Anda di halaman 1dari 29

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

PSAK 107
AKUNTANSI IJARAH

Rochania Ayu Yunanda, SEI, MSc(Acc)


AKUNTANSI IJARAH

• PSAK Syariah (2016)


• Wiroso (2009)
• Sri Nurhayati dan Wasilah (2018)
 PSAK 107 mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan
pengungkapan transaksi ijarah.

 Ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas


suatu aset dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa
(ujrah) tanpa diikuti dengan pemindahan.

 Aset ijarah adalah aset baik berwujud maupun tidak


berwujud, yang atas manfaatnya disewakan.

 PSAK 107 memberikan pengaturan akuntansi baik dari sisi


pemilik (mu’jir) dan penyewa (Musta’jir).
Landasan Syariah
• Fatwa DSN NO.09/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan Ijarah
• Fatwa DSN- MUI Nomor 44 Tahun 2004 tentang Pembiayaan Ijarah Multijasa
• Fatwa DSN No: 27/DSN-MUI/III/2002 tentang IMBT
• Dalil yang berkaitan dengan akad sewa-menyewa adalah QS. Al-Thalaq (65) ayat 6. Allah
SWT berfirman:
• ‫ض ُع لَهُ أُ ْخ َرى‬ ٍ ‫ضع َْن لَ ُك ْم فَئَاتُوهُ َّن أُجُو َرهُ َّن َو ْأتَ ِمرُوا بَ ْينَ ُك ْم بِ َم ْعر‬
ِ ْ‫ُوف َوإِ ْن تَ َعا َسرْ تُ ْم فَ َستُر‬ َ ْ‫فَإِ ْن أَر‬
“Kemudian jika mereka menyusukan (anak-anakmu) untukmu, maka berikanlah kepada
mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik.
Dan jika kamu menemui kesulitan, maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu)
untuknya.” (QS. Al-Thalaq (65): 6)

َّ ‫ أُ ْعطُوا اأْل َ ِجي َْر أُجْ َرتَهُ قَ ْب َل أَ ْن يَ ِج‬:‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل‬
• ُ‫ف َع َرقُه‬ َ ُ‫أَنَّه‬
“Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: berikanlah upahnya buruh sebelum kering
keringatnya.” (HR. Ibn Majah dan al-Baihaqi)
Definisi

• Ijarah adalah akad pemindahan hak guna/manfaat atas suatu aset dalam
waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah) tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan aset itu sendiri. Sewa yang dimaksud adalah
sewa operasi (operating lease).
• Ijarah muntahiyah bittamlik adalah Ijarah dengan wa’ad perpindahan
kepemilikan obyek Ijarah pada saat tertentu.
• Obyek Ijarah adalah manfaat dari penggunaan aset berwujud atau aset
tidak berwujud.
• Umur manfaat adalah suatu periode dimana aset diharapkan akan
digunakan atau jumlah produksi/unit serupa yang diharapkan akan
diperoleh dari aset.
• Wa’ad adalah janji dari satu pihak kepada pihak lain untuk melaksanakan
suatu transaksi.
Karakteristik
Perpindahan hak milik objek sewa kepada penyewa dalam ijarah muntahiyah
bittamlik dapat dilakukan dengan
 Hibah;
 Penjualan sebelum akad berakhir sebesar harga yang sebanding dengan sisa
cicilan sewa;
 Penjualan pada akhir masa sewa dengan pembayaran tertentu yang disepakati
pada awal akad; dan
 Penjualan secara bertahap sebesar harga tertentu yang disepakati dan
tercantum dalam akad.

Pemilik objek sewa dapat meminta penyewa menyerahkan jaminan


atas ijarah untuk menghindari  risiko kerugian. Jumlah, ukuran, dan jenis objek
sewa harus jelas diketahui dan tercantum dalam akad.
Bank sebagai Pemilik Objek Sewa
Objek sewa diakui sebesar biaya perolehan pada saat perolehan objek sewa dan
disusutkan sesuai dengan :
 Kebijakan penyusutan pemilik objek sewa untuk aktiva sejenis jika
merupakan ijarah; dan
 Masa sewa jika merupakan transaksi ijarah muntahiyah bittamlik.

• Pendapatan ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik diakui selama masa akad


secara proporsional.
• Ijarah muntahiyah bittamlik,  besar pendapatan setiap periode akan menurun
secara progresif selama masa akad karena adanya pelunasan bagian per bagian
objek sewa pada setiap periode tersebut.
• Piutang pendapatan ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik diukur sebesar nilai
bersih yang dapat direalisasikan pada akhir periode pelaporan.
Bank sebagai Pemilik Objek Sewa

Pengakuan biaya perbaikan objek ijarah adalah sebagai berikut:


Biaya perbaikan tidak rutin objek ijarah diakui saat terjadinya
Jika penyewa melakukan perbaikan rutin dengan persetujuan
pemilik, maka beban tersebut dibebankan kepada pemilik dan diakui
sebagai beban saat terjadinya.
Dalam Ijarah muntahiyah bittamlik, beban-beban di atas
ditanggung pemilik dan penyewa sesuai dengan porsi kepemilikan
masing-masing atas obyek.
Bank sebagai Penyewa

Beban sewa diakui selama masa akad pada saat manfaat atas
asset diterima
Utang sewa diukur sebesar jumlah manfaat yang telah diterima
Biaya pemeliharaan yang disepakati menjadi tanggungan
penyewa maka diakui beban saat terjadinya.
Dalam Ijarah muntahiyah bittamlik, beban yang ditanggung
penyewa meningkat sesuai dengan porsi kepemilikan.
Case
PT Erisca membutuhkan keperluan mesin untuk produksi. Pada bulan
januari 20XA, PT Erisca mengajukan permohonan ijarah kepada Bank
Syariah dengan informasi sebagai berikut:
• Biaya perolehan barang : Rp 120.000.000
• Umur ekonomis mesin: 5 tahun
• Masa sewa 24 bulan
• Nilai sisa mesin Rp 0
• Sewa per bulan Rp. 2.400.000
• Biaya administrasi Rp 480.000
Variasi Transaksi Ijarah
PT. Kinara menyewa ruko untuk dijadikan kantor usahanya. Pemilik ruko
menyewakan rukonya seharga Rp. 150.000.000 untuk 2 tahun (24 bulan).
PT.Kinara memiliki uang Rp 50.000.000 dan mengajukan pembiayaan kepada
bank Syariah. Skema yang dipekati adalah pembiayaan ijarah. Setelah dilakukan
analisis, bank Syariah menyetujui permohonan pembiayaan dengan keterangan
sebagai berikut:
Tujuan Pembiayaan modal kerja untuk sewa ruko
Jangka waktu 24 bulan
Ujroh bank Rp. 12.976.333,34
Total harga sewa Rp. 162.976.333,34
Uang muka nasabah Rp. 50.000.000
Jumlah pembiayaan Rp. 100.000.000
Sewa yang diangsur Rp. 112.976.333,34
Angsuran pembiayaan/bulan ???
Amortisasi per bulan ???
Jurnal saat pencairan
Jurnal saat angsuran sewa
Jurnal saat amortisasi per bulan
Jurnal saat angsuran berakhir dan
pembiayaan selesai
Jurnal jika nasabah melunasi sebelum
masa sewa berakhir
Misal, nasabah melunasi setelah angsuran sewa ke-20.
Transaksi IMBT

PT Erisca membutuhkan keperluan mesin untuk produksi. Pada bulan


januari 20XA, PT Erisca mengajukan permohonan ijarah IMBT kepada
Bank Syariah dengan informasi sebagai berikut:
• Biaya perolehan barang : Rp 120.000.000
• Umur ekonomis mesin: 5 tahun (60 bulan)
• Masa sewa (umur ekonomis): 24 bulan
• Waktu pembelian barang: setelah bulan ke-24
• Keuntungan sewa: 20% dari modal barang yang disewakan
Penentuan keuntungan IMBT
Perhitungan penyusutan asset IMBT
Jurnal transaksi

• Ketika akad

• Pendapatan sewa

• Depresiasi aset
Pelepasan asset ijarah

• Sebagai hadiah
Pelepasan asset ijarah

• Penjualan objek sewa sebelum masa sewa berakhir


misal, bank Syariah menjual mesin setelah bulan ke-20 sebesar
sisa angsuran sewa.
Jika harga jual di atas nilai buku:
Pelepasan asset ijarah

• Penjualan objek sewa sebelum masa sewa berakhir


misal, bank Syariah menjual mesin setelah bulan ke-20 sebesar
Rp.15.000.000.
Jika harga jual di bawah nilai buku:
Pelepasan asset ijarah

• Penjualan objek sewa setelah masa sewa berakhir


misal, bank Syariah menjual mesin setelah bulan ke-24 sebesar
Rp.2.000.000.

Anda mungkin juga menyukai