2. Rumusan Masalah
A. Bagaimana karakteristik Akuntansi Musyarakah?
B. Bagaimana pengakuan dan pengukuran Akuntansi Musyarakah?
C. Bagaimana akuntansi untuk Mitra Aktif dalam Akuntansi Musyarakah?
D. Bagaimana akuntansi untuk Mitra Pasif dalam Akuntansi Musyarakah?
E. Bagaimana Penyajian Akuntansi Musyarakah dalam laporan keuangan?
F. Apa Perbedaan Akuntansi Musyarakah dengan Akuntansi Mudharabah?
3. Tujuan Pembahasan
A. Untuk mengetahui karakteristik Akuntansi Musyarakah.
B. Untuk mengetahui pengakuan dan pengukuran Akuntansi Musyarakah.
C. Untuk mengetahui akuntansi untuk Mitra Aktif dalam Akuntansi Musyarakah.
D. Untuk mengetahui untuk Mitra Pasif dalam Akuntansi Musyarakah.
E. Untuk mengetahui Penyajian Akuntansi Musyarakah dalam laporan keuangan.
F. Untuk mengetahui Perbedaan Akuntansi Musyarakah dengan Akuntansi
Mudharabah.
BAB II
3. Akhir akad
Pada saat akhir akad diakhiri, investasi musyarakah yang belum dikembalikan
kepada mitra pasif diakui sebagai kewajiban.
Jurnal yang dibuat :
Debit : Dana syirkah temporer xxx
Kredit : Utang kepada mitra pasif (bank syariah) xxx
4. Pengakuan Hasil Usaha
Pengakuan hasil usaha musyarakah baik yang menguntungkan maupun yang
merugikan telah diatur PSAK 106 (2007) sebagai berikut :
a. Pendapatan usaha musyarakah yang menjadi hak mitra aktif diakui
sebesar haknya sesuai dengan kesepakatan atas pendapatan usaha
musyarakah. Sedangkan pendapatan usaha untuk mitra pasif diakui sebagai
hak pihak mitra pasif atas bagi hasil dan kewajiban.
b. Kerugian investasi musyarakah diakui sesuai dengan porsi dana masing-
masing mitra dan mengurangi nilai asset musyarakah.
c. Jika kerugian akibat kelalaian atau kesalahan mitra aktif atau pengelola
usaha, maka kerugian tersebut ditanggung oleh mitra pasif atau pengelola
usaha musyarakah.
d. Pengakuan pendapatan usaha musyarakah dalam praktek dapat diketahui
berdasarkan laporan bagi hasil atas realisasi pendapatan usaha dari catatan
akuntansi mitra aktif atau pengelola usaha yang dilakukan secara terpisah.
Berikut ini diberikan ilustrasi bagi hasil usaha.
Dibawah ini laporan laba rugi mitra aktif PT MAJU pada tahun 2011.
Penjualan Rp.500jt
Harga pokok penjualan Rp.200jt
Laba kotor Rp.300jt
Biaya operasi Rp.150jt
Laba operasi Rp.150jt
Laba dibagi berdasar nisbah Bank : PT MAJU = 40 : 60 atas dasar laba kotor.
Perhitungan bagi hasil :
Bank Syariah : 40% x Rp 300jt = Rp 120jt
PT MAJU : 60% x Rp 300jt = Rp180jt
Misalnya rugi Rp 20jt ,maka rugi dibagi berdasarkan setoran modal, missal
60 : 40, maka pembagian rugi adalah :
Bank Syariah : 60% x Rp 20jt = Rp 12jt
PT MAJU : 40% x Rp 20jt = Rp 8jt
Jurnal yang harus dibuat oleh mitra aktif PT MAJU :
BILA LABA :
Debit : Bagi hasil musyarakah Rp 120jt
Kredit : Utang bagi hasil musyarakah Rp 120jt
BILA RUGI :
Untuk Bank Syariah :
Debit : Kerugian musyarakah Rp 12jt
Kredit : Investasi musayarakah Rp 12jt
Untuk Mitra Aktif :
Debit : Dana Syariah dan Temporer Rp 8jt
Kredit : Transaksi Musyarakah Rp 8jt
Penilaian dan penyajian dineraca per 31 Desember 2011 bank syariah sebagai
berikut:
BANK SYARIAH ABC
NERACA
PER 31 DESEMBER 2011
3. Akhir Akad
Pada akhir akad, investasi musyarakah diakui sesuai dengan PSAK
106(2007) sebagai berikut:
Pada saat akad diakhiri, Investasi musyarakah yang belum dikembalikan oleh
mitra aktif diakui sebagai piutang.
D. PENYAJIAN
Pada akhir periode, investasi musyarakah disajikan dalam laporan keuangan sesuai
yang diatur oleh PSAK 106 (2007) sebagai berikut:
1. Mitra Aktif menyajikan hal-hal sebagi berikut yang terkait dengan usaha
musyarakah dalam laporan keuangan:
a) Kas atau ase t nonkas yang disisihkan oleh mitra aktif dan yang diterima dari
mitra pasif disajikan sebagai investasi musyarakah.
b) Asset musyarakah yang diterima dari mitra pasif disajikan sebagai unsure
dana syirkah temporer untuk;
c) Selisih penilaian asset musyarakah, bila ada, disajikan dalam unsur
ekuitas.
Berikut format Investasi musyarakah dineraca pengelola aktif per 31
Desember:
PT MAJU
NERACA
PER 31 DESEMBER 20xx
---- Dana Syirkah Temporer Rp xxxx
Investasi musyarakah-kas Rp xxxxx Ekuitas :
Investasi musyarakah-aset nonkas Rp xxxxx Modal disetor Rp xxxx
Akumulasi penyusutan (Rp xxxxx) Saldo laba Rp xxxx
Nilai Buku Rp xxxxxx Selisih penilaian
Aset non kas musyarakah Rp xxxx
2. Mitra pasif menyajikan hal-hal sebagai berikut yang terkait dengan usaha
musyarakah dalam laporan keuangan.
a) Kas atau asset non kas yang diserahkan kepada mitra aktif disajikan sebagai
investasi musyarakah.
b) Keuntungan tangguhan dari selisih penilaian asset non kas yang diserahkan
pada nilai wajar yang disajikan sebagai pos lawan (contra account) dari
investasi musyarakah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Musyarakah adalah akad kerja sama yang terjadi antara para pemilik
modal (mitra musyarakah) untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha
secara bersama dalam suatu kemitraan, dengan nisbah bagi hasil sesuai dengan
kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan
kontribusi modal.
Musyarakah dapat berupa musyarakah permanen maupun menurun.
Musyarakah permanen modalnya tetap sampai akhir masa musyarakah,
musyarakah menurun modalnya secara beransur-ansur menurun karena dibeli oleh
mitra musyarakah. Keuntungan atau pendapatan musyarakah dibagi berdasarkan
kesepakatan awal, sedangkan kerugian musyarakah dibagi secara proporsional
berdasarkan modal yang disetor. Setiap mitra dapat meminta mitra lainnya untuk
menyediakan jaminan. Kelalaian atau kesalahan pengelola dana, antara lain,
ditunjukkan oleh : tidak terpenuhinya persyaratan yang ditentukan dalam akad,
tidak terdapat kondisi di luar kemampuan yang lazim dan yang telah ditentukan
dalam akad, atau hasil putusan dari pengadilan.
B. Saran
Potensi masalah yang timbul dalam pelaksanaan Musyarakah agar dapat
mengatasi kelemahan dalam melakukan akad musyarakah dapat dilakukan dengan
beberapa cara yaitu :
1. Peningkatan kualitas usaha dalam menerima amanah dari mitra pasif.
2. Peningkatan kualitas transparansi dalam kesepakatan antara mitra aktif dan
mitra pasif.
3. Penerapan standar akuntansi yang memadai.
DAFTAR PUSTAKA
Wiyono, Drs. Slamet dan Taufan Maulamin. 2013. MEMAHAMI AKUNTANSI SYARIAH
DI INDONESIA. Jakarta : Mitra Wacana media
http://obrolanmanusia.blogspot.com/2010/12/musyarakah-akuntansi.html
https://andinurhasanah.wordpress.com/2012/12/26/akad-musyarakah/