Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT ysng telah
memberikan limpahan rahmat, taufik, serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.

Harapan kami bahwa makalah sebagai bahan ajar ini dapat membantu para mahasiswa dan
tim pengajar dalam kegiatan perkuliahan. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua
pihak yang telah banyak membantu dan mengarahkan dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Lamongan, juni 2021

penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................3
1.3 Tujuan.......................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Musyarakah dan Jenis Musyarakah........................................................4
2.2 Skema Musyarakah...................................................................................................5
2.3 Karakteristik Musyarakah.........................................................................................5
2.4 Akuntansi untuk Mitra Aktif dalam Akuntansi Musyarakah....................................6
2.5 Akuntansi untuk Mitra Pasif dalam Akuntansi Musyarakah ...................................7
2.6 Penyajian Akuntansi Musyarakah dalam Laporan Keuangan..................................8
2.7 Dasar hukum Akuntansi Musyarakah.......................................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu bentuk usaha ynag dianjurkan dalam islam adalah bentuk mudharabah atau
musyarakah yaitu bentuk kerjasama bisnis, dalam bentuk usaha seperti ini diperlukan
suatu system yang bisa memberikan informasi serta suatu sistem yang bisa memeberikan
informasi serta pertanggungjawaban agar jalannya kerjasama tetap dalam koridor
keadilan dan kejujuran. Pembagian hak seperti dalam pembagian deviden, hasil likuiditas
memerlukan catatan yang adil yang dapat membagi hak-hak mereka yang berkongsi atau
berserikat secara adil.
Akuntansi dalam berbagai bentuk dan kepentingan sebenarnya wajib diterapkan oleh
islam baik di negara, lembaganya, perusahaan, di keluarga, bahkan perseoranganpun.
Semua ini mendukung hipotesa yang menyatakan akuntansi sangat mutlak dalam islam
jika kita Ingin memelihara suatu sistem soaial yang ingin menerapkan syariat islam.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Musyarakah dan apa saja jenis-jenis Musyarakah?
2. Bagaimana skema Musyarakah?
3. Bagaimana karakteristik Musyarakah?
4. Bagaimana akuntansi untuk Mitra Aktif dalam Akuntansi Musyarakah?
5. Bgaiamana akuntansi untuk Mitra Pasif dalam Akuntansi Musyarakah?
6. Bagaimana penyajian Akuntansi Musyarakah dalam laporan keuangan?
7. Apa dasar hukum Akuntansi Musyarakah?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian dan jenis Musyarakah
2. Untuk mengetahui skema Musyarakah
3. Untuk mengetahui karakteritik Musyarakah
4. Untuk mengetahui akuntansi untuk Mitra Aktif dalam Akuntansi Musyarakah
5. Untuk mengetahui akuntansi untuk Mitra Pasif dalam Akuntansi Musyarakah
6. Untuk mengetahui penyajian Akuntansi Musyarakah dalamm laporan keuangan
7. Untuk mengetahui dasar hukum Akuntansi Musyarakah

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan jenis Musyarakah


Musyarakah adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu
dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan keuntungan dan resiko
akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

Ada 2 jenis musyarakah:

1. Musyarakah kepemilikan

Musyarakah kepemilikan tercipta karena adanya warisan, wasiat atau kondisi lainnya


mengakibatkan pemilikan satu aset oleh dua orang atau lebih.
Dalam musyarakah ini, kepemilikan dua orang atau lebih berbagi dalam sebuah aset nyata,
dan berbagi pula dalam keuntungan yang dihasilkan aset tersebut.

2. Musyarakah akad (Kontrak)

Musyarakah akad tercipta dengan cara kesempakatan dimana dua orang atau lebih setuju
bahwa tiap orang dari mereka memberikan modal musyarakah mereka pun sepakat membagi
keuntungan dan kerugian.

Dalam musyarakah semua modal disatukan untuk dijadikan model proyek musyarakah dan
dikelola bersama-sama. Setiap pemilik modal berhak turut serta dalam menentukan kebijakan
usaha yang dijalankan oleh pelaksanaan proyek. Pemilik modal dipercaya untuk menjalankan
proyek musyarakah tindak boleh melakukan tindakan :

1) Menggabungkan dana proyek dengan harta pribadi.

2) Menjalankan proyek musyarakah dengan pihak lain tanpa izin pemilik modal lainnya.

3) Setiap pemilik modal dapat mengalihkan penyertaanya atau digantikan oleh pihak lain.

4) Setiap pemilik modal diaggap mengakhiri kerjasama apabila menarik diri dari
perserikatan, meninggal dunia dan menjadi tidak cacat hukum.

5) Biaya yang timbul dalam pelaksanaan proyek dan jangka proyek harus diketahui bersama,
keuntungan dibagi sesuai dengan porsi ontribusi modal.

6) Proyek yang akan dijalankan harus disebutkan dalam akad. Setelah proyek selesai nasabah
mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati untuk bank.

2.2 Skema Musyarakah

4
1. Mitra 1 dan 2 menyepakati akad musyawarah
2. Proyek usaha sesuai akad musyawarah dikelola bersama
3. Proyek usaha menghasilkan laba atau rugi
4. Jika untung dibagi sesuai nisbah dan jika rugi dibagi sesuai proporsi modal

2.3 Karakteristik Musyarakah

1. Para mitra (syarik) bersama-sama menyediakan dana untuk mendanai suatu usaha tertentu
dalam musyarakah, baik usaha yang sudah berjalan maupun yang baru. Selanjutnya mitra
dapat mengembalikan dana tersebut dan bagi hasil yang telah disepakati nisbahnya secara
bertahap atau sekaligus kepada entitas (mitra lain).

2. Investasi musyarakah dapat diberikan dalam bentuk kas, setara kas, atau aset nonkas,
termasuk asset tidak berwujud, seperti lisensi dan hak paten.

3. Karena setiap mitra tidak dapat menjamin dana mitra lainnya, setiap mitra dapat meminta
mitra lainnya untuk menyediakan jaminan atas kelalaian atau kesalahan yang disengaja.
Beberapa hal yang menunjukkan adanya kesalahan yang disengaja ialah (a) pelanggaran
terhadap akad antara lain penyalahgunaan dana investasi, manipulasi biaya, dan pendapatan
operasional; atau (b) pelaksanaan yang tidak sesuai dengan prinsip syariah

4. Jika tidak terdapat kesepakatan antara pihak yang bersengketa, kesalahan yang disengaja
harus dibuktikan berdasarkan keputusan institusi yang berwenang.

5. Pendapatan usaha musyarakah dibagi di antara para mitra secara proporsional sesuai


dengan dana yang disetorkan (baik berupa kas maupun asset nonkas lainnya) atau sesuai
nisbah yang disepakati oleh para mitra. Sedangkan rugi dibebankan secara proporsional
sesuai dengan dana yang disetorkan (baik berupa kas maupun aset nonkas lainnya.

6. Jika salah satu mitra memberikan kontribusi atau nilai lebih dari mitra lainnya dalam
akad musyarakah, mitra tersebut dapat memperoleh keuntungan lebih besar untuk dirinya.

5
Bentuk keuntungan lebih tersebut dapat berupa pemberian porsi keuntungan yang lebih besar
dari porsi dananya atau bentuk tambahan keuntungan lainnny

7. Porsi jumlah bagi hasil untuk para mitra ditentukan berdasarkan nisbah yang disepakati
dari pendapatan usaha yang diperoleh selama periode akad bukan dari jumlah investasi yang
disalurkan,

8.Pengelola musyarakah mengadministrasikan transaksi usaha yang terkait dengan


investasi musyarakah yang dikelola dalam pembukuan tersendiri.

2.4 Akuntansi untuk Mitra Aktif


Mitra Aktif adalah mitra yang mengelola usaha musyarakah, baik mengelola sendiri atau
menunjuk pihak lain atas nama mitra tersebut.
1. Pada Saat Akad:

(1) Investasi musyarakah diakui pada saat menyisihkan kas atau aset nonkas untuk
usaha musyarakah.

(2) Pengukuran investasi musyarakah: (a) dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang
disisihkan; dan (b) dalam bentuk aset nonkas dinilai sebesar nilai wajar dan jika terdapat
selisih antara nilai wajar dan nilai buku aset nonkas, maka selisih tersebut diakui sebagai
selisih penilaian aset musyarakah dalam ekuitas.

(3) Selisih kenaikan aset musyarakah diamortisasi selama masa akad musyarakah. Aset


tetap musyarakah yang telah dinilai sebesar nilai wajar disusutkan dengan jumlah penyusutan
yang mencerminkan: (a) penyusutan yang dihitung dengan historical cost model; ditambah
dengan (b) penyusutan atas kenaikan nilai aset karena penilaian kembali saat penyisihan aset
nonkas untuk usaha musyarakah.

(4) Apabila proses penilaian pada nilai wajar menghasilkan penurunan nilai aset, penurunan
nilai ini langsung diakui sebagai kerugian. Aset tetap musyarakah yang telah dinilai sebesar
nilai wajar disusutkan berdasarkan nilai wajar yang baru.

(5) Biaya yang terjadi akibat akad musyarakah (misalnya, biaya studi kelayakan) tidak dapat
diakui sebagai bagian investasi musyarakah kecuali ada persetujuan dari seluruh
mitra musyarakah.

(6) Penerimaan dana musyarakah dari mitra pasif (misalnya dari bank syariah) diakui sebagai
investasi musyarakah dan di sisi lain sebagai dana syirkah temporer sebesar: (a) dana dalam
bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang diterima; dan (b) dana dalam bentuk aset nonkas
dinilai sebesar nilai wajar dan disusutkan selama masa akad atau selama umur ekonomis
apabila aset tersebut tidak akan dikembalikan kepada mitra pasif.

2. Selama Akad:

(1) Bagian entitas atas investasi musyarakah dengan pengembalian dana mitra di akhir akad
dinilai sebesar: (a) jumlah kas yang disisihkan untuk usaha musyarakah pada awal akad

6
dikurangi dengan kerugian (apabila ada); atau (b) nilai tercatat aset musyarakah nonkas pada
saat penyisihan untuk usaha musyarakah setelah dikurangi penyusutan dan kerugian (apabila
ada).

(2) Bagian entitas atas investasi musyarakah menurun (dengan pengembalian dana mitra


secara bertahap) dinilai sebesar jumlah kas yang disisihkan untuk usaha musyarakah pada
awal akad ditambah dengan jumlah dana syirkah temporer yang telah dikembalikan kepada
mitra pasif dan dikurangi kerugian (apabila ada).

3. Akhir Akad: Pada saat akad diakhiri, investasi musyarakah yang belum dibayarkan


kepada mitra pasif diakui sebagai kewajiban.

4. Pengakuan Hasil Usaha:

(1) Pendapatan usaha musyarakah yang menjadi hak mitra aktif diakui sebesar haknya sesuai
dengan kesepakatan atas pendapatan usaha musyarakah. Sedangkan pendapatan usaha untuk
mitra pasif diakui sebagai hak pihak mitra pasif atas bagi hasil dan kewajiban.

(2) Kerugian investasi musyarakah diakui sesuai dengan porsi dana masing-masing mitra dan
mengurangi nilai aset musyarakah.

(3) Jika kerugian akibat kelalaian atau kesalahan mitra aktif atau pengelola usaha, kerugian
tersebut ditanggung oleh mitra aktif atau pengelola usaha musyarakah.

(4) Pengakuan pendapatan usaha musyarakah dalam praktik dapat diketahui berdasarkan


laporan bagi hasil atas realisasi pendapatan usaha dari catatan akuntansi mitra aktif atau
pengelola usaha yang dilakukan secara terpisah.

2.5 Akuntansi untuk Mitra Pasif

a. Pada Saat Akad:

(1) Investasi musyarakah diakui pada saat pembayaran kas atau penyerahan aset nonkas
kepada mitra aktif musyarakah.

(2) Pengukuran investasi musyarakah: (a) dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang
dibayarkan; dan (b) dalam bentuk aset nonkas dinilai sebesar nilai wajar dan jika terdapat
selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat aset nonkas, selisih tersebut diakui sebagai: (i)
keuntungan tangguhan dan diamortisasi selama masa akad; atau (ii) kerugian pada saat
terjadinya.

(3) Investasi musyarakah nonkas yang diukur dengan nilai wajar aset yang diserahkan akan
berkurang nilainya sebesar beban penyusutan atas aset yang diserahkan dikurangi dengan
amortisasi keuntungan tangguhan.

(4) Biaya yang terjadi akibat akad musyarakah (misalnya, biaya studi kelayakan) tidak dapat
diakui sebagai bagian investasi musyarakah kecuali ada persetujuan dari seluruh
mitra musyarakah;

7
b. Selama Akad:

(1) Bagian entitas atas investasi musyarakah dengan pengembalian dana mitra di akhir akad
dinilai sebesar: (a) jumlah kas yang dibayarkan untuk usaha musyarakah pada awal akad
dikurangi dengan kerugian (apabila ada); atau (b) nilai tercatat aset musyarakah nonkas pada
saat penyerahan untuk usaha musyarakah setelah dikurangi penyusutan dan kerugian (apabila
ada).

(2) Bagian entitas atas investasi musyarakah menurun (dengan pengembalian dana mitra


secara bertahap) dinilai sebesar jumlah kas yang dibayarkan untuk usaha musyarakah pada
awal akad dikurangi jumlah pengembalian dari mitra aktif dan kerugian (apabila ada);

c. Akhir Akad: Pada saat akad diakhiri, investasi musyarakah yang belum dikembalikan


oleh mitra aktif diakui sebagai piutang;

d. Pengakuan Hasil Usaha: Pendapatan usaha investasi musyarakah  diakui sebagai


pendapatan sebesar bagian mitra pasif sesuai kesepakatan. Sedangkan kerugian
investasi musyarakah diakui sesuai dengan porsi dana.

2.6 Penyajian Akuntansi Musyarakah dalam laporan keuangan

Pada akhir periode, investasi musyarakah disajikan dalam laporan keuangan sesuai yang
diatur oleh PSAK 106 (2007) sebagai berikut:

1. Mitra aktif menyajikan hal-hal yang terkait dengan usaha musyarakah dalam laporan


keuangan sebagai berikut:

(a) Aset musyarakah untuk kas atau aset nonkas yang disisihkan dan yang diterima dari mitra
pasif;

(b) Dana musyarakah yang disajikan sebagai unsur dana syirkah temporer untuk


aset musyarakah yang diterima dari mitra pasif; dan

(c) Selisih penilaian aset musyarakah, bila ada, disajikan sebagai unsur ekuitas.

Berikut format investasi musyarakah di neraca pengelola aktif per 31 desemer 20xx

PT MAJU

NERACA

PER 31 DESEMBER 20xx

--- Dana syirkah temporer Rp xxxx


Investasi musyarakah-kas Rp xxxxx Ekuitas:
Investasi musyarakah-aset nonkas Rp xxxxx Modal disetor Rp xxxx
Akumulasi penyusutan (Rp xxxxx) Saldo laba Rp xxxx
Milai buku Rp xxxxx Selisih penilaian
Aset non kas musyarakah Rp xxxx

8
2. Mitra pasif menyajikan hal-hal yang terkait dengan usaha musyarakah dalam laporan
keuangan

sebagai berikut:

(a) Investasi musyarakah untuk kas atau aset nonkas yang diserahkan kepada mitra aktif;

(b) Keuntungan tangguhan dari selisih penilaian aset nonkas yang diserahkan pada nilai wajar
disajikan sebagai pos lawan (contra account) dari investasi musyarakah.

Berikut format investasi musyarakah di neraca pengelola pasif per 31 desemer 20xx

BANK SYARIAH ABC

NERACA

PER 31 DESEMBER 20xx

Investasi musyarakah-kas Rp xxxx

Investasi musyarakah-aset non kas

Keuntungan Tangguhan Rp xxxx

Akumulasi penyusutan (Rp xxxx)

Nilai Buku (Rp xxxx)

Rp xxxx

2.7 Dasar hukum Musyarakah

1.    Al-Qur’an
“ ....maka mereka berserikat pada sepertiga.....”(anNisa:12)
“Dan Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat
zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang
saleh.”(Shaad:24)
2.    Al-Hadits
ُ‫ث ال َّش ِري َكي ِْن ما َ لَ ْم يَ ُخ ْن آَ َح ُد هُما َ صا َ ِحبَه‬
ُ ِ‫ع َْن آبي هُ َر ْي َر ةَ َرفَ َعهُ قَا َل اِ َّن هللاَ يَقو ُل آَنا َ ثَا ل‬

           Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. Bersabda, “ sesungguhnya Allah Azza wa Jalla
berfirman, Aku pihak dari ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah satunya tidak
mengkhianati lainnya.” ( HR Abu Dawud No.2936, dalam kitab al-Buyu, dan Hakim)
3.    Ijma’

9
Ibnu Qudamah dalam kitabnya, al-Mughni, telah berkata,” kaum muslimin telah
berkonsensus terhadap legitimasi musyarakah secara global walaupun terdapat perbedaan
pendapat dari beberapa elemen darinya.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

10
Musyarakah adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu
dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan keuntungan dan resiko
akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

Musyarakah dapat berupa musyarakah permanen maupun menurun. Musyarakah


permanen modalnya tetap samapai akhir masa musyarakah, musyarkah menurun moalnya
berangsur-angsur menurun karena dibeli noleh mitra musyarakah. Keuntungan dan
pendapatan musyarakah dibagi berdasarkan kesepakatan awal, sedangkan kerugian
musyarakah dibagi secara proposional berdasarkan modal yang disetor. Setiap mitra dapat
meminta mitra lainya untuk menyediakan jaminan. Adapun kelalaian dan kesalahan
pengelola dana antaralain: ditunjukkan oleh tidak terpenuhinya persyaratan yang ditentukan
dalam akad, tidak terdapat kondisi di luar kemampuan yang lazim dan yang telah ditentukan
dalam akad atau hasil putusan dari pengailan.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/9934991/Akuntansi_Musyarakah
https://id.scribd.com/document/396673850/Makalah-Akuntansi-Musyarakah
https://www.maybank.co.id/Business/syariah-business/working-capital/musyarakah-
new#:~:text=Musyarakah%20adalah%20bentuk%20pembiayaan
%20dengan,disepakati%20pada%20jangka%20waktu%20tertantu.
http://anggraeninurputri.blogspot.com/2017/12/akuntansi-musyarakah-a.html
https://sharianomics.wordpress.com/2010/12/10/pengungkapan-dan-penyajian-pada-
akuntansi-musyarakah/
https://www.coursehero.com/file/p5gn9tg/Berikut-format-Investasi-musyarakah-
dineraca-pengelola-aktif-per-31-Desember-PT/
https://www.kajianpustaka.com/2020/10/musyarakah.html#:~:text=Dasar%20Hukum
%20Musyarakah&text=Artinya%3A%20%22Nabi%20SAW%20bersabda
%2C,tersebut%20apabila%20salah%20seorang%20menghianatinya%22.

12
MAKALAH

AKUNTANSI TRANSAKSI MUSYARAKAH

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Syari’ah

Disusun oleh kelompok 9 :

Dewi Sintah Nuriyah, (072010006)

Karunia Kanza Az-zahra, (072010039)

Titin Niswatun Masruroh, (072010005)

UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN (UNISLA)

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

2021

13
14

Anda mungkin juga menyukai