definisi mudharabah!
2. Jelaskanlah perbedaan antara mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah
dan mudharabah musytarakah!
3. Dalam kondisi apakah masing-masing mudharabah muthalaqah, mudharabah
muqayyadah dan mudharabah musytarakah cocok diterapkan?
4. Apakah landasan syar’i dibolehkannya transaksi mudharabah?
5. Jelaskanlah rukun transaksi mudharabah
Jawaban
1. Mudharabah berasal dari kata adhdharby fil ardhi yaitu berpegian
untuk urusan dagang. Disebut juga qiradh yang berasal dari kata al-qardhu
yang berarti potongan, karena pemilik memotong hartanya untuk
diperdagangkan dan memperoleh sebagian keuntungan.
Secara teknis mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara pemilik dana dan
pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha, laba dibagi atas dasar nisbah bagi
hasil menurut kesepakatan kedua belah pihak, sedangkan bila terjadi kerugian akan
ditanggung oleh si pemilik dana kecuali disebabkan oleh misconduct, negligence, dan
violatian oleh pengelola dana.
Akad mudharabah merupakan suatu transaksi pendanaan atau investasi yang
berdarsarkan kepercayaan, yaitu kepercayaan dari pemilik dana kepada pengelola
dana. Mudharabah dalam istilah bahasa inggris disebut trust financing, pemilik dana
yang merupakan investor disebut beneficial ownership, atau sleeping partner, dan
pengelola dana disebut managing trustee atau laboor partner.
Kepercayaan ini penting dalam akad mudharabah karena pemilik dana tidak boleh
ikut campur dalam manajemen perusahaan atau proyek yang dibiayai dengan
pemilik dana tersebut, kecuali sebatas memberikan saran dan melakukan
pengawasan pada pengelolaan dana.
Dalam mudharabah, pemilik dana tidak boleh mensyaratkan sejumlah tertentu untuk
bagiannya karena dapat dipersamakan dengan riba yaitu meminta kelebihan atau
imbalan tanpa ada faktor penyeimbang (iwad) yang diperbolehkan syariah.
2. Perbedaan ketiga jenis mudharabah ini pada persetujuan yang
diserahkan pemilik modal terhadap dana yang diinvestasikannya, pada
mudharabah muthlaqah pemilik dana memberikan kebebasan kepada
pengelola dana dalam pengelolaan investasinya, sedangkan pada
mudharabah muqayyadah pemilik dana memberikan batasan kepada
pengelola antara lain mengenai dana, lokasi, cara dan/atau objek investasi
atau sektor usaha.
3. Mudharabah muthlaqah dapat diterapkan pada kondisi nasabah
membebaskan mudharib mengusahakan dananya, sehingga mudharib dapat
dengan leluasa mengelola dana tanpa ada batasan walaupun pastinya dana
yang dikelola harus dibidang yang halal dan sesuai dengan kaidah-kaidah
syariah.
Mudharabah muqqayadah dapat diterapkan dalam kondisi nasabah menetapkan
batasan-batasan kepada mudharib, batasan-batasan yang dimaksudkan yaitu
mengenai dana, lokasi, cara dan/atau objek investasi.
Mudharabah musytarakah dapat diterapkan dalam kondisi nasabah hanya
menitipkan dananya kepada bank untuk disimpan secara aman.
4. Dalil Al-quran landasan akad mudharabah yaitu :
Surah Al-Jumu’ah ayat 10 artinya
”apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kami beruntung
Surah Al-Baqarah ayat 283 artinya ”jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah
tidak secara tunai) sedang kami tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah
ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang), akan tetapi jika
sebagian kamu memercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu
menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah
Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian, Dan
barang siapa yang menyembunyikan, maka sesungguhnya ia adalah orang yang
berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”
5. rukun akad mudharabah ada 4 yaitu
a. pelaku
b. Objek mudharabah dibagi lagi menjadi 2 yaitu modal dan kerja (usaha)
c. Ijab kabul
d. Nisbah keuntungan
B. Soal Kasus
Pada tanggal 5 Januari 20XA ditandatangani akad pembiayaan mudharabah antara
BPRS Minang Raya dengan PT. Ufi Widi, senilai Rp. 100.000.000 untuk pembiayaan
proyek renovasi 2 unit puskesmas dari Pemerintah Kota Padang. Bagi hasil usaha
didasarkan atas laba bruto proyek dengan komposisi 25% untuk BPRS. Buatlah jurnal
untuk rangkaian transaksi berikut:
a. Tanggal 5 Januari BPRS Minang Raya membuka rekening komitmen
administratif pembiayaan tersebut.
b. Tanggal 5 Januari BPRS membebankan biaya administrasi pembiayaan
kepada PT Ufi Widi sebesar 0,2 % dari nilai pembiayaan. Pembebanan
langsung dilakukan dengan mendebit rekening PT. Ufi Widi
c. Tanggal 10 Januari 20XA, BPRS mencairkan pembiayaan sebesar Rp
100.000.000 untuk investasi mudharabah pada proyek renovasi Puskesmas
yang dikelola oleh PT Ufi Widi.
d. Tanggal 10 Maret 20XA PT Ufi Widi melaporkan telah menerima uang
proyek dari pemerintah untuk puskesmas pertama dengan laba kotor sebesar
Rp 20.000.000, bagi hasil untuk BPRS (25%) langsung diserahkan secara tunai
pada tanggal yang sama.
e. Tanggal 20 April 20XA PT Ufi Widi melaporkan telah menerima uang
proyek dari pemerintah untuk puskesmas kedua dengan laba kotor sebesar Rp
16.000.000, bagi hasil untuk BPRS (25%) dibayarkan secara tunai pada
tanggal 27 April 20XA.
f. Tanggal 10 Mei 20XA, saat jatuh tempo PT. Ufi Widi melunasi
investasi mudharabah secara tunai sebesar Rp 100.000.000.

Jawaban :
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Dr. Pos Lawan Kewajiban100.000.000
Komitmen
Adminstrasi
5 Jan 20XA Pembiayaan
Cr. Kewajiban Komitmen 100.000.000
Adminstrasi
Pembiayaan
Dr. Kas/Rekening Nasabah 200.000
5 Jan 20XA Cr. Pendapatan 200.000
nasabah
10 Jan Dr. Kewajiban Komitmen 100.000.000
20XA Adminstrasi pembiayaan
Cr. Pos Lawan 100.000.000
Kewajiban
Komitmen
Adminstrasi
Pembiayaan
Dr. Investasi Mudharabah 100.000.000
Cr. Kas 100.000.000
Dr. Investasi Nasabah 100.000.000
Cr. Rekening Nasabah 100.000.000
Dr. Kas 5.000.000
10 Mar Cr. Pendapatan Bagi 5.000.000
20XA hasil
Mudharabah
Dr. Kas 4.000.000
27 Apr
Cr. Tagihan Bagi Hasil 4.000.000
20XA
Mudharabah
Dr. Kas 100.000.000
10 Mei
Cr. Investasi 100.000.000
20XA
Mudharabah

Anda mungkin juga menyukai