Anda di halaman 1dari 24

Musyarakah

NABILA 22752051 AKBD 3B


Definisi Musyarakah
Musyarakah merupakan akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha dimana
masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan akan
dibagikan sesuai kesepakatan sedangkan resiko dibagikan berdasarkan porsi kontribusi.
Karakteristik Akad Musyarakah

1. Setiap mitra harus memberikan kontribusi, baik


modal maupun kerja.
2. Modal kerja dapat berupa kas ataupun nonkas
3. Jika usaha mengalami keuntungan maka pembagian
berdasarkan nisbah, sedangkan kerugian
berdasarkan porsi modal.
Fatwa DSN-MUI No. 08/DSN-MUI/IV/2000
Jenis Akad
Musyarakah
Musyarakah Permanen
Musyarakah permanen adalah akad musyarakah dimana bagian dana setiap
mitra ditentukan sesuai akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad.

Musyarakah Mutanaqisha
Musyarakah mutanaqisha adalah musyarakah dimana ketentuan bagian
dana entitas akan dialihkan kepada mitra secara bertahap, sehingga pada
akhir masa akad, mitra akan menjadi pemilik penuh usaha tersebut.
Berakhirnya Akad Musyarakah
Beberapa kondisi yang menjadikan akad Musyarakah berakhir antara lain:
1. Salah satu pihak memutuskan mengundurkan diri, meninggal dunia atau hilang
akal. Dalam hal ini mitra yang meninggal atau hilang akal dapat digantikan oleh
salah seorang ahli warisnya yang cakap hukum (baligh dan berakal sehat)
apabila disetujui oleh semua ahli waris lain dan mitra lainnya.
2. Dalam hal mudharabah tersebut dibatasi waktunya, maka musyarakah berakhir
pada waktu yang telah ditentukan.
3. Modal sudah habis/tidak ada lagi.
Karakteristik Akad Musyarakah
1. Pernyataan ijab dan kabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk menunjukkan kehendak mereka dalam
mengadakan kontrak (akad).

2. Pihak-pihak yang melakukan akad harus cakap hukum.

3. Biaya operasional dibebankan pada modal bersama, jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau
terjadi perselisihan, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrase Syariah setelah tidak tercapai
kesepakatan melalui musyawarah.

4. Para mitra bersama-sama menyediakan dana untuk mendanai suatu usaha.

5. Investasi dapat berbentuk kas atau setara kas maupun asset non kas.

6. Setiap mitra dapat meminta jaminan kepada mitra lainnya, karena dalam musyarakah para pihak tidak dapat saling
menjamin dana mitra lainnya.

7. Pendapatan dapat dibagikan secara proporsional sesuai dana disetor maupun sesuai nisbah, sedangkan kerugian
dibagikan secara proporsional sesuai modal disetor.

8. Porsi jumlah bagi hasil untuk mitra ditentukan berdasarkan nisbah yang disepakati.

9. Pengelola musyarakah mengadministrasikan transaksi usaha yang terkait dengan investasi musyarakah yang
dikelola dalam pembukuan tersendiri
Pengakuan dan Pengukuran Akuntansi
Mitra Aktif dan Mitra Pasif
1. Akuntansi Mitra Pasif (Sebagai Pemilik
Modal)
1. Akuntansi Mitra Pasif (Sebagai Pemilik
Modal)
1. Akuntansi Mitra Pasif (Sebagai Pemilik
Modal)
2. Akuntansi Mitra Aktif (Sebagai Pemilik
Modal)
2. Akuntansi Mitra Aktif (Sebagai Pemilik
Modal)
2. Akuntansi Mitra Aktif (Sebagai Pemilik
Modal)
Ilustrasi Soal Mitra Pasif
Pemberian Modal dari Mitra Pasif (LKS) kepada Mitra Aktif (Nasabah) BerupaModal Kas/TunaiBank
Syariah IQTISADUNA menerima permohonan pengajuan pembiayaanmusyarakah dari sebuah perusahaan
teknologi informasi PT. Jogja InformationTecnology (JIT) yang mempunyai fokus pada pengembangan Sistem
InformasiAkuntansi (SIA) perusahaan. Dalam rangka pengembangan usahanya, PT. JITmengajukan pembiayaan
musyarakah kepada Bank Syariah IQTISADUNA untukmenjalankan divisi usaha penjualan komputer dan
pheriperal SIA untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia. Dalam menjalankan bisnisnya, PT.JITsebenarnya
hanya menawarkan sofware SIA saja. Namun, klien biasanya memintaPT.JIT untuk mencarikan komputer dan
pheriperal yang mendukung sofware SIAtersebut. Oleh karena itu. Proposal yang diajukan PT.JIT sangat relevan
dengan pengembangan bisnis PT.JIT.

Berdasarkan kesepakatan antara Bank Syariah IQTISADUNA dan PT. JIT, maka mereka sepakat untuk
memberikan kontribusi masing-masing PT. JIT sebagaiMitra Aktif memberikan kontribusi modal sebesar Rp
500.000.000,- dan BankSyariah IQTISADUNA sebagai mitra pasif memberikan kontribusi modal sebesarRp
1.000.000.000,-. Sedangkan nisbah yang disepakati antara kedua belah pihakadalah sebesar 40 untuk mitra pasif
dan 60 untuk mitra aktif dengan PrinsipProfit/lLoss Sharing dalam pembagian hasil usahanya. Jangka waktu
perjanjianselama 2 tahun terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian yaitu pada tanggal 1Januari 2008 sampai
dengan 31 Desember 2009. Pada tanggal 5 Januari 2008,Bank Syariah IQTISADUNA mencairkan pembiayaan
untuk tahap pertamasebesar Rp. 600.000.000,- dan pada tanggal 15 Januari 2008 dilakukan pencairan modal
tahap kedua sebesar Rp 400.000.000,-.
Jawaban Ilustrasi

Jurnal-jurnal yang dibuat oleh Bank Syariah IQTISADUNA 2. Pada tanggal 5 Januari 2008 dicatat jurnal pembayaran
sebagai mitra pasif untuk transaksi tersebut antara lain: pembiayaanmusyarakah tahap pertama sebesar Rp
600.000.000,- adalah:
1. Pada saat pembiayaan musyarakah disetujui (tanggal 1
Januari 2008), dicatat jurnal sebagai komitmen Bank (Dr) Pembiayaan Musyarakah Rp 600.000.000,-
Syariah IQTISADUNA sebesar pembiayaan yang disetujui. (Cr) Rekening Mitra Aktif (PT.JIT) Rp 600.000.000,-
(Dr) Kewajiban Komitmen Pembiayaan Rp 600.000.000,-
(Dr) Kontra Komitmen Pembiayaan Rp 1.000.000.000,- Musyarakah
Masyarakah (Cr) Kotra Komitmen Rp 600.000.000,-
(Cr) Kewajiban Komitmen Rp 1.000.000.000,-
Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan Musyarakah
Jawaban Ilustrasi
3. Pada tanggal 15 Januari 2008 dicatat jurnal pembayaran
pembiayaanmusyarakah tahap dua sebesar Rp
400.000.000,- adalah:

(Dr) Pembiayaan Musyarakah Rp 400.000.000,-


(Cr) Rekening Mitra Aktif (PT. JIT) Rp 400.000.000,-

(Dr) Kewajiban Komitmen Pembiayaan Rp 400.000.000,-


Musyarakah
(Cr) Kontra Komitmen Rp 400.000.000,-
Ilustrasi Soal Mitra Aktif
penerimaan modal dari mitra aktif (nasabah) berupa modal kas/tunai. Bank Syariah IQTISADUNA bermaksud
memperkuat divisi Sistem InformmasiAkuntansi (SIA) untuk memperluas jaringan bisnis penerapan sistem
informasi bagi perusahaan Syariah di Indonesia. Mula-mula perluasan penjualan sisteminformasi dimulai dari
jaringan Bank Syariah IQTISADUNA dan kemudiandi rencanakan melebar ke perbankan Syariah lainnya. PT.
Jogja InformationTechnology (JIT) menyambut baik rencana tersebut dan menyatakan berminat untuk
berinvestasi dalam bisnis tersebut. Keduanya sepakat untuk mengadakankerja sama dengan sistem
musyarakah.

Berdasarkan kesepakatan antara Bank Syariah IQTISADUNA dan PT. JIT, maka mereka sepakat untuk
memberikan kontribusi masing-masing : Bank Syariah IQTISADUNA sebagai mitra aktif memberikan
kontribusi modal sebesar Rp. 500.000.000 dan PT. JIT sebagai mitra pasif memberikan kontribusi modal
sebesar Rp. 1.000.000.000. sedangkan nisbah yang disepakati antara kedua belah pihak adalah sebesar
40 untuk mitra pasif dan 60 untuk mitra aktif dengan prinsip profit/loss sharing dalam pembagian hasil
usahanya. Jangka waktu perjanjian selama 2 tahun terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian yaitu pada
tanggal 1 januari 2008 sampai dengan 31desember 2009. pada tanggal 5 januari 2008, PT.JIT menyerahkan
dana kepada Bank Syariah IQTISADUNA untuk tahap pertama sebesar Rp. 600.000.000 dan pada tanggal
15 januari 2008 dilakukan pencairan modal tahap kedua sebesar Rp.400.000.000.
Jawaban Ilustrasi

Jurnal-jurnal yang dibuat oleh Bank Syariah


b. Pada tanggal 5 januari 2008 dicatat jurnal pembayaran
IQTISADUNA sebagai mitra aktif untuk transaksi tersebut antara
pembiayaan musyarakah tahap pertama sebesar Rp.
lain:
600.000.000 adalah:
a. Pada saat menerima investasi musyarakahh disetujui (tangga
(Dr) rekening mitra pasif (PT. JIT) 600.000.000,-
l 01 januari 2008), dicatat jurnal sebagai komitmen PT.JIT
(Cr) investasi musyarakah 600.000.000,-
sebesar pembiayaan yang disetujui.
Catatan:
(Dr) hak komitmen pembiayaan musyarakah 1.000.000.000,-
investasi musyarakah dikategorikan sebagai Dana Syirkah
(Cr) kontra komitmen pembiayaan musyarakah 1.000.000.000,-
Temporer

(Dr) kontra komitmen pembiayaan musyarakah 600.000.000,-


(Cr) hak komitmen pembiayaan musyarakah 600.000.000,-
Jawaban Ilustrasi

c.Pada tanggal 15 januari 2008 dicatat jurnal pembayaran pem


biayaan musyarakah tahap kedua sebesar Rp. 400.000.000,-
adalah:

(Dr) rekening mitra pasif (PT. JIT) 400.000.000,-


(Cr) investasi musyarakah 400.000.000,-

Catatan:
investasi musyarakah dikategorikan sebagai Dana Syirkah
Temporer

(Dr) kontra komitmen pembiayaan musyarakah 400.000.000,-


(Cr) hak komitmen pembiayaan musyarakah 400.000.000,-
C. Penyajian dan Pengungkapan Musyarakah
Dalam PSAK 106 dijelaskan tentang penyajian transaksi musyarakah dalam Laporan Keuangan Syariah
sebagai berikut:

1. Mitra aktif menyajikan hal-hal terkait dengan usaha musyarakah dalam laporan keuangan sebagai berikut:

a. Aset musyarakah untuk kas atatu aset non kas yang disisihkan dan diterima dari mitra pasif
b. Dana musyarakah disajikan sebagai unsur dana syirkah temporer untuk aset musyarakah yang diterima
dari mitra pasif Selisih penilaian aset musyarakah disajikan sebagai unsur ekuitas.

2. Mitra aktif menyajikan hal-hal terkait dengan usaha musyarakah dalam laporan keuangan sebagai berikut:

c. Investasi musyarakah untuk kas atau aset non kas yang diserahkan kepada mitra aktif
d. Keuntungan tangguhan dari selisih penilaian aset non kas yang diserahkan dalam nilai wajar disajikan
sebagai akun kontra dari investasi musyarakah
Dalam PSAK 106 dijelaskan tentang hal-hal yang harus
diungkapkan dalam Laporan Keuangan Syariah, yaitu mitra
mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan transaksi
syariah, tetapi tidak terbatas pada:

1. Isi kesepakatan utama usaha musyarakah


2. Pengelola usaha, jika tidak ada mitra aktif
3. Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101
Thanks For
Attentions

Anda mungkin juga menyukai