Anda di halaman 1dari 7

Tiara Shasabillah Geofanny

19043141
Resume Perencanaan Pajak Untuk PT

1. Pengertian
Perseroan Terbatas (PT) adalah Badan yang merupakan persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian melakukan kegiatan dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang (UU Nomor
40/2007) serta aturan pelaksanaannya.
PT Merupakan Badan Usaha Berbadan Hukum
Sehingga harta pribadi pemilik baik pengurus maupun pemegang saham tidak terlibat
langsung dalam kegiatan perusahaan

2. Kelebihan Persero Terbatas (PT)


1. Kewajiban terbatas
2. Masa hidup abadi
3. Efisiensi Manajemen
4. Perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan persahaan

3. Kelemahan Persero Terbatas (PT)


1. Biaya pembentukan relatif tinggi
2. PT adalah subjek pajak tersendiri
3. Hubungan perorangan formal dan terkesan kaku
4. Kerumitan perizinan dan organisasi

4. Perencanaan Pajak Perusahaan


Perpajakan sangat penting untuk diketahui, tetapi sulit untuk dipelajari. Dengan
menguasai prinsip dasar perpajakan dan penerapannya dalam dunia usaha, keputusan bisnis
akan menjadi lebih baik. Berikut tiga faktor yang memotivasi manajer untuk berusaha
mengurangi beban pajak bagi organisasi/ perusahaan.
1. Rincian konsep perpajakan sangat kompleks sehingga tidak mudah dipahami,
2. Biaya kelengkapan administrasi pajak, seperti pengisian Surat Pemberitahuan Masa /
Tahunan (SPT), dan
3. Beban konsultan pajak yang cukup mahal.
Orang selalu berfikir bahwa dengan memperkecil beban pajak maka tujuan perencanaan
pajak sudah berhasil. Hal ini tidak sepenuhnya benar karrena beban pajak tidak semata –
mata dikenakan atas keuntungan usaha dan kekayaan wajib pajak. Sebaliknya, manajer juga
memperhitungkan keuntungan dari nilai tunai uang (time value of money), seperti menunda
pembayaran pajak di belakang hari atau mengenakan tarif yang berbeda (tax rate arbitrage)
melalui skema harga transfer (transfer price).
Perencanaan pajak mencakup pemahaman dan implementasi dari berbagai strategi yang
dapat meminimalisasi jumlah beban pajak dalam beberapa peridoe (Karayan; 2002, dala
Arles P Ompusunggu). Perencanaan pajak yang baik dapat menjadi sumber penyedian modal
kerja perusahaan. Berikut ini ruang lingkup perencanaan pajak.
Tiara Shasabillah Geofanny
19043141
Resume Perencanaan Pajak Untuk PT

Upaya legal untuk menghemat beban pajak dengan memanfaatkan hal – hal yang belum
diatur dalam peraturan perpajakan (loopholes) dengan berbagai metode berikut ini.
 maximizing tax deductable: upaya membebankan biaya – biaya usaha, baik yang
dikeluarkan secara tunai maupun dalam bentuk nontunai semaksimal mungkin
yang diperbolehkan undang – undang.
 legal standing of corporate entity: mencari bentuk usaha yang tepat seperti CV/Fa
atau PT, dengan tujuan menghemat pajak,

5. PT sebagai subjek pajak


PT adalah subjek pajak berupa badan yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia
Sebagaimana terdapat dalam UU No. 40 Tahun 2007 Pasal 5 yang mengatur tentang
Perseroan Terbatas ini ;
(1) Perseroan mempunyai nama dan tempat kedudukan dalam wilayah negara Republik
Indonesia yang ditentukan dalam anggaran dasar.
Perseroan terbatas yang didefinisikan sebagai badan hukum berbentuk persekutuan
modal,akan menerima laba dalam bentuk dividen.

6. Jenis Pajak Badan Usaha PT


a. PPh
 PPh 21
Pada perusahaan atau PT biasanya PPh 21 dikenakan dalam memorong
penghasilan karyawan secara langsung,dan menyetorkan pajak tersebut ke kas
negara.
 PPh 23
Pada PT pajak ini merupakan pajak yang dipotong oleh pemungut pajak dari
wajib pajak saat transaksi yang meliputi transaksi dividen (pembagian
keuntungan saham),royalti,bunga,hafiah dan penghargaan,sewa dan
penghasilan lain yang terkait dengan penggunaan aset selain tanah atau
transfer bangunan,atau jasa.
 PPh 25
PPh 25 merupakan angsuran pajak yang berasal dari jumlah pajak penghasilan
terutang menurut SPT tahunan PPh dikurangi PPh yang dipotong,serta PPh
yang dibayar atau terutang diluar negeri yang boleh dikreditkan.
 PPh 29
PPh 29 adalah PPh kurang bayar yang tercantun dalam SPT Tahunan PPh
 PPh 4 ayat (2)
PPh final adalah pajak yang dikenakan kepada badan dengan nilai peredaran
bruto maksimal Rp 4,8 miliar
 PPh 22
Mengatur atas pemungutan pajak dari wajib pajak yang dibebankan pada
badan usaha tertentu karena melakukan aktivitas perdagangan terkait dengan
ekspor,impor,maupun re-impor
 PPh 26
Tiara Shasabillah Geofanny
19043141
Resume Perencanaan Pajak Untuk PT

Mengatur pajak yang dikenakan atas penghasilan yang bersumber dari


indonesia dan diterima wajib pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap
(BUT) di Indonesia
 PPh 15
Mengatur atas laporan pajak yang berhubungan dengan norma perhitungan
khusus untuk golongan wajib pajak tertentu, termasuk wajib pajak badan yang
bergerak pada sektor pelayaran atau penerbangan internasional, perusahaan
asuransi luar negeri, pengeboran minyak, gas dan geothermal, perusahaan
dagang asing, dan perusahaan yang melakukan investasi dalam bentuk
bangunan serah guna

b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


1. Pajak pertambahan nilai
Merupakan pajak yang dibebankan untuk transaksi atas barang kena pajak (BKP) dan
jasa kena pajak (JKP). Nilai PPN biasanya ditambahkan pada harga pokok barang
atau jasa yang diperjualbelikan tersebut.
2. Pajak penjualan barang mewah (PPn BM)
merupakan pajak yang dikenakan atas barang atau produk yang dianggap bukan
sebagai barang kebutuhan pokok. Barang tersebut biasanya dikonsumsi oleh
masyarakat kalangan tertentu yang pada umumnya merupakan masyarakat
berpenghasilan tinggi.

7. Tarif pajak PT
Awalnya, Tarif pajak yang dikenakan kepada perusahaan adalah sebesar 25%. Ketentuan ini
berdasarkan Pasal 17 Ayat 1 Bagian b UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak
Penghasilan.Yang mulai diberlakukan pada tahun 2010.
Tarif pajak lebih rendah dari 25% dapat dikenakan kepada wajib pajak dalam negeri yang
perusahaannya berbentuk PT.
Kemudian, sejak tahun 2019 pemerintah indonesia merencanakan untuk menurunkan tarif
PPh Badan dari tarif 25% menjadi 22% untuk tahun pajak 2020 dan 2021
Kemudian, tarif pajak terbaru untuk badan menjadi 20% mulai tahun pajak 2022. namun,
pemberlakuannya dipercepat karena terjadinya pandemi Covid-19 di tahun 2020.
a. Tarif pajak PT untuk PPh final : Tarif PPh Final untuk bisnis dengan omzet kurang dari
Rp4,8 Miliar sesuai dengan PP Nomor 23 Tahun 2018 adalah 0,5 %.
1. Peredaran Bruto hingga Rp50 Miliar
 Kurang dari Rp4,8 miliar
50% X 25% X Penghasilan kena pajak
 Lebih dari RP 4,8 miliar s/d Rp 50 miliar
[(50%x25%) x penghasilan kena pajak yang memperoleh fasilitas]
(25% x penghasilan kena pajak tidak memperoleh fasilitas

2. Peredaran bruto diatas Rp. 50 Miliar


PPh badan terutang dengan peredaran bruto di atas Rp50 miliar akan dihitung
berdasarkan ketentuan umum atau tanpa fasilitas pengurangan tarif. Jadi dapat
disimpulkan bahwa besar PPh badan tetap adalah 25% x penghasilan kena pajak.
Tiara Shasabillah Geofanny
19043141
Resume Perencanaan Pajak Untuk PT

8. STRATEGI PT DALAM TAX PLANNING


1. PPh 21/26
Menggunakan gross method (pajak ditanggung karyawan ), dimana perusahaan akan
memotong gaji pokok karyawan sehingga gaji yang didapat oleh karyawan sudah
dipotong pajak PPh 21

2. PPh 22
Mengajukan permohonan kepada Dirjen Pajak untuk mendapatkan keputusan bahwa
barang impor tersebut termasuk sebagai golongan barang strategis sehingga bisa
mendapatkan pembebasan bea masuk, dan PPh 22 impor
3. PPh 23
Ketika PT melakukan transaksi yang menjadi objek PPh 23/26, maka pemungut pajak
penghasilan ini harus membuat bukti potong
4. PPh 25
Membandingnkan antara laba sebelum dan sesudah dilakukannya penerapan perencanaan
pajak.
5. PPh final
Dalam melakukan penerapan perencanaan pajak untuk PPh Final lebih kepada strategi tax
saving / upaya dalam efisiensi beban pajak melalui pemilihan alternatif pengenaan pajak
dengan tarif yang lebih rendah
Contoh :
PT AAA Tbk mengimpor barang dari Inggris dengan harga faktur senilai US$250.000.
Jenis barang impor tersebut tidak termasuk kedalam barang yang ditentukan PMK
No.16/PMK.010/2016. Biaya asuransi yang dibayar di luar negri sebesar 3% dari harga
faktur dan biaya angkut sebesar 5% dari harga faktur. Bea masuk sebesar 10% dan bea
masuk tambahan sebesar 6%. Kurs per dolar saat itu sebesar Rp 14.550.
Tiara Shasabillah Geofanny
19043141
Resume Perencanaan Pajak Untuk PT

PPh pasal 22 atas impor yg memiliki alat pengenal impor (API)


Tarif PPh pasal 22 impor yang memiliki API x Nilai Impor =
0,5% x Rp 4.037.075.000
= Rp 20.185.375

PPh pasal 22 atas impor yg tidak memiliki alat pengenal impor (API)

Tarif PPh pasal 22 impor yang tidak memiliki API x Nilai Impor =
7,5% x Rp 4.037.075.000
= Rp 302.780.625

6. PPN
Upaya untuk mencegah pembayaran PPN yang lebih besar
 Memaksimalkan pajak masukan
 Melakukan impor inden pada importir yang telah memiliki NPWP
 Membuat faktur pajak dengan lengkap dan melaporkannya tepat waktu

Contoh :
Penjualan PT AAA Tbk bulan Januari sebesar Rp 51.900.400 dengan PPN keluaran 10%
yakni sebesar Rp 5.190.040 dan pembelian untuk BKP sebesar Rp 24.400.000 dengan
PPN masukan 10% yakni sebesar Rp 2.440.000. Selanjutnya untuk pembelian non BKP
sebesar Rp 24.400.000 namun tidak dikenakan tarif PPN 10%.
Tiara Shasabillah Geofanny
19043141
Resume Perencanaan Pajak Untuk PT

PPN terhutang = PPN keluaran – PPNmasukan


Perhitungan PPN th 2019 - 2020

Setelah dilakukan penerapan Perencanaan Pajak

Hasil perhitungan
 Sebelum tax planning
PPN terutang yang diperoleh pada tahun 2020 atas pembelian barang BKP dan Non
BKP sebesar Rp 41.417.376
 Sesudah tax planning
Tiara Shasabillah Geofanny
19043141
Resume Perencanaan Pajak Untuk PT

Setelah Tax Planning dengan meningkatkan pembelian barang hanya ke BKP / JKP
saja. Sehingga PPN terhutangnya dapat diminimalisir menjadi sebesar Rp 3.937.376

9. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penerapan pajak (Tax Plannig)


Berdasarkan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penrapan Tax Planning,
faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan Tax Planning pada perusahaan adalah
Kebijakan Perpajakan, Undang- Undang Perpajakan, Administrasi Perpajakan,
Loopholes, dan Perbedaan Tarif Pajak. Dan factor yang paling dominan mempengaruhi
penerapan Tax Planning pada perusahaan adalah Administrasi Perpajakan. Administrasi
pajak pada dasarnya adalah kelanjutan dari pelaksanaan tax planning. Administrasi pajak
adalah metode untuk meyakinkan bahwa apa yang dilaksanakan telah sesuai dengan yang
direncanakan. Pada intinya administrasi adalah bentuk dari suatu sistem untuk
mengendalikan masalah pajak perusahaan. Hal yang mendorong perusahaan untuk
melaksanakan tax planning dengan baik adalah agar terhindar dari sanksi administrasi
maupun pidana karena adanya penafsiran antara aparat fiskus dan wajib pajak akibat dari
begitu luasnya peraturan perpajakan yang berlaku dan sistem informasi yang masih belum
efektif, sehingga hal ini membuat Wajib Pajak terdorong untukmelakukan Tax Planning.

Anda mungkin juga menyukai