IJARAH
Bahasa: “al Ajru” al ‘Iwadhu
(ganti/kompensasi)
DEFINISI
Terminologi (PSAK 107): akad
pemindahan hak guna (manfaat) atas
suatu barang atau jasa, dalam waktu
tertentu dengan pembayaran upah sewa
(ujrah), tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan atas barang itu sendiri.
3.
Menggunakan
2. Membeli
objek ijarah
barang/jasa
pada pemasok 5. Mengalihkan hak
milik barang ijarah
pd akhir masa sewa
(IMBT)
BERAKHIRNYA AKAD IJARAH
Periode akad sudah selesai sesuai perjanjian.
Periode akad belum selesai tetapi pemberi sewa
dan penyewa sepakat menghentikan akad Ijarah.
Terjadi kerusakan aset
Lessee tidak dapat membayar sewa.
Salah satu pihak meninggal dan ahli waris tidak
berkeinginan untuk meneruskan akad karena
memberatkannya. Kalau ahli waris merasa tidak
masalah maka akad tetap berlangsung.
AKUNTANSI IJARAH
CONTOH
PT. Trust (lessee) membutuhkan sebuah mesin untuk
keperluan produksi usahanya. Pada tanggal 10 Maret
2017, PT. Trust mengajukan permohonan ijarah kepada
Bank Muamalat (lessor). Adapun informasi tentang
penyewaan tersebut adalah sebagai berikut:
Biaya perolehan mesin : Rp 120.000.000,-
Umur ekonomis mesin : 5 tahun (60 bulan)
Masa sewa : 24 bulan
Nilai sisa umur ekonomis : Rp 0
Uang muka : Rp 20.000.000,-
Expected return : 20% p.a
1. Transaksi Pengadaan Aset Ijarah
Ijarah IMBT
Biaya 24.000.000 60.000.000
Return (20%) 4.800.000 12.000.000
Harga sewa per tahun 28.800.000 72.000.000
Angsuran per bulan 2.400.000 6.000.000
5. Penerimaan Uang Muka
Jika pada tanggal 10 Juli 2017 mesin mengalami kerusakan dan harus
diperbaiki sebesar Rp 500.000,-. Beban perbaikan tersebut diambil
dari dana penyisihan (allowance system)
(Db) Penyisihan untuk beban pemeliharaan 500.000