Alhamdulillah, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT ysng telah
memberikan limpahan rahmat, taufik, serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Harapan kami bahwa makalah sebagai bahan ajar ini dapat membantu para mahasiswa dan
tim pengajar dalam kegiatan perkuliahan. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua
pihak yang telah banyak membantu dan mengarahkan dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Musyarakah dan Jenis Musyarakah........................................................4
2.2 Skema Musyarakah...................................................................................................5
2.3 Karakteristik Musyarakah.........................................................................................5
2.4 Akuntansi untuk Mitra Aktif dalam Akuntansi Musyarakah....................................6
2.5 Akuntansi untuk Mitra Pasif dalam Akuntansi Musyarakah ...................................7
2.6 Penyajian Akuntansi Musyarakah dalam Laporan Keuangan..................................8
2.7 Dasar hukum Akuntansi Musyarakah.......................................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Musyarakah kepemilikan
Musyarakah akad tercipta dengan cara kesempakatan dimana dua orang atau lebih setuju
bahwa tiap orang dari mereka memberikan modal musyarakah mereka pun sepakat membagi
keuntungan dan kerugian.
Dalam musyarakah semua modal disatukan untuk dijadikan model proyek musyarakah dan
dikelola bersama-sama. Setiap pemilik modal berhak turut serta dalam menentukan kebijakan
usaha yang dijalankan oleh pelaksanaan proyek. Pemilik modal dipercaya untuk menjalankan
proyek musyarakah tindak boleh melakukan tindakan :
2) Menjalankan proyek musyarakah dengan pihak lain tanpa izin pemilik modal lainnya.
3) Setiap pemilik modal dapat mengalihkan penyertaanya atau digantikan oleh pihak lain.
4) Setiap pemilik modal diaggap mengakhiri kerjasama apabila menarik diri dari
perserikatan, meninggal dunia dan menjadi tidak cacat hukum.
5) Biaya yang timbul dalam pelaksanaan proyek dan jangka proyek harus diketahui bersama,
keuntungan dibagi sesuai dengan porsi ontribusi modal.
6) Proyek yang akan dijalankan harus disebutkan dalam akad. Setelah proyek selesai nasabah
mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati untuk bank.
4
1. Mitra 1 dan 2 menyepakati akad musyawarah
2. Proyek usaha sesuai akad musyawarah dikelola bersama
3. Proyek usaha menghasilkan laba atau rugi
4. Jika untung dibagi sesuai nisbah dan jika rugi dibagi sesuai proporsi modal
1. Para mitra (syarik) bersama-sama menyediakan dana untuk mendanai suatu usaha tertentu
dalam musyarakah, baik usaha yang sudah berjalan maupun yang baru. Selanjutnya mitra
dapat mengembalikan dana tersebut dan bagi hasil yang telah disepakati nisbahnya secara
bertahap atau sekaligus kepada entitas (mitra lain).
2. Investasi musyarakah dapat diberikan dalam bentuk kas, setara kas, atau aset nonkas,
termasuk asset tidak berwujud, seperti lisensi dan hak paten.
3. Karena setiap mitra tidak dapat menjamin dana mitra lainnya, setiap mitra dapat meminta
mitra lainnya untuk menyediakan jaminan atas kelalaian atau kesalahan yang disengaja.
Beberapa hal yang menunjukkan adanya kesalahan yang disengaja ialah (a) pelanggaran
terhadap akad antara lain penyalahgunaan dana investasi, manipulasi biaya, dan pendapatan
operasional; atau (b) pelaksanaan yang tidak sesuai dengan prinsip syariah
4. Jika tidak terdapat kesepakatan antara pihak yang bersengketa, kesalahan yang disengaja
harus dibuktikan berdasarkan keputusan institusi yang berwenang.
6. Jika salah satu mitra memberikan kontribusi atau nilai lebih dari mitra lainnya dalam
akad musyarakah, mitra tersebut dapat memperoleh keuntungan lebih besar untuk dirinya.
5
Bentuk keuntungan lebih tersebut dapat berupa pemberian porsi keuntungan yang lebih besar
dari porsi dananya atau bentuk tambahan keuntungan lainnny
7. Porsi jumlah bagi hasil untuk para mitra ditentukan berdasarkan nisbah yang disepakati
dari pendapatan usaha yang diperoleh selama periode akad bukan dari jumlah investasi yang
disalurkan,
(1) Investasi musyarakah diakui pada saat menyisihkan kas atau aset nonkas untuk
usaha musyarakah.
(2) Pengukuran investasi musyarakah: (a) dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang
disisihkan; dan (b) dalam bentuk aset nonkas dinilai sebesar nilai wajar dan jika terdapat
selisih antara nilai wajar dan nilai buku aset nonkas, maka selisih tersebut diakui sebagai
selisih penilaian aset musyarakah dalam ekuitas.
(4) Apabila proses penilaian pada nilai wajar menghasilkan penurunan nilai aset, penurunan
nilai ini langsung diakui sebagai kerugian. Aset tetap musyarakah yang telah dinilai sebesar
nilai wajar disusutkan berdasarkan nilai wajar yang baru.
(5) Biaya yang terjadi akibat akad musyarakah (misalnya, biaya studi kelayakan) tidak dapat
diakui sebagai bagian investasi musyarakah kecuali ada persetujuan dari seluruh
mitra musyarakah.
(6) Penerimaan dana musyarakah dari mitra pasif (misalnya dari bank syariah) diakui sebagai
investasi musyarakah dan di sisi lain sebagai dana syirkah temporer sebesar: (a) dana dalam
bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang diterima; dan (b) dana dalam bentuk aset nonkas
dinilai sebesar nilai wajar dan disusutkan selama masa akad atau selama umur ekonomis
apabila aset tersebut tidak akan dikembalikan kepada mitra pasif.
2. Selama Akad:
(1) Bagian entitas atas investasi musyarakah dengan pengembalian dana mitra di akhir akad
dinilai sebesar: (a) jumlah kas yang disisihkan untuk usaha musyarakah pada awal akad
6
dikurangi dengan kerugian (apabila ada); atau (b) nilai tercatat aset musyarakah nonkas pada
saat penyisihan untuk usaha musyarakah setelah dikurangi penyusutan dan kerugian (apabila
ada).
(1) Pendapatan usaha musyarakah yang menjadi hak mitra aktif diakui sebesar haknya sesuai
dengan kesepakatan atas pendapatan usaha musyarakah. Sedangkan pendapatan usaha untuk
mitra pasif diakui sebagai hak pihak mitra pasif atas bagi hasil dan kewajiban.
(2) Kerugian investasi musyarakah diakui sesuai dengan porsi dana masing-masing mitra dan
mengurangi nilai aset musyarakah.
(3) Jika kerugian akibat kelalaian atau kesalahan mitra aktif atau pengelola usaha, kerugian
tersebut ditanggung oleh mitra aktif atau pengelola usaha musyarakah.
(1) Investasi musyarakah diakui pada saat pembayaran kas atau penyerahan aset nonkas
kepada mitra aktif musyarakah.
(2) Pengukuran investasi musyarakah: (a) dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang
dibayarkan; dan (b) dalam bentuk aset nonkas dinilai sebesar nilai wajar dan jika terdapat
selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat aset nonkas, selisih tersebut diakui sebagai: (i)
keuntungan tangguhan dan diamortisasi selama masa akad; atau (ii) kerugian pada saat
terjadinya.
(3) Investasi musyarakah nonkas yang diukur dengan nilai wajar aset yang diserahkan akan
berkurang nilainya sebesar beban penyusutan atas aset yang diserahkan dikurangi dengan
amortisasi keuntungan tangguhan.
(4) Biaya yang terjadi akibat akad musyarakah (misalnya, biaya studi kelayakan) tidak dapat
diakui sebagai bagian investasi musyarakah kecuali ada persetujuan dari seluruh
mitra musyarakah;
7
b. Selama Akad:
(1) Bagian entitas atas investasi musyarakah dengan pengembalian dana mitra di akhir akad
dinilai sebesar: (a) jumlah kas yang dibayarkan untuk usaha musyarakah pada awal akad
dikurangi dengan kerugian (apabila ada); atau (b) nilai tercatat aset musyarakah nonkas pada
saat penyerahan untuk usaha musyarakah setelah dikurangi penyusutan dan kerugian (apabila
ada).
Pada akhir periode, investasi musyarakah disajikan dalam laporan keuangan sesuai yang
diatur oleh PSAK 106 (2007) sebagai berikut:
(a) Aset musyarakah untuk kas atau aset nonkas yang disisihkan dan yang diterima dari mitra
pasif;
(c) Selisih penilaian aset musyarakah, bila ada, disajikan sebagai unsur ekuitas.
Berikut format investasi musyarakah di neraca pengelola aktif per 31 desemer 20xx
PT MAJU
NERACA
8
2. Mitra pasif menyajikan hal-hal yang terkait dengan usaha musyarakah dalam laporan
keuangan
sebagai berikut:
(a) Investasi musyarakah untuk kas atau aset nonkas yang diserahkan kepada mitra aktif;
(b) Keuntungan tangguhan dari selisih penilaian aset nonkas yang diserahkan pada nilai wajar
disajikan sebagai pos lawan (contra account) dari investasi musyarakah.
Berikut format investasi musyarakah di neraca pengelola pasif per 31 desemer 20xx
NERACA
Rp xxxx
1. Al-Qur’an
“ ....maka mereka berserikat pada sepertiga.....”(anNisa:12)
“Dan Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat
zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang
saleh.”(Shaad:24)
2. Al-Hadits
ُث ال َّش ِري َكي ِْن ما َ لَ ْم يَ ُخ ْن آَ َح ُد هُما َ صا َ ِحبَه
ُ ِع َْن آبي هُ َر ْي َر ةَ َرفَ َعهُ قَا َل اِ َّن هللاَ يَقو ُل آَنا َ ثَا ل
Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. Bersabda, “ sesungguhnya Allah Azza wa Jalla
berfirman, Aku pihak dari ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah satunya tidak
mengkhianati lainnya.” ( HR Abu Dawud No.2936, dalam kitab al-Buyu, dan Hakim)
3. Ijma’
9
Ibnu Qudamah dalam kitabnya, al-Mughni, telah berkata,” kaum muslimin telah
berkonsensus terhadap legitimasi musyarakah secara global walaupun terdapat perbedaan
pendapat dari beberapa elemen darinya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
Musyarakah adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu
dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan keuntungan dan resiko
akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9934991/Akuntansi_Musyarakah
https://id.scribd.com/document/396673850/Makalah-Akuntansi-Musyarakah
https://www.maybank.co.id/Business/syariah-business/working-capital/musyarakah-
new#:~:text=Musyarakah%20adalah%20bentuk%20pembiayaan
%20dengan,disepakati%20pada%20jangka%20waktu%20tertantu.
http://anggraeninurputri.blogspot.com/2017/12/akuntansi-musyarakah-a.html
https://sharianomics.wordpress.com/2010/12/10/pengungkapan-dan-penyajian-pada-
akuntansi-musyarakah/
https://www.coursehero.com/file/p5gn9tg/Berikut-format-Investasi-musyarakah-
dineraca-pengelola-aktif-per-31-Desember-PT/
https://www.kajianpustaka.com/2020/10/musyarakah.html#:~:text=Dasar%20Hukum
%20Musyarakah&text=Artinya%3A%20%22Nabi%20SAW%20bersabda
%2C,tersebut%20apabila%20salah%20seorang%20menghianatinya%22.
12
MAKALAH
FAKULTAS EKONOMI
2021
13
14