Anda di halaman 1dari 11

Prinsip-prinsip Dasar

Perbankan syariah
Pengampu Mata Kuliah Pasar dan Lembaga Keuangan:
Adilah Permananingrum, S.E., M.Sc., AFA.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis


Universitas Nasional

unas.ac.id Pionir Perubahan


Pembiayaan Mudharabah
• Fiqih
• Mudharabah adalah akad kerjasama suatu usaha antara dua
pihak, dimana pihak pertama (malik, shahib al-mal) menyediakan
seluruh modal, sedangkan pihak kedua (‘amil,mudharib,nasabah)
bertindak selaku pengelola, dana keuntungan usaha dibagi
diantara mereka sesuai kesepakatan yg.dituangkan dalam
kontrak (Fatwa DSN – MUI No.07/DSN-MUI/IV/2000).
• Aplikasi Perbankan
• Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan/piutang
yg.dapat dipersamakan dengan itu un.membiayai al.Transaksi
“investasi” yg.didasarkan antara lain atas akad Mudharabah
dan/atau Musyarakah, (Ps.1.3, PBI 9/19/07).
Rukun-rukun Mudharabah
Faktor-faktor yang harus ada (rukun) dalam akad
mudharabah :
• Pelaku, yaitu pemilik modal maupun pelaksana
usaha
• Objek mudharabah, yaitu modal dan kerja (skill)

• Persetujuan kedua belah pihak, yaitu ijab-qabul

• Nisbah keuntungan, yaitu pembagian keuntungan

• Skema Operasional Bank Syariah


Pokok-pokok Pengaturan
Mudharabah (1)
Pelaku dan modal
Fatwa No.07/IV/2000
• LKS (Bank) sebagai shahibul maal membiayai 100% kebutuhan suatu usaha/proyek,
sedangkan pengusaha bertindak sebagai mudharib atau pengelola usaha (Ps.1:1)
• Modal dapat berbentuk uang atau barang yang dinilai (Ps.2:3b)
• Modal tidak dapat berbentuk piutang dan harus dibayarkan kepada Mudharib, baik
secara bertahap maupun tidak…(Ps.2:3c)
PBI
• Bank bertindak sbg.shahibul maal yg.menyediakan dana secara penuh, dan nasabah
bertindak sebagai mudharib yg.mengelola dana dalam kegiatan usaha.
• Dalam hal nasabah ikut menyertakan modal dalam kegiatan usaha yg.dibiayai bank,
maka berlaku ketentuan: Nasabah bertindak sbg mitra usaha, atas keuntungan
yg.dihasilkan dari kegiatan usaha yg.dibiayai tsb, maka nasabah mengambil bagian
keuntungan dari porsi modalnya, sisa keuntungan dibagi sesuai kesepakatan antara Bank
& Nasabah
Pokok-pokok Pengaturan
Mudharabah (2)
Nisbah
Fatwa No.07/IV/2000
• Bagian keuntungan proporsional bagi setiap pihak harus diketahui dan dinyatakan pada
waktu kontrak disepakati dan harus dalam bentuk prosentasi (nisbah) dari keuntungan
sesuai kesepakatan. Perubahan nisbah harus berdasarkan kesepakatan (Ps.2:4b)
PBI
• Pembagian keuntungan dari pengelolaan dana dinyatakan dalam bentuk nisbah yang
disepakati (Ps.6g)
• Nisbah bagi hasil yang disepakati tidak dapat diubah sepanjang jk.waktu investasi, kecuali
atas dasar kesepakatan para pihak dan tidak berlaku surut (Ps.6i)
• Nisbah bagi hasil dapat ditetapkan secara berjenjang (tiering) yang besarnya berbeda-
beda berdasarkan kesepakatan pada awal akad (Ps.6j)
Pokok-pokok Pengaturan
Mudharabah (3)
Keuntungan
Fatwa No.07/IV/2000
• Harus diperuntukkan bagi kedua belah pihak dan tidak boleh
disyaratkan hanya satu pihak saja (Ps.2:4a).
PBI
• Pembagian keuntungan dilakukan dengan menggunakan metode bagi
untung dan rugi (profit and loss sharing) atau metode bagi pendapatan
(revenue sharing) (Ps.6k)
• Pembagian keuntungan berdasarkan hasil usaha dari mudharib sesuai
dengan laporan hasil usaha mudharib (Ps.6l)
Pokok-pokok Pengaturan
Mudharabah (3)
Kerugian
Fatwa No.07/IV/2000
• Penyedia dana menanggung semua kerugian akibat dari mudharabah,
kecuali diakibatkan kesalahan disengaja, kelalaian atau pelanggaran.
(Ps.2:4c)
PBI
• Bank menanggung seluruh risiko kerugian usaha yang dibiayai kecuali
jika nasabah melakukan kecurangan, lalai atau menyalahi perjanjian
yang mengakibatkan kerugian usaha (Ps.6h)
Pokok-pokok Pengaturan
Mudharabah (4)
Jaminan
Fatwa No.07/IV/2000
• Pada prinsipnya dalam pembiayaan mudharabah tidak ada jaminan,
namun agar mudharib tidak melakukan penyimpangan LKS dapat
meminta jaminan dari Mudharib atau pihak ketiga. Jaminan hanya
dapat dicairkan apabila mudharib terbukti melakukan pelanggaran
thd.hal-hal yang telah disepakati bersama (Ps.1:7).
PBI
• Bank dapat meminta jaminan atau agunan untuk mengantisipasi risiko
apabila nasabah tidak dapat memenuhi kewajiban sebagaimana
dimuat dalam akad karena kelalaian dan / atau kecurangan (Ps.6o)
Pokok-pokok Pengaturan
Mudharabah (5)
Manajemen
Fatwa No.07/IV/2000
• LKS tidak ikut serta dalam manajemen perusahaan atau proyek tetapi mempunyai hak
untuk melakukan pembinaan dan pengawasan (Ps1:4)
PBI
• Bank tidak ikut serta dalam pengelolaan usaha nasabah tetapi memiliki hak dalam
pengawasan dan pembinaan usaha nasabah (Ps.6c)

Jangka waktu
Fatwa No.07/IV/2000
• Mudharabah boleh dibatasi pada periode tertentu (Ps.3:1).
PBI
• Pengembalian pembiayaan dilakukan pd akhir periode akad untuk pembiayaan dgn
jk.waktu sampai dengan satu tahun atau dilakukan secara angsuran berdasarkan aliran
kas masuk (cash in flow) usaha nasabah. (Ps.6n).
Skema Operasional Bank Syariah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai