Persekutuan (partnership) merupakan gabungan dua orang atau lebih yang memiliki dan
menjalankan usaha untuk mendapatkan laba. Di Indonesia persekutuan dapat berbentuk Persekutuan
perdata, Firma dan Persekutuan Terbatas (CV). Persekutuan memiliki masa yang terbatas, dalam
artian akan berakhir jika salah satu rekan bangkrut, tidak berpartisipasi lagi atau meninggal dunia.
Demikian pula jika ada rekan baru bergabung ke dalam persekutuan maka persekutuan yang lama
harus diakhiri dan dibuatkan persekutuan yang baru.
Sekalipun persekutuan memiliki masa terbatas, tetapi para pendiri persekutuan memiliki
kewajiban yang tidak terbatas. Artinya setiap rekan secara individu bertanggungjawab atas
kewajiban kepada kreditor atas utang yang dibuat oleh persekutuan. Dalam hal persekutuan tidak
memiliki aset untuk melunasi kewajiban kepada pihak kreditor, maka para rekan secara pribadi harus
melunasi kewajiban tersebut dengan aset pribadi.
Seluruh penyertaan aset pribadi seorang rekan ke dalam persekutuan akan menjadi kepemilikan
bersama para rekan dalam persekutuan tersebut. Bilamana persekutuan harus berakhir maka klaim
atas harta persekutuan harus dibagikan kepada para rekan berdasarkan proporsi saldo modal masing-
masing dalam persekutuan.
CV dan Firma
Di Indonesia, persekutuan terbatas disebut CV (commoditaire vennotschap), CV adalah
persekutuan dengan satu rekan umum (aktif) dan satu atau lebih rekan pasif. Dalam hal ini, rekan
aktif harus bertanggung-jawab secara pribadi atas seluruh utang persekutuan, sedangkan rekan pasif
(sebagai penyerta modal) hanya bertanggungjawab sebesar kontribusi modalnya saja. Untuk
kepentingan tata kelola internal persekutuan, rekan aktif maupun pasif dapat bersama-sama
melakukan pengawasan.
Rekan pasif dalam CV memiliki hak berbeda dengan kreditor terhadap persekutuan. Bagi
kreditor, hak atas tagihannya ke persekutuan tetap ada walau persekutuan mengalami penurunan aset.
Dengan demikian, rekan pasif hanya mendapatkan hak bagian hanya ketika persekutuan memperoleh
laba, sedangkan jika persekutuan mengalami kerugian maka rekan pasif ikut menanggung kerugian
tersebut sebesar kontribusinya dalam persekutuan.
Firma merupakan bentuk persekutuan lain. Berbeda dengan CV, Firma (disingkat Fa.) biasanya
berbentuk entitas jasa profesional (misal: kantor pengacara, kantor akuntan) dengan identitas selalu
menyertakan nama rekan sebagai identitas usaha. Firma tidak memiliki batasan tanggung jawab bagi
para rekan, sehingga semua rekan memiliki kewajiban yang sama dalam persekutuan terkait dengan
klaim pihak eksternal.
Contoh 8.1: Zacha menyerahkan peralatan, persediaan dan kas ke persekutuan. Kas sebesar
Rp34.000.000 dan peralatan sebesar nilai buku Rp23.000.000 (nilai pasarnya adalah
Rp29.000.000, persediaan dengan nilai buku Rp60.000.000 (nilai pasarnya hanya
Rp15.000.000). Persekutuan juga mengambilalih kewajiban (wesel bayar) milik Zacha sebesar
Rp12.000.000 yang sebelumnya dipakai untuk membeli peralatan. Jurnal untuk mencatat
kontibusi Zacha adalah sebagai berikut.
Contoh 8.2: Firma Bondan dan Rekan memperoleh Laba tahun 2016 sebesar
Rp90.000.000 dan disepakati dibagi rata.
2. Dibagi berdasarkan rasio tetap. Rasio ini digunakan jika semua sekutu memiliki kontribusi
modal yang sama besar dalam persekutuan, sehingga laba (rugi) didistribusi berdasarkan
perbandingan tertentu.
Contoh 8.3: Firma Bondan dan Rekan membagi laba dengan rasio tetap 5:3:2. Laba
persekutuan tahun 2016 adalah Rp90.000.000
Contoh 8.4: Firma Bondan dan Rekan didirikan pada tanggal 1 Januari 2016. Modal awal
para rekan adalah sebagai berikut: Modal Bondan Rp 50.000.000, Modal Zacha
Rp30.000.000, Modal Angga Rp20.000.000. Disepakati pembagian laba (rugi) persekutuan
dengan memperhitungkan rasio saldo modal awal tahun. Laba persekutuan tahun 2016
adalah Rp90.000.000
BONDAN ZACHA ANGGA TOTAL Iktisar laba rugi Rp90.000.000
Laba Rp90.000.000 Jurnal Modal Bondan Rp45.000.000
Modal awal Rp50.000.000 Rp30.000.000 Rp20.000.000 Rp100.000.000 Modal Zacha Rp27.000.000
Rasio Modal Awal 50% 30% 20% Modal Angga Rp18.000.000
Pembagian Laba Rp45.000.000 Rp27.000.000 Rp18.000.000
4. Dibagi dengan memperhitungkan gaji para rekan, lalu sisa dibagi rata.
Contoh 8.5: Firma Leonardo dan Rekan didirikan pada tanggal 1 Januari 2016 membagi
laba (rugi) persekutuan dengan memperhitungkan gaji per bulan untuk Leonardo
Rp1.000.000; Zacha Rp1.500.000; dan Angga Rp2.000.000, kemudian sisa dibagi rata.
Laba persekutuan tahun 2016 adalah Rp90.000.000
5. Dibagi setelah memperhitungkan bunga investasi modal, lalu sisanya dibagi sesuai rasio
tetap.
Contoh 8.6: Firma Leonardo dan Rekan didirikan pada tanggal 1 Januari 2016. Modal
awal para rekan yang disetorkan ke Firma adalah sebagai berikut: Modal Leonardo Rp
50.000.000, Modal Zacha Rp30.000.000, Modal Angga Rp20.000.000. Disepakati
pembagian laba (rugi) persekutuan bunga investasi 20% berdasarkan saldo modal awal
tahun, dan sisa dibagi rata. Laba persekutuan tahun 2016 adalah Rp80.000.000
6. Dibagi setelah mempertimbangkan gaji rekan, bunga invetasi modal, lalu sisanya dibagi
sesuai rasio tetap.
Contoh 8.7: Firma Leonardo dan Rekan didirikan pada tanggal 1 Januari 2016. Modal awal
para rekan yang disetorkan ke Firma adalah sebagai berikut: Modal Leonardo Rp 50.000.000,
Modal Zacha Rp30.000.000, Modal Angga Rp20.000.000. Disepakati pembagian laba (rugi)
persekutuan memperhitungkan hal-hal sebagai berikut: (a) gaji per bulan untuk Leonardo
Rp1.000.000; Zacha Rp1.500.000; dan Angga Rp2.000.000. (b) bunga investasi 20%
berdasarkan saldo modal awal tahun. (c) sisa laba jika ada dibagi dengan rasio tetap 5:3:2.
Laba persekutuan tahun 2016 adalah Rp80.000.000.
Biasanya atas dasar kesepakatan, setiap rekan boleh mengambil uang persekutuan pada
maksimal jumlah tertentu untuk kepentingan pribadi. Dalam akuntansi persekutuan dicatat dengan
mendebet akun Prive dan mengkredit akun Kas sebesar penarikan pribadi yang terjadi. Karena prive
bersifat mengurangi modal, maka pada akhir periode harus dibuatkan jurnal penyesuaian dengan
mendebet akun Modal rekan dan mengkredit akun Prive.
Pengambilan uang persekutuan untuk kepentingan pribadi rekan dicatat dengan jurnal:
(a) Membeli hak atas kepemilikan dari salah satu atau lebih rekan. Dalam hal ini, total aset atau
ekuitas pemilik perusahaan tidak berubah.
(b) Menyerahkan aset kepada persekutuan. Dengan cara ini, total aset dan ekuitas pemilik
perusahaan akan bertambah.
Contoh 8.8: Dhenayu dan Cinthya adalah rekanan dalam sebuah Firma. Masing-masing
memiliki saldo modal sebesar Rp50.000.000. Pada tanggal 1 September 2016, masing-masing
rekan menjual seperlima bagian ekuitasnya kepada Anggi senilai Rp10.000.000 secara tunai.
Jurnal yang dibuat adalah:
Dalam hal ini, pertukaran kas dengan bagian ekuitas yang diperjual-belikan bukan merupakan
transaksi persekutuan sehingga tidak dijurnal. Persekutuan hanya menjurnal bagian ekuitas
(kepemilikan) yang berpindah. Pengaruh dari transaksi dalam contoh 4.8 digambarkan dalam
diagram sebagai berikut:
Akun Persekutuan
Modal, Dhenayu
10.000.000 50.000.000
Modal, Anggi
20.000.000
Modal, Cinthya
10.000.000
Contoh 8.9: Dhenayu dan Cinthya adalah rekanan dalam Fa. DC & Co.. Saldo modal
Dhenayu adalah Rp35.000.000 dan saldo modal Cinthya adalah Rp25.000.000. Pada tanggal
1 Juli 2016, Anggi menjadi rekan baru dengan menyerahkan uang tunai Rp20.000.000 ke Fa.
DC & Co. Jurnal yang dibuat adalah:
Pengaruh dari transaksi dalam contoh 4.9 digambarkan dalam diagram sebagai berikut:
Akun Persekutuan
Aset Anggi Modal Dhenayu
20.000.000 35.000.000
Modal, Anggi
20.000.000
25.000.000
Transaksi di atas menyebabkan ekuitas pemilik persekutuan yang baru menjadi Rp80.000.000,
dimana Anggi memiliki ¼ bagian kepemilikan (= Rp20.000/Rp80.000.000), sedangkan hak untuk
mendapatkan laba bersih ditentukan dengan perjanjian yang baru.
Contoh 8.10: Dhenayu dan Cinthya adalah rekanan dalam Fa. DC & Co.. Saldo modal
Dhenayu adalah Rp35.000.000 dan saldo modal Cinthya adalah Rp25.000.000. Diasumsikan
laba-rugi dibagi rata. Pada tanggal 31 Juli 2016, aset persediaan dengan nilai buku
Rp16.000.000 direvaluasi sesuai nilai pengganti (harga pasar) sebesar Rp17.500.000.
sehingga ada kenaikan nilai revaluasi. Jurnal yang dibuat adalah:
Kelalaian dalam revaluasi aset agar mencerminkan nilai terkini, dapat merugikan rekan yang
baru masuk dalam hal pembagian laba-rugi kelak karena laba atau rugi berasal dari periode-periode
sebelumnya.
Contoh 8.11: Dhenayu dan Cinthya adalah rekanan dalam Fa. DC & Co.. Saldo modal
Dhenayu adalah Rp75.000.000 dan saldo modal Cinthya adalah Rp50.000.000. Diasumsikan
laba-rugi dibagi dengan rasio tetap 1:2. Pada tanggal 31 Juli 2016, Anggi menjadi rekan baru
Contoh 8.12: Frans dan Bondan adalah rekanan dalam Fa. FB & Co.. Saldo modal Frans
adalah Rp20.000.000 dan saldo modal Bondan adalah Rp24.000.000. Tanggal 1 Mei 2016,
disepakati menerima Aldy bergabung dalam persekutuan dengan menyetor uang Rp31.000.000
dan memperoleh 1/3 bagian dari ekuitas persekutuan serta mendapatkan hak pembagian laba-
rugi yang sama dengan rekan yang telah lebih dulu ada.
Dalam hal tertentu, rekan yang baru masuk ke persekutuan mendapatkan hak kepemilikan lebih
besar dari setoran modalnya. Dalam hal ini selisih antara hak kepemilikan dengan setoran modal
tersebut menjadi bonus untuk rekan baru dan ditanggung oleh rekan lama.
Contoh 8.13: Frans dan Bondan adalah rekanan dalam Fa. FB & Co. Saldo modal Frans
adalah Rp80.000.000 dan saldo modal Bondan adalah Rp40.000.000. Diasumsikan laba-rugi
dibagi dengan rasio tetap 2:1. Tanggal 1 Mei 2016, Aldy bergabung dalam persekutuan
dengan menyetor uang Rp30.000.000 dan memperoleh ¼ bagian dari ekuitas persekutuan
serta mendapatkan ¼ bagian dalam hak pembagian laba-rugi.
Contoh 8.14: Setelah revaluasi aset ke harga pasar terkini, Tresnadya memiliki saldo modal
Rp45.000.000, pada saat itu, Naomi menyerahkan uang kas Rp26.000.000 untuk menerima hak
kepemilikan sebesar 30% dalam persekutuan baru dengan Tresnadya. Hitunglah jumlah bonus
untuk rekan.
Ekuitas Tresnadya Rp45.000.000
Kontribusi modal Naomi Rp26.000.000 (+)
Total ekuitas setelah Naomi bergabung Rp150.000.000
Bagian ekuitas didapat oleh Naomi 30% (x)
Ekuitas Naomi setelah bergabung Rp21.300.000
Contoh 8.15: Zacha, Dhena dan Agnes adalah rekan dalam Fa. ZDA & Rekan membagi laba
rugi dengan rasio 5:3:2. Para rekan sepakat mengakhiri usaha perusahaan pada tanggal 9
September 2016. Neraca Saldo Fa. ZDA & rekan pada tanggal tersebut menunjukkan keadaan
sebagai berikut:
kewajiban
Saldo setelah
penyelesaian 74.000.000 0 0 26.000.000 24.400.000 23.600.000
kewajiban
Pembagian Kas (74.000.000) (26.000.000) (24.400.000) (23.600.000)
Saldo akhir 0 0 0 0 0 0
a)
5/10 x (72.000.000 – 64.000.000) = 1/2 x 8.000.000 = 4.000.000
b)
3/10 x (72.000.000 – 64.000.000) = 3/10 x 8.000.000 = 2.400.000
c)
2/10 x (72.000.000 – 64.000.000) = 1/5 x 8.000.000 = 1.600.000
Kewajiban Rp9.000.000
Kas Rp9.000.000
(Jurnal penyelesaian kewajiban)
Contoh 8.16: Zacha, Dhena dan Agnes adalah rekan dalam Fa. ZDA & Rekan membagi laba
rugi dengan rasio 5:3:2. Para rekan sepakat mengakhiri usaha perusahaan pada tanggal 9
September 2016. Neraca Saldo Fa. ZDA & rekan pada tanggal tersebut menunjukkan keadaan
sebagai berikut:
Kas Rp44.000.000
Rugi realisasi aset non-tunai Rp20.000.000
Aset non-tunai Rp64.000.000
(Jurnal hasil penjualan aset non-tunai)
Kewajiban Rp9.000.000
Kas Rp9.000.000
(Jurnal penyelesaian kewajiban)
Contoh 8.17: Dhena dan Agnes adalah rekan dalam Fa. DheAgn & Rekan membagi sama rata
laba rugi. Saldo modal Dhena Rp50.000.000 dan Agnes Rp100.000.000. Sebelum melikuidasi
persekutuannya, aset non-tunai berhasil dijual dengan harga Rp220.000.000. Pada saat itu,
persekutuan memiliki kewajiban sebesar Rp20.000.000. Hitunglah jumlah pembagian akhir
untuk Agnes dari likuidasi tersebut.
Kas Rp10.000.000
Rugi realisasi aset non- Rp54.000.000
tunai
Aset non-tunai Rp64.000.000
(Jurnal hasil penjualan aset non-tunai)
a)
5/10 x (10.000.000 – 64.000.000) = 1/2 x (54.000.000) = (27.000.000)
b)
3/10 x (10.000.000 – 64.000.000) = 3/10 x (54.000.000) = (16.200.000)
c)
2/10 x (10.000.000 – 64.000.000) = 1/5 x (54.000.000) = (10.800.000)
Kewajiban Rp9.000.000
Kas Rp9.000.000
(Jurnal penyelesaian kewajiban)
Kas Rp5.000.000
Modal, Zacha Rp5.000.000
(Penerimaan defisiensi)
ditunjukkan dalam kepemilikan saham. Modal persero adalah dari penjualan saham kepada
pemegang saham—disebut sebagai modal saham atau modal disetor.
2. Aktiva yang disetor oleh setiap rekan ke dalam firma akan disebet ke akun aktiva firma. Aktiva
yang diserahkan dicatat sebesar nilai pasar wajar yang berlaku pada saat penyerahan aktiva ke
dalam firma dan nilai tersebut harus disepakati oleh para rekan yang ada dalam firma.
Demikian pula jika ada kewajiban yang dibawa oleh setiap rekan, membutuhkan kesepakatan
jika akan diakui sebagai kewajiban firma—karena akan dicatat dengan mengkredit akun
kewajiban firma. Akhirnya modal setiap rekan akan dikredit sebesar jumlah bersih, yaitu selisih
antara nilai pasar wajar aktiva yang disetor dengan jumlah kewajiban yang dibawa masuk ke
dalam firma.
3. Metode atau dasar perhitungan pembagian laba (rugi) bersih firma harus dinyatakan tertulis
dalam sebuah kesepakatan kontrak yang ditandatangani semua rekan. Umumnya, metode
pembagian laba (rugi) bersih firma dapat dibedakan menjadi: (a) berdasarkan rasio tetap—
yang dinyatakan dalam bentuk perbandingan, persentase atau bagian; (b) berdasarkan rasio
tertentu—bisa atas dasar saldo modal awal, saldo rerata sepanjang periode, atau saldo akhir
modal rekan; (c) berdasarkan gaji rekan dan sisanya dibagi sesuai rasio tetap; (d) berdasarkan
bunga (investasi modal awal periode) kemudian sisa dibagi sesuai rasio tetap; (e) berdasarkan
gaji, bunga (investasi) modal, dan sisanya dibagi sesuai rasio tetap.
4. Dalam perusahaan perorangan, seluruh laba yang diperoleh dinikmati sendiri oleh pemilik—
dengan demikian laporan perubahan modalnya disebut laporan modal pemilik, sedangkan laba
firma akan didistribusi diantara para sekutu berdasarkan rasio modal yang disetorkan ke
firma—sehingga perubahan modal dilaporkan dalam laporan modal rekan. Fungsi laporan
perubahan modal dalam firma adalah untuk menginformasikan kepada para pemakai laporan
keuangan tentang perubahan saldo modal setiap rekan, sekaligus jumlah keseluruhan modal
firma sepanjang tahun. Neraca dalam firma sama seperti dalam bentuk perusahaan lain,
kecuali pada bagian pelaporan modal—untuk firma saldo modal setiap rekan ditunjukkan
secara terpisah dalam neraca.
5. Rekan baru dapat diterima dalam firma dengan cara membeli bagian kepemilikan rekan yang
telah dulu ada, atau dengan menyetorkan aktiva ke dalam firma. Jika rekan baru bergabung
dengan cara membeli bagian kepemilikan rekan lama, maka total aktiva dan modal firma tidak
berubah, yang berubah hanya pergeseran sejumlah kepemilikan di antara rekan. Jika rekan
baru bergabung dengan cara menyerahkan aset kepada firma, maka total aset dan modal firma
akan bertambah sebesar setoran rekan yang baru bergabung.
6. Sesaat sebelum rekan baru bergabung ke firma, semua aktiva miik firma harus direvaluasi
sesuai harga pasar wajar. Kenaikan (penurunan) nilai aktiva firma karena proses revaluasi
didistribusi ke akun modal rekan lama sesuai dengan rasio pembagian laba. Rekan yang baru
masuk ke firma setelah seluruh aktiva firma telah direvaluasi untuk mencerminkan nilai pasar
wajarnya. Rekan yang baru bergabung dalam firma mungkin memberikan bonus kepada rekan
lama dalam firma. Demikian pula sebaliknya, rekan lama memberikan bonus kepada rekan
yang baru bergabung ke firma.
7. Dalam proses likuidasi, tahap awal dimulai dengan penagihan piutang dan penjualan aktiva
non-kas. Proses merealisasi aktiva non-kas menjadi kas disebut proses realisasi. Adanya selisih
antara harga jual dengan nilai buku aktiva yang dijual dapat menimbulkan keuntungan atau
kerugian, yang akan dialokasi ke setiap rekan berdasarkan rasio pembagian laba-rugi yang ada.
Proses selanjutnya, melunasi semua kewajiban yang ada dengan prioritas untuk kreditor,
dengan pedoman alokasi berdasarkan rasio saldo modal setiap rekan (bukan rasio laba-rugi).
1. Cipto menyerahkan tanah dengan nilai buku Rp40.000.000 dan nilai pasar Rp68.000.000 serta
persediaan yang memiliki nilai buku Rp50.000.000 dan nilai pasar hanya Rp45.000.000 dan kas
sebesar Rp58.000.000 kepada persekutuan. Persekutuan juga mengambil alih wesel bayar milik Cipto
senilai Rp20.000.000 yang pada awalnya dipakai untuk membeli tanah.
Diminta: Buatlah ayat jurnal untuk mencatat kontribusi Cipto kepada persekutuan.
(Sumber: Buku Pengantar Akuntansi, Adaptasi Indonesia, Buku 2, James M. Reeve, dkk; format disesuaikan)
Kas Rp58.000.000
Tanah Rp68.000.000
Persediaan Rp45.000.000
Wesel Bayar Rp20.000.000
Modal, Cipto Rp151.000.000
2. Beni dan Mega membentuk persekutuan dan membagi laba-rugi sebagai berikut:
1. Tunjangan gaji tahunan untuk Mega Rp49.000.000
2. Bunga sebesar 12% diberikan atas saldo modal masing-masing per 1 Januari.
3. Sisa saldo laba-rugi bersih dibagikan secara merata
Beni dan Mega memiliki saldo modal per 1 Januari masing-masing Rp40.000.000 dan
Rp120.000.000 sementara laba bersih tahun tersebut berjumlah Rp180.000.000
Diminta: Hitung laba bersih yang harus dibagikan untuk Mega.
(Sumber: Buku Pengantar Akuntansi, Adaptasi Indonesia, Buku 2, James M. Reeve, dkk; format disesuaikan)
3. David menenamkan uang sebesar Rp28.000.000 dalam persekutuan Tono dan Sandra untuk
ekuitas kepemilikan senilai Rp28.000.000 Sebelum investasi, peralatan direvaluasi dengan nilai
pasar Rp100.000.000 dari nilai buku sejumlah Rp85.000.000 David dan Sandra membagi laba
bersih dengan rasio 2:1
Diminta: a. Ayat jurnal untuk revaluasi peralatan
b. Ayat jurnal untuk keikut sertaan David.
(Sumber: Buku Pengantar Akuntansi, Adaptasi Indonesia, Buku 2, James M. Reeve, dkk; format disesuaikan)
4. Mustakin memiliki saldo modal Rp90.000.000 setelah penyesuaian aset ke nilai pasar saat ini.
Hasan menyerahkan Rp50.000.000 untuk menerima hak kepemilikan sebesar 35% dalam
persekutuan yang baru dengan Mustakim.
Diminta: a. Hitung jumlah dan penerimaan bonus untuk rekan.
(Sumber: Buku Pengantar Akuntansi, Adaptasi Indonesia, Buku 2, James M. Reeve, dkk; format disesuaikan)
Kas Rp50.000.000
Modal Mustakin Rp1.000.000
Modal Hasan Rp49.000.000
5. Parman memiliki saldo modal Rp420.000.000 setelah penyesuaian aset ke nilai pasar saat ini.
Wiliam menyerahkan Rp200.000.000 untuk menerima hak kepemilikan sebesar 30% di dalam
persekutuan yang baru dengan Parman.
Diminta: a. Hitung jumlah dan penerimaan bonus untuk rekan.
(Sumber: Buku Pengantar Akuntansi, Adaptasi Indonesia, Buku 2, James M. Reeve, dkk; format disesuaikan)
Kas Rp200.000.000
Modal Parman Rp14.000.000
Modal Wiliam Rp186.000.000
6. Sebelum likuidasi persekutuan, Dimas dan Tati memiliki saldo modal masing-masing sebesar
Rp55.000.000 dan Rp45.000.000 Sebelum likuidasi, perusahaan tidak memiliki aset tunai selain
berasal dari realisasi atas penjualan aset. Aset terjual dengan harga total Rp75.000.000 dan pada
saat itu, persekutuan memiliki kewajiban Rp10.000.000 Dimas dan Tati membagi rata laba-rugi.
Diminta: Hitung jumlah pembagian akhir untuk Tati dengan asumsi Dimas mampu
menyelesaikan defisiensinya.
(Sumber: Buku Pengantar Akuntansi, Adaptasi Indonesia, Buku 2, James M. Reeve, dkk; format disesuaikan)
7. Ali dan Budi sepakat mendirikan firma dengan nama "Fa. A&B". Pada tanggal 1 Januari 2006
masing-masing menyetor uang tunai Rp100.000.000 dan Rp140.000.000 sebagai setoran modal
awal. Kemudian pada tanggal 1 April 2006, Ali menyerahkan tambahan uang tunai Rp20.000.000
sebagai tambahan modal. Sedangkan Budi pada tanggal 1 Maret 2006, menarik kembali modalnya
Rp10.000.000 kemudian dia menyetor lagi modal tambahan dalam bentuk uang tunai
Rp20.000.000 Selama tahun 2006, Fa A&B memperoleh laba Rp84.000.000
Buatkan jurnal umum dan jurnal penyesuaian yang diperlukan bila Fa A&B membagi laba-Rugi
dengan cara:
a. Merata
b. Dalam rasio 3:2 masing-masing Ali dan Budi
c. Dalam rasio modal para sekutu: (1) saldo modal awal tahun; (2) saldo modal akhir tahun
d. Memperhitungkan bunga 20% atas saldo modal akhir tahun, dan sisa laba rugi dibagi rata.
e. Memperhitungkan gaji per bulan untuk Ali Rp3.000.000 dan Rp2.500.000 untuk Budi,
kemudian sisa laba-rugi dibagi rata.
f. Memperhitungkan gaji per bulan untuk Ali Rp3.000.000 dan Rp2.500.000 untuk Budi,
juga diperhitungkan bunga 3% dari modal akhir, kemudian sisa laba-rugi dibagi rata.
(Sumber: Buku Pengantar Akuntansi, Rudianto 2008, format disesuaikan)
(2) Laba dibagi berdasarkan rasio saldo modal akhir tahun (Laba sebesar Rp84.000.000 )
MODAL
Bagian Laba
AWAL PENARIKAN SETORAN AKHIR Rasio
ALI Rp100.000.000 Rp20.000.000 Rp120.000.000 44% Rp37.333.333
BUDI Rp140.000.000 Rp10.000.000 Rp20.000.000 Rp150.000.000 56% Rp46.666.667
Jumlah Rp240.000.000 Rp10.000.000 Rp40.000.000 Rp270.000.000 Rp84.000.000
d. Memperhitungkan bunga 20% atas saldo modal akhir tahun, dan sisa laba rugi dibagi rata.
Laba tahun 2006 = Rp84.000.000
Keterangan Notasi ALI BUDI JUMLAH
Modal (awal) a Rp100.000.000 Rp140.000.000 Rp240.000.000
Penarikan Modal b (Rp10.000.000) (Rp10.000.000)
Tambahan Modal c Rp20.000.000 Rp20.000.000 Rp40.000.000
Modal (akhir) d = a-b+c Rp120.000.000 Rp150.000.000 Rp270.000.000
Laba tahun 2006 e Rp84.000.000
Bunga 20% f=%xe Rp0 Rp0 Rp0
Sisa Laba g = e-f Rp84.000.000
Sisa laba dibagi rata h = g/2 Rp42.000.000 Rp42.000.000 Rp84.000.000
Total Bagian laba i = f+h Rp42.000.000 Rp42.000.000 Rp84.000.000
e. Memperhitungkan gaji per bulan untuk Ali Rp3.000.000 dan Rp2.500.000 untuk Budi,
kemudian sisa laba-rugi dibagi rata.
Laba tahun 2006 = Rp84.000.000
Keterangan Notasi ALI BUDI JUMLAH
Laba tahun 2006 a Rp84.000.000
Gaji per bulan b Rp3.000.000 Rp2.500.000 Rp5.500.000
Gaji setahun c = b x 12 Rp36.000.000 Rp30.000.000 Rp66.000.000
Sisa Laba d Rp18.000.000
Sisa laba dibagi rata e = d/2 Rp9.000.000 Rp9.000.000 Rp18.000.000
Total Bagian laba f = c+e Rp45.000.000 Rp39.000.000 Rp84.000.000
f. Memperhitungkan gaji per bulan untuk Ali Rp3.000.000 dan Rp2.500.000 untuk Budi,
juga diperhitungkan bunga 3% dari modal akhir, kemudian sisa laba-rugi dibagi rata.
Keterangan Notasi ALI BUDI JUMLAH
Laba tahun 2006 a Rp84.000.000
Gaji per bulan b Rp3.000.000 Rp2.500.000 Rp5.500.000
Gaji setahun c = b x 12 Rp36.000.000 Rp30.000.000 Rp66.000.000
Sisa Laba d Rp18.000.000
Modal akhir*) e Rp120.000.000 Rp150.000.000 Rp270.000.000
Bunga 3% f=%xe Rp0 Rp0 Rp0
Sisa Laba h = d-f Rp18.000.000
Sisa laba dibagi rata i = h/2 Rp9.000.000 Rp9.000.000 Rp18.000.000
Total Bagian laba j = c+f+i Rp45.000.000 Rp39.000.000 Rp84.000.000
8. Katon dan Lilo mendirikan Firma K&L dengan setoran modal masing-masing Rp200.000.000 dan
Rp100.000.000 Disepakati laba rugi dibagi merata. Arnold berniat bergabung dan terbentuklah Firma KLA
Pada akhir tahun 2006, Fa KLA mendapat laba Rp200.000.000
Buatlah jurnal yang diperlukan jika seandainya:
a. Arnold bergabung dengan cara membeli separoh modal Katon dengan harga Rp125.000.000
b. Arnold bergabung dengan menyetor modal sebesar Rp120.000.000 dan memperoleh bagian sebesar
setoran modalnya.
c. Arnold bergabung dengan menyetor modal sebesar Rp120.000.000 dan memperoleh bagian sebesar
25% dari jumlah modal yang baru, sedangkan sisanya diberikan sebagai bonus secara merata kepada
anggota lama.
d. Arnold bergabung dengan menyetor modal sebesar Rp120.000.000 dan setoran tersebut dinyatakan
sebagai 25% dari total modal yang baru. Selisih antara modal baru dan bagian dari setoran anggota
lama diakui sebagai goodwill yang dibagi merata di antara anggota lama.
e. Arnold bergabung dengan menyetor modal sebesar Rp120.000.000 dan atas setorannya, Arnold
memperoleh bagian sebesar 40% dari total modal yang baru. Kekurangan setoran modal Arnold
diambil dari anggota lama secara merata.
f. Arnold bergabung dengan menyetor modal sebesar Rp120.000.000 dan atas setorannya, Arnold
memperoleh bagian 45% dari total modal yang baru. Sedangkan setoran modal anggota lama
diakui sebagai 55% dari total modal yang baru. Atas kekurangan setotran modal Arnold dibentuklah
goodwill.
(Sumber: Buku Pengantar Akuntansi, Rudianto 2008, format disesuaikan)
a. Arnold bergabung dengan cara membeli separoh modal Katon dengan harga Rp125.000.000
Saldo modal Katon Rp200.000.000
Tambahan pembagian laba Rp100.000.000 (+)
Saldo Akhir Modal Katon Rp300.000.000
Separoh modal katon dibeli Arnold Rp150.000.000 (-)
Sisa modal Katon Rp150.000.000
b. Arnold bergabung dengan menyetor modal sebesar Rp120.000.000 dan memperoleh bagian sebesar
setoran modalnya.
DATA:
Saldo modal Katon Rp200.000.000 Saldo modal Lilo Rp100.000.000
Laba akhir tahun 2006 Rp200.000.000 dibagi sama rata.
c. Arnold bergabung dengan menyetor modal sebesar Rp120.000.000 dan memperoleh bagian sebesar
25% dari jumlah modal yang baru, sedangkan sisanya diberikan sebagai bonus secara merata kepada
anggota lama.
Saldo modal Katon Rp200.000.000
Saldo modal Lilo Rp100.000.000 (+)
Total modal sebelum Arnold bergabung Rp300.000.000
Tambahan modal dari Arnold Rp120.000.000 (+)
Total Modal Firma yang baru Rp420.000.000
bagian kepemilikan yang diminta Arnold adalah 25% = 25% x Rp420.000.000 = Rp105.000.000
Tambahan modal dari Arnold = Rp120.000.000
Kelebihan setoran atas hak = Rp15.000.000
Bonus untuk Katon Rp7.500.000
Bonus untuk Lilo Rp7.500.000
Jurnal Kas Rp120.000.000
Modal Katon Rp7.500.000
Modal Lilo Rp7.500.000
Modal Arnold Rp105.000.000
d. Arnold bergabung dengan menyetor modal sebesar Rp120.000.000 dan setoran tersebut dinyatakan
sebagai 25% dari total modal yang baru. Selisih antara modal baru dan bagian dari setoran anggota
lama diakui sebagai goodwill yang dibagi merata di antara anggota lama.
Saldo modal Katon Rp200.000.000
Saldo modal Lilo Rp100.000.000 (+)
Total modal sebelum Arnold bergabung Rp300.000.000
Tambahan modal dari Arnold Rp120.000.000 (+)
Total Modal Firma yang baru Rp420.000.000
Bahagian kepemilikan yang diminta Arnold= 25% = 25% x Rp420.000.000 = Rp105.000.000
Jumlah modal yang baru Rp120.000.000 (:) 25% = Rp480.000.000
Jumlah modal rill firma yang baru = Rp420.000.000
Selisih modal firma sebesar (goodwill) = Rp60.000.000
Goodwill dibagi ke semua anggota sama besar = Rp30.000.000
e. Arnold bergabung dengan menyetor modal sebesar Rp120.000.000 dan atas setorannya, Arnold
memperoleh bagian sebesar 40% dari total modal yang baru. Kekurangan setoran modal Arnold
diambil dari anggota lama secara merata.
Saldo modal Katon Rp200.000.000
Saldo modal Lilo Rp100.000.000 (+)
Total modal sebelum Arnold bergabung Rp300.000.000
Tambahan modal dari Arnold Rp120.000.000 (+)
Total Modal Firma yang baru Rp420.000.000
Bagian kepemilikan yang diminta Arnold = 40% = 40% x Rp420.000.000 = Rp168.000.000
Bagian kepemilikan yang diminta Arnold adalah Rp168.000.000
Setoran modal Arnold sebenarnya Rp120.000.000 (-)
Selisih kepemilikan di atas setoran modal Rp48.000.000
Selisih ditanggung anggota lama sama besar Rp24.000.000
f. Arnold bergabung dengan menyetor modal sebesar Rp120.000.000 dan atas setorannya, Arnold
memperoleh bagian sebesar 40% dari total modal yang baru. Sedangkan setoran modal anggota lama
diakui sebagai 60% dari total modal yang baru. Atas kekurangan setotan modal Arnold dibentuklah
goodwill.
Setoran Modal Arnold Rp120.000.000 adalah 40% dari jumlah modal yang baru.
Jumlah Modal yang baru setelah Arnold bergabung = Rp120.000.000 / 40% = Rp300.000.000
Saldo modal Katon Rp100.000.000
Saldo modal Lilo Rp300.000.000 (+)
Total modal sebelum Arnold bergabung Rp400.000.000
Tambahan modal dari Arnold Rp120.000.000 (+)
Total Modal Firma yang baru Rp520.000.000
Bahagian kepemilikan yang diminta Arnold = 40% = 40% x Rp520.000.000 = Rp208.000.000 (-)
Kelebihan modal = Goodwill Rp92.000.000
Goodwill dibagi rata untuk anggota lama Rp46.000.000
9. Dona, Neni dan Alin pendiri Firma DNA dan sepakat membagi laba-rugi dengan rasio 2:1:1
4 tahun setelah beroperasi, Alin berniat mengundurkan diri. Pada saat itu saldo modal setiap
anggota adalah Dona Rp400.000.000 ; Neni Rp200.000.000 dan Alin Rp200.000.000
Buatkan jurnal yang diperlukan jika:
a. Disepakati Alin mendapat pengembalian modal sebesar Rp230.000.000 untuk menghormati
jasanya. Kekurangan atas pengembalian modal Alin diambilkan dari modal anggota lainnya
dengan perbandingan 2:1
b. Disepakati Alin mendapat pengembalian modal sebesar Rp230.000.000 untuk menghormati
jasanya. Kekurangan atas pengembalian modal Alin dibentuk goodwill untuk seluruh anggota
dengan perbandingan 2:1:1
c. Disepakati Alin mendapat pengembalian modal sebesar Rp170.000.000 dan kelebihan dari
pengembalian modal Alin diberikan kepada anggota lain dengan perbandingan 2:1
d. Disepakati Alin mendapat pengembalian modal sebesar Rp170.000.000 dan kelebihan dari
pengembalian modal Alin dikurangkan pada akun goodwill perusahaan yang saat itu bersaldo
sebesar Rp150.000.000
(Sumber: Buku Pengantar Akuntansi, Rudianto 2008, format disesuaikan)
c. Disepakati Alin mendapat pengembalian modal sebesar Rp170.000.000 dan kelebihan dari
pengembalian modal Alin diberikan kepada anggota lain dengan perbandingan 2:1
Modal Dona Rp400.000.000 Pengembalian modal Alin Rp170.000.000
Modal Neni Rp200.000.000 Kepemilikan Alin sebenarnya Rp200.000.000
Modal Alin Rp200.000.000 Kekurangan Pengembalian Rp30.000.000
Diberi kepada Dona 67% x Rp30.000.000 = Rp20.000.000
Diberi kepada Neni 33% x Rp30.000.000 = Rp10.000.000
d. Disepakati Alin mendapat pengembalian modal sebesar Rp170.000.000 dan kelebihan dari
pengembalian modal Alin dikurangkan pada akun goodwill perusahaan yang saat itu bersaldo
sebesar Rp150.000.000
Modal Dona Rp400.000.000 Pengembalian modal Alin Rp170.000.000
Modal Neni Rp200.000.000 Kepemilikan Alin sebenarnya Rp200.000.000
Modal Alin Rp200.000.000 Kekurangan Pengembalian Rp30.000.000
Ditutup dari Goodwill
10. Komar, Leni, Manto dan Nina adalah pendiri Firma KLMN dengan setoran modal masing-masing
untuk Komar Rp126.000.000 ; Leni Rp94.500.000 ; Manto Rp61.500.000 ; & Nina sebesar
Rp30.000.000 Kesempatan pembagian laba-rugi adalah 30:30:20:20. Empat tahun setelah berdiri,
disepakati bahwa firma akan dilikuidasi. Neraca perusahaan sesaat sebelum dilikuidasi adalah:
Kas Rp30.000.000 Utang usaha Rp225.000.000
Aktiva lainnya Rp540.000.000 Utang ke Leni Rp18.000.000
Utang ke Nina Rp15.000.000
Modal Komar Rp126.000.000
Modal Leni Rp94.500.000
Modal Manto Rp61.500.000
Modal Nina Rp30.000.000
Total Rp570.000.000 Total Rp570.000.000
12. Olivia dan Willi sepakat membentuk Firma dengan nama OLLINNY. Sebagai modal awal, Olivia menyetor
uang tunai Rp50.000.000 dan peralatan kantor bernilai pasar Rp40.000.000 sedangkan Willi setuju
menyerahkan kendaraannya yang memiliki nilai pasar Rp180.000.000 Firma ini sepakat mengambil alih
perusahaan milik Enny yang memiliki neraca perusahaan sebagai berikut.
Kas Rp9.000.000
Piutang Usaha Rp58.000.000
Cadangan Piutang Tak Tertagih Rp4.000.000 Firma setuju mengambil alih seluruh aktiva dan
Perlengkapan Rp7.500.000 kewajiban perusahaan milik Enny tersebut.
Tanah Rp234.000.000 Harga pasar tanah dan peralatan perusahaan
Peralatan Rp100.000.000 masing-masing adalah Rp240.000.000 dan
Akumulasi penyusutan Peralatan Rp10.000.000 Rp80.000.000
Utang Usaha Rp30.500.000
Modal Enny Rp364.000.000
Pada akte pembentukan Firma, tertulis ketentuan-ketentuan tentang pembagian laba-rugi sebagai
berikut:
1. Olivia menerima gaji tetap Rp3.000.000 per bulan; Willi sebesar Rp4.000.000 per bulan
dan Enny menerima Rp5.000.000 per bulan
2. Setiap sekutu berhak atas hasil invetasi sebesar 10% per tahun sebagai bunga atas modal
yang disetor.
3. Rasio atas sisa pembagian laba-rugi setelah perhitungan gaji dan bunga modal adalah 1:3:4 untuk
Olivia, Willi dan Enny.
Pada akhir periode, Firma Ollinny berhasil membukukan laba bersih Rp260.000.000 dan pada saat itu
dengan alasan tertentu Willi mengajukan pengunduran diri dari keanggotaan Firma. Pengunduran diri
Willi disetujui oleh Olivia dan Enny, dan membeli modal Willi masing-masing 50% dengan memakai
uang pribadi tanpa memakai uang perusahaan. Dalam hal ini, Willi menerima total uang dari Olivia
dan Enny sebesar Rp260.000.000 Bersamaan dengan itu, Nikita berniat menggantikan posisi Willi
dengan cara menyerahkan uang tunai ke firma Rp100.000.000 dan dengan penyerahaan uang tersebut,
Nikita menginginkan kepemilikan dalam Firma sebesar 20%
Diminta:
1. Jurnal yang diperlukan untuk mencatat revaluasi atas aktiva tetap yang dimiliki perusahaan Enny
dalam pembukuannya sesaat sebelum pembentukan firma yang baru.
2. Buatkan ayat jurnal untuk mencatat pembentukan firma.
3. Buatkan ayat jurnal penutup yang diperlukan untuk mencatat distibusi laba-rugi.
4. Buatkan ayat jurnal yang diperlukan dalam pembukuan firma untuk mencatat pembelian bagian
kepemilikan Willi oleh Olivia dan Enny.
5. Buatkan ayat jurnal yang diperlukan dalam pembukuan firma untuk mencatat masuknya Nikita.
(Sumber: Buku Pengantar Akuntansi II, Hery 2009, format disesuaikan)
1. Jurnal yang diperlukan untuk mencatat revaluasi atas aktiva tetap yang dimiliki perusahaan Enny
dalam pembukuannya sesaat sebelum pembentukan firma yang baru.
3. Buatkan ayat jurnal penutup yang diperlukan untuk mencatat distibusi laba-rugi.
Keterangan Notasi OLIVIA WILLY ENNY JUMLAH
Laba tahun 2006 a Rp260.000.000
Gaji per bulan b Rp3.000.000 Rp4.000.000 Rp5.000.000 Rp12.000.000
Gaji per tahun c = b x 12 Rp36.000.000 Rp48.000.000 Rp60.000.000 Rp144.000.000
Sisa laba d=a-c Rp116.000.000
Modal disetor e Rp90.000.000 Rp180.000.000 Rp360.000.000 Rp630.000.000
Bunga 10% Modal f=%xe Rp9.000.000 Rp18.000.000 Rp36.000.000 Rp63.000.000
Sisa laba g=d-f Rp53.000.000
Rasio laba-rugi 1:3:4 h 1/8 3/8 1/2
Distribusi sisa laba i=hxg Rp0 Rp19.875.000 Rp26.500.000 Rp46.375.000
Total bagian laba j = c+f+i Rp45.000.000 Rp85.875.000 Rp122.500.000 Rp253.375.000
4. Buatkan ayat jurnal yang diperlukan dalam pembukuan firma untuk mencatat pembelian bagian
kepemilikan Willi oleh Olivia dan Enny.
5. Buatkan ayat jurnal yang diperlukan dalam pembukuan firma untuk mencatat masuknya Nikita.
Nikita menyerahkan Rp100.000.000 untuk kepemilikan firma 20%
Setoran Modal Nikita Rp100.000.000 adalah 20% dari jumlah modal yang baru.
Jadi Jumlah Modal yang baru setelah Nikita bergabung Rp100.000.000 / 20% = Rp500.000.000
Jumlah modal ril baru firma adalah: Olivia Rp222.937.500
Enny Rp570.437.500
Nikita Rp100.000.000 (+)
Jumlah Modal baru Rp893.375.000 (-)
Kelebihan modal = Goodwill Rp393.375.000
Goodwill dibagi rata untuk anggota lama Rp196.687.500
13. Karya dan Lubis sepakat membentuk persekutuan dengan cara menggabungkan aset dari dua
usaha mereka yang terpisah. Karya menyerahkan aset masing-masing Kas Rp10.000.000 ; piutang
dengan nilai tercantum sejumlah Rp123.000.000 dan penyisihan piutang tak tertagih sebesar
Rp7.500.000 ; persediaan sejumlah Rp85.000.000 ; harga pemerolehan peralatan kantor sebesar
Rp140.000.000 dan akumulasi penyusutannya Rp90.000.000
Para rekan sepakat bahwa piutang sebesar Rp5.000.000 tidak bernilai dan tidak bisa diterima oleh
persekutuan. Penyisihan yang memadai untuk sisa piutang seharusnya Rp74.000.000 kemudian
peralatan seharusnya dinilai sebesar Rp67.000.000
Diminta: Buatlah ayat jurnal untuk mencatat investasi oleh Karya.
(Sumber: Buku Pengantar Akuntansi, Adaptasi Indonesia, Buku 2, James M. Reeve, dkk; format disesuaikan)
14. Rudi dan Meylan sepakat membentuk persekutuan dengan cara menggabungkan aset dari dua
perusahaan mereka terdahulu. Berikut ini informasi neraca yang disiapkan oleh perusahaan milik Rudi:
Kas Rp30.000.000 Utang usaha Rp18.000.000
Piutang usaha Rp65.000.000 Wesel bayar Rp45.000.000
Penyisihan piutang tak tertagih Rp3.200.000 (-)
Rp61.800.000
Tanah Rp120.000.000
Peralatan Rp60.000.000 Modal Rudi Rp172.800.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp36.000.000 (-)
Rp24.000.000
Jumlah Aset Rp235.800.000 Jumlah kewajiban Rp235.800.000
Rudi mendapatkan penilaian untuk tanah dan peralatan sebagai berikut:
Tanah Rp165.000.000 Peralatan Rp10.000.000
Analisis atas piutang menunjukkan bahwa penyisihan piutang tak tertagih perlu ditingkatkan menjadi
Rp5.000.000
Diminta: Buatlah ayat jurnal untuk mencatat investasi Rudi
(Sumber: Buku Pengantar Akuntansi, Adaptasi Indonesia, Buku 2, James M. Reeve, dkk; format disesuaikan)
15. Hari dan Melisa sepakat membentuk persekutuan dengan menanam modal masing-masing
Rp180.000.000 dan Rp60.000.000 , Hitunglah keikutsertaan mereka dalam laba bersih tahun
berjalan sebesar Rp150.000.000 dengan asumsi sebagai berikut:
a. tidak ada perjanjian menyangkut pembagian laba bersih
b. pembagian laba bersih berdasarkan rasio investasi modal awal
c. bunga pada tingkat 10% atas investasi awal dan sisanya dibagi dengan rasio 2:3
d. tunjangan gaji masing-masing sebesar Rp45.000.000 dan Rp60.000.000 dan saldo
dibagi rata.
e. tunjangan bunga pada tingkat 10% atas investasi awal, tunjangan gaji masing-masing
sebesar Rp45.000.000 dan Rp60.000.000 dan sisanya dibagi rata.
(Sumber: Buku Pengantar Akuntansi, Adaptasi Indonesia, Buku 2, James M. Reeve, dkk; format disesuaikan)
a. tidak ada perjanjian menyangkut pembagian laba bersih
(a) Skedul pembagian laba
Keterangan Notasi HARI MELISA JUMLAH
Setoran Modal a Rp180.000.000 Rp60.000.000 Rp240.000.000
Laba bersih b Rp150.000.000
Bagi Laba sama rata c = b/2 Rp75.000.000 Rp75.000.000 Rp150.000.000
Modal akhir d=a+c Rp255.000.000 Rp135.000.000 Rp390.000.000
c. bunga pada tingkat 10% atas investasi awal dan sisanya dibagi dengan rasio 2:3
(c) Skedul pembagian laba
Keterangan Notasi HARI MELISA JUMLAH
Setoran Modal a Rp180.000.000 Rp60.000.000 Rp240.000.000
Laba bersih b Rp150.000.000
Bunga 10% c=%xa Rp18.000.000 Rp6.000.000 Rp24.000.000
Sisa laba d=cxb Rp126.000.000
Rasio pembagian 2:3 e 2/5 3/5
Bagi sisa laba f=exd Rp50.400.000 Rp75.600.000 Rp126.000.000
Modal akhir g=a+c+f Rp248.400.000 Rp141.600.000 Rp390.000.000
e. tunjangan bunga pada tingkat 10% atas investasi awal, tunjangan gaji masing-
masing Rp45.000.000 dan Rp60.000.000 dan sisanya dibagi rata.
(e) Skedul pembagian laba
Keterangan Notasi HARI MELISA JUMLAH
Setoran Modal a Rp180.000.000 Rp60.000.000 Rp240.000.000
Laba bersih b Rp150.000.000
Bunga 10% c=%xa Rp18.000.000 Rp6.000.000 Rp24.000.000
Sisa laba d=b-c Rp126.000.000
Gaji e Rp45.000.000 Rp60.000.000 Rp105.000.000
Sisa Gaji f= d-e Rp21.000.000
Bagi Laba sama rata g = f/2 Rp10.500.000 Rp10.500.000 Rp21.000.000
Modal akhir h = a+c+e+g Rp253.500.000 Rp136.500.000 Rp390.000.000
16. Persekutuan Media Properties dengan tiga anggota masing-masing Radio Mitra, Rahma dan
Harian Mentari. Pada tanggal 1 januari 2010, para anggota memiliki ekuitas masing-masing sebesar
Rp240.000.000 (Radio Mitra), kemudian Rp40.000.000 (Rahma); serta Rp160.000.000 (Harian
Mentari). Radio Mitra menyerahkan tambahan aset Rp50.000.000 kepada persekutuan pada
tanggal 1 Juni 2010. Rahma menerima gaji tahunan Rp139.000.000 selama tahun 2010.
Akun ekuitas milik anggota juga dikredit sebesar 8% bunga atas saldo modal per 1 Januari. Sisa
laba yang tersedia dibagikan ke seluruh anggota dengan rasio 4:3:3. Laba bersih persekutuan Media
Properties tahun 2010 adalah Rp570.000.000
Diminta: a. Hitung pembagian laba ke seluruh anggota
b. Ayat jurnal untuk menutup laba bersih dan penarikan ke akun ekuitas anggota
c. Siapkan laporan ekuitas anggota untuk tahun 2010.
(Sumber: Buku Pengantar Akuntansi, Adaptasi Indonesia, Buku 2, James M. Reeve, dkk; format disesuaikan)
b. Ayat jurnal untuk menutup laba bersih dan penarikan ke akun ekuitas anggota
17. Kasiman dan Gongsao adalah rekan yang membagi rata laba dan memiliki saldo modal masing-
masing Rp120.000.000 dan Rp62.500.000 kemudian dengan seijin Gongsan, Kasiman menjual
sepertiga kepemilikannya kepada Theresia. Bagaimana ayat jurnal yang diperlukan oleh persekutuan
jika harga jual adalah (a) Rp30.000.000 dan (b) Rp50.000.000
(Sumber: Buku Pengantar Akuntansi, Adaptasi Indonesia, Buku 2, James M. Reeve, dkk; format disesuaikan)
Goodwill Rp10.000.000
Modal Kasiman Rp40.000.000
Modal Kasiman Rp5.000.000
Modal Gongsan Rp5.000.000
Modal Theresia Rp40.000.000
18. Setelah aset berwujut disesuaikan ke kondisi saat ini, Mike dan Alan yang memiliki saldo modal
masing-masing Rp75.000.000 dan Rp85.000.000 kemudian Felix bergabung ke persekutuan
dengan serahkan kas sebesar Rp50.000.000 untuk mendapatkan ekuitas kepemilikan senilai
Rp62.000.000 Seluruh rekan membagi laba sama rata.
Diminta: a. Jurnal mencatat bergabungnya Felix yang akan menerima bonus Rp12.000.000
b. Hitung saldo modal masing-masing rekan setelah bergabungnya rekan baru.
(Sumber: Buku Pengantar Akuntansi, Adaptasi Indonesia, Buku 2, James M. Reeve, dkk; format disesuaikan)
19. Persekutuan Health Source dimiliki oleh Deny dan Faeah yang membagi seluruh laba-rugi menurut
rasio perbandingan laba 2:3. Linda kemudian diminta bergabung dalam persekutuan. Sebelum Linda
datang, aset persekutuan telah direvaluasi untuk mencerminkan nilai pasar sehingga peralatan yang
ada dianggap naik hingga jadi Rp20.000.000 sedangkan sebelum revaluasi, saldo ekuitas milik
Dany dan Farah masing-masing adalah Rp300.000.000 dan Rp325.000.000
Diminta:
a. Jurnal mencatat revaluasi aset
b. Jurnal mencatat bonus yang diberikan dalam situasi sebagai berikut:
1. Linda membeli 40% kepemilikan di persekutuan senilai Rp310.000.000
2. Linda membeli 25% kepemilikan di persekutuan senilai Rp175.000.000
(Sumber: Buku Pengantar Akuntansi, Adaptasi Indonesia, Buku 2, James M. Reeve, dkk; format disesuaikan)
20. Tedy dan Gani pemilik persekutuan sepakat membagi rata laba yang diperoleh. Hobart akan
bergabung dengan persekutuan. Sebelumnya, peralatan telah direvaluasi dan diturunkan sebesar
Rp6.000.000 Sebelum revaluasi, saldo modal masing-masing anggota adalah Rp90.000.000
dan Rp150.000.000
Diminta:
a. Jurnal mencatat revaluasi aset
b. Jurnal mencatat keikutsertaan Hobart, dengan situasi sebagai berikut:
1. Hobart membeli 20% kepemilikan di persekutuan senilai Rp50.000.000
2. Hobart membeli 30% kepemilikan di persekutuan senilai Rp125.000.000
(Sumber: Buku Pengantar Akuntansi, Adaptasi Indonesia, Buku 2, James M. Reeve, dkk; format disesuaikan)
21. Budi dan Bima memiliki saldo modal masing-masing Rp43.000.000 dan Rp57.000.000 dan
memutuskan untuk melikuidasi persekutuan mereka. Setelah menjual seluruh aset non-tunai serta
membayar seluruh kewajiban, ada sisa kas Rp76.000.000 maka jika keduanya membagi rata laba
atau rugi, bagimana seharusnya kas dibagikan?
(Sumber: Buku Pengantar Akuntansi, Adaptasi Indonesia, Buku 2, James M. Reeve, dkk; format disesuaikan)
22. Pada tanggal 1 Mei 2009, Permadi dan Karno membentuk sebuah persekutuan. Permadi menanam
kas sebesar Rp16.500.000 dan persediaan dinilai sebesar Rp43.500.000 sedangkan Karno
menyerahkan aset usaha tertentu yang disepakati nilainya, memindahkan kewajiban usaha, serta
menyerahkan kas yang memadai untuk menyediakan jumlah modal sebesar Rp50.000.000 Rincian
mengenai nilai buku aset dan kewajiban usaha dinilai dan disepakati sebagai berikut:
Aset dan Kewajiban Buku Karno Sepakat Penilaian
Piutang Rp22.600.000 Rp19.100.000
Penyisihan piutang tak tertagih Rp1.100.000 Rp1.400.000
Peralatan Rp86.400.000 Rp63.000.000
Akumulasi penyusutan peralatan Rp29.300.000
Utang Rp14.000.000 Rp14.000.000
Wesel bayar Rp20.000.000 Rp20.000.000
Perjanjian persekutuan mencakup penyisihan berikut yang berhubungan dengan pembagian laba
bersih, bunga atas investasi awal 20% serta tunjangan gaji masing-masing sebesar Rp20.000.000
dan Rp25.000.000 serta sisanya dibagi rata.
Diminta;
1. Ayat jurnal untuk mencatat investasi yang dilakukan oleh Permadi dan Karno dalam akun
persekutuan.
2. Siapkan Neraca pada tanggal pendirian persekutuan, per 1 Mei 2009.
3. Setelah penyesuaian dan penutupan akun pendapatan dan beban pada akhir tahun pertama
operasi tanggal 30 April 2010, saldo akun iktisar laba-rugi menunjukkan saldo kredit sebesar
Rp74.000.000 dan akun prive menunjukkan saldo debet Rp22.000.000 untuk Permadi
dan Rp28.000.000 untuk Karno. Buatlah ayat jurnal untuk menutup akun iktisar laba rugi
dan prive per 30 April.
(Sumber: Buku Pengantar Akuntansi, Adaptasi Indonesia, Buku 2, James M. Reeve, dkk; format disesuaikan)
1. Ayat jurnal untuk mencatat investasi yang dilakukan oleh Permadi dan Karno dalam akun
persekutuan.
*) dari Permadi **) dari Karno ***) dari Permadi dan Karno
3. Setelah penyesuaian dan penutupan akun pendapatan dan beban pada akhir tahun pertama
operasi tanggal 30 April 2010, saldo akun iktisar laba-rugi menunjukkan saldo kredit sebesar
Rp74.000.000 dan akun prive menunjukkan saldo debet Rp22.000.000 untuk Permadi dan
Rp28.000.000 untuk Karno.
Buatlah ayat jurnal untuk menutup akun iktisar laba rugi dan prive per 30 April.
23. Lana dan Lonita sepakat membentuk persekutuan dengan ketentuan Lana menyerahkan uang
Rp240.000.000 dan Lolita menyerahkan uang Rp80.000.000 ; Berikut ini rencana pembagian
laba yang sedang dipertimbangkan.
a. pembagian sama rata
b. berdasarkan rasio investasi awal
c. Bunga sebesar 12% atas investasi awal dan sisanya dibagi rata
d. Bunga sebesar 12% atas investasi awal, tunjangan gaji masing-masing untuk Lana sebesar
Rp35.000.000 dan Lolita sebesar Rp40.000.000
Diminta;
Untuk setiap rencana, hitunglah pembagian laba bersih berdasarkan setiap asumsi berikut
ini: (a) laba bersih Rp114.000.000 dan (b) laba bersih Rp210.000.000 dan sajikan dalam tabel
dengan format sebagai berikut:
Rp114.000.000 Rp210.000.000
Rencana
Lana Lolita Lana Lolita
(Sumber: Buku Pengantar Akuntansi, Adaptasi Indonesia, Buku 2, James M. Reeve, dkk; format disesuaikan)
c. Bunga sebesar 12% atas investasi awal dan sisanya dibagi rata
Laba Bersih Rp114.000.000 Laba Bersih Rp210.000.000
Rencana Notasi
LANA LOLITA LANA LOLITA
Investasi awal a Rp240.000.000 Rp80.000.000 Rp240.000.000 Rp80.000.000
Bunga invest 12% b = % x a Rp28.800.000 Rp9.600.000 Rp28.800.000 Rp9.600.000
Sisa laba c = LB - b Rp75.600.000 Rp171.600.000
Bagi sisa laba d = c/2 Rp37.800.000 Rp37.800.000 Rp85.800.000 Rp85.800.000
d. Bunga sebesar 12% atas investasi awal, tunjangan gaji masing-masing untuk Lana sebesar
Rp35.000.000 dan Lolita sebesar Rp40.000.000
Laba Bersih Rp114.000.000 Laba Bersih Rp210.000.000
Rencana Notasi
LANA LOLITA LANA LOLITA
Investasi awal a Rp240.000.000 Rp80.000.000 Rp240.000.000 Rp80.000.000
Bunga invest 12% b = % x a Rp28.800.000 Rp9.600.000 Rp28.800.000 Rp9.600.000
Sisa laba c = LB - b Rp75.600.000 Rp171.600.000
Tunjangan gaji d Rp35.000.000 Rp40.000.000 Rp35.000.000 Rp40.000.000
Sisa gaji e=c-d Rp600.000 Rp96.600.000
Bagi sisa laba f = e/2 Rp300.000 Rp300.000 Rp48.300.000 Rp48.300.000
24. Setelah penyesuaian dicatat per 31 Desember 2010, buku besar persekutuan menunjukkan posisi
sebagai berikut. Keterangan Saldo Debet Saldo Kredit
Kas Rp30.000.000
Piutang Rp38.900.000
Persediaan Rp1.900.000
Tanah Rp25.000.000
Gedung Rp130.000.000
Akumulasi penyusutan Gedung Rp69.200.000
Peralatan Rp39.000.000
Akumulasi penyusutan Peralatan Rp21.500.000
Utang saham Rp2.100.000
Utang gaji Rp2.000.000
Modal Carlos Rp95.000.000
Prive Carlos Rp50.000.000
Moda Carlina Rp65.000.000
Prive Carlina Rp70.000.000
Imbalan jasa profesional Rp297.450.000
Beban gaji Rp132.300.000
Beban penyusutan Gedung Rp10.500.000
Beban pajak properti Rp7.000.000
Beban listrik Rp6.300.000
Beban persediaan Rp2.850.000
Beban penyusutan Peralatan Rp2.800.000
Beban lain-lain Rp5.700.000
JUMLAH Rp552.250.000 Rp552.250.000
Saldo dalam akun modal Carlos mencakup tambahan investasi pada tanggal 10 Agustus 2010 sebesar
Rp8.000.000
Diminta:
1. Laporan laba-rugi tahun 2010 dengan menunjukkan pembagian laba bersih. Perjanjian pada
persekutuan memberikan tunjangan gaji Rp40.000.000 untuk Carlina dan Rp50.000.000
untuk Carlos, tunjangan sejumlah 10% atas saldo modal awal tahun fiskal untuk masing-
masing, dan pembagian sama rata untuk sisa laba-rugi bersih.
2. Siapkan laporan ekuitas rekan untuk tahun 2010
3. Siapkan Neraca akhir tahun 2010
(Sumber: Buku Pengantar Akuntansi, Adaptasi Indonesia, Buku 2, James M. Reeve, dkk; format disesuaikan)
1. Laporan laba-rugi tahun 2010 dengan menunjukkan pembagian laba bersih. Perjanjian pada
persekutuan memberikan tunjangan gaji Rp40.000.000 untuk Carlina dan Rp50.000.000
untuk Carlos, tunjangan sejumlah 10% atas saldo modal awal tahun fiskal untuk masing-
masing, dan pembagian sama rata untuk sisa laba-rugi bersih.
Imbalan jasa profesional Rp297.450.000
Beban gaji Rp132.300.000
Beban penyusutan Gedung Rp10.500.000
Beban pajak properti Rp7.000.000
Beban listrik Rp6.300.000
Beban persediaan Rp2.850.000
Beban penyusutan Peralatan Rp2.800.000
Beban lain-lain Rp5.700.000
Total biaya dan beban Rp167.450.000 (-)
LABA FIRMA Rp130.000.000
25. Kencana dan Yana adalah pemilik persekutuan yang membagi laba-rugi bersih secara merata.
Candra akan bergabung pada tanggal 1 Mei tahun berjalan, dengan mengikuti perjanjian berikut ini:
a. Aset dan kewajiban persekutuan yang lama dinilai pada nilai bukunya per 30 April, kecuali untuk:
1. Piutang Rp2.400.000 akan dihapus, dan penyisihan piutang tak tertagih dinaikkan 5%
dari sisa saldo.
2. persediaan dinilai sebesar Rp60.000.000
3. Peralatan dinilai sebesar Rp240.000.000
b. Candra akan membeli hak kepemilikan Yana senilai Rp35.000.000 dengan menyerahkan kas
sebesar Rp60.000.000 juga menyerahkan kas lain sebesar Rp25.000.000 ke persekutuan
untuk total ekuitas kepemilikan Rp80.000.000
c. Rasio pembagian laba adalah 2:1:1
Saldo percobaan setelah penutupan milik Kencana dan Yana per 30 April adalah sebagai berikut.
Keterangan Saldo Debet Saldo Kredit
Kas Rp6.800.000
Piutang Rp34.000.000
Penyisihan piutang tak tertagih Rp900.000
Persediaan Rp63.000.000
Asuransi dibayar di muka Rp2.100.000
Peralatan Rp180.000.000
Akumulasi penyusutan Peralatan Rp80.000.000
Utang Rp12.000.000
Wesel bayar Rp20.000.000
Modal Kencana Rp100.000.000
Modal Yana Rp73.000.000
Rp285.900.000 Rp285.900.000
Diminta:
1. Jurnal untuk mencatat revaluasi per 30 April, memakai akun sementara bernama Revaluasi
Aset. Saldo dalam akun akumulasi penyusutan akan dihapus.
2. Jurnal untuk mencatat sisa transaksi yang berhubungan dengan pendirian persekutuan baru.
Diasumsikan seluruh transaksi terjadi pada tanggal 1 Mei.
3. Sajikan neraca untuk persekutun baru per 1 Mei 2010.
(Sumber: Buku Pengantar Akuntansi, Adaptasi Indonesia, Buku 2, James M. Reeve, dkk; format disesuaikan)
1. Jurnal untuk mencatat revaluasi per 30 April, memakai akun sementara bernama Revaluasi
Aset. Saldo dalam akun akumulasi penyusutan akan dihapus.
2. Jurnal untuk mencatat sisa transaksi yang berhubungan dengan pendirian persekutuan baru.
Diasumsikan seluruh transaksi terjadi pada tanggal 1 Mei.
Candra akan membeli hak kepemilikan Yana senilai Rp35.000.000 dengan menyerahkan kas
sebesar Rp60.000.000 juga menyerahkan kas lain sebesar Rp25.000.000 ke persekutuan
untuk total ekuitas kepemilikan Rp80.000.000
Modal Yana sebelum revaluasi aset Rp73.000.000 Modal Kencana sebelum revaluasi Rp100.000.000
Hasil revaluasi aset*) Rp66.510.000 (+) Hasil revaluasi aset*) Rp66.510.000 (+)
Modal Yana setelah revaluasi aset Rp139.510.000 Modal Kencana setelah revaluasi Rp166.510.000
Kepemilikan Yana ke Chandra Rp35.000.000 (-)
Sisa kepemilikan Yana Rp104.510.000 *)Hasil revaluasi aset, dibagi rata
Kas Rp25.000.000
Modal Yana Rp35.000.000
Goodwill Rp20.000.000
Modal Chandra Rp80.000.000
(Chandra bergabung ke Firma)