Anda di halaman 1dari 21

AKUNTANSI

MUDHARABAH
NABILA 22752051 3B
DEFINISI AKAD MUDHARABAH
Mudharabah merupakan akad kerja sama usaha antara dua
pihak dimana pihak pertama atau pemilik dana (shahibul
maal) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua
(mudharib) bertindak selaku pengelola, dan keuntungan dibagi
sesuai kesepakatan sedangkan kerugian finansial ditanggung
pemilik dana, kecuali jika kerugian tersebut dikarenakan
kesengajaan, kelalaian, ataupun pelanggaran akad oleh
pengelola dana.
SKEMA MUDHARABAH
DASAR HUKUM
• Al-Quran 2. AS-Sunnah
1.”Dari Shalih bin Suaib ra bahwa Rasulullah saw bersabda, "tiga hal
1. "Apabila telah ditunaikan shalat maka yang didalamnya terdapat keberkatan: jual beli secara tangguh,
bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah mugaradhah (mudharabah), dan mencampadukkan dengan tepung
untuk keperluan rumah bukan untuk dijual." (HR.Ibnu Majah).
karunia Allah SWT." (QS 62:10)
2. “Maka, jika sebagian kamu mempercayai 2. "Abbas bin Abdul Muthalib jika menyerahkan harta sebagai
sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai mudharabah, ia mensyaratkan kepada pengelola dana nya agar tidak
mengarungi lautan dan tidak menuruni lembah, serta tidak membeli
itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, ia (pengelola dana) harus
bertakwa kepada Allah Tuhannya...." menanggung resikonya. Ketika persyaratan yang diteapkan Abbas
didengar Rasulullah SAW, beliau membenarkannya.". (HR.Thabrani
(QS.2:283) dari Ibnu Abbas).
DASAR HUKUM
3. IJMA 4. FATWA DSN MUI
1. Ketentuan hukum tentang Mudharabah juga diatur dalam Fatwa DSN
Diriwayatkan bahwa sejumlah sahabat MUI NO:07/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan Mudharabah
(Qiradh).
menyerahkan harta anak yatim sebagai
mudharabah, dan tidakada seorang pun 2. Fatwa DSN MUINO: 38/DSN-MUI/X/2002 Tentang Sertifikat Investasi

megingkarinya. Oleh karena itu, hal Mudharabah Antar Bank (Sertifikat IMA).

tersebut adalah ijma." (Al Zuhayli, 3. Fatwa DSN MUI NO: 50/DSN-MUI/III/2006 Tentang Akad Mudharabah
Musyarakah.
2001)23 4. Fatwa DSN MUI NO: 115/DSN-MUI/LX/2017 Tentang Akad
Mudharabah.
karakteristik mudharabah
• 1. Entitas dapat bertindak sebagai pemilik dana maupun pengelola dana. Jika
menjadi pengelola dana, maka disajikan sebagai dana syirkah temporer.
• 2. Tidak mengharuskan adanya jaminan, tetapi pemilik dana bisa meminta hal
tersebut kepada pengelola dana untuk mengindari penyimpangan oleh pengelola
dana. Jaminan bisa dicairkan ketika pengelola terbukti melakukan pelanggaran
atas akad mudharabah
• 3. Pengembalian dana dapat dilakukan secara parsial saat bagi hasil maupun
secara keseluruhan ketika akad mudharabah berakhir.
• 4. Porsi bagi hasil dibagikan sesuai nisbah, jika terjadi kerugian maka ditanggung
oleh pemilik dana, kecuali jika kerugian timbul karena disengaja, kelalaian
pengelola, atau pelanggaran akad mudharabah.
jenis mudharabah

Mudharabah Mudharahah Mudharabah


Muthlaqah Muqayyadah Musyarakah
jenis kerja sama yang jenis kerja sama dimana jenis akad yang merupakan
memberikan kebebasan pemilik dana memberikan gabungan antara
kepada pengelola dana batasan kepada pengelola mudharabah dan
dalam mengelola dana mengenai lokasi, masyarakah dimana
investasinya selama tidak cara, dan atau sektor pengelola dana dapat juga
bertentangan dengan usaha. menyertakan modalnya
syariat Islam. dalam usaha.
POLA 1 POLA 2
Rukun Akad Mudharabah

Rukun dalam transaksi dengan menggunakan akad


Mudharabahantara lain:

1.Pelaku (pemilik dana dan pengelola dana)


2.Obyek mudharabah (modal dan kerja)
3.Ijab kabul (persetujuan kedua belah pihak)
4.Nisbah Bagi Hasil.
BERAKHIRNYA AKAD
MUDHARABAH
Beberapa kondisi yang menjadikan akad Madharabah berakhir antara lain:

1. Salah satu pihak memutuskan mengundurkan diri, meninggal dunia atau hilang
akal.

2. Dalam hal mudharabah tersebut dibatasi waktunya, maka mudharabah berakhir


pada waktu yang telah ditentukan.

3. pengelola dana tidak menjalankan amanahnya sebagai pengelola usaha untuk


mencapai tujuan sebagaimana dituangkan dalam akad.

4. Modal sudah habis/tidak ada lagi.


PENGAKUAN DAN PENGUKURAN AKUNTANSI
PEMILIK DANA & PENGELOLA DANA
Akuntansi mudharabah mencakup 2 bagian yaitu akuntansi pemilik dana dan akuntansi pengelola
dana. Secara ilustratif tampak pada skema berikut:
(1) AKUNTANSI UNTUK PEMILIK DANA

Modal mudharabah diakui sebagai "investasi mudharabah" pada saat pembayaran kas atau
penyerahan aset nonkas kepada pengelola dana:
1. Kas yang disalurkan diakui sebagai investasi mudharabah saat pembayaran kas atau
penyerahan asset non kas kepada pengelola.
2. Investasi mudharabah dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang dibayarkan,
sedangkan investasi asset non kas diukur sesuai nilai wajar ketika asset diserahkan. Nilai
wajar tersebut harus disetujui oleh pemilik dan pengelola dana saat penyerahan:

• Modal mudharabah diakui sebagai "investasi mudharabah" pada saat pembayaran kas
atau penyerahan aset nonkas kepada pengelola dana:

• Kas yang disalurkan diakui sebagai investasi mudharabah saat pembayaran kas atau
penyerahan asset non kas kepada pengelola.

2. Investasi mudharabah dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang dibayarkan, sedangkan investasi asset non kas diukur sesuai nilai wajar ketika asset diserahkan. Nilai wajar tersebut harus disetujui oleh pemilik dan pengelola dana saat penyerahan:
(2) AKUNTANSI UNTUK PENGELOLA DANA
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
MUDHARABAH
(1) PEMILIK DANA
1. Pemilik dana menyajikan investasi
mudharabah dalam laporan keuangan sebesar
nilai tercatat (dikurangi penyisihan kerugian
investasi jika ada).

2. Pemilik dana mengungkapkan hal-hal terkait


investasi mudharabah, tetapi tidak terbatas
pada isi kesepakatan utama mudharabah,
rincian jumlah investasi mudharabah
berdasarkan jenisnya, penyisihan kerugian
investasi selama periode berjalan, dan
pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK
101.
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
MUDHARABAH
(2) PENGELOLA DANA
1. Pengelola dana menyajikan dana syirkah
temporer sebesar nilai tercatat untuk setiap
akad mudharabah, yaitu sebesar nilai dana
syirkah temporer dikurangi penyisihan
kerugian.

2. Pengelola dana mengungkapkan isi


kesepakatan utama usaha mudharabah, rincian
dana syirkah temporer yang diterima
berdasarkan jenisnya, serta penyaluran dana
yang berasal dari mudharabah muqayyadah
diungkapkan sesuai PSAK 101
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai