Oleh :
MUH.FAJRUL ULA
NIM 200201116
(MUAMALAH)
FAKULTAS SYARIAH
MATARAM
2023
1
A. Latar Belakang Masalah
Lombok, perjanjian lisan sudah menjadi kebiasaan dan hal itu lumrah
adat adalah hukkum adat yang meliputi uraian tentang hukum perhitungan,
adalah perjanjian bagi hasil ternak yang dimana perjanjian ini melibatkan
hubungan hukum antara seseorang yang berhak atas ternak dengan pihak
2
yang bersangkutan dengan ketentuan, hasil dari pemeliharaan ternak
dibagi dua antara orang yang berhak atas ternak dan yang memelihara. 3
Fungsi perjanjian bagi hasil ini dapat dilakukan terhadap setiap orang
termasuk orang asing, asal saja tidak bertentangan dengan hak wilayah.
Perjanjian bagi hasil ini harus dibedakan dengan hubungan antar pemilik
ternak atau yang sering disebut dengan istilah ngadas. praktik Ngadas
orang lain dengan imbalan bagi hasil. Sistem ngadas dilakukan dengan
pemilk modal juga kadang tidak mempunyai waktu dan tidak mau repot
senyiur adalah praktik ngadas sapi, yg dimana praktik ngadas sapi ini
3
Djaren Saragih, Penghantar Hukum Adat Indonesia –ed 3, Bandung: Tarsito, 996, hlm.
97.
4
Yeni Rahmawati, “Tinjauan Fiqh Muamalah Terhadap Praktik Gaduh Sapi Pada
Masyarakat Desa Pucangombo Tegalombo Pacitan”, (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Ponorogo, 2017
3
Dalam praktik ngadas sapi ini si pengelola bertanggung jawab
yang ditemukan adalah bila terjadi kerugian terhadap kerja sama bagi hasil
pemelihara berupa uang antara 2-4 juta. Sama halnya dengan hasil
sapinya mati biasanya diganti uang seharga sapi dibagi dua, misalnya
B. Rumusan masalah
Senyiur?
Ngadas sapi?
4
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
Lombok Timur
Ekonomi Syariah.
5
b. Secara Praktis
A. Bagi Mahasiswa
sehari-hari.
B. Bagi Masyarakat
Lombok Timur.
C. Bagi Peneliti
sama
1. Ruang Lingkup
2. Setting Penelitian
6
sini adalah karena banyak masyarakat desa senyiur melakukan praktik
ngadas dan peneliti melihat dalam perjanjian ngadas sapi ini, Dan
alasan kedua saya kenapa saya mengambil judul ini karna dalam
pemilik modal.
E. Telaah Pustaka
7
Timur Adapun pembahasannya sebagai berikut. Di Desa Darmasari
sapi dengan sistem gaduh. dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti
8
Sedangkan persamaan dari kedua penelitian ini adalah sama-sama
membahas tentang hal yang sama, yaitu praktik bagi hasil dalam
peternakan sapi.
berupa lisan, modal yang disertakan berupa uang dan sapi, resiko
kondisi sapi sudah siap untuk dijual dan menjadi tanda berakhirnya
syarat, prinsip, dan sistem yang sesuai dengan mudharabah. Selain itu
bagi hasil ini dilakukan antara dua pihak, yaitu pemilik sapi dan
9
sedangkan penggelola menyediakan tenaga dan keterampilan untuk
bentuk lisan, dan adanya keterikatan dalam Pasal 1338 Kitab Undang-
10
Bagaimanakah pelaksanaan pertanggungjawaban para pihak yang
yang dilakukan antara dua orang atau lebih untuk memelihara sapi
F. Kerangka Teori
1. Perjanjian
hukum yang kuat dalam Al-Qur'an dan Hadits yang maha harus
perjanjian.
11
b. Kebebasan berkontrak (al-ta'abbur): Kedua belah pihak bebas
syariat.
satu pihak.
Islam.
suatu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain
5
Mgs Edy Putra Tje’Aman, 1989, Kredit Perbankan Suatu Tinjauan Yuridis, Liberty
Yogyakarta, hlm. 18
12
orang atau lebih, yang mengikatkan diri terhadap satu orang atau lebih,
para pihak.
Syarat sahnya perjanjian telah jelas diatur dalam Pasal 1320 Kitab
6
Dinamika negosiasi dalam kontrak bisnis merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam
kontrak bisnis. Hal ini diulas dalam beberapa literatur, antara lain: Jeremy G. Thorn, Garry
Goodpaster, Donald W. Hendon & Rebecca Angeles Hendon, Alih Bahasa Rosa Kristiwati,
sebagaimana disebut oleh: Agus Yudha Hernoko, 2008, Hukum Perjanjian: Asas Proporsionalitas
Dalam Kontrak Komersial, Laksbang Mediatama, Yogyakarta, hlm. 12.
13
perjanjian, sedangkan dua syarat yang terakhir dinamakan syarat-
2. Bagi hasil
Bagi hasil adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk
suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara
yang akan di dapat antara kedua belah pihak atau lebih bagi hasil
14
keuntungan yang diperoleh. Semakin besar tingkat keuntungan yang
kepada nasabah.
terjadi.
3. Upah
Dalam Islam, upah terkadang disebut dengan istilah jaza' (pahala atau
15
Hal ini menunjukkan bahwa Allah akan memberi pahala sekaligus
Qur’an, dan hadits (2001: 94). Oleh karena itu, jelaslah bahwa setiap
orang yang berusaha untuk bekerja, baik dalam usaha maupun dalam
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
adalah data yang berasal dari lapangan. Sehingga data yang didapat benar-
9
Rizqa Amelia, Nadya Maulidya Manurung, dan Mustafaruddin, Upah Buruh dalam
Perspektif Islam, Vol. 2, No. 2, Juni 2023, hlm. 125-127.
10
Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan
Ilmu Sosial Lainnya), Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, hlm. 160.
16
benar sesuai dengan realitas mengenai fenomena-fenomena yang ada di
lokasi penelitian tersebut. Maka dari itu disini peneliti menggunakan jenis
detail dan terperinci dengan cara mengamati dari fenomena terkecil yang
subjek penelitian.
2. Pendekatan Penelitian
11
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif dan R&D ( Bandung : ALFABET,
2013 ) hlm. 9.
17
3. Kehadiran Peneliti
4. Lokasi Penelitian
objek yang dianggap tepat, juga memberikan nuansa yang baru bagi
penelitian.
5. Sumber Data
yang diperlukan untuk dikaji, jadi sumber data menunjukkan dari mana
informasi penelitian tersebut berasal. Data ini harus berasal dari sumber
data yang benar, atau data yang dikumpulkan tidak akan relevan dengan
18
akurat, sumber data yang digunakan peneliti untuk melakukan
a. Data Primer
langsung dari sumbernya atau sumber pertama dan dapat berupa data
dan dokumentasi.
1) Informan
2) Responden
3) Dokumentasi
19
Sumber data ini diperoleh secara langsung dari sumber
adalah:
1) Tokoh Masyarakat
4) Tokoh Agama
b. Data Sekunder
langsung dari objeknya, tetapi melalui sumber lain, baik lisan maupun
tulis. Data sekunder merupakan data yang telah ada sebelumnya dan
Selain itu, sumber data sekunder lainnya dalam penelitian ini diambil
dari artikel, buku, jurnal, literatur, serta situs dari internet yang
12
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 137.
20
a. Observasi
a. Wawancara
b. Dokumentasi
13
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu
Social lainnya, hlm.108
14
Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial Dan Ekonomi: Format-Format Kuantitatif
Dan Kualitatif Untuk Studi Sisiologi, Kebijakkan Public, Komunikasi Manajemen, Dan
Pemasaran, hlm.134
21
bukti yang akurat berdasarkan pencatatan dari berbagai sumber.
7. Analisis data
sebagai berikut:
1. Reduksi Data
proses reduksi data ini dilakukan oleh peneliti secara terus menerus
mungkin.
2. Data penyajian
22
dan pengambilan tindakan. Dengan proses penyajian data ini
3. Privikasi data
diragukan keabsahannya.15
23
penelitian menjadi lebih dapat diandalkan dalam memberikan
b. Confirmability (Objektivitas)
16
2Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kauntitatif dan Kualitatif),
(Jakarta:Gaung Persada Press, 2010), hlm. 228-229
24
sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya untuk
d. Dependenbility (Keterandalan)
ang penelitiannya dalam suatu kondisi yang sama dan hasil yang
17
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D…, hlm. 276-277
25
H. Sistematika Pembahasan
Untuk memudahkan para pembaca untuk mengikuti penelitian ini, maka
sistematika pembahasan disusun sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan ini berfungsi sebagai bagian awal yang
memberikan gambaran umum tentang penelitian yang akan dilakukan. Ini
mencakup beberapa elemen kunci, seperti latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan mamfaat penelitian, penegasan istilah, serta
rangkuman garis besar dari isi skripsi.
BAB IV PENUTUP
26
Dalam bab ini memaparkan kesimpulan dari hasil penelitian yg dilakukan
serta memuat saran-saran untuk dijadikan bahan acuan untuk Masyarakat
di Desa Senyiur lebih jelasnya pelaku Ngadas tersebut.
27
I. Rancangan Penelitian
No Kegiatan Bulan
11 12 1 2 3
1. Penyusunan Proposal
2. Seminar Proposal
3. Menasuki Lapangan/Lokasi
Penelitian
4. Penyusunan Skripsi
5. Sidang Skripsi
28