Anda di halaman 1dari 8

AKUNTANSI

MUSYARAKAH
DISUSUN OLEH KELOMPOK AKSYAR 6 :
Sri Wahyuni Yunus (200422620833)
Vinika Triyandita (200422620808)
Vivid Nur Indah Sari (200422620841)
Winda Fandira (200422620824)
TABLE OF CONTENTS

01 02 03 04
DEFINISI KARAKTERISTI JENIS PENENTUAN
K MUSYARAKAH NISBAH
AKAD
DEFINISI
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 106

Musyarakah adalah akad Musyarakah permanen adalah Mitra aktif adalah mitra yang
kerjasama antara dua pihak atau muyarakah dengan ketentuan mengelola usaha musyarakah,
lebih untuk suatu usaha tertentu, bagian dana setiap mitra baik mengelola sendiri atau
dimana masing-masing pihak ditentukan sesuai akad dan menunjuk pihak lain atas nama
memberikan konstribusi dana jumlahnya tetap hingga akhir mitra tersebut.
dengan ketentuan bahwa masa akad.
keuntungan dibagi berdasarkan Musyarakah menurun adalalah Mitra pasif adalah mitra yang
kesepakatan sedangkan risiko musyarakah dengan ketentuan tidak ikut mengelola usaha
berdasarkan porsi konstribusi bagian dana entitas akan musyarakah.
dana. dialihkan secara bertahap kepada
mitra sehingga bagian dana
entitas akan menurun dan pada
akhir masa akad mitra akan
menjadi pemiliki penuh usaha
tersebut.
KARAKTERISTIK AKAD MUSYARAKAH
1. Para mitra (syarik) bersama-sama 2. Investasi musyarakah dapat 3. Karena setiap mitra tidak dapat menjamin
menyediakan dana untuk diberikan dalam bentuk kas, dana mitra lainnya, maka setiap mitra
mendanai suatu usaha tertentu setara kas, atau aset nonkas, dapat meminta mitra lainnya untuk
dalam musyarakah, baik usaha termasuk aset tidak berwujud, menyediakan jaminan atas kelalaian atau
yang sudah berjalan maupun yang seperti lisensi dan hak paten. kesalahan yang disengaja. Hal yang
baru. Selanjutnya mitra dapat menunjukkan adanya kesalahan yang
mengembalikan dana tersebut dan disengaja :
bagi hasil yang telah disepakati 4. Jika tidak terdapat kesepakatan  Pelanggaran terhadap akad antara lain
nisbahnya secara bertahap atau antara pihak yang bersengketa penyalahgunaan dana investasi, manipulasi
sekaligus kepada entitas (mitra maka kesalahan yang disengaja biaya, dan pendapatan operasional.
lain). harus dibuktikan berdasarkan  Pelaksanaan yang tidak sesuai prinsip
keputusan institusi yang syariah.
berwenang

5. Jika salah satu mitra memberikan kontribusi 6. Porsi jumlah bagi hasil untuk para 7. Pengelola musyarakah
atau nilai lebih dari mitra lainnya dalam akad mitra ditentukan berdasarkan mengadministrasikan
musyarakah maka mitra tersebut dapat nisbah yang disepakati dari transaksi usaha yang terkait
memperoleh keuntungan lebih besar. Bentuk pendapatan usaha yang diperoleh dengan investasi
keuntungan lebih dapat berupa pemberian porsi selama periode akad bukan dari musyarakah yang dikelola
keuntungan yang lebih besar dari porsi dananya jumlah investasi yang disalurkan. dalam pembukuan
atau bentuk tambahan keuntungan lainnya. tersendiri.
JENIS MUSYARAKAH
Berdasarkan eksistensi : Berdasarkan PSAK :
1. Syirkah Al-Milk 1. Musyarakah permanen
2. Syirkah Al-’Uqud 2. Musyarakah menurun.
(akad) :
 Syirkah abdan
 Syirkah wujuh
 Syirkah ‘inan
 Syirkah
mufawwadhah.
PENJELASAN JENIS MUSYARAKAH

Dalam syarikah al milk, hubungan sesama mitra (syuraka`) tidak


mengandung unsur wakalah dan kafalah. Dengan demikian, mitra (syarik)
yang satu bukan merupakan wakil dan kafil dari mitranya yang lain terkait
dengan asset atau barang yang dimiliki bersama oleh keduanya.

Hubungan sesama mitra dalam Syarikah al ‘Aqd mengandung unsur


wakalah dan kafalah.
Ini artinya setiap mitra diberi hak oleh mitranya yang lain untuk melakukan
tasharruf terhadap aset yang dimiliki bersama.
PENETAPAN NISBAH
Pembagian keuntungan
tidak proporsional dengan
modal.

Pembagian keuntungan
proposional sesuai modal.
PENJELASAN PENETAPAN NISBAH
Pembagian keuntungan Pembagian keuntungan tidak
proposional seusai modal proporsional dengan modal

Dengan cara ini, keuntungan harus Dengan cara ini, dalam penentuan
dibagi diantara para mitra secara nisbah yang dipertimbangkan bukan
proposionalseusai modal yang hanya modal yang disetorkan, tapi
disetorkan, tanpa memandang apakah juga tanggung jawab, pengalaman,
jumlah pekerjaan yangdilaksanakan kompetensi atau waktu kerja yang
oleh para mitra sama ataupun tidak lebih panjang.
sama. Apabila salah satu
pihakmenyetorkan modal lebih besar,
maka pihak tersebut akan
mendapatkan proporsilabah yang
lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai