Anda di halaman 1dari 14

A.

Judul Proposal : Penelitian Perubahan Kandungan Dalam Teh Basi


B. Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Teh merupakan salah satu benda yang tidak asing dalam kehidupan
masyarakat, bahkan bagi beberapa orang teh tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan mereka. Contohnya, setiap pagi mereka selalu
mengonsumsi minuman teh untuk mengawali hari mereka. Jika kita
terbiasa meminum teh di pagi hari, lalu berhenti meminumnya, kita
akan merasa ada yang kurang, hal itu dikarenakan adanya kandungan
zat adiktif yang terdapat di dalam teh, meskipun kandungan zat adiktif
tersebut tidak sebanyak dalam NARKOBA, tetapi itu cukup membuat
peminumnya ketagihan.
Tidak lepasnya teh dari kehidupan masyarakat, menimbulkan
banyaknya limbah cair berupa sisa minuman teh tersebut dan limbah
padat berupa residu dari teh tersebut. Kedua limbah tersebut jika
dibiarkan dapat mengganggu kehidupan masyarakat, jadi kita sebagai
generasi penerus bangsa harus mampu mengelola limbah tersebut agar
menjadi lebih bermanfaat bagi semua orang. Sebelum mengelolanya,
kita harus mengetahui kandungan yang terdapat dalam teh basi.
Penelitian terhadap kandungan dalam teh basi dapat menambah
wawasan kita tentang dunia teh. Seperti, zat apa saja yang berkurang
saat teh tersebut berubah menjadi basi atau di dalam teh basi tersebut
terdapat pertambahan zat baru. Pengetahuan yang kita peroleh dari
penelitian tentang kandungan teh basi dapat membantu kita supaya
dapat memanfaatkan teh basi secara maksimal dan tidak menimbulkan
dampak negatif.

1
2. Perumusan Masalah

Penelitian terhadap perubahan kandungan dalan teh basi


dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang penambahan atau
pengurangan zat-zat yang terjadi saat teh menjadi basi, serta
dimaksudkan agar teh basi yang semula dianggap limbah dapat
menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Penelitian yang dilakukan
terhadap perubahan kandungan dalam teh basi itu meliputi unsur
kimia dan unsur biologi. Unsur kimia terdiri atas nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan bakteri dalam teh basi, seperti nutrisi berupa unsur logam,
natrium, kalium, kalsium, magnesium, mangan, besi, seng, tembaga,
dan kobalt untuk pertumbuhannya yang normal. Jumlah yang
dibutuhkan amat kecil dalam ppm (parts per millon=persejuta).
Sedangkan unsur biologi terdiri atas bakteri yang terdapat dalam teh
basi, baik itu bakteri yang memberikan dampak baik maupun buruk.

Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan dijadikan fokus


penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

a. Bagaimanakah terjadinya perubahan zat-zat yang dialami saat


teh menjadi basi ?
b. Bagaimanakah cara yang tepat untuk memanfaatkan nutrisi
yang terkandung dalam teh basi ?
c. Bagaimanakah cara untuk mengatasi senyawa atau zat-zat
buruk yang terkandung dalam teh basi ?
d. Bagaimanakah mengontrol atau mengendalikan unsur kimia
yang dibutuhkan oleh bakteri yang terkadung dalam teh basi
supaya bakteri tersebut pemanfaatannya maksimal ?
e. Bagaimanakah cara meminimalisir limbah teh basi ?

2
3. Tujuan Penelitian

Untuk memperjelas arah penelitian ini, dirumuskan tujuan


penelitian sebagai berikut.

a. Untuk mengetahui perubahan zat-zat yang dialami saat teh


menjadi basi.
b. Untuk mengetahui pemanfaatkan nutrisi yang terkandung
dalam teh basi.
c. Untuk mengetahui cara mengatasi senyawa atau zat-zat buruk
yang terkandung dalam teh basi.
d. Untuk mengetahui cara mengontrol atau mengendalikan unsur
kimia yang dibutuhkan oleh bakteri yang terkadung dalam teh
basi supaya bakteri tersebut pemanfaatannya maksimal.
e. Untuk mengetahui cara meminimalisir limbah teh basi.

4. Konstribusi Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi


bagi masyarakat sekitar dalam menambah wawasan mereka tentang
pengelolaan atau pemanfaatan limbah teh basi agar suatu hal yang
semula mengotori lingkungan dapat diubah menjadi suatu hal yang
bermanfaat bagi lingkungan. Hasil penelitian ini juga diharapkan
mampu memberikan konstribusi bagi para calon wirausaha melalui
pemberian inspirasi atau menambah opsi usaha bagi mereka. Hasil
akhir dari penelitian ini nantinya dapat dijadikan pedoman bagi
masyarakat sekitar dalam pemanfaatan limbah teh basi, dijadikan
referensi untuk membuka usaha bagi para calon wirausaha, serta dapat
dijadikan penambah ilmu pengetahuan tentang dunia pengetahuan
alam dan sosial bagi para pelajar.

3
5. Definisi Operasional

Teh merupakan tumbuhan yang tumbuh di tempat yang


memiliki suhu rendah, seperti di pegunungan atau puncak. Teh
merupakan salah satu tanaman yang memilki banyak kegunaan,
diantaranya digunakan sebagai minuman, pengharum makanan, dan
juga dapat dijadikan sebagi obat. Teh yang dimaksud dalam penelitian
ini bukanlah teh yang masih dalam keadaan baik-baik saja, melainkan
teh yang sudah dalam keadaan basi, atau sering disebut sebagai limbah
teh.

C. Tinjauan Pustaka

Salah satu kegiatan penting yang dilakukan para ilmuwan sebelum


menciptakan suatu evolusi adalah penelitian. Menurut KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia), penelitian adalah pemeriksaan yang teliti;
penyelidikan; kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian
data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan
suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan
prinsip-prinsip umum. Jadi dapat disimpulkan bahwa, penelitian
merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan sebelum melakukan
atau menciptakan sesuatu. Dalam hal ini maksud darri melakukan atau
menciptakan sesuatu adalah menciptakan suatu evolusi limbah teh yang
semula mencemari lingkungan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi
lingkungan. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), evolusi
adalah perubahan (pertumbuhan, perkembangan) secara berangsur-angsur
dan perlahan-lahan (sedikit demi sedikit). Evolusi ini penting dilakukan
karena banyaknya limbah teh di lingkungan.

Syah (2006) mendefinisikan, teh merupakan salah satu


tanaman populer di dunia yang dibuat dari pucuk daun muda tanaman
teh (Camelia sinentis L. Kuntze). Tanaman teh yang tumbuh di

4
Indonesia sebagian besar merupakan varietas Asamica yang berasal
dari India.

Danamurti (2009) menyatakan bahwa, tanaman teh memiliki


manfaat diantaranya sebagai anti kanker, antioksidan, antimikroba,
antibakteria, pencegah aterosklerosis, menjaga kesehatan jantung,
antidiabetes, menstimulasi sistem imun, mencegah parkinson,
menurunkan kolesterol, mencegah karies gigi, mencegah bau mulut,
melancarkan urine, menghindari stroke dan menurunkan tekanan
darah. Jenis tanaman teh saat ini berkembang menjadi beraneka
ragam. Keaneka ragaman tersebut merupakan hasil penyilangan
berbagai jenis teh serta pengaruh tanah dan iklim yang menghasilkan
hasil panen yang berbeda. Jenis teh di dunia hingga saat ini kurang
lebih berjumlah 1.500 jenis dari 25 negara yang berbeda, meskipun
pada dasarnya jenis teh hanya terdiri dari tiga kelompok utama, yaitu:

1. Black Tea (Teh Hitam), teh yang pengolahannya melalui


proses fermentasi secara penuh.
2. Oolong Tea (Teh Oolong), teh yang dalam pengolahannya
hanya melalui setengah proses fermentasi.
3. Green Tea (Teh Hijau), teh yang dalam pengolahannya
tidak melalui proses fermentasi.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), basi adalah


mulai berbau tidak sedap atau berasa masam karena sudah mengalami
proses pembusukan. Jadi dapat disimpulkan bahwa, teh basi adalah
teh yang mulai berbau tudak sedap atau sudah mengalami perubahan
rasa karena sudah mengalami proses pembusukan. Dalam teh basi
terdapat salah satu mikroba yang berbahaya, yaitu mikroba
Salmonella.

Alimuddin ( 2005) menyatakan bahwa Salmonella, sp adalah


suatu genus bakteri enterobakteria gram-negatif berbentuk tongkat

5
yang menyebabkan tifoid, paratifod, dan penyakit foodborne.[1]
Spesies-spesies Salmonella dapat bergerak bebas dan menghasilkan
hidrogen sulfida.[2] Salmonella dinamai dari Daniel Edward Salmon,
ahli patologi Amerika, walaupun sebenarnya, rekannya Theobald
Smith (yang terkenal akan hasilnya pada anafilaksis) yang pertama
kali menemukan bakterium tahun 1885 pada tubuh babi.

Hadioetomo (1990) mengemukakan, Salmonella


digolongkan ke dalam bakteri gram negatif sebab Salmonella adalah
jenis bakteri yang tidak dapat mempertahankan zat warna metil ungu
pada metode pewarnaan gram. Bakteri gram positif akan
mempertahankan warna ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol,
sementara gram negatif tidak. Pada uji pewarnaan gram, suatu
pewarna penimbal ditambahkan setelah metal ungu, yang membuat
semua gram negative menjadi berwarna merah/merah muda.
Pengujian ini berfungsi mengelompokkan kedua jenis bakteri ini
berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka. Banyak species
bakteri gram negative bersifat patogen ( penyebab penyakit) yang
berarti mereka berbahaya bagi organisme inang. Sifat patogen ini
berkaitan dengan komponen tertentu pada dinding sel gram negative
terutama lapisan lipopolisakarida atau dikenal sebagai endotoksin.

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kontaminasi


Salmonella yang sangat efektif untuk meminimalisir resiko terkena
infeksi dari Salmonella antara lain:

1. Bahan pangan mentah harus disimpan di freezer


2. Menjaga kebersihan peralatan makan
3. Selalu mencuci tangan, semua mangkok dan peralatan
masak serta peralatan makan yang mengalami kontak
permukaan setelah memroses atau menangani bahan
pangan mentah

6
4. Waktu penyimpanan bahan pangan dalam suhu ruang
selama dikonsumsi harus dibatasi yaitu jangan lebih
dari 2 jam dan makanan yang tersimpan di suhu ruang
selama lebih dari 2 jam sebaiknya dibuang (hindari
memilih metode prasmanan saat mengkonsumsi
makanan sebab makanan diletakakkan dan tersedia
sepanjang waktu di luar pada suhu ruang sehingga
rentan terkontaminasi)
5. Setelah kontak dengan kotoran (feces) hewan, tangan
harus dicuci dengan air hangat dan sabun
6. Dan pastinya selalu menjaga kesehatan tubuh dengan
makanan dan gizi seimbang, istirahat yang cukup,
olahraga.

Meskipun dalam teh basi terdapat mikroba yang berbahaya,


tetapi ada banyak khasiat atau manfaat dari teh basi, diantaranya:

1. Untuk menyuburkan rambut. Rambut rontok dan


kusam karena sering dicatok menyebabkan rambut
tidak lagi subur dan menarik, untuk mengatasinya
dengan keramas setiap hari menggunakan air teh basi
akan mengembalikan rambut menjadi berkilau dan
tidak mudah rontok.
2. Membersihkan kulit muka yang berminyak. Yang
dimanfaatkan adalah ampas dari air teh yaitu daun
tehnya. Daun teh basi ini berfungsi sebagai scrup yang
membrsihkan kulit muka, mengangkat sel-sel kulit
yang sudah mati, menghilangkan jerawat,
menghilangkan flek-flek hitam, dan dapat
mempertahankan elastisitas kulit sehingga kulit muka
tetap cantik dan tidaak mudah keriput.

7
3. Mengatasi mata yang "blur" yaitu pandangan kabur
karena terlalu lama di depan monitor (komputer, TV,
Gim dll). Caranya wajah dicelupkan ke dalam air teh
basi sambil membuka mata lebar-lebar supaya mata
terbasuh oleh iar teh tersebut. Dengan cara ini,
pandangan mata akan menjadi lebih jelas lagi.

Selain manfaat di atas, teh basi juga bermanfaat bagi


kesuburan tanaman. Menurut Michigan (1948), air sangat berpengaruh
pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pengaruh air
sangatlah penting karena air merupakan faktor yang terpenting bagi
tanaman. Jika tanaman diberi air,namun air tersebut mengandung
bahan berbahaya di dalamnya, maka tanaman tersebut akan mati. Jadi
kita harus mengetahui air apa saja yang berguna bagi tanaman
tersebut. Dalam kehidupan kita sehari-hari kita pasti memerlukan
tanaman terutama untuk mendapatkan oksigen yang dihasilkan dari
proses fotosintesis tanaman pada siang hari.untuk melakukan
fotosintesis tersebut, tanaman pasti membutuhkan zat-zat atau faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya fotosintesis. Faktor-faktor
tersebut terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal.

Kusnadi (2003) menyatakan bahwa air teh basi mengandung


karbohidrat, vitamin A, vitamin C, fosfor, besi, tembaga, magnesium,
tannin acid, mangan dan kafein. Dengan kandungan nutrisi yang
dimiliki air teh basi seperti di atas membuat air teh basi ini mampu
memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang
dan daun, limbah rumah tangga ini dapat digunakan langsung tanpa
harus diolah lagi. Selain itu air teh basi juga bersifat toksik bagi
serangga tanaman, jika air teh basi ini dijadikan sebagi kompos. Air
teh basi mengandung banyak unsur hara yang bagus untuk tanah.
Mikroba yang dihasilkan oleh air teh basi ini hanya bersifat toksik

8
pada serangga tidak pada tanaman sehingga tidak perlu khawatir
tanaman itu beracun dan berbahaya untuk dikonsumsi oleh manusia.

D. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metode ilmiah dan dilatometer,


yaitu metode yang dilakukan berdasarkan perubahan kecil volume cairan
yang ditimbulkan oleh proses fisika atau kimia. Dalam teh basi, proses
yang dialami yaitu proses kimia, karena proses tersebut merupakan proses
pembusukan serta yang berubah adalah zat-zat yang terkandung dalam teh
tersebut. Tujuan dari metode ini adalah untuk mengetahui perubahan
sekecil apapun pada teh tersebut.

Penelitian teh basi tersebut diawali dari proses perubahan teh iasa
menjadi teh basi, kurun waktu yang diperlukan lebih kurang selama 2 hari.
Dalam kurun waktu itu, kita juga dapat melihat perubahan fisik yang
terjadi pada teh tersebut.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mencari referensi dari


internet serta dengan meneliti secara langsung. Teknik mencari referensi
dari internet dimaksudkan agar mempermudah penelitian yang dilakukan.
Teknik meneliti secra langsung dimaksudkan agar peneliti bisa
mengetahui secara langsung perubahan teh serta mendapat bukti konkret
dari perubahan tersebut.

Analisis data yang dilakukan terdiri atas zat apa saja yang
bertambah atau berkurang dalam teh basi, mikroba apa saja yang ada
dalam teh basi, manfaat dari teh basi, serta perubahan fisik pada teh basi.

Dari hasil analisis ini diharapkan akan diperoleh keluaran atau


hasil yang jelas, komprehensif, serta konkret tentang perubahan dalam teh
basi. Sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam segala hal.

9
E. Jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian ini dijadwalkan sebagai berikut.

No. Nama Kegiatan Bulan


1. Persiapan: penyusunan proposal dan studi Februari
dokumentasi
2. Pengajuan/pemeriksaan proposal Februari

3 Pelaksanaan penelitian Februari

4. Analisis data Februari

5. Penyusunan laporan Februari-Maret


6. Presentasi hasil penelitian dan penyerahan Maret
laporan

F. Rencana Anggaran

10
Secara rinci, kebutuhan anggaran penelitian ini direncanakan sebagai
berikut.

Volume Kegiatan Jumlah Biaya


No Uraian Kegiatan dan Satuan Biaya
.
1. Persiapan:
a. Penyusunan 1×Rp50.000,00 Rp 50.000,00
proposal 1×Rp10.000,00 Rp 10.000,00
b. Studi dokumentasi
2. Kegiatan operasional:
a. Proses penelitian 1 teh×@Rp5.000,00 Rp 5.000,00
b. Analisis data 1×Rp50.000,00 Rp 50.000,00
3. Bahan dan alat:
a. Teh 1 teh×@Rp1.000,00 Rp 1.000,00
b. Gelas 1×Rp3.000,00 Rp 3.000,00
c. Mikroskop 1×Rp1.000.000,00 Rp1.000.000,00
d. Air 1×Rp1.000,00 Rp 1.000,00
4. Penyusunan laporan 1×Rp50.000,00 Rp 50.000,00
5. Presentasi hasil penelitian 1×Rp100.000,00 Rp 100.000,00
6. Penggandaan laporan 5 eks×Rp5.000,00 Rp 25.000,00
7. Jumlah keseluruhan Rp1.295.000,00

G. Daftar Pustaka

11
Aneja KR, Jain Pranay, dan Aneja Raman. 2008. A Text Book of Basic and
Apllied Microbiology. New York: New York Age International.

Kusnadi, Peristiwati, dan Ammi. 2003. Common Textbook (Edisi Revisi)


Mikrobiologi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Michigan. 1948. Difco Manual of Dehydrated Culture Media and Reagents


for Microbiological and Clinical Laboratory Procedures. USA: Difco
Laboratories.

Waluyo Iud. 2007. Mikrobiologi Umum. Malang: UMM Press.

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Buku paket Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Kurikulum 2013


Edisi Revisi 2017

H. Lampiran
 Klasifikasi ilmiah mikroba Salmonella

12
Kerajaan : Bacteria

Filum : Proteobacteria
Kelas : Gamma Proteobakteria
Ordo : Enterobakteriales
Famili : Enterobakteriakceae
Genus : Salmonella

 Unsur nutrisi dalam teh basi

Unsur nutrisi Konsentrasi


Kalori (mg) 132

Lemak (mg) 0,79

Air (gr) 7,6

Protein (mg) 19,59

Karbohidrat (mg) 67,89

Vitamin A (SI) 2095

Vitamin B (mg) 0,01

Vitamin C (mg) 300

Fosfor (mg) 265

Besi (mg) 11,8

Kalium (%) 13

Kalsium (mg) 717

Polyphenol 10-25

Methylxanthines sedikt Asam amino Sedikit Tannin acid 9-20


(%)
Selenium (ppm%) 1-1,8

13
Mangan (μg/ml) 300-600

Kafein (mg%) 45-50

Magnesium (%) 10

14

Anda mungkin juga menyukai