Anda di halaman 1dari 31

TRANSAKSI AKAD IJARAH

IJARAH
Bahasa: “al Ajru”  al ‘Iwadhu
(ganti/kompensasi)
DEFINISI
Terminologi (PSAK 107): akad
pemindahan hak guna (manfaat) atas
suatu barang atau jasa, dalam waktu
tertentu dengan pembayaran upah sewa
(ujrah), tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan atas barang itu sendiri.

Jual beli merupakan pemindahan


hak kepemilikan, sedangkan ijarah
(sewa) ialah perpindahan hak
guna atau manfaat atas aset/jasa.
LANDASAN SYARIAH
Q.S Az-Zukhruf (43): 32

“Apakah mereka yang membagi-bagi


rahmat Tuhan-Mu? Kami telah menentukan
antara mereka penghidupan mereka dalam
kehidupan dunia, dan Kami telah
meninggikan sebagian mereka atas
sebagian yang lain beberapa derajat, agar
sebagian mereka dapat mempergunakan
yang lain. Dan rahmat Tuhan-Mu lebih baik
dari apa yang mereka kumpulkan.”
LANDASAN SYARIAH

Q.S Al-Qashash (28): 26

“Salah seorang dari kedua wanita itu


berkata ‘wahai ayahku ambillah ia sebagai
orang yang bekerja (pada kita),
sesungguhnya orang yang paling baik
untuk bekerja (pada kita) adalah orang
yang kuat lagi dapat dipercaya.”
LANDASAN SYARIAH
 HR. Ibnu Majah:
“berikanlah upah pekerja sebelum
keringatnya kering.”
 (HR ‘Abd ar-Razzaq dari Abu Hurairah
dan Abu Sa’id al-Khudri):
“Barang siapa mempekerjakan pekerja,
beritahukanlah upahnya”

 Fatwa DSN No 09 th. 2000 (Ijarah)


 Fatwa DSN No 44 th. 2004
(Penggunaan jasa)
 Fatwa DSN No 27 th. 2000 (IMBT)
RUKUN IJARAH
1) Pelaku Ijarah: penyewa (lessee/musta’jir);
pemberi sewa (lessor/mu’jir) Baligh, Cakap
Hukum
2) Obyek akad Ijarah, yaitu: manfaat aset/ma’jur
dan pembayaran sewa; atau manfaat jasa
dan pembayaran upah.
3) Pernyataan/sighat ijab qabul berupa
pernyata an dari kedua belah pihak yang
berkontrak, baik secara verbal atau dalam
bentuk lain. kedua belah pihak harus saling
rela, tidak terpaksa dalam melakukan akad.
KETENTUAN SYARIAH
Obyek akad Ijarah (Manfaat Asset/jasa):
a) Harus bisa dinilai dan dapat dilaksanakan dalam kontrak,
misalnya sewa komputer, maka komputer itu harus dapat
berfungsi sebagaimana mestinya, dan tidak rusak.
b) Harus yang bersifat dibolehkan secara syari’ah (tidak
diharamkan); maka Ijarah atas obyek sewa yang melanggar
perintah Allah tidak sah. Misalnya mengupah seseorang untuk
membunuh, menyewakan rumah untuk tempat main judi atau
menjual khamar dan lain sebagainya.
c) Harus dikenali secara spesifik sedemikian rupa untuk
menghilangkan ketidaktahuan yang dapat menimbulkan
sengketa, misalnya kondisi fisik mobil yang disewa. Untuk
mengetahui kejelasan manfaat dari suatu asset dapat dilakukan
identifikasi fisik.
d) Jangka waktu penggunaan manfaat ditentukan dengan jelas.
JENIS IJARAH
Berdasarkan obyek yang disewakan:
1) Manfaat atas aset; aset dapat berupa aset
yang tidak bergerak seperti rumah atau
aset bergerak seperti mobil, motor, pakaian
dan sebagainya.
2) Manfaat atas jasa; berasal dari hasil karya
atau dari pekerjaan seseorang.
JENIS IJARAH
Berdasarkan PSAK 107:
1) Ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas
suatu aset atau jasa, dalam waktu tertentu dengan
pembayaran upah sewa (ujrah), tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan atas aset itu sendiri.
2) Ijarah muntahia bittamlik (IMBT) merupakan Ijarah dengan
wa’ad (janji) dari pemberi sewa berupa perpindahan
kepemilikan obyek Ijarah pada saat tertentu.
3) Jual dan sewa kembali (sale and leaseback) atau transaksi jual
dan ijarah: terjadi ketika seseorang menjual asetnya kepada
pihak lain dan menyewa kembali aset tersebut. Transaksi jual-
dan-Ijarah harus merupakan transaksi yang terpisah dan tidak
saling bergantung (ta’alluq)
SKEMA IJARAH
Bank sbg Lessor
Nasabah sbg Lessee

1. Negosiasi & akad


ijarah

4. Membayar sewa pada

3.
Menggunakan
2. Membeli
objek ijarah
barang/jasa
pada pemasok 5. Mengalihkan hak
milik barang ijarah
pd akhir masa sewa
(IMBT)
BERAKHIRNYA AKAD IJARAH
 Periode akad sudah selesai sesuai perjanjian.
 Periode akad belum selesai tetapi pemberi sewa
dan penyewa sepakat menghentikan akad Ijarah.
 Terjadi kerusakan aset
 Lessee tidak dapat membayar sewa.
 Salah satu pihak meninggal dan ahli waris tidak
berkeinginan untuk meneruskan akad karena
memberatkannya. Kalau ahli waris merasa tidak
masalah maka akad tetap berlangsung.
AKUNTANSI IJARAH
CONTOH
PT. Trust (lessee) membutuhkan sebuah mesin untuk
keperluan produksi usahanya. Pada tanggal 10 Maret
2017, PT. Trust mengajukan permohonan ijarah kepada
Bank Muamalat (lessor). Adapun informasi tentang
penyewaan tersebut adalah sebagai berikut:
Biaya perolehan mesin : Rp 120.000.000,-
Umur ekonomis mesin : 5 tahun (60 bulan)
Masa sewa : 24 bulan
Nilai sisa umur ekonomis : Rp 0
Uang muka : Rp 20.000.000,-
Expected return : 20% p.a
1. Transaksi Pengadaan Aset Ijarah

 PSAK 107 objek ijarah diakui pada saat objek ijarah


diperoleh sebesar biaya perolehan.
 Misalkan pada contoh kasus tersebut, pada tanggal 1
Maret 2017 Bank Muamalat membeli aset pada
perusahaan yang menyuplai mesin yang diperlukan.
Jurnalnya ialah sebagai berikut:
(Db) Persediaan ijarah 120.000.000

(Kr) Kas/Rekening pemasok 120.000.000


2. Transaksi saat Akad Disepakati

 Jurnal saat disepakatinya akad ijarah:

(Db) Aset ijarah 120.000.000

(Kr) Persediaan ijarah 120.000.000


3. Perhitungan Penyusutan Aset Ijarah

 Menggunakan metode garis lurus (straight line)


 Jika akadnya ialah ijarah (operating lease)
(Biaya perolehan-Nilai sisa) : umur
Beban depresiasi per tahun =
ekonomis
= (120.000.000 – 0) : 5 tahun
= 24.000.000
Beban depresiasi per bulan = Beban depresiasi : 12 bulan
= 24.000.000 : 12
= 2.000.000

(Db) Beban depresiasi 2.000.000


(Kr) Akumulasi depresiasi-ijarah 2.000.000
3. Perhitungan Penyusutan Aset Ijarah
 Misalkan akad sewa ialah IMBT, besarnya umur ekonomis ialah
selama masa sewa, maka perhitungan beban penyusutannya ialah
sebagai berikut:
Beban depresiasi per tahun = (Biaya perolehan-Nilai sisa) : masa sewa
= (120.000.000 – 0) : 2 tahun
= 60.000.000

Beban depresiasi per bulan = Beban depresiasi : 12 bulan


= 60.000.000 : 12
= 5.000.000

(Db) Beban depresiasi 5.000.000


(Kr) Akumulasi depresiasi-ijarah 5.000.000
4. Perhitungan Harga Sewa

Ijarah IMBT
Biaya 24.000.000 60.000.000
Return (20%) 4.800.000 12.000.000
Harga sewa per tahun 28.800.000 72.000.000
Angsuran per bulan 2.400.000 6.000.000
5. Penerimaan Uang Muka

 Pada tanggal 10 Maret 2017, Bank Muamalat menerima


uang muka sebesar Rp 20.000.000,- dari PT. Trust sebagai
lessee. Jurnal:

(Db) Kas (Lessee) 20.000.000

(Kr) Pendapatan sewa 20.000.000


dimuka
6. Jurnal Penerimaan Pendapatan Ijarah
(dari uang muka)

 Jika akadnya ialah ijarah (operating lease):


(Db) Pendapatan sewa dimuka 2.400.000

(Kr) Pendapatan sewa 2.400.000

 Jika akadnya ialah IMBT:


(Db) Pendapatan sewa dimuka 6.000.000

(Kr) Pendapatan sewa 6.000.000


7. Jurnal Penerimaan Pendapatan Ijarah
(bukan dari uang muka)

 Jika akadnya ialah ijarah (operating lease):


(Db) Kas 2.400.000

(Kr) Pendapatan sewa 2.400.000

 Jika akadnya ialah IMBT:


(Db) Kas 6.000.000

(Kr) Pendapatan sewa 6.000.000


8. Alokasi Beban Perawatan (Maintenance) Aset Ijarah

 Beban perawatan/pemeliharaan aset ijarah ditanggung oleh


lessor (Bank Muamalat)
 Jika Bank Muamalat mencadangkan/menyisihkan Rp
2.000.000,- untuk biaya pemeliharaan mesin yang
disewakan pada PT. Trust, maka jurnalnya ialah:

(Db) Beban perbaikan aset ijarah 2.000.000

(Kr) Penyisihan untuk beban 2.000.000


pemeliharaan
9. Pengeluaran Beban Perawatan (Maintenance) Aset Ijarah

 Jika pada tanggal 10 Juli 2017 mesin mengalami kerusakan dan harus
diperbaiki sebesar Rp 500.000,-. Beban perbaikan tersebut diambil
dari dana penyisihan (allowance system)
(Db) Penyisihan untuk beban pemeliharaan 500.000

(Kr) Kas 500.000

 Jika pada tanggal 10 Desember 2017 mesin mengalami kerusakan


dan harus diperbaiki sebesar Rp 500.000,-. Beban perbaikan
tersebut tidak diambil dari dana penyisihan (direct system)
(Db) Beban perbaikan aset ijarah 500.000

(Kr) Kas 500.000


10. Berakhirnya Akad

 Masa sewa ialah 24 bulan. Jika akadnya ialah ijarah


(operating lease), maka saat akadnya berakhir jurnalnya
ialah:
(Db) Aset lancar/tidak lancar (Cost- 72.000.000
Akumulasi depresiasi)

(Db) Akumulasi depresiasi (2jt x 24 bulan) 48.000.000

(Kr) Aset Ijarah 120.000.000


10. Berakhirnya Akad

 Jika akadnya ialah IMBT, terdapat 4 mekanisme penyerahan aset


ijarah, yaitu:
A. IMBT dengan penjualan pada sebelum berakhirnya masa
sewa:
1) Jika harga penjualan lebih besar daripada nilai
buku aset: diasumsikan pada bulan ke-22 PT. Trust
hendak membeli aset tersebut. Harga penjualan aset
tersebut ialah Rp 50.000.000,-. Nilai buku (sisa
angsurannya) ialah Rp 15.000.000,- (Rp 5.000.000 X 3
bulan sisa masa sewa). Maka jurnalnya ialah:
(Db) Kas 50.000.000
(Db) Akumulasi depresiasi (5jt x 21 bulan) 105.000.000
(Kr) Aset Ijarah 120.000.000
(Kr) Keuntungan dari penjualan aset ijarah
35.000.000
(harga jual-nilai buku)
10. Berakhirnya Akad

 Jika akadnya ialah IMBT, terdapat 4 mekanisme penyerahan aset


ijarah, yaitu:
A. IMBT dengan penjualan pada sebelum berakhirnya masa
sewa:
2) Jika harga penjualan sama dengan nilai buku aset:
diasumsikan pada bulan ke-22 PT. Trust hendak membeli
aset tersebut. Harga penjualan aset tersebut ialah Rp
15.000.000,-. Nilai buku (sisa angsurannya) ialah Rp
15.000.000,- (Rp 5.000.000 X 3 bulan sisa masa sewa).
Maka jurnalnya ialah:
(Db) Kas 15.000.000

(Db) Akumulasi depresiasi (5jt x 21 bulan) 105.000.000

(Kr) Aset Ijarah 120.000.000


10. Berakhirnya Akad

 Jika akadnya ialah IMBT, terdapat 4 mekanisme penyerahan aset


ijarah, yaitu:
A. IMBT dengan penjualan pada sebelum berakhirnya masa
sewa:
3) Jika harga penjualan lebih kecil daripada nilai buku
aset: diasumsikan pada bulan ke-22 PT. Trust hendak
membeli aset tersebut. Harga penjualan aset tersebut
ialah Rp 10.000.000,-. Nilai buku (sisa angsurannya) ialah
Rp 15.000.000,- (Rp 5.000.000 X 3 bulan sisa masa sewa).
Maka jurnalnya ialah:
(Db) Kas 10.000.000
(Db) Akumulasi depresiasi (5jt x 21 bulan) 105.000.000
(Db) Kerugian dari penjualan aset ijarah 5.000.000
(Kr) Aset Ijarah 120.000.000
10. Berakhirnya Akad

 Jika akadnya ialah IMBT, terdapat 4 mekanisme penyerahan aset


ijarah, yaitu:
B. IMBT dengan hibah.

(Db) Akumulasi depresiasi 120.000.000

(Kr) Aset Ijarah 120.000.000


10. Berakhirnya Akad

 Jika akadnya ialah IMBT, terdapat 4 mekanisme penyerahan aset


ijarah, yaitu:
C. IMBT dengan penjualan setelah selesai masa sewa.
Setelah bulan ke-24, Bank Muamalat menjual mesin
tersebut ke PT. Trust seharga Rp 2.000.000,-. Maka jurnalnya ialah
sbb:

(Db) Kas 2.000.000


(Db) Akumulasi depresiasi 120.000.000
(Kr) Aset Ijarah 120.000.000
(Kr) Keuntungan dari penjualan aset
2.000.000
ijarah
10. Berakhirnya Akad

 Jika akadnya ialah IMBT, terdapat 4 mekanisme penyerahan aset


ijarah, yaitu:
D. IMBT dengan penjualan secara bertahap (gradual)
1) Jika selisih antara harga jual dan jumlah tercatat sebagian
objek ijarah yang telah dijual diakui sebagai
keuntungan/kerugian;
2) Bagian objek ijarah yang tidak dibeli oleh penyewa diakui
sebagai aset tidak lancar/aset lancar sesuai dengan tujuan
penggunaan aset tersebut

Anda mungkin juga menyukai