Anda di halaman 1dari 14

c) Nilai buku persediaan Rp 28.

500,00
Dinilai Rp 30.000,00
Laba akan menambah modal Rp 1.500.00
Jumlah modal setelah penilaian kembali Rp 69.200,00

Dalam pembentukan persekutuan ini, aktiva selain kas nilainya harus


ditetapkan kembali dengan persetujuan para sekutu. Penentuan nilai aktiva selain kas
para sekutu dapat menggunakan informasi harga pasar sebagai pertimbangan.
Persekutuan mencatat aktiva nonkas sebesar nilai setelah disesuaikan, sebab nilai
inilah yang merupakan harga perolehan (cost) bagi persekutuan. Oleh sebab itu,
perabot toko dicatat sebesar Rp 17.500,00 tidak sebesar Rp20.500,00 sebab bagi
persekutuan nilai buku perabot toko adalah Rp 17.500,00 sedangkan Rp20.500,00
merupakan nilai buku perusahaan Melati. Demikian juga dengan persediaan dicatat
oleh persekutuan sebesar Kp30.000,00 biarpun nilai buku menurut catatan
perusahaan Melati hanya sebesar Rp28.500,00. Anda harus ingat persekutuan
merupakan perusahaan baru yang membeli aktiva dan utangnya dari perusahaan
lama, oleh karena persediaan diperoleh dengan harga Rp30.000,00, maka yang harus
dicatat sebesar Rp30.000,00. Jumlah ini merupakan cost (harga perolehan) bagi
persekutuan, tanpa mempedulikan apakah perusahaan yang menjual mencatatnya
lebih tinggi ataupun lebih rendah.
Piutang usaha dicatat sebesar nilai nominalnya, disertai dengan pencatatan
cadangan kerugian piutang. Bila diperkirakan ada sebagian piutang yang tidak dapat
ditagih, maka persekutuan dapat mencatat sebesar nilai piutang yang dapat ditagih
saja. Dan kemudian perincian piutang dicatat dalam kartu piutang (buku besar
pembantu piutang).

2. Pembagian Laba Bersih atau Rugi


Seperti halnya pada perusahaan perseorangan, laba bersih persekutuan
merupakan hak para pemilik (para sekutu), karena mereka telah menanamkan
modalnya dan telah bekerja pada perusahaan. Para sekutu secara hukum bukanlah
pegawai perusahaan dan modal yang ditanamkan pada persekutuan bukanlah
merupakan pinjaman. Oleh sebab itu bila para sekutu memberikan jasa yang sama
kepada persekutuan (jasa ini mungkin berupa tenaga atau modal), maka sudah
sepantasnya setiap anggota sekutu memperoleh pembagian laba yang sama pula.
Namun bila salah seorang sekutu memberikan jasa yang lebih besar dibandingkan
dengan sekutu lain, maka dalam perjanjian sekutu tersebut tentunya akan
memperoleh pembagian laba yang lebih besar pula.
Bila dalam perjanjian tidak disebutkan cara melakukan pembagian laba, maka
dianggap para sekutu setuju untuk membagi keuntungan persekutuan sama besar
tanpa memandang besarnya jasa yang telah diserahkan masing- masing anggota.
Berikut ini adalah contoh beberapa kasus yang umum digunakan persekutuan di
dalam membagi keuntungan beserta akuntansinya.

a. Laba Dibagi dengan Mempertimbangkan Jasa Sekutu


Jasa yang diberikan setiap anggota persekutuan akan berbeda satu sama lain.
Seorang anggota mungkin menanamkan modalnya dengan jumlah yang lebih besar,
anggota lain mungkin dapat memberikan keahliannya kepada persekutuan dengan
lebih baik, anggota lain lagi mungkin dapat bekerja lebih lama dalam persekutuan
dibandingkan dengan anggota lain. Untuk mengakui semuanya itu, dalam kontrak
perjanjian harus dijelaskan cara membagi keuntungan yang diperoleh perusahaan
dengan mempertimbangkan semua keistimewaan yang dimiliki para sekutu.
Biasanya dengan cara memberikan tunjangan gaji khusus bagi para sekutu atau
berupa biaya bunga untuk modal yang ditanamkan para sekutu.
Sebagai contoh, dalam anggaran dasar persekutuan dinyatakan bahwa
anggota persekutuan AMAN memberikan tunjangan gaji kepada sekutu Amir
Rp350.000,00 per bulan dan kepada sekutu Anto Rp200.000,00 per bulan. Bila
ternyata masih ada sisa laba bersih, maka sisa laba tersebut akan dibagikan sama
besar. Misalkan dalam tahun ini perusahaan memperoleh laba bersih sebesar Rp
12.000.000,00. Ikhtisar pembagian laba dapat disusun tersendiri, kemudian
dilampirkan pada laporan keuangan atau disajikan di bawah laporan laba rugi.
Ikhtisar pembagian laba persekutuan AMAN adalah sebagai berikut.

Laba Bersih Rp 12.000.000,00


Pembagian laba bersih: Amir Anto Jumlah
Tunjangan gaji: Rp4.200.000,00* Rp2.400.000,00** Rp 6.600.000,00
Sisa laba: Rp2.700.000,00 Rp2.700.000,00 Rp 5.400.000,00
Laba bersih Rp6.900.000,00 Rp5.100.000,00 Rp 12.000.000,00

Perhitungan:
* 12 bulan x Rp350.000,00 = Rp4.200.000,00
** 12 bulan x Rp200.000,00 = Rp2.400.000,00
Pembagian laba bersih dibuat dalam jurnal penutup, tanpa memperhatikan
apakah sekutu telah mengambil tunjangan gajinya atau belum. Jurnal untuk membagi
laba bersih tersebut adalah sebagai berikut.
Des 31 Ikhtisar Rugi-Laba Rp 12.000.000,00
Modal, Amir Rp6.900.000,00
Modal, Anto Rp5.100.000,00

Bila Anto dan Amir mengambil gaji bulanannya, maka pengambilan gaji ini
akan di debit pada akun prive masing-masing, tidak pada akun biaya gaji. Tentu saja
pada akhir tahun akun prive Amir akan bersaldo debit Rp4.200.000,00 dan akun
prive Anto akan bersaldo debet Rp2.400.000,00. Pada akhir tahun akun-akun prive
ini akan dipindahkan ke akun modal masing-masing.

b. Pembagian Laba dengan Mempertimbangkan Jasa dan Investasi Sekutu


Agar laba bersih dapat dibagi secara adil, acap kali dalam perjanjian selain
mempertimbangkan jasa sekutu, juga mempertimbangkan investasi masing-masing
sekutu. Jasa investasi ini biasanya dihitung dari saldo awai modal masing-masing
sekutu dengan tingkat bunga atau jasa yang telah ditentukan sebelumnya. Sebagai
contoh, pada kasus di atas selain Amir dan Anto memperoleh tunjangan gaji, mereka
juga diberikan jasa investasi sebesar 20% dari saldo awai modal masing-masing,
kalau masih ada sisa tersebut dibagi sama rata. Bila diketahui modal awai Amir Rp
10.000.000,00 dan modal Anto Rp 15.000.000,00 maka pembagian laba bersihnya
dapat diikhtisarkan sebagai berikut.
Laba Bersih Rp12.000.000,00
Pembagian laba bersih: Amir Anto Jumlah
Tunjangan gaji Rp 4.200.000,00 Rp 2.400.000,00 Rp 6.600.000,00
Jasa investasi Rp 2.000.000,00l) Rp 3.000.000,002) Rp 5.000.000,00
Sisa laba Rp 200.000,00 Rp 200.000,00 Rp 400.000,00
Laba bersih Rp 6.400.000,00 Rp 5.600.000,00 Rp 12.000.000,00

20% dari Rp 10.000.000,00


20% dari Rp 15.000.000,00
Atas dasar informasi tersebut kemudian dapat dibuat jurnal penutup untuk
pembagian laba tersebut sebagai berikut.
Des 31 Ikhtisar Laba Rugi Rp 12.000.000,00
Modal, Amir Rp6.400.000,00
Modal, Anto Rp5.600.000,00

Dalam contoh di atas, laba bersih lebih besar daripada tunjangan gaji dan
bunga yang diberikan kepada sekutu. Dalam kenyataan dapat saja terjadi laba bersih
jumlahnya lebih kecil daripada jumlah tunjangan gaji dan bunga. Bila terjadi
demikian berarti sisa labanya menjadi negatif. Sisa laba negatif ini juga akan
dibagikan kepada para sekutu sesuai dengan perjanjian yang ada. Untuk jelasnya
misalnya dengan contoh di atas, ternyata pada tahun tersebut persekutuan hanya
memperoleh keuntungan sebesar Rp 9.000.000,00. Tunjangan gaji dan bunga selama
tahun tersebut berjumlah Rp 11.600.000,00, sehingga “sisa laba” bersih menjadi
negatif Rp2.600.000,00. Jumlah Rp2.600.000,00 akan dibagikan sama rata kepada
Amir dan Anto, masing- masing akan dibebani Rp 1.300.000,00. Ikhtisar pembagian
labanya akan tampak sebagai berikut.

Laba Bersih Rp 9.000.000,00


Pembagian laba bersih: Amir Anto Jumlah
Tunjangan gaji : Rp 4.200.000,00 Rp 2.400.000,00 Rp 6.600.000,00
Jasa investasi : Rp 2.000.000,00 Rp 3.000.000,00 Rp 5.000.000,00
Jumlah : Rp 6.200.000,00 Rp 5.400.000,00 Rp 11.600.000,00
Sisa laba(negatif) : (Rp 1.300.000,00) (Rp 1.300.000,00) (Rp 2.600.000,00)
Laba bersih Rp 4.900.000,00 Rp 4.100.000,00 Rp 9.000.000,00
Atas dasar informasi tersebut kemudian dibuat jurnal penutup untuk
pembagian laba tersebut sebagai berikut.
Des 31 Ikhtisar Laba-Rugi Rp9.000.000,00
Modal, Amir Rp4.900.000,00
Modal, Anto Rp4.100.000,00

c. Gaji Sekutu dan Bunga Diperlakukan sebagai Biaya


Gaji sekutu atau jasa investasi di dalam persekutuan adalah merupakan
metoda untuk membagi laba persekutuan kepada anggota. Transaksi ini bukan
merupakan transaksi yang bebas dan dalam ilmu ekonomi sering disebut implisit
costs atau opportunity cost. Biaya semacam ini di akuntansi tidak dicatat sebagai
biaya.
Namun demikian ada beberapa akuntan yang lebih menyukai memperlakukan
tunjangan gaji dan bunga sebagai biaya. Pandangan ini didasarkan pada anggapan
bahwa persekutuan dan para anggotanya merupakan badan yang terpisah. Oleh sebab
itu para sekutu dianggap sebagai pegawai dan kreditur perusahaan. Bila gaji sekutu
dan jasa investasi dianggap sebagai biaya, maka pengambilan modal sebesar jumlah
yang telah disetujui juga harus dibebankan sebagai biaya, tidak dibebankan pada
akun prive. Akun-akun biaya kemudian ditutup ke akun ikhtisar laba-rugi, dan sisa
labanya kemudian dialokasikan ke akun modal sesuai dengan perjanjian yang ada.
Jumlah biaya gaji dan bunga yang dibayarkan kepada para sekutu harus dijelaskan
dalam laporan laba-rugi. Cara apa saja yang akan dipilih untuk memperlakukan
masalah gaji dan bunga anggota sekutu, jumlah yang akan dialokasikan ke akun
modal akhimya akan sama saja.

d. Laporan Keuangan untuk Persekutuan


Perincian pembagian laba harus diungkapkan dalam laporan keuangan yang
dibuat setiap akhir periode. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkannya pada
laporan laba rugi atau dibuat tersendiri sebagai lampiran.
Perincian perubahan ekuitas para sekutu selama satu periode akuntansi juga
harus disajikan dalam laporan perubahan ekuitas (modal). Bentuk laporan perubahan
ekuitas suatu persekutuan tidak jauh berbeda dengan laporan perubahan ekuitas
perusahaan perseorangan. Hanya saja karena pemiliknya lebih dari satu orang, maka
modalnya dirinci untuk setiap anggota sekutu. Berikut ini adalah contoh laporan
perubahan ekuitas Persekutuan AM AN:
Persekutuan AMAN
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20xx
Anto Amir Jumlah
Modal per 1 Jan. 20xx Rp15.000.000,00 Rp 10.000.000,00 Rp25.000.000,00
Tambahan Investasi
Selama tahun 20xx Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00
Rp15.000.000,00 Rp 11.000.000,00 Rp26.000,000,00
Laba bersih 20xx Rp 4.900.000,00 Rp 4.100.000,00 Rp 9.000.000,00
Rp19.900.000,00 Rp 15.100.000,00 Rp35.000.000,00
Pengambilan Modal Rp 2.600.000,00 Rp 1.200.000,00 Rp 3.800.000,00
Modal, 31 Des. 20xx Rp17.300.000,00 Rp 13.900.000,00 Rp31.200.000,00

LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan
berikut!
1) Koko dan Lani sepakat untuk membentuk suatu usaha bersama (persekutuan).
Koko menginvestasikan modalnya sebesar Rp2.000.000,00 dan Lani sebesar
Rp3.000.000,00. Koko sepakat akan bekerja secara penuh pada perusahaan dan
Lani akan bekerja kira-kira separuh jam kerja saja. Berikut adalah alternatif cara
pembagian laba atau rugi yang akan dipertimbangkan untuk digunakan:
a) dibagi sama;
b) dibagi sesuai dengan rasio investasi awai;
c) dibagi sesuai dengan rasio waktu kerja;
d) dibagi atas dasar jasa investasi 12% per tahun dari investasi awai dan sisanya
dibagi dengan perbandingan 3 : 2;
e) dibagi atas dasar jasa investasi 12% per tahun, tunjangan gaji untuk Koko Rp
1.500.000,00 per tahun dan Lani Rp750.000,00 per tahun dan sisanya dibagi
sama besar;
f) sama dengan rencana e, selain itu Koko akan diberikan bonus sebesar 30%
dari laba bersih sesudah tunjangan gaji.
Instruksi:
Seandainya dalam tahun ini persekutuan memperoleh keuntungan sebesar
Rp3.000.000,00 buatlah rencana pembagian laba untuk setiap rencana di atas
(dari a sampai dengan f). Gunakan bentuk tabel sebagai berikut.
Rencana Koko Lani Jumlah
a
b
c
d
e
f

Bila Anda sudah menyelesaikan tugas di atas, cocokkan jawaban Anda


dengan kuncinya sebagai berikut.
Rencana
a) Koko (50%), Lani (50%) Rp 1.500.000,00 Rp 1 500.000,00 Rp 3.000.000,00
b) Koko : Lani = 2:3 Rp 1.200.000,00 Rp 1.800.000,00 Rp 3.000.000,00
c) Koko : Lani = 2:1 Rp 2.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 3.000.000,00
d) Jasa investasi:
12% x Rp2.000.000,00 = Rp 240.000,00
12% xRp3.000.000,00 = Rp 360.000,00 Rp 600.000,00
Sisa dibagi sama: Rp 1.200.000,00 Rp 1.200.000,00 Rp 2.400.000,00
Jumlah Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00 Rp 3.000.000,00

e) Jasa investasi: Rp 240.000,00 Rp 360.000,00 Rp 600.000,00


Tunjangan gaji Rp 1 500.000,00 Rp 750.000,00 Rp 2.250.000,00
Sisa dibagi sama Rp 75.000,00 Rp 75.000,00 Rp 150.000,00
Jumlah Rp 1.815.000,00 Rp 1.185.000,00 Rp 3.000.000,00

f) Jasa investasi Rp 240.000,00 Rp 360.000,00 Rp 600.000,00


Tunjangan gaji Rp 1.500.000,00 Rp 750.000,00 Rp 2 250.000,00
Bonus 30% dari laba
sesudah gaji (30% x
(Rp3.000.000.00-
Rp2.250.000,00) Rp 225.000,00 Rp 225.000,00
Sisa dibagi sama (Rp 37.500.00) (Rp 37.500.00) (Rp 75.000.00)
jumlah Rp 1.927.500,00 Rp 1.072.500,00 Rp3.000.000,0
0

2) Biro hukum Handoyo SH & Associates mempunyai saldo buku besar sesudah
penyesuaian pada tanggai 31 Desember - sebagai berikut.
Kas Rp 5.675.000,00
Piutang Usaha Rp 11.500.000,00
Bahan habis pakai Rp 525.000,00
Bangunan Rp 42.500.000,00
Akumulasi Depresiasi Bangunan Rp 17.250.000,00
Perabot Kantor Rp 8.750.000,00
Akumulasi Depresiasi Perabot Kantor Rp 1.500.000,00
Tanah Rp 9.700.000,00
Utang usaha Rp 600.000,00
Utang gaji Rp 750.000,00
Modal, Handoyo Rp 32.000.000,00
Prive, Handoyo Rp 16.800.000,00
Modal, Maryoto Rp 17.500.000,00
Prive, Maryoto Rp 14.700.000,00
Jasa profesi Rp 80.500.000,00
B i aya gaji Rp 32.750.000,00
Biaya Depresiasi - Bangunan Rp 2.000.000,00
Biaya telepon Rp 1.450.000,00
Biaya listrik Rp 1.200.000,00
Biaya bahan habis pakai Rp 800.000,00
Biaya Depresiasi - Perabot Kantor Rp 625.000,00
Biaya lain-lain Rp 1.125.000,00

Instruksi:
1) Dari data di atas susunlah laporan laba rugi biro hukum Handoyo, SH &
Associates untuk periode yang berakhir tanggai 31 Desember 20xx
Anggaran dasar menetapkan tunjangan gaji untuk Handoyo Rp 18.000.000,00
dan untuk Maryoto Rp 15.000.000,00 tunjangan bunga sebesar 12% dari saldo
modal awai, dan kalau ada sisanya dibagi sama. Selama tahun tersebut, tepatnya
pada tanggai I Juli, Handoyo telah menambah modalnya sebesar Rp5.000.000,00
2) Susunlah laporan perubahan ekuitas untuk tahun yang bersangkutan.
3) Susunlah neraca akhir tahun 20xx.

Petunjuk Jawaban Latihan


1)
Handoyo & Associates
Laporan Laba Rugi
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20xx
Pendapatan jasa profesi Rp 80.500.000,00
Biaya usaha:
Biaya gaji Rp 32.750.000,00
Biaya depresiasi bangunan Rp 2.000.000,00
Biaya telepon Rp 1.450.000,00
Biaya listrik Rp 1.200.000,00
Biaya bahan habis pakai Rp 800.000,00
Biaya depresiasi perabot kantor Rp 625.000,00
Biaya iain-lain Rp 1.125.000.00 Rp 39.950.000.00
Laba bersih Rp 40.550.000.00

Pembagian Laba
Handoyo Maryoto Jumlah
a) Tunjangan gaji Rp 1 8.000.000,00 Rp 15.000.000,00 Rp 33.000.000.0C
b) Tunjangan bunga:
12% x 32 juta Rp 3.840.000,00 — —
12% x 17,5 juta Rp 2.100.000,00 Rp5.940.000,00
c) Sisa dibagi sama Rp 805.000,00 Rp 805.000,00 Rp 1.610.000.00
Rp22.645.000.00 Rp 17.905.000,00 Rp40.550.000.00

2)
Handoyo & Associates
Laporan Perubahan Modal
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20xx

Handoyo Maryoto Jumlah


Modal 1 Jan. 20xx Rp32.000.000,00 Rp 17.500.000,00 Rp 49.500.000,00
Tambahan Investasi Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000,00
Pembagian Laba Rp22.645.000,00 Rp 17.905.000,00 Rp 40.550.000.00
Rp59.645.000,00 Rp 35.405.000,00 Rp 95.050.000,00

Prive (sebelum Rp21.800.000,00 Rp 14.700.000,00 Rp 36.500.000,00


investasi)
Modal. 31 Des 20xx Rp37.845.000,00 Rp20.705.000,00 Rp 58.550.000,00

3)
Handoyo & Associates
Neraca
per 31 Desember 20xx

Aktiva:
Aktiva Lancar:
Kas Rp 5.675.000,00
Piutang Usaha Rp 11.500.000,00
Bahan habis pakai Rp 525.000,00
Jumlah Aktiva Lancar Rp 17.700.000,00
Aktiva Tidak Lancar:
Bangunan Rp 42.500.000,00
(-) Akumulasi Depresiasi Rp(l 7.250.000,00) Rp25.250.000,00
Perabot Kantor Rp 8.750.000,00
(-) Akumulasi Depresiasi Rp (1.500.000,00) Rp 7.250.000,00
Tanah Rp 9.700.000,00
Jumlah Aktiva Tidak Lancar Rp 42.200.000,00
Jumlah Aktiva Rp 59.900.000,00

Utang dan Modal:


Utang Lancar:
Utang usaha Rp 600.000,00
Utang gaji Rp 750.000,00
Jumlah utang lancar Rp 1.350.000,00

Modal:
Modal, Handoyo Rp37.845.000,00
Modal, Maryoto Rp20.705.000,00 Rp58.550.000,00
Jumlah Utang dan Modal Rp59.900.000,00
RANGKUMAN
Perbedaan pokok antara perusahaan perseorangan dan persekutuan adalah
daiam masalah transaksi modal. Oleh karena persekutuan merupakan perusahaan
milik beberapa orang maka laba yang diperoleh juga harus dibagikan kepada seluruh
pemilik. Ada berbagai cara dalam pembagian laba atau rugi ini. Agar tidak
menimbulkan kesulitan di kemudian hari sebaiknya perjanjian pembagian laba harus
diuraikan dengan jelas dalam bentuk tertulis. Bila tidak ada perjanjian yang
menyangkut masalah pembagian laba atau rugi, maka dianggap pembagian laba atau
rugi dilakukan dengan perbandingan yang sama.
Bila persekutuan dibentuk dari perusahaan yang sebelumnya sudah berjalan,
biasanya nilai buku aktiva dari perusahaan sebelumnya menjadi tidak relevan lagi.
Oleh karena itu pada umumnya nilai buku tersebut harus disesuaikan lebih dahulu.
Persekutuan cukup mencatat nilai aktiva yang baru (yang disetujui bersama), tidak
perlu memperhatikan harga perolehan aktiva ketika dulu dibeli oleh perusahaan
sebelum menjadi persekutuan. Harga perolehan aktiva bagi persekutuan yaitu harga
pada saat aktiva tersebut menjadi hak persekutuan.
Secara umum ciri-ciri persekutuan adalah:
a) umur ataujangka waktu persekutuan terbatas
b) tanggung jawab anggota yang tidak terbatas
c) kepemilikan harta bersama
d) partisipasi dalam pembagian laba atau rugi; dan
e) perjanjian tertentu.

TEST FORMATIF 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Persekutuan adalah perusahaan yang ....
A. dimiliki oleh satu orang.
B. modalnya terbagi atas saham-saham.
C. pemiliknya lebih dari satu orang.
D. harus dibentuk dengan undang-undang.
2) Suatu persekutuan otomatis akan bubar bila ....
A. ada sekutu yang meninggal dunia.
B. ada sekutu yang mengundurkan diri.
C. menerima anggota persekutuan baru.
D. jawaban A, B dan C.
3) Joni dan Tono sepakat untuk membentuk persekutuan baru. Joni menyetorkan
modal dua kali lebih banyak daripada Tono. Bila tidak ada perjanjian lebih lanjut,
maka laba atau rugi akan dibagi....
A. dengan perbandingan 50 % : 50%
B. dengan perbandingan 2 banding 1.
C. laba dibagi sama besar sedangkan rugi dibagi 2 banding 1.
D. laba dibagi dengan perbandingan 2 banding 1, rugi dibagi rata.
4) Sebagai setoran modal, sekutu Ami menyetorkan mobil yang harga perolehannya
Rp5.000.000,00 dan akumulasi depresiasinya Rp2.000.000,00. Sekutu lain setuju
untuk menilai mobil tersebut sebagai setoran sejumlah Rp3.500.000,00. Dalam
buku besar persekutuan setoran mobil tersebut akan dicatat:
Debet Kredit
A. Mobil Rp 5.000.000,00 Akumulasi Depresiasi Rp 2.000.000,00
Modal, Ami Rp 3.000.000,00
B. Mobil Rp 3.500.000,00 Modal, Ami Rp 3.500.000,00
C. Modal Rp 3.500.000,00 Mobil Rp 3.500.000,00
D. Mobil Rp 5.000.000,00 Modal, Ami Rp 3.500.000,00
Laba Rp 1.500.000,00

5) Pada saat sekutu mengambil tunjangan gajinya, transaksi ini akan dicatat dengan:
A. mendebet akun prive sekutu yang bersangkutan.
B. mengkredit akun ikhtisar laba rugi.
C. mendebet akun modal sekutu yang bersangkutan.
D. mengkredit akun gaji yang bersangkutan.
Informasi untuk menjawab nomor 6-10.
Amir dan Bimo adalah anggota persekutuan Abi dengan modal awainya masing-
masing Rp4.000.000,00 dan Rp6.000.000,00. Pengambilan labanya dilakukan
dengan cara sebagai berikut. Masing-masing sekutu diberikan tunjangan bunga
15% dari modal awainya, Amir mendapat tunjangan gaji Rp 150.000,00 per
bulan dan Bimo Rp 120.000,00 per bulan dan sisanya dibagi sama rata. Laba
bersih yang diperoleh selama tahun tersebut Rp4.500.000,00.
6) Berapakah bagian laba yang menjadi hak sekutu Amir?
A. Rp2.280.000,00.
B. Rp2.400.000,00.
C. Rp3.240.000,00.
D. Rp2.220.000,00.
7) Berapakah bagian laba yang menjadi hak sekutu Bimo?
A. Rp2.280.000,00.
B. Rp2.400.000.00.
C. Rp3.240.000,00.
D. Rp2.220.000,00.
8) Pada saat pembagian laba rugi akun ikhtisar laba rugi akan ....
A. debet di Rp4.740.000,00.
B. debet di Rp4.500.000,00.
C. kredit di Rp4.740.000,00.
D. kredit di Rp4.500.000,00.
9) Bila pada akhir periode tersebut akun prive, Amir bersaldo debet Rp
1.500.000,00 maka berarti akun modal, Amir pada akhir tahun berjumlah ....
A. Rp5.080.000,00.
B. Rp5.280.000,00.
C. Rp4.280.000,00.
D. Rp6.280.000,00.
10) Bila selama periode tersebut, sekutu Bimo menambah modalnya sebesar
Rp500.000,00 dan mengambil seluruh tunjangan gajinya maka akun modal,
Bimo per akhir tahun akan berjumlah ....
A. Rp7.380.000,00.
B. Rp6.780.000,00.
C. Rp8.220.000,00.
D. Rp7.780.000,00.

11) Bila dalam perjanjian persekutuan tidak disebutkan proporsi pembagian laba atau
rugi, maka laba atau rugi persekutuan akan dibagikan ....
A. berdasarkan proporsi jasa masing-masing anggota sekutu
B. sama besar
C. berdasarkan saldo modal rata-rata
D. berdasarkan saldo modal awai
12) Manakah dari nama-nama perusahaan ini yang kemungkinan besar merupakan
persekutuan ....
A. Fa ABC
B. PT ABC
C. UD ABC
D. NV ABC
13) Gaji yang diterimakan kepada anggota sekutu yang merupakan satu cara dalam
pembagian laba akan dicatat sebagai....
A. debet biaya gaji
B. kredit biaya gaji
C. debet prive, anggota
D. kredit prive, anggota
14) Kelemahan bentuk perusahaan persekutuan adalah sebagai berikut, kecuali....
A. jangka waktu terbatas
B. tanggung jawab pemilik terbatas
C. partisipasi dalam pembagian laba
D. kepemilikan harta dan kewajiban bersama
15) Pada akhir periode akuntansi bagian laba anggota persekutuan akan dicatat ke
dalam akun ....
A. saldo laba
B. prive, anggota
C. ikhtiar laba rugi
D. modal, anggota

Anda mungkin juga menyukai