Anda di halaman 1dari 20

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

PSAK 103
AKUNTANSI SALAM

Rochania Ayu Yunanda, SEI, MSc(Acc)


KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN
PENYAJIAN
LAPORAN KEUANGAN SYARIAH (KDPPLKS)

• PSAK Syariah (2016)


• Wiroso (2009)
• Sri Nurhayati dan Wasilah (2018)
SAK 103 diterapkan untuk entitas yang melakukan transaksi salam, baik
sebagai penjual atau pembeli. Pernyataan ini tidak mencakup pengaturan
perlakuan akuntansi atas obligasi syariah (sukuk) yang menggunakan
akad salam.

Salam adalah akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) dengan
pengiriman di kemudian hari oleh penjual (muslam illaihi) dan
pelunasannya dilakukan oleh pembeli pada saat akad disepakati sesuai
dengan syarat-syarat tertentu.

Inti dari transaksi salam adalah penyerahan barang kemudian hari dan
pembayaran tunai dilakukan dimuka. Jadi harga sudah ditetapkan diawal,
walau penyerahan barang dikemudian hari.
Transaksi Salam dan Salam Paralel

Salam paralel merupakan jual beli barang yang melibatkan dua


transaksi salam, dalam hal ini transaksi salam pertama
dilakukan antara nasabah dengan bank, sedangkan
transaksi salam kedua dilakukan antara bank dengan petani
atau pemasok.
Penjelasan Skema :
1.Nasabah memesan barang kepada Bank Syariah dengan akad salam
2.Nasabah menyerahkan dana ke bank syariah sebagai modal salam
3.Untuk memenuhi kebutuhan pemesanan dari nasabah, bank syariah
memesan barang ke suplier
4.Bank syariah menyerahkan dana ke suplier sebagai modal salam
5.Bank syariah menerima barang pesanan dari suplier
6.Bank syariah menyerahkan barang pesanan ke nasabah
Landasan Syariah Transaksi Salam

Landasasan Syariah diperbolehkannya transaksi salam adalah


hadist Nabi SAW Riwayat Ibnu Abbas:

Barang siapa yang melakukan salaf (salam) hendaknya dia


melakukan dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas
pula, untuk jangka waktu yang diketahui”

Ketentuan transaksi Salam diatur dalam fatwa DSN nomor


05/DSN-MUI/IV/2000 tentang jual beli Salam.
Rukun Salam

Pembeli (muslam) dan penjual (muslam ilaih)

Objek akad (barang dan harga)

Ijab qabul
Objek Salam

Jelas ciri-cirinya

Jelas spesifikasinya

Penyerahan dilakukan kemudian

Pembeli tidak boleh menjual barang sebelum menerima

Tidak boleh menukar barang kecuali dengan barang sejenis sesuai kesepakan
Karakteristik Salam

Salam paralel boleh dilakukan dengan syarat :


• Akad salam pertama antara nasabah dan LKS harus terpisah dengan
akad salam kedua antara LKS dan suplier.
• Kedua akad tersebut tidak boleh saling bergantung (ta’alluq).
Karakteristik Salam

Spesifikasi dan harga barang pesanan disepakati oleh pembeli dan


penjual di awal akad. Ketentuan harga barang pesanan tidak dapat
berubah semasa waktu akad.
Alat pembayaran harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik
berupa kas, barang, atau manfaat.
Pelunasan dilakukan pada saat akad disepakati dan tidak boleh
dalam bentuk pembebasan hutang atau penyerahan piutang pembeli
dari pihak lain.
Transaksi salam dilakukan karena pembeli mau memberikan modal
kerja terlebih dahulu kepada penjual.
Transaksi salam selesai pada saat barang diserahkan.
Contoh transaksi Salam 1
Pada tanggal 1 Agustus 2019 BPRS Madani Syariah menerima pembayaran
transaksi salam sebesar Rp 250.000.000 dari Perusahaan Jaya Padi atas
pemesanan beras jenis beras putih pandan wangi sebanyak 20 ton. Harga
perolehan sebesar Rp. 220.000.000. Penyerahan barang disepakati akan
dilakukan 2 bulan kemudian.
Jurnal pada tanggal 1 Agustus (Akad Jurnal pada tanggal akhir September
Salam) (mendapatkan beras pesanan)

(Dr) Kas 250.000.000 (Dr) Persediaan Salam 220.000.000


(Cr) Hutang Salam 250.000.000 (Cr) Kas 220.000.000

Jurnal pada tanggal 1 Oktober 2019


(Dr) Hutang Salam 250.000.000
(Cr) Persediaan Salam 220.000.000
(Cr) Pendapatan Salam 30.000.000
Contoh transaksi Salam 2

Pada tanggal 1 Agustus 2019 BPRS Madani Syariah menerima


pembayaran transaksi salam sebesar Rp 250.000.000 dari Perusahaan Jaya
Padi atas pemesanan beras jenis beras putih pandan wangi sebanyak 20
ton. Penyerahan barang disepakati akan dilakukan 2 bulan kemudian.
Didapatkan harga perolehan sebesar Rp. 258.000.000.
Jurnal pada tanggal 1 Agustus (Akad Jurnal pada tanggal akhir September
Salam) (mendapatkan beras pesanan)

(Dr) Kas 250.000.000 (Dr) Persediaan Salam 258.000.000


(Cr) Hutang Salam 250.000.000 (Cr) Kas 258.000.000

Jurnal pada tanggal 1 Oktober 2019


(Dr) Hutang Salam 250.000.000
(Dr) Beban kerugian Salam 8.000.000
(Cr) Persediaan Salam 258.000.000
Contoh transaksi Salam Paralel
• Salam Paralel terjadi Ketika pihak penjual memesan barangnya kepada
supplier/pihak lain. Dalam transaksi di LKS, jika pemesanan barang dengan
akad salam dilakukan leh nasabah, LKS akan melakukan salam paralel kepada
pihak lain. Maka posisi LKS adalah sebagai pembeli.
• Pada saat LKS menyerahkan modal salam kepada penjual diakui sebagai
piutang salam sebesar jumlah yang dibayarkan.

Contoh:
Pada tanggal 1 Agustus 2019 BPRS Madani Syariah menerima pembayaran
transaksi salam sebesar Rp 250.000.000 dari Perusahaan Jaya Padi atas
pemesanan beras jenis beras putih pandan wangi sebanyak 20 ton penyerahan 2
bulan. Pada tanggal 2 Agustus 2019, BPRS Madani Syariah memesan beras
dengan kualitas yang sama kepada Koperasi Petani Cianjur dengan harga
perolehan sebesar Rp. 220.000.000. Penyerahan barang disepakati akan
dilakukan pada tanggal 25 September 2019.
Jurnal Transaksi Salam Paralel

Sebagai Penjual Sebagai Pembeli

1 Agustus 2019: 2 Agustus 2019:


(Dr) Kas 250.000.000 (Dr) Piutang Salam 220.000.000
(Cr) Hutang Salam 250.000.000 (Cr) Kas 220.000.000
Jurnal Transaksi Salam Paralel

Sebagai Pembeli Sebagai Pembeli

Jika barang pesanan sesuai 25 September 2019


dengan akad, maka dinilai (Dr) Persediaan Salam 220.000.000
sesuai dengan nilai yang (Cr) Piutang Salam 220.000.000
disepakati

l 1 Oktober 2019
(Dr) Hutang Salam 250.000.000
(Cr) Persediaan Salam 220.000.000
(Cr) Pendapatan Salam 30.000.000
Jurnal Transaksi Salam Paralel

Sebagai Pembeli Sebagai Pembeli

Jika barang pesanan berbeda Tanggal 25 September 2019


kualitasnya, maka dinilai sesuai berdasarkan kesepakatan, BPRS
dengan nilai akad jika nilai Madani Syariah menerima barang
wajar dari barang pesanan yang salam dari Koperasi Petani
diterima nilainya sama atau Cianjur senilai Rp 235.000.000.
lebih tinggi dari nilai barang 25 September 2019
pesanan yang tercantum dalam (Dr) Persediaan Salam 220.000.000
akad. (Cr) Piutang Salam 220.000.000
Jurnal Transaksi Salam Paralel

Sebagai Pembeli Sebagai Pembeli

Jika barang pesanan berbeda Tanggal 25 September 2019


kualitasnya, maka diukur sesuai berdasarkan kesepakatan, BPRS
dengan nilai wajar pada saat Madani Syariah menerima barang
diterima dan selisihnya diakui salam dari Koperasi Petani
sebagai kerugian jika nilai Cianjur senilai Rp 210.000.000.
wajar dari barang pesanan yang 25 September 2019
diterima lebih rendah dari nilai (Dr) Persediaan Salam 210.000.000
barang pesanan yang tercantum (Dr) Beban Kerugian Salam 10.000.000
dalam akad.
(Cr) Piutang Salam 220.000.000
Jurnal Transaksi Salam Paralel

Sebagai Pembeli Sebagai Pembeli

Jika pembeli tidak menerima Tanggal 25 September 2019


sebagian atau seluruh barang berdasarkan kesepakatan, BPRS
pesanan pada tanggal jatuh Madani Syariah belum menerima
tempo pengiriman, maka nilai barabg dan diperpanjang sampai
tercatat piutang salam sebesar lima hari ke depan.
bagian yang belum dipenuhi 25 September 2019
sesuai dengan nilai yang - No entry -
tercantum dalam akad jika tanggal
pengiriman diperpanjang
Jurnal Transaksi Salam Paralel

Sebagai Pembeli Sebagai Pembeli

Jika akad salam dibatalkan Tanggal 25 September 2019 Koperasi


sebagian atau seluruhnya, maka Petani Cianjur hanya menyerahkan
beras 10 ton senilai Rp. 110.000.000.
piutang salam berubah menjadi
25 September 2019
piutang yang harus dilunasi
(Dr) Persediaan Salam 110.000.000
oleh penjual/supplier sebesar
(Dr) Piutang 110.000.000
bagian yang tidak dapat
dipenuhi. (Cr) Piutang Salam 220.000.000

Jika LKS membatalkan seluruhnya:


(Dr) Piutang 220.000.000
(Cr) Piutang Salam 220.000.000

Anda mungkin juga menyukai