Anda di halaman 1dari 9

Anggota Kelompok:

M.Aulia Ramadhan (2201103010180)

M.Naufal Emilul Fata (2201103010064)

Fathur Prakasha Zahrial (2201103010157)

Jawaban:

1. Jelaskan perbedaan antara akad mudharabah dengan musyarakah berdasarkan hal-hal di


bawah ini.

a. Pihak yang menyetorkan : jika dalam akad mudharabah pihak yang menyetorkan
modal hanya sesorang yang memiliki modal (mudharib) sedangkan pada akad
musyarakah pihak pengelola maupun pemilik modal bisa memberikan modal atau
dana kepada usaha yang dijalankan.

b. Pembagian keuntungan dan kerugian : pembagian keuntungan dari akad


mudharabah dan musyarakah sama – sama menggunakan persentase atau nisbah
sesuai dengan kesapakatan antara pengelola dan pemilik dana namun
perbedaannya terletak di pembagian kerugiannya. Di dalam akad mudharabah
apabila terjadi kerugian ditanggung oleh pemilik dana kecuali ada kelalaian atau
pelanggaran kontrak oleh pengelola dana maka penyelesaiannya yang pertama
diambil terlebih dahulu dari keuntungannya, yang kedua jika melebihi keuntungan
maka diambil dari pokok modal. Sedangkan dalam akad musyarakah apabila
terjadi kerugian akan dibagi secara proposional sesuai dengan porsi modal dari
masing-masing mitra.

c. Pembagian kerja : dalam akad mudharabah yang menjalankan kegiatan hanya


pengelola nya saja sedangkan pemilik dana tidak ikut menjalankan kegiatan
usaha, sedangkan dalam akad musyarakah pihak pengelola dan pemilik dana (para
mitra) berpartisipasi dalam pekerjaan usahanya.
2. Mengapa dalam mudharabah dan musyarakah pembagian keuntungannya dihitung
berdasarkan persentase (nisbah), bukan memberikan dalam jumlah rupiah tertentu?

Jawab : karena pembagian keuntungan menggunakan persentase (nisbah) dianggap lebih


adil jika diberikan dalam bentuk rupiah tertentu karena, kita tidak tahu pasti berapa yang
akan diperoleh dalam investasinya maka dari itu lebih baik menggunaka presentase.
Berapapun perolehan yang diterima mak pembagian keuntungn nya harus sesuai
persentase. Dalam syariah pun tidak bolej mensyaratkan sejumlah tertentu untuk bagiany
karena dapat disamakan dengan riba yaitu meminta kelebihan atau imbalan tanpa ada
factor penyeimbang (iwad) yang diperbolehkan syariah, maka dari itu pembagian
keuntungan harus dalam bentuk persentase atau nisbah.

3. JAWABAN:
a. JURNAL KESEPAKATAN DAN PENYERAHAN INVESTASI MUSYARAKAH
Jurnal Pembukuan Bapak Dunia

Investasi Musyarakah Rp80.000.000

Akum. Penyusutan Mesin Rp25.000.000

Mesin Rp100.000.000

Selisih Penilaian Aset Musyarakah Rp 5.000.000

(Akun selisih penilaian asset musyarakah diamortisasi menjadi keuntungan sepanjang


masa akad setiap akhir periode)

Jurnal Pembukuan Bank Syariah Murni


Investasi Musyarakah Rp50.000.000
Kas Rp 50.000.000

Jurnal Pembukuan Usaha Musyarakah


Mesin Rp80.000.000
Dana Syirkah Temporer Mitra Aktif Rp80.000.000
Kas Rp50.000.000
Dana Syirkah Temporer Mitra Pasif Rp50.000.000

b. JURNAL PEMBAGIAN KEUNTUNGAN


i Bulan Oktober

Jurnal Pembukuan Usaha Musyarakah

1). Penerimaan Piutang Bulan Lalu


Kas Rp 1.000.000
Piutang Dagang – Bulan Lalu Rp 1.000.000
2). Pengakuan Pendapatan dan Beban Tenaga Kerja
Kas Rp 13.000.000
Piutang Dagang Rp 2.000.000
Pendapatan Rp 15.000.000
Beban Tenaga Kerja Rp 8.000.000
Kas Rp 8.000.000
3). Penutupan Pendapatan dan Beban
Pendapatan Rp 15.000.000
Beban Tenaga Kerja Rp 8.000.000
Pendapatan Yang Belum Dibagikan Rp 7.000.000
(Pendapatan Yang Belum Dibagian pada bulan lalu sebesar Rp1.000.000, sehingga
total Pendapatan Yang Belum Dibagikan sampai bulan Oktober sebesar
Rp8.000.000)
4). Pembagian Hasil Keuntungan
Pendapatan Yang Belum Dibagikan – Bulan Lalu Rp 1.000.000
Kas Rp 1.000.000
(Piutang bulan lalu merupakan pendapatan bulan lalu yang belum dibagikan)

Pendapatan Yang Belum Dibagikan Rp 5.000.000


Kas Rp 5.000.000
(Pendapatan bulan Oktober yang dibagikan adalah sebesar Rp13.000.000 –
Rp8.000.000 = Rp5.000.000)
Sisa Pendapatan Yang Belum Dibagikan sampai bulan Oktober adalah sebesar
Rp2.000.000

Bapak Dunia Bank Syariah Murni


Kas Rp750.000 Kas Rp250.000
a
Piutang Pend. Bagi Hasil Rp750.000 Piutang Pend. Bagi Hasil Rp250.000a
Pendapatan Bagi Hasil Yang Belum Diterima Bulan Lalu diakui sebagai Piutang Pendapatan Bagi
Hasil
b
Kas Rp3.750.000 Kas Rp1.250.000b
Piutang Pend. Bagi Hasil Rp1.500.000b Piutang Pend. Bagi Hasil Rp 500.000b
Pendapatan Bagi Hasil Rp5.250.000b Pendapatan Bagi Hasil Rp1.750.000b
Pembagian Hasil Keuntungan Setiap Akhir Bulan
Jurnal Penerimaan Bagi Hasil Bapak Dunia dan Bank Syariah Murni

a) Pendapatan Bagi Hasil bulan lalu yang dibagikan sebesar Rp1.000.000


Bank Dunia = 75% x Rp1.000.000 = Rp 750.000
Bank Syariah Murni = 25% x Rp1.000.000 = Rp 250.000
b) Keuntungan dari Usaha Musyarakah pada bulan Berjalan sebesar Rp7.000.000
Bank Dunia = 75% x Rp7.000.000 = Rp5.250.000
Bank Syariah Murni = 25% x Rp7.000.000 = Rp1.750.000
Keuntungan bulan November yang dibagikan sebesar Rp5.000.000
Bank Dunia = 75% x Rp5.000.000 = Rp3.750.000
Bank Syariah Murni = 25% x Rp5.000.000 = Rp1.250.000
Keuntungan yang belum dibagikan diakui sebagai piutang sebesar Rp2.000.000
Bank Dunia = 75% x Rp2.000.000 = Rp1.500.000
Bank Syariah Murni = 25% x Rp2.000.000 = Rp 500.000

ii Bulan November
Jurnal Pembukuan Usaha Musyarakah
1). Penerimaan Piutang Bulan Lalu

Kas Rp 1.500.000
Piutang Dagang Rp 1.500.000
(Piutang Bulan Lalu sebesar Rp2.000.000. Piutang Bulan Lalu yang telah diterima
sebesar Rp1.500.000. Tersisa Rp500.000)
2). Pengakuan Pendapatan dan Beban Tenaga Kerja
Kas Rp 13.500.000
Piutang Dagang Rp 2.500.000
Pendapatan Rp 16.000.000
(Piutang Periode Berjalan sebesar Rp3.000.000. Piutang ini berasl dari sisa
Piutang Bulan Lalu sebesar Rp500.000 dan penambahan piutang pada bulan
November sebesar Rp2.500.000 yang berasal dari pendapatan kredit)

Beban Tenaga Kerja Rp 9.200.000


Kas Rp 9.200.000
3). Penutupan Pendapatan dan Beban
Pendapatan Rp 16.000.000
Beban Tenaga Kerja Rp 9.200.000
Pendapatan Yang Belum Dibagikan Rp 6.800.000
(Sisa Pendapatan Yang Belum Dibagikan pada bulan Oktober sebesar Rp2.000.000
ditambah Pendapatan Yang Belum Dibagikan bulan berjalan (November) sebesar
Rp6.800.000, sehingga total Pendapatan Yang Belum Dibagikan sampai bulan
November sebesar Rp8.800.000)
4). Pembagian Hasil Keuntungan
Pendapatan Yang Belum Dibagikan Rp 1.500.000
Kas Rp 1.500.000
(Pendapatan Bulan Oktober yang belum dibagikan)
Pendapatan Yang Belum Dibagikan Rp 4.300.000
Kas Rp 4.300.000
(Pendapatan bulan Oktober yang dibagikan adalah sebesar Rp13.500.000 –
Rp9.200.000 = Rp4.300.000)
Sisa Pendapatan Yang Belum Dibagikan Bulan Oktober Rp 500.000
Sisa Pendapatan Yang Belum Dibagikan Bulan November Rp2.500.000
Pendapatan Yang Belum Dibagikan Sampai Bulan November Rp3.000.000

Jurnal Penerimaan Bagi Hasil Bapak Dunia dan Bank Syariah Murni
Bapak Dunia Bank Syariah Murni
Kas Rp1.125.000a Kas Rp375.000a
Piutang Pend. Bagi Hasil Rp1.125.000 Piutang Pend. Bagi Hasil Rp375.000
Pendapatan Bagi Hasil Yang Belum Diterima Bulan Lalu
Kas Rp3.225.000b Kas Rp1.075.000b
Piutang Pend. Bagi Hasil Rp1.875.000b Piutang Pend. Bagi Hasil Rp 625.000b
Pendapatan Bagi Hasil Rp5.100.000 b
Pendapatan Bagi Hasil Rp1.700.000b
Pembagian Hasil Keuntungan Setiap Akhir Bulan

a) Pendapatan Bagi Hasil bulan lalu yang dibagikan sebesar Rp1.500.000


Bank Dunia = 75% x Rp1.500.000 = Rp1.125.000
Bank Syariah Murni = 25% x Rp1.500.000 = Rp 375.000
b) Keuntungan dari Usaha Musyarakah pada bulan Berjalan sebesar Rp6.800.000
Bank Dunia = 75% x Rp6.800.000 = Rp5.100.000
Bank Syariah Murni = 25% x Rp6.800.000 = Rp1.700.000
Keuntungan bulan November yang dibagikan sebesar Rp4.300.000
Bank Dunia = 75% x Rp4.300.000 = Rp3.225.000
Bank Syariah Murni = 25% x Rp4.300.000 = Rp1.075.000
Keuntungan yang belum dibagikan diakui sebagai piutang sebesar Rp2.500.000
Bank Dunia = 75% x Rp2.500.000 = Rp1.875.000
Bank Syariah Murni = 25% x Rp2.500.000 = Rp 625.000

iii Bulan Desember


Jurnal Pembukuan Usaha Musyarakah
1). Penerimaan Piutang Bulan Lalu
Kas Rp 2.000.000
Piutang Dagang Rp 2.000.000
(Piutang Bulan Lalu sebesar Rp3.000.000. Piutang Bulan Lalu yang telah diterima
sebesar Rp2.000.000. Tersisa Rp1.000.000)

2). Pengakuan Pendapatan dan Beban Tenaga Kerja


Kas Rp 10.000.000
Pendapatan Rp 10.000.000
(Piutang Periode Berjalan sebesar Rp1.000.000 merupakan sisa piutang
periode sebelumnya – Bulan November, sehingga pada bulan Desember tidak
ada penambahan piutang yang menunjukkan bahwa tida ada pendapatan
secara kredit, seluruh pendapatan diterima tunai)
Beban Tenaga Kerja Rp 8.000.000
Kas Rp 8.000.000
3). Penutupan Pendapatan dan Beban
Pendapatan Rp 10.000.000
Beban Tenaga Kerja Rp 8.000.000
Pendapatan Yang Belum Dibagikan Rp 2.000.000
(Pendapatan Yang Belum Dibagian pada bulan lalu sebesar Rp1.000.000,
sehingga total Pendapatan Yang Belum Dibagikan sampai bulan Oktober
sebesar Rp8.000.000)
4). Pembagian Hasil Keuntungan
Pendapatan Yang Belum Dibagikan Rp 2.000.000
Kas Rp 2.000.000
(Keuntungan bulan lalu yang belum dibagikan sebesar Rp3.000.000. Dibagikan
sebesar Rp2.000.000, Tersisa Rp1.000.000)
Pendapatan Yang Belum Dibagikan Rp 2.000.000
Kas Rp 2.000.000
(Keuntungan bulan Desember yang dibagikan adalah seluruhnya)

Jurnal Penerimaan Bagi Hasil Bapak Dunia dan Bank Syariah Murni

Bapak Dunia Bank Syariah Murni


a
Kas Rp1.500.000 Kas Rp500.000a
Piutang Pend. Bagi Hasil Rp1.500.000 Piutang Pend. Bagi Hasil Rp500.000
Pendapatan Bagi Hasil Yang Belum Diterima Bulan Lalu
Kas Rp1.500.000b Kas Rp500.000b
Pendapatan Bagi Hasil Rp1.500.000b Pendapatan Bagi Hasil Rp500.000b
Pembagian Hasil Keuntungan Setiap Akhir Bulan
a) Pendapatan Bagi Hasil bulan lalu yang dibagikan sebesar Rp2.000.000
Bank Dunia = 75% x Rp2.000.000 = Rp1.500.000
Bank Syariah Murni = 25% x Rp2.000.000 = Rp 500.000
b) Keuntungan Usaha Musyarakah bulan Berjalan (Desember) yang dibagikan
sebesar Rp2.000.000
Bank Dunia = 75% x Rp2.000.000 = Rp1.500.000
Bank Syariah Murni = 25% x Rp2.000.000 = Rp 500.000

LAPORAN POSISI KEUANGAN


PADA AKHIR PERIODE
Bapak Dunia Bank Syariah Murni
Asset: Asset:
Investasi Musyarakah Rp80.000.000 Investasi Musyarakah Rp50.000.000
Piutang Pendapatan Bagi Hasil Rp 750.000 Piutang Pendapatan Bagi Hasil Rp 250.000
Penyisihan Kerugian - Penyisihan Kerugian -
Net Investasi Rp80.750.000 Net Investasi Rp80.750.000
Pembukuan Usaha Musyarakah
Liabilitas:
Pend. Bagi Hasil Yang Belum Dibagikan Rp 1.000.000
Dana Syirkah Temporer Rp130.000.000
Penyisihan Kerugian Piutang -
Dana Syirkah Temporer Rp131.000.000

c. JURNAL DEPRESIASI DAN PENGEMBALIAN INVESTASI


(Apabila di akhir akad asset non kas tidak dikempabilkan maka yang beban depresiasi
dicatat pada pembukuan usaha musyarakah. Sedangkan apabila diakhir akad asset non
kas dikembalikan maka yang mencatat adalah mitra yang menyerahkan asset.)
Jurnal Akhir Periode 31 Desember Bapak Dunia
a. Amortitasi Selisih Penilaian Assets
Selisih Penilaian Aset Musyarakah Rp 5.000.000
Keuntungan Rp 5.000.000
(Rp20.000.000 – Rp25.000.000 = Rp5.000.000)
b. Penyusutan Mesin
Beban Penyusutan Mesin Rp 20.000.000
Akumulasi Penyusutan Mesin Rp 20.000.000

Bank Syariah Mandiri : Tidak ada jurnal akhir periode


Pembukuan Usaha Syariah : Tidak ada jurnal akhir periode

Jurnal Akhir Akad dan Pengembalian Investasi Pembukuan Usaha Syariah


Dana Syirkah Temporer Mitra Pasif Rp 50.000.000
Kas Rp 50.000.000
Dana Syirkah Temporer Mitra Aktif Rp 80.000.000
Mesin Rp 80.000.000
Bank Syariah Murni
Kas Rp 50.000.000
Investasi Musyarakah Rp 50.000.000

Bapak Dunia
Mesin Rp 60.000.000
Akum. Penyusutan Mesin Rp 20.000.000
Investasi Musyarakah Rp 80.000.000

Anda mungkin juga menyukai