َّت
َي ِق ْل َو َتُهَنا َمَأ َن ِم ُت ْؤا ي ِذَّلا ِّد َؤ ْل َف ا ًض ْعَب ْم ُك ُض ْعَب َن ِمَأ َفِإْن
ُي
الَّلَه َرَّبُه
“Jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,
maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan
amanahnya (utangnya) dan hendaklah ia bertakwa
kepada Allah Tuhannya” (Al-Baqarah: 283)
Landasan Syariah (Al-Hadits)
َأل
« َأِّد ا َم اَن َة ِإَلى َم ِن-صلى هللا عليه وسلم- َع ْن َأِبى ُه َر ْي َر َة َقاَل َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا
» اْئ َت َم َن َك َو َال َت ُخ ْن َم ْن َخ اَن َك
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda
“sampaikanlah (tunaikanlah amanat kepada yang
berhak menerimanya dan jangan membalas khianat
kepada orang yang telah mengkhianatimu” (HR. Abu
Dawud dan menurut Tirmidzi hadits ini Hasan,
sedang Imam Hakim mengkategorikannya Sahih)
Ibnu Umar Berkata bahwasanya Rasulullah telah
bersabda, “Tiada kesempurnaan iman bagi setiap orang
yang tidak beramanah, tiada shalat bagi yang tidak
bersuci” (HR. Thabrani)
Landasan Syariah (Ijma’)
1 Titip Barang
LKS
ANGGOTA Mustawda’
Muwaddi’ (Penerima
(Penitip) Titipan)
2 Beban Biaya Penitipan
Wadi’ah Yad adh-Dhamanah
Wadia’ah Yad adh-dhamanah:
Pihak penerima bertanggung jawab atas
kehilangan atau kerusakan barang titipan.
LKS sebagai penerima bisa menggunakan dana
wadi’ah tersebut serta keuntungannya menjadi
milik LKS.
LKS diperbolehkan memberikan semacam
bonus dengan catatan tidak disyaratkan
sebelumnya serta jumlahnya tidak ditetapkan
dalam nominal atau persentase.
BEBERAPA KETENTUAN YAD
DHAMANAH (1)
Pihak yang dititipi (LKS) bertanggung jawab atas
keutuhan harta yang dititipkan
LKS boleh memanfaatkan harta yang dititipkan
Implikasi hukumnya sama dengan qardh
BEBERAPA KETENTUAN YAD
DHAMANAH (2)
LKS dapat memanfaatkan & menyalurkan dana
yang disimpan serta menjamin bahwa dana tersebut
dapat ditarik setiap saat oleh pemilik dana
Keuntungan & kerugian sepenuhnya milik LKS
(pemilik dana dapat diberi bonus tanpa perjanjian
didepan)
Dapat mengenakan biaya administrasi
Skema Wadiah
KETENTUAN AKAD WADI’AH
Bersifat simpanan (bukan investasi)
Simpanan bisa diambil kapan saja atau berdasar-kan
kesepakatan.
Tidak ada imbalan yang disyaratkan waktu akad, kecuali
dalam bentuk pemberian (‘athaya / bonus) yang bersifat
sukarela (tidak mengikat) dari pihak LKS.
Dengan seijin penyimpan, LKS dapat menggunakan dana
wadi’ah untuk kegiatan usaha yang sesuai prinsip
syariah
* FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL NO: 02/DSN-MUI/IV/2000
2. Mudharabah
Aplikasi akad ; Bank syariah bertindak sebagai
Mudharib / Amil dan Nasabah sebagai Shohibul
Mal dengan akad mudharabah Muthlaqah
Dalam akad Mudharabah harus menyebutkan Nisbah
Bagi Hasil dengan jelas seperti 30% untuk Nasabah
dan 70% untuk Bank syariah, bila tidak
menyebutkan Nisbah maka kembali pada Nisbah
50% : 50% (al_fiqh islami 5:3937)
Simpanan Berjangka Syariah
Simpanan dimana pemilik harta/anggota sebagai
(Shohibul maal) meletakkan dananya pada LKS
dengan akad Mudharabah mutlaqah.
Simpanan ini akan salurkan kepada anggota yang
membutuhkan pembiayaan.
Simpanan bisa di setor sewaktu-waktu sedangkan
untuk penarikannya satu kali sesuai jenis
produknya.
LKS akan memberikan bagi hasil bulanan dari
keuntungan yang diperoleh sesuai dengan nisbah
yang disepakati diawal.
Jenis Simpanan Berjangka Syariah
• Ziarah / Wisata
• Idul Fitri
• Qurban dan Aqiqah
• Pendidikan
• Kesehatan
• Haji / Umrah
Keuntungan Menyimpan
Insya Allah pahalanya berlipat delapan belas kali
bila diniati menghutangi.
Aman dan terhindar dari RIBA dan haram.
Ikut membantu sesama ummat (ta’wun).
Mendapat bagi hasil/ bonus yang halal.
Bisa dijadikan jaminan pembiayaan
Bebas potongan administrasi bulanan
Ketentuan Permohonan
Mengisi formulir permohonan menjadi calon anggota
Mengisi formulir permohonan pembukaan tabungan
Fotocopy identitas diri (KTP, SIM / KARTANU).
Biaya pembukaan rekening Rp. 5.000
Setoran awal minimal Rp.10.000,-
Setoran berikutnya minimal Rp.1.000,-
Saldo minimal Rp.10.000,-
Ketentuan lain menurut jenis tabungan.
17
Simpanan Mudharabah Berjangka
Adalah simpanan dimana Pemilik harta/ anggota
sebagai (Shohibul maal) meletakkan dananya pada
LKS dengan akad Mudharabah mutlaqah.Dana ini
hanya bisa di tarik berdasarkan waktu yang di
tentukan. Berikut jenis- jenis MDA Berjangka dan
contoh nisbah bagi hasil antara LKS dengan anggota.
• Deposito 3 bulan 48% : 52%
• Deposito 6 bulan 45% : 55%
• Deposito 9 bulan 43% : 57%
• Deposito 12 bulan 40% : 60%
PENGHIMPUNAN DANA PENYALURAN DANA
SHAHIBUL MUDHARIB
MAAL
menyerahkan menyerahkan
dana dana
=======> =======>
<======= <=======
menerima bagi menerima bagi
hasil hasil
SHAHIBUL MUDHARIB
MAAL
KETENTUAN AKAD MUDHARABAH *
Dalam transaksi ini Anggota bertindak sebagai
shahibul mal atau 100 % pemilik dana, dan LKS
bertindak sebagai mudharib atau pengelola
dana.
Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, LKS
dapat melakukan berbagai macam usaha yang
tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah dan
mengembangkannya, termasuk di dalamnya
mudharabah dengan pihak lain.
Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya,
dalam bentuk tunai dan bukan piutang.
Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan
dituangkan dalam akad pembukaan rekening.
LKS tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan Anggota tanpa
persetujuan yang bersangkutan.
Jika terjadi kerugian,maka kerugian finansial ditanggung oleh Shahibul Mal (
anggota penabung )
Tetapi menurut sebagian madzhab Malikiyah “Mudharib boleh menanggung
kerugian sebagai amal kebajikannya(tabarru')” (al-Muamalatul Maliyah al-
Mu'ashirah, Lil Wahbah al-Zuhaili. Hal- 444)
Contoh Nisbah Tabungan Umum untuk LKS dan Anggota 55 : 45 dan Nisbah
Tabungan Umum Berjangka antara LKS dan Anggota 50 : 50
Tabungan Umum dengan akad Mudharabah boleh menurut Imam Abu
Hanifah,Syafi’i dan Ahmad (al Fiqh al Islami lil Wahba al Zuhaili 5 : 3935)
IJAB QABUL ( REDAKSI AKAD ) TABUNGAN
Shighot Akad adalah sesuatu yang timbul dari
Muta’aqidain (dua orang yang bertransaksi) untuk
menunjukkan keinginan dan kesepakatannya dalam
transaksi.
Shighot akad itu bisa berbentuk lafadz (perkataan),
perbuatan, isyaroh dan tulisan (baina ikhtilafi al
Madzahib Al Arba’ah). Tidak ada ketentuan baku tentang
redaksi lafadz akad,yang terpenting menunjukkan
keinginan dan kesepakatannya sesuai kondisi
masyarakat dan tidak akan menimbulkan perselisihan.
Akad tanpa lafadz (perkataan) atau lebih dikenal dengan
akad Mu’athoh dan dapat menunjukkan kesepakatan,
hukumnya boleh menurut Imam Hanafiyah,Malikiyah dan
Hanabilah.
Akad dengan menggunakan tulisan, sah menurut imam
Hanafiyah dan Malikiyah bahkan ini lebih kuat dan lebih
bisa dipertanggung jawabkan.
Didalam lembaga keuangan harus diupayakan akad
menggunakan lafadz(qaul) dan tulisan sekaligus,untuk
menghindari perselisihan
Musyarakah
Musyarakah
(Kerjasama dua pihak atau lebih)
Produk Pembiayaan-lanjutan
Barang vs barang Barter
H AH Tanpa pesanan
ABA
R
MU Mengikat
JENIS
Berdasarkan
pesanan
CARA PEMBAYARAN
Tidak mengikat
Tunai Tangguh
ALUR – MURABAHAH TANPA PESANAN
Jaminan Murabahah :
Jaminan dalam murabahah dibolehkan, agar
ANGGOTA serius dengan pesanannya.
LKS dapat meminta ANGGOTA untuk
menyediakan jaminan yang dapat dipegang
Ketentuan Murabahah
(Fatwa DSN : 04/DSN-MUI/IV/2000)
Pembatalan kontrak
Pada dasarnya pembatalan salam boleh dilakukan, selama tidak
merugikan kedua belah pihak
Perbedaan Salam dengan Ijon
Dalam Ijon barang dibeli tidak menurut ukuran dan
timbangannya yang asli, sementara salam mengukur barang
pada ukuran dan timbangannya
Contoh Ijon : Pembeli membeli beras yang saat itu masih belum
Salam Istishna
Barang terukur dan Harus diukur dan ditimbang,
tertimbang. Hutang pada Al modelnya dipesan
Muslam Ilaih Bisa dimuka, dicicil sampai
Uang / modal dimuka selesai, atau dibelakang
Mengikat Barang milik pembuat
Akad (Shani’)
Akad tidak mengikat
Skema Pembiayaan Istishna’
Karakteristik Istishna
(Fatwa DSN No. 06/DSN-MUI/IV/2000)
Ketentuan lain :
(1) Dalam hal pesanan sudah dikerjakan sesuai dengan
kesepakatan, hukumnya mengikat.
(2) Semua ketentuan dalam jual beli salam yang tidak
disebutkan diatas berlaku pula pada jual beli isthisna’
Akad yang berbasis UJRAH / FEE digunakan
untuk tujuan penggunaan dana MODAL
USAHA BERUPA JASA, BIAYA PENDIDIKAN,
BIAYA RUMAH SAKIT DAN JASA-JASA
LAINNYA.
SYARAT APLIKASI AKAD BERBASIS BAGI
HASIL
72
PENYALURAN DANA
73
PRODUK PENYALURAN
DANA
N Produk Prinsip syariah
o
1 Pembiayaan modal kerja Mudharabah, Musyarakah
2 Pembiayaan proyek Mudharabah, musyarakah
3 Pengadaan barang investasi (jual beli Murabahah
barang)
4 Produksi agribisnis / sejenis Salam, salam paralel
5 Manufactur, kontruksi Istishna, Istishna Paralel
6 Penyertaan Musyarakah
7 Leter of Credit - Ekspor (pembiayaan Mudharabah, musyarakah, murabahah (Al-Ba’I)
ekspor)
8 LC - Impor Murabahah, Salam / Istishna dan Murabahah,
Mudharabah
9 Surat berharga (Obligasi) Mudharabah, Ijarah
74
PRODUK JASA PERBANKAN
No Produk Prinsip syariah
1 Dana Talangan dan Talangan Haji Qardh
2 Anjak piutang Hiwalah
3 Transfer, inkaso, kliring Wakalah
4 Pinjaman sosial Qardhul Hasan
5 Safe deposit Wadi’ah Amanah, Ijarah (sewa)
6 Penukaran valas (bank notes) Sharf
7 Gadai (jaminan) Rahn
8 Pay roll Ujrah, wakalah
9 Bank garansi Kafalah
10 Leter of Credit - Ekspor Wakalah bil Ujroh, Qardh
11 LC - Impor Wakalah bil Ujrah, wakalah bil Ujroh dan Qardh,
75
PRODUK SEWA
76
PRODUK LAIN
77
BANK SEBAGAI FUNGSI SOSIAL
78
PRINSIP DISTRIBUSI
HASIL USAHA
Revenue Sharing
Yang dibagikan adalah pendapatan (revenue)
Shahibul maal menaggung kerugian => usaha dilikiuidasi,
jumlah aktiva lebih kecil dari kewajiban
Profit Sharing
Yang dibagikan adalah keuntungan (profit)
Tidak Loss Sharing => kerugian bukan kelalaian mudharin
ditanggung oleh shahibul maal
79
Lap Laba Rugi Bank
Sistem bagi hasil Lap L/R Pengelolaan Dana
/LKS Mudharabah (sbg
(sbg mudharib) mudharib)
Pendapatan:
Pengelolaan dana
= Pendapatan penyaluran
Revenue sharing Mudharabah
(-/- Bagi hasil (prinsip bagi hasil)
) Margin (prinsip jual beli)
Hak pihak ketiga atas bagi Lainnya (SWBI, IMA dsb)
hasil Investasi Tidak Terikat Tabel
(-/-)
(+/+)
Pendapatan :
Fee base income
Porsi shahibul maal
Profit sharing
Beban administrasi mudharabah
Beban mudharib: Beban penyusutan mudharabah
Beban Tenaga kerja Beban opr mudharabah lainnya
=
Beban Administrasi
Beban Opr Lainnya
=
Laba/Rugi Mudharabah
RUGI LABA SAHIBUL MAAL
PRINSIP DISTRIBUSI
HASIL USAHA
81
TERIMAKASIH