KELOMPOK 4
NURUL RIZKIAENI GANEVIA (A1C017119)
SEFTINA FATRIZIA (A1C017146)
SHAFIRA AULIA ARLIANA (A1C017148)
SITI HANDAYANI (A1C017151)
PENGERTIAN MUDHARABAH
Transaksi mudharabah disajikan dalam laporan keuangan (pada bagian asset) sebesar nilai tercatat (PSAK 105 paragraf 36).
2. Pengungkapan
Berdasarkan PSAK 105 paragraf 38 dan PAPSI (2006) terdapat beberapa hal yang harus diungkap dalam transaksi
mudharabah. Beberapa hal tersebut adalah sebagai berikut :
2. Rincian jumlah investasi mudharabah berdasarkan jenisnya (PSAK 105 paragraf 38b)
3. Jumlah investasi mudharabah yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (PAPSI, 2006)
4. Jumlah investasi mudharabah yang telah direstrukturisasi dan informasi lain tentang mudharabah yang direstrukturisasi
selama periode berjalan (PAPSI, 2006)
5. Metode yang digunakan untuk menentukan penyisihan khusus dan umum (PAPSI, 2006)
6. Kebijakan manajemen dan pelaksanaan pengendalian resiko portofolio investasi mudharabah (PAPSI, 2006)
7. Besarnya investasi mudharabah bermasalah dan penyisihannya untuk setiap sektor ekonomi (PAPSI, 2006)
8. Kebijakan dan metode yang dipergunakan dalam penanganan mudharabah bermasalah (PAPSI, 2006)
10. Kerugian atas penurunan nilai investasi mudharabah (apabila ada) (PAPSI,2006)
PENGAWASAN SYARIAH TRANSAKSI
MUDHARABAH
Pengawasan yang berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia dilakukan untuk:
1. Meneliti apakah pemberian informasi secara lengkap telah disampaikan oleh
bank kepada nasabah, baik secara lisan maupun tertulis tentang persyaratan
investasi mudharabah telah dilakukan.
2. Menguji apakah perhitungan bagi hasil telah dilakukan sesuai prinsip syariah.
3. Memastikan adanya persetujuan para pihak dalam perjanjian investasi
mudharabah.
4. Memastikan terpenuhinya rukun dan syarat mudharabah.
5. Memastikan bahwa kegiatan investasi yang dibiayai tidak termasuk jenis
kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariah.
A. Macam-Macam Mudharabah
Mudharabah Mutlaqah
Mudharabah mutlaqah yaitu penyerahan modal tanpa syarat. Pengusaha atau mudharib bebas mengelola modal itu dengan
usaha apa saja yang menurutnya akan mendatangkan keuntungan dan di daerah mana saja yang mereka inginkan. Dalam bank teknik
mudharabah mutlaqah adalah kerjasama antara bank bank dengan mudharib atau nasabah yang mempunyai keahlian atau
keterampilan untuk mengelola suatu usaha yang produktif dan halal. Hasil keuntungan dari penggunaan dana tersebut dibagi bersama
berdasarkan nisbah yang disepakati.
Mudharabah Muqayyadah
Mudharabah muqayyadah yaitu penyerahan modal dengan syarat-syarat tertentu. Dalam akad dicantumkan bahwa modal
tersebut hanya untuk usaha yang telah ditentukan (terikat pada usaha tertentu). Pengusaha atau nasabah harus mengikuti syarat-syarat
yang dikemukakan oleh pemilik modal, selain dari syarat-syarat yang dikemukakan maka dana shahibul maal tidak diperkenankan untuk
dipakai. Dalam teknis perbankan yang dimaksudkan dengan mudharabah muqayyadah adalah akad kerja sama antara shahibul maal
dengan bank. Modal yang diterima, dikelola oleh bank untuk diinvestasikan dalam proyek yang sudah ditentukan oleh shahibul maal.
Pembagian bagi hasil keuntungan dilakukan sesuai nisbah yang disepakati bersama, diantara pihak-pihak yang terlibat dalam kerja
sama tersebut.12
Jenis mudharabah muqayyadah ini dibedakan menjadi dua yaitu:
Syarat–syarat sah mudharabah berkaitan dengan aqidani (dua orang yang akan berakad)
modal dan laba.
1) Syarat aqidani
2) Syarat modal
3) Syarat – syarat laba
Alur Transaski Mudarabah
TABUNGAN MUDHARABAH
08 Juni 2000 Erna Yunita menerima transfer dar nasabah BSI cabang Solo sebesar
Rp 700.000
17 Juni 2000 Erna Yunita menerima kiriman dari nasabah bank Peduli Syariah
(BPS) sebesar Rp 2.500.000
31 Juni 2000 Erna Yunita menerima bagi hasil tabungan mudharabah dari BSI
sebesar Rp 40.000
Investasi 1.450.000.000
Mudharabah
Nasabah pembiayaan tidak mampu mengembalikan
modal mudharabah.
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Investasi 1.450.000.000
Mudharabah
CONTOH SOAL PENCATATAN AKUNTANSI
MUDHARABAH DENGAN PENYERAHAN
DANA INVESTASI DALAM BENTUK KAS
Bank SyariahAir Banggis (BSAB) melakukan kerjasama bisnis
dengan Ibu Burma Sari, seorang Pengusaha Pasaman Barat
Yogyakarta menggunakan akad mudharabah (BSAB sebagai
pemilik dan dan Burma Sari sebagai pengelola dana). BSAB
memberikan modal kepada Burma Sari sebesar Rp20.000.000
sebagai modal usaha pada tanggal 1 Januari 2015 dan
berakhir 31 Januari 2016 dengan nisbah bagi hasil Burma Sari :
BSAB = 70% : 30%. Buat jurnal setelah penyerahan dana.
• Jurnal Pemilik Dana (BSAB)
Investasi Mudharabah Rp20.000.000
Kas Rp20.000.000
• Jurnal Pengelola Dana (Ibu Burma)
Kas-Mudharabah Rp20.000.000
Dana Syirkah temporer Rp20.000.000
Pada tanggal 31 Januari 2015, hasil usaha perdagangan buku Ibu Burma
Sari adalah: Pendapatan: Rp2.000.000 dan Biaya-biaya: Rp1.600.000
Jurnal sebelum bagi laba sesuai nisbah
• Jurnal Pemilik Dana (BSAB)
Tidak ada
• Jurnal Pengelola Dana (Ibu Burma)
Pendapatan yang didapat dari penjualan dicatat seperti biasa,
menggunakan prinsip cash basis (karena untuk perhitungan bagi hasil)
Kas xxx
Pendapatanxxx
Di akhir bulan atau akhir periode ketika akan dilakukan perhitungan bagi hasil,
maka akun pendapatan harus ditutup dengan melakukan jurnal:
Pendapatan Rp2.000.000
Biaya Rp1.600.000
Pendapatan yang belum dibagikan Rp400.000
• Perhitungan bagi laba sesuai nisbah
Burma Sari = 70% x (2.000.000-1.600.000) = 280.000
BSAB = 30% x (2.000.000-1.600.000) = 120.000
Jurnal untuk mencatat Pembayaran hasil perhitungan bagi hasil dari Burma
Sari kepada pemilik dana (BSAB).
• Jurnal Pemilik Dana (BSAB)
Kas Rp120.000
Pendapatan Bagi Hasil Rp120.000
Jika pembayaran bagi hasil tidak dibagikan langsung kepada BSAB, tetapi
diakumulasikan pembayarannya diakhir tahun, maka jurnalnya:
Piutang Mudharabah Rp120.000
Pendapatan Bagi Hasil Rp120.000
Diakhir tahun ketika uang pembayaran tersebut diterima oleh BSAB
Kas Rp120.000
Piutang Mudharabah Rp120.000
• Jurnal Pengelola Dana (Ibu Burma)
Cost Bagi Hasil Rp120.000
Kas-Mudharabah Rp120.000
Jika pembayaran bagi hasil tidak dibagikan langsung kepada BSAB,
tetapi diakumulasikan pembayarannya diakhir tahun, maka jurnalnya:
Cost Bagi Hasil Rp120.000
Utang Bagi Hasil Mudharabah Rp120.000
Diakhir tahun ketika uang pembayaran tersebut diterima oleh BSAB,
dengan kata lain, dibayarkan oleh Burma Sari
Utang Bagi Hasil Mudharabah Rp120.000
Kas-Mudharabah Rp120.000
Jurnal untuk mencatat hasil perhitungan bagi hasil hak pengelola dana
(Ibu Burma)
• Jurnal Pemilik Dana (BSAB)
Tidak ada
• Jurnal Pengelola Dana (Ibu Burma)
Biaya Bagi Hasil Rp280.000
Kas-Mudharabah Rp280.000
Jurnal untuk pembukuan pengelola dana untuk kepentingan sendiri.
Kas Rp280.000
Pendapatan Bagi Hasil Rp280.000
Ayat jurnal penutup untuk bagi hasil tersebut pada 31 Januari
2015.
• Jurnal Pemilik Dana (BSAB)
Tidak ada
• Jurnal Pengelola Dana (Ibu Burma)
Pendapatan yang belum dibagikan Rp280.000
Cost Bagi Hasil Rp280.000
Selama bulan Februari 2015, hasil pengelolaan dana adalah:
Pendapatan: Rp1.600.000 dan Biaya-biaya: Rp2.000.000
Jurnal untuk mencatat kerugian tersebut
• Jurnal Pemilik Dana (BSAB)
Kerugian Mudharabah Rp400.000
Penyisihan Kerugian Mudharabah Rp400.000
• Jurnal Pengelola Dana (Ibu Burma)
PendapatanRp1.600.000
Penyisihan Kerugian Mudharabah Rp400.000
Biaya-biaya Rp2.000.000
Jurnal untuk menutup pengembalian investasi mudharabah pada akhir
akad.
• Jurnal Pemilik Dana (BSAB)
Kas Rp19.600.000
Penyisihan Kerugian Mudharabah Rp400.000
Investasi Mudharabah Rp20.000.000
• Jurnal Pengelola Dana (Ibu Burma)
Dana Syirkah Temporer Rp20.000.000
Kas Rp19.600.000
Penyisihan Kerugian Mudharabah Rp400.000
PEMBATALAN AKAD MUDHARABAH