Ekonomi Syariah
Rina Fitriani,1 Jalaludin,2 Ahmad Damiri3
Ekonomi Syariah, STIES Indonesia Purwakarta
Jln. Veteran no 150-152 Purwakarta 41118 Jawa Barat INDONESIA
rinafitriani400@gmail.com
1
Rosidi Suherman, Pengantar Teori Ekonomi Dzajuli, Kaidah kaidah Hukum Islam dalam
3
Pendekatan Pada Teori Ekonomi Mikro dan Makro menyelesaikan masalah masalah yang praktis ( Jakarta:
(Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2006), 49. Kencana, 2007), 130.
2
Abdul Rahman Ghazaly, dkk., Fiqih 4
Wawancara dengan Neneng (Ketua Arisan),
Muamalah (Jakarta: Kencana, 2010), 3. Subang, 19 Juli 2019.
kepada pembeli (anggota) dengan cara diundi tanpa bantuan orang lain. Namun demikian,
dan dibayar perminggu sampai jatuh tempo bantuan atau barang milik orang lain yang
yang telah ditentukan. dibutuhkannya itu, harus diganti dengan
Penelitian ini bertujuan untuk: barang lalinnya yang sesuai.6
Pertama, untuk mengetahui pelaksanaan jual Rukun jual beli ada empat, yaitu:
beli barang sistem arisan di Desa Gardusayang pertama Ada orang yang berakad (penjual dan
Cisalak-Subang. Kedua, ntuk mengetahui pembeli). Kedua, Ada Shighat (Ijab Qabul).
tinjauan ekonomi syariah terhadap jual beli Ketiga, Ada barang yang dibeli. Keempat, Ada
barang sistem arisan di Desa Gardusayang nilai tukar pengganti barang.7
Cisalak-Subang. Ketiga, untuk dampak Syarat Sahnya Jual Beli yaitu: Pertama
pelaksanaan jual beli barang sistem arisan di Tentang subjeknya; Berakal, Dengan
Desa Gardusayang Cisalak-Subang. kehendaknya sendiri, Keduanya tidak
Menurut pengertian syariat, yang mubazir, Baligh. Kedua Tentang objeknya
dimaksud dengan jual beli adalah pertukaran yaitu: Bersih barangnya, Dapat dimanfaatkan
harta atas dasar saling rela atau memindahkan barang tersebut, Milik orang yang melakukan
milik dengan ganti yang dapatdi benarkan akad atau yang diwakilkan, Mampu
yaitu berupa alat tukar yang sah. Dari definisi menyerahkan sesuai dengan bentuk dan kadar
yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan yang telah diperjanjikan, Mengetahui keadaan
bahwa jual beli dapat terjadi dengan cara: barang dan harga barang, Barang yang
Pertama, Pertukaran harta antara dua pihak diakadkan ditangan.
atas dasar saling rela. Kedua, Memindahkan Macam-macam jual beli Jual beli
milik dengan ganti yang dapat dibenarkan, (salam), Pertama, jual beli dengan cara
yaitu berupa alat tukar yang diakui sah dalam menyerahkan terlebih dahulu uang muka
lalu lintas perdagangan.5 kemudian barangnya diantar belakangan.
1. Al-Qur’an Surat An-Nisa:29 Kedua, Jual beli muqayadhah (barter), yaitu
!يَ!ا! أَ!يُّ ! َه! ا! ا!ل!َّ ِذ! ي! َن! آ! َم! نُ!و!ا! اَل تَ!أْ! ُك! لُ!و!ا! أَ! ْم! َ!و! ا!لَ! ُك! ْم! َب ْ!!ي نَ! ُك! ْم jual beli dengan cara menukar barang dengan
barang, seperti menukar baju dengan sepatu.
ض! ِم! ْن! ُك! ْم! ۚ> َ!و! اَل !ٍ !بِ!ا!لْ! بَ! ا! ِط! ِ!ل! إِ!اَّل أَ! ْن! تَ! ُك! و! َن! جِت َ! ا! َر! ًة! َع! ْن! َت! َ!ر! ا Ketiga, Jual beli muthlaq, yaitu jual beli
barang dengan sesuatu yang telah disepakati
!َت! ْق! ُت! لُ!و!ا! أَ! ْن! ُف! َس! ُك! ْم! ۚ> إِ!نَّ! ا!ل!ل!َّ هَ! َك! ا! َن! بِ! ُك! ْم! َر! ِ!ح! ي! ًم! ا sebagai alat pertukaran, seperti uang.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah Keempat, Jual beli alat penukar dengan alat
kamu saling memakan harta sesamamu penukar, yaitu jual beli barang yang biasa
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan dipakai sebagai alat penukar dengan alat
perniagaan yang berlaku dengan suka sama- penukar lainnya, seperti uang perak dengan
suka di antara kamu sesungguhnya Allah uang emas.
Maha Penyayang” Qardh berasal dari kata qaradha yang
2. Hadist artinya memotong. Diartikan memotong
ِ ُّ أ:ُسئِ َل النَّيِب ُّ صلى اهلل عليه وسلم
:ب؟ َف َق َال karena orang yang memberikan utang
ُ ََي الْ َك ْسب أطْي memotong sebagian dari hartanya untuk di
)(رواه ابزار واحلاكم.الر ُج ِل بِيَ ِد ِه َو ُك ُّل َبْي ٍع َمْب ُر ْو ٍر
ّ َع َم ُل berikan kepada orang yang menerima utang
“Rasulullah SAW, ditanya salahseorang (Muqtaridh). Adapun qardh secara
sahabat mengenai pekerjaan (profesi) apa terminologi adalah memberikan pinjaman
yang paling baik. Rasulullah SAWmenjawab: harta kepada orang yang akan
Usaha tangan manusia sendiri dan setiap jual memanfaatkannya dan mengembalikan
beli yang diberkati” (HR. Al-Bazzar dan Al- gantinya di kemudian hari.8
Hakim) 1. Menurut Imam Syafi’I Qardh adalah istilah
3. Ijma’ syara’ diartikan dengan sesuatu yang
Ulama telah sepakat bahwa jual beli 6
Rachmat Syafe”I, Fiqih Muamalah (Bandung:
diperbolehkan dengan alasan bahwa manusia Pustaka Setia, 2001),75.
tidak akan mencukupi kebutuhan dirinya, 7
Abdul Rahman Ghazaly, dkk. Fiqh Muamalat ,
71.
8
Suhrawardi K.Lubis, Hukum Ekonomi Islam
5
Yadi Janwari, Fikih Lembaga Keuangan
(Jakarta: Sinar Grafika, 2012), 140. Syariah (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), 144.
diberikan kepada orang lain yang pada memberikan pinjaman sebanyak dua kali saja
suatu saat akan dikembalikan. sama artinya dengan telah bersedekah
2. Menurut Imam Hambali adalah sebanyak satu kali.
memberikan harta kepada orang yang
memanfaatkannya dan kemudian METODE
mengembalikan penggantinya. Jenis penelitian ini adalah penelitian
3. Menurut sayyid sabiq adalah harta yang lapangan (field Research) yaitu penelitian
diberi oleh pemberi hutang kepada yang objeknya mengenai gejala-gejala atau
penerima hutang untuk kemudian peristiwa-peristiwa yang terjadi pada
dikembalikan kepadanya seperti yang kelompok masyarakat. Sehingga penelitian ini
diterimanya, ketika ia telah mampu juga bisa disebut penelitian kasus atau study
membayarnya.9 kasus (case study) dengan pendekatan
Dari berbagai pendapat tentang al-qardh deskriptif kualitatif.12
di atas dapat disimpulkan bahwa, al-qardh Penelitian kualitatif adalah metode
merupakan kesepakatan atau perjanjian antara penelitian yang berlandaskan pada filsafat
kedua belah pihak, dimana pihak pertama postpositivisme, digunakan untuk meneliti
menyediakan harta atau memberikan harta pada kondisi obyek yang alamiah, dimana
dalam arti meminjamkan kepada pihak kedua peneliti adalah sebagai instrument kunci,
sebagai peminjam uang atau orang yang teknik pengumpulan data dilakukan secara
menerima harta yang dapat ditagih atau triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
diminta kembali pada waktu tertentu atau yang metode deduktif, yaitu metode yang berangkat
telah disepakati tanpa mengharapkan imbalan. pada pengetahuan yang bersifat umum
a. Al-qur’an Surat Al-Baqarah: 245 mengetahui suatu fenomena (teori) dan bertitik
!ُض! ا! ِع! َف! هُ! لَ!ه ِ
َ !ُض! ا! َح! َس! نً! ا! َف! ي ُ !َم! ْن! َذ! ا! ا!ل!َّذ! ي! يُ! ْق! ِر
ً !ض! ا!ل!ل!َّ هَ! َق! ْ!ر tolak pada pengetahuan umum itu hendak
menilai hal-hal yang bersifat khusus.13
!ٌ!َ!و! لَ!هُ! أَ! ْج! ٌر! َك! ِر! مي
“Siapakah yang mau meminjamkan kepada
HASIL DAN PEMBAHASAN
Allah SWT pinjaman yang baik, Allah SWT
Pelaksanaan Jual Beli Barang Sistem
akan melipatgandakan (balasan) pinjaman
Arisan di Desa Gardusayang Cisalak-
itu untuknya dan dia akan peroleh pahala
Subang
yang banyak”.10
Arisan telah menjadi kebiasaan dan
b. Hadist
sering dilakukan diberbagai daerah Kecamatan
َم ِام ْن ُم ْسلِ ٍم: صلَى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَ َم قَ َال ٍ
َ ًّ َع ِن ابْ ِن َم ْسعُ ْود اَ َّن النَّيِب Cisalak, seperti di Desa Gardusayang
ص َد قٍَة َمَّر ًة ِ ِ
َ ضا َمَّرَتنْي ِ ااَّل َكا َن َكً ض ُم ْسل ًما َقْر ُ يُ ْق ِر Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang, arisan
berupa barang. Semua itu dilakukan untuk
“Dan dari abu mas’ud sesungguhnya
membantu bagi yang tidak mampu. Adapun
rasulallah SAW bersabda: “Seorang muslim
pelaksanaan jual beli barang sistem arisan di
yang mau memberikan pinjaman dua kali
Desa Gardusayang Cisalak-Subang.
kepada sesama muslim, maka ibaratnya ia
A. Perjanjian Arisan
telah bersedakah satu kali” (HR. Ibnu Majah
dan Ibnu Hibban).11 Pengumpulan uang oleh beberapa orang,
Dari arti hadist di atas dapat dipahami lalu diundi diantara anggota. Dalam perjanjian
bahwa seorang muslim hendaknya arisan barang yang telah disepakati oleh para
memberikan pinjaman kepada muslim yang peserta arisan barang di Desa Gardusayang
lain yang mengalami kesulitan sesering Kecamatan cisalak Kabupaten Subang adalah
mungkin jika keadaannya mampu karena setiap anggota arisan yang mendapatkan
undian arisan tersebut mendapatkan barang
Ismail Nawawi, Fikih muamalah klasik dan
9