Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE 3

Kode/Nama Matakuliah : EKMA 4482/ Akuntansi Keuangan Syariah


Masa Tutorial : Minggu 6-7
Nomor Soal : No. 1-3
Skor Maks : 100
Uraian Tugas

Pada tanggal 10 Mei 2020, LKS Sejahtera melakukan transaksi dengan data-data sebagai berikut:
A. Jenis Akad (Pertama) : Ijarah
Nama Penyewa : Husna
Jenis Barang yang disewa : Avanza
Harga Barang Perolehan : Rp. 140.000.000
Nilai Sisa/ Residual Value : Rp.1
Total Pembayaran Sewa Per thn : Rp. 36.000.000 (Rp. 3.000.000/bln)
Jangka Waktu Sewa : 1 (satu) tahun
Uang Muka Sewa dari penyewa : Rp. 18.000.000
Biaya Administrasi : Rp. 400.000
Pengikatan : di bawah tangan

B. Jenis Akad (Pertama) : Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT)


Nama Penyewa : Rina
Jenis Barang yang disewa : Avanza
Harga Barang Perolehan : Rp. 140.000.000
Nilai Sisa/ Residual Value : Rp.1
Total Pembayaran Sewa Per thn : Rp. 72.000.000 (Rp. 6.000.000/bln)
Uang Muka Sewa dari penyewa : Rp. 36.000.000
Jangka Waktu Sewa : 2 (dua) tahun
Opsi Pengalihan Pemilikan : Alhir Masa Sewa
Biaya Administrasi : Rp. 400.000
Pengikatan : di bawah tangan

1). Bagaimana jurnal atas transaksi tersebut

2) Atas jurnal transaksi diatas akan mengakibatkan perubahan posisi akun-akun dan laporan
posisi keuangan (neraca) LKS Sejahtera sebagai berikut:
a). Persediaan?
b). Aset Ijarah?
c). Aset Ijarah Muntahiya Bittamlik?
d) Neraca?

3) Sebutkan dan Jelaskan Standar Akuntansi Keuangan Transaksi Mudharabah!

Perhitungan Penyusutan Ijarah Perhitungan Penyusutan Ijarah Muntahia


Perhitungan Penyusutan Objek Ijarah sebagai Bittamlik:
berikut: Perhitungan Penyusutan Objek Ijarah sebagai
JHarga Perolehan Objek Ijarah : Rp.140.000.000 berikut:
Umur Ekonomis (masa Penyusutan): 5 Tahun JHarga Perolehan Objek Ijarah : Rp.140.000.000
(Kebijakan) Umur Ekonomis (masa Penyusutan) : 2 Tahun
Metode Penyusutan : Garis Lurus (Kebijakan)
Metode Penyusutan: Garis Lurus
Harga Perolehan -nilai residu
Penyusutan =
Masa Penyusutan Harga Perolehan -nilai residu
Penyusutan =
Rp.140.000.000-1 Masa Penyusutan
=
5 Rp.140.000.000-1
=
2
= 28.000.000/Th
= 2.333.333,32/Per Bulan = 35.000.000/Th
= 2.916.666,67/Per Bulan
Berdasarkan transaksi diatas, maka Bank akan melakukan jurnal pada tanggal 10 Mei sebagai Berikut:

No Uraian Jurnal Debit Kredit


1 Jurnal saat Objek pada saat Aset Ijarah Rp 140,000.00  
pembelian
Persediaan   Rp 140,000.00
2 Tanggal 10 Mei 2020 (saat Aset yang diperoleh untu ijarah Rp 140,000.00  
Transaksi Iajarah) Aset Iajarah   Rp 140,000.00
3 Pada saat Menerima Uaang muka Kas/ Rekening Penyewa Rp 180,000.00  
dari Penyewa Titipan Uang Muka Sewa Ijarah   Rp 18,000,000.00
  Pada saat Administrasi
Biaya adm Rp 400,000.00  
Pengurusaan akad Ijarah
    Kas   Rp 400,000.00
4 Jurnal Beban Penyusutan Ijarah:    
Biaya Penyusutan Rp 2,333,333.32  
Akumulasi Penyusutan Aktiva Ijarah   Rp 2,333,333.32
    Ijarah Muntahia Bittamlik:    
Biaya Penyusutan Rp 2,916,666.67  
Akumulasi Penyusutan Aktiva Ijarah   Rp 2,916,666.67
6 Biaya Transaksi Ijarah      
Kas Rp 400,000.00  
Pendapatan fee Ijarah   Rp 400,000.00
7 Jurnal Pendapatan Ijarah      
a.       Pengakuan pendapatan sewa Titipan jasa sewa objek Ijarah Rp 3,000,000.00  
(dari uang muka) Pendapatan Sewa   Rp 3,000,000.00

b.       Pengakuan pendapatan sewa Kas/ Rekening Penyewa Rp 3,000,000.00


 
Langsung (tidak dari uang muka)
Pendapatan Sewa   Rp 3,000,000.00
8 Jurnal Pendapatan Ijarah Ijarah
   
Muntahia Bittamlik:  
a.       Pengakuan pendapatan sewa Sewa diterima Dimuka Rp 6,000,000.00  
(dari uang muka) Pendapatan Sewa   Rp 6,000,000.00

b.       Pengakuan pendapatan sewa Sewa diterima Dimuka Rp 6,000,000.00


 
Langsung (tidak dari uang muka)
Pendapatan Sewa   Rp 6,000,000.00

Atas transaksi Ijarah diatas, LKS sebagai pemilik obyek Ijarah pada tanggal 10 Mei 2020 melakukan jurnal
sebagai berikut:

Jurnal Ijarah Ijarah Muntahia Bittamlik


D Aset Ijarah Rp. 140.000.000 Rp. 140.000.000
r Persediaan Rp. 140.000.000 Rp.
Cr 140.000.000

Atas juranal transaksi diatas akan mengakibatkan perubahan posisi akun-akun dan laporan posisi keuangan
(neraca) LKS sebagai berikut
Persediaan

Tg Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah


l
1/5 Avanza. Rp. 140.000.000 10/ Avanza. Rp. 140.000.000
1/5 Avanza Rp. 140.000.000 5 Avanza Rp. 140.000.000
10/ Saldo Rp. 0
Rp. 280.000.000 5 Rp. 280.000.000
Aset Ijarah

Tgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah


10/ Avanza. Rp. 140.000.000
5 Saldo Rp. 140.000.000
Rp. 140.000.000 Rp. 140.000.000

Aset Ijarah Muntahia Bittamlih

Tgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah


10/ Avanza. Rp. 140.000.000
5 Saldo Rp. 140.000.000
Rp. 140.000.000 Rp. 140.000.000

 Standar Akuntansi Keuangan Transaksi Mudharabah

Penyempurnaan Akuntansi Mudharabah pada PSAK 105

PSK 105 : Akuntansi mudharabah merupakan penyempurnaan dari PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah
(2002) yang mengatur mengenai Mudharabah. Bentuk penyempurnaan dan penambahan pengaturannya adalah
sebagai berikut :

1. PSAK 105 berlaku untuk entitas yang melakukan transaksi Mudharabah baik sebagai pemilik dana
(shahibul maal) maupun pengelola dana (mudharib). Namun, PSAK ini tidak berlaku untuk obligasi
syariah (sukuk) yang menggunakan akad Mudharabah.
2. Sistematika penulisan secara garis besar disusun dengan memisahkan akuntansi untuk pemilik dana
(shahibul maal) dan akuntansi untuk pengelola dana (mudharib) dalam transaksi Mudharabah.
3. Mudharabah yang dimaksud dalam PSAK ini terdiri dari Mudharabah mutlaqah, Mudharabah
muqayyadah, dan Mudharabah musytarakah.
4. Pada bagian pengakuan dan pengukuran untuk entitas sebagai pemilik dana penyempurnaan dilakukan
untuk :
a. Pengakuan investasi Mudharabah pada saat penyaluran daana syrkah temporer; dan
b. Pengakuan keuntungan / kerugian atas penyerahan asset nonkas dalam investasi Mudharabah.
5. Pada bagian pengakuan dan pengukuran untuk akuntansi pembeli, penyempurnaan dilakukan untuk :
a. Pengakuan dana syirkah temporer kelolaan;
b. Pengakuan modal mudharib bersama-sama dengan modal pemilik dana (shahibul maal) dalam
Mudharabah musytarakah.

Urgensi Standar Akuntansi Mudharabah PSAK 105 pada Lembaga Keuangan Syari‟ah

Pentingnya adanya standar akuntansi mudaharabah terhadap lembaga Keuangan Syari‟ah adalah :

1. Aturan dari Lembaga Keuangan Syari‟ah itu sendiri yang menetapkan standar akuntansi mudharabah
PSAK 105 sebagai acuan didalam bertransaksi keuangan khususnya, masalah mudharabah.
2. Agar tidak terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan perekonomian pada
Lembaga Keuangan Syari‟ah pada saat melaksanakan transaksi mudharabah.
3. Agar Lembaga Keuangan Syari‟ah sesuai dengan prinsip syari‟ah, bukan malah sebaliknya.
4. Sebagai pedoman bagi Lembaga Keuangan Syari‟ah yang ingin melakukan kegiatan perekonomian
dalam perbankan syari‟ah dalam masalah transaksi keuangan mudharabah.
5. Agar LKS tidak seenaknya mentapkan aturan standar akuntansi mudharabah PSAK 105 dalam
melakukan kegiatan perbankan tanpa adanya dasar acuan yang mendalam mengenai hal tersebut
Berdasarkan hasil analisa, dapat disimpulkan:
1. Standar akuntansi mudharabah 105 telah sesuai dari 9 sudah sesuai 8 dan 1 yakni mengenai Dana
Pembiayaan tidak sesuai dengan fatwa DSN MUI sehingga aturan-aturan yang telah dibuat oleh
IAI yakni PSAK khususnya PSAK 105 mengenai akuntansi mudharabah telah linear dengan apa
yang dituangkan dalam fatwa dsn NO:07/DSN-MUI/IV/2000 mengenai pembiayaan mudharabah.
2. Standar Akuntansi mudharabah PSAK 105 telah sesuai dengan aturan yang dibuat oleh AAOIFI
(Accounting and Auditing Organization Iclamic financial Institutions) karena aturan yang adalam
PSAK 105 mengadopsi aturan-aturan yang dibuat oleh AAOIFI.
3. Urgensi Standar akuntansi mudharabah PSAK 105 pada lembaga keuangan syari‟ah ini yakni agar
lembaga-lembaga keuangan syari‟ah dapat melaksanakan kegiatan perbankan sesuai dengan
aturan syari‟ah yang telah dibuat oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) yakni dengan berpedoman
pada standar akuntansi internasional dengan DSN (Dewan Syari‟ah Nasional).

Anda mungkin juga menyukai