Disusun Oleh:
4D PPKN
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya,
perkenannya penelitian ini dapat diselesaikan dan dibuat laporannya sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
Dari bawah selain atas rahmatnya, penelitian ini terlaksanakan atas bantuan dari semua
pihak di lingkungan Desa Lembar. Atas bantuan dari berbagai pihak tersebut menyampaikan
terima kasih yang sedang dalamnya.
Hasil penelitian ini dituangkan dalam bentuk laporan yang berjudul “Hukum Adat Di
Desa Lembar”. Saya menyadari laporan penelitian jauh dari sempurna, namun demikian
diharapkan dengan dituangkan dalam bentuk laporan hasil dapat berempat bagi semua pihak,
baik kalangan akademis maupun praktis yang mempunyai perhatian terhadap permasalahan
yang dikaji.
Rendi Zakaria
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................1
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian......................................................................................................5
D. Manfaat Penelitia......................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................6
A. Konsep Hukum Adat.................................................................................................6
B. Masyarakat Hukum Adat...........................................................................................8
C. Hukum Adat Kekerabatan ........................................................................................8
D. Hukum Adat Perkawinan..........................................................................................9
E. Hukum Adat Waris...................................................................................................10
F. Delik Adat.................................................................................................................10
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................................11
A. Jenis Penelitian..........................................................................................................11
B. Waktu dan Lokasi Penelitian.....................................................................................11
C. Informan Penelitian...................................................................................................11
D. Teknik Pengumpulan Data........................................................................................11
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN............................................................13
A. Hasil Penelitian...........................................................................................................13
B. Pembahasan................................................................................................................13
BAB V PENUTUP...................................................................................................................16
A. Kesimpulan.................................................................................................................16
B. Saran...........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari beribu-ribu Pulau,
daerah dan masyarakat yang menempati setiap daerah-daerah tersebut. Dan pada setiap
Daerah ataupun Desa pasti memiiki Peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh
penduduknya dan peraturan-peraturan tersebut dapat disebut sebagai Hukum Adat, dan
dimana masyarakat yang tinggal pada sebuah desa tentu juga akan terikat oleh peraturan
yang ada di desa tersebut.
Masyarakat tetap mempertahankan nilai-nilai adat dan kearifan lokal, serta prinsip
musyawarah mufakat sebagaimana pada masyarakat hukum adat lainnya. Prinsip
musyawarah mufakat dalam pelaksanaan kehidupan masyarakat di Dusun Puyahan
Desa Lembar, bukan saja dalam penyelesaian delik-delik pidana adat, melainkan juga
dalam melaksanakan penyelesaian perkara perdata masyarakat. Penyelesaian perkara
perdata yang dilakukan melalui proses musyawarah mufakat yang di lakukan oleh para
pihak saja maupun dengan melibatkan petugas desa dan/atau tetua adat, cenderung
menemui jalan buntu (ketidak sepakatan). Dan pada akhirnya para pihak yang
bersengketa secara perdata. lebih memilih melakukan penyelesaian sengketanya
melalui pengadilan (secara litigasi).
Perlu diketahui bahwa, Hukum Adat adalah Hukum kebiasaan yang artinya aturan
dibuat dari tingkah laku masyarakat yang tumbuh dan berkembang sehingga menjadi
sebuah hukum yang harus ditaati. Penelitian ini dapat mengulas atau mengkaji tentang
bagaimana Hukum adat yang berlaku didaerah Dusun Puyahan Desa Lembar, baik dari
kehidupan masyarakat, Hukum Kekerabatan, Adat Perkawinan, Adat Pembagian Hak
Waris, serta Delik-delik yang sering terjadi di Dusun Puyahan Desa Lembar, Tentu
dengan adanya Peraturan pasti sering adanya Pelanggaran dan sanksi yang dijatuhkan
kepada para pelanggarnya.
B. Rumusan Masalah
4
5. Seperti apa Pembagian Hak Waris di Dusun Puyahan Desa Lembar
Kecamatan Lembar Selatan?
6. Bagaimana Hukum Adat yang berlaku Delik-delik di Dusun Puyahan Desa
Lembar Kecamatan Lembar Selatan?
C. Tujuan
1. Penelitian ini dilakukan untuk mencari tahu informasi tentang Hukum Adat yang
berlaku di Dusun Puyahan Desa Lembar Kecamatan Lembar Selatan.
2. Dan Setelah mendapatkan Informasi, maka Informasi tersebut dapat dikaji secara
mendalam.
D. Manfaat
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukkan untuk
sedang dihadapi oleh masyarakat kalau terjadi sangketa mengenai Hukum Adat.
2. Dengan dilakukan penelitian ini tentu mendapatkan dampak positif, yang dimana
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Tradisional
ukum adat sudah turun-temurun sejak dahulu kala.Dari nenek leluhur sampai anak
cucu, ekssitensinya tetap dipertahankan.
6
Namun banyak juga yang percaya, bahwasanya yang ada di semesta ini memiliki jiwa
(contoh : animisme), dan setiap kegiatan di bumi ini diawasi oleh makhluk-makhluk
lain.
3. Kebersamaan (Komunal)
Dalam hukum adat, kepentingan individu berada dibawah kepentingan bersama.
Kepentingan bersama jauh lebih penting daripada kepentingan individu (pribadi).
Dan hal ini juga diserap dalam konsitutusi kita yakni : Pasal 33 ayat (1) UUD NRI
Tahun 1945 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaaan.
6. Tidak dikodifikasi
Hukum adat tidak "dibukukan" (tidak dibuat jadi satu buku), tidak ditulis seperti
layaknya kitab Undang-undang (misalnya KUHP).
Hal ini membuat hukum adat mudah diubah.
Namun, ada yang tertulis, tapi tidak mengikat semua kalanagan, hanya untuk orang
tertentu saja. Misalnya, hanya untuk keluarga orang-orang kerajaan atau bangsawan.
Adapun yang tertulis, namun tidak secara sistematis.
7
Dalam hukum adat hal ini bertujuan untuk menyelesaikan beberapa konflik. Sangat
jarang ada kasus yang sampai ke meja pengadilan. Hal ini pula yang menjadi ciri khas
kita bangsa Indonesia, murah bertememann, murah senyum, dan suka berdamai.
Masyarakat hukum adat di Indonesia tersusun atas dua faktor dominan, yakni faktor
genealogis dan teritorial.Pada mulanya faktor genealogis mempunyai dominasi yang
sangat kuat terhadap pembentukan suatu masyarakat hukum adat, disebabkan oleh
hubungan daerah antara satu dengan lainnya di antara mereka terikat dan terbentuk
dalam satu ikatan yang kokoh.Tetapi karena semakin meluasnya hubungan antar suku
bangsa maka dominasi faktor genealogis sedikit demi sedikit mulai tergeser oleh
faktor teritorial.
Berdasarkan dua faktor tersebut dapat dibedakan 3 (tiga) bentuk masyarakat hukum
adat yaitu:
a. Masyarakat hukum adat genealogis;
b. Masyarakat hukum adat teritorial; dan
c. Masyarakat hukum adat genealogis-teritorial.
8
➢ Sistem Hukum Kekerabatan
a. Patrilineal (Garis Keturunan Laki-laki)
Anak menghubungkan diri dengan ayahnya berdasarkan garis keturunan laki-laki.
b. Matrilineal (Garis Keturunan Perempuan)
Anak menghubungkan diri dengan ibunya berdasarkan garis keturunan perempuan.
c. Parental/Bilateral
Anak menghubungkan diri dengan kedua orang tuanya.
9
E. Hukum Adat Waris
➢ Ahli waris menurut hukum adat waris dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Patrilineal.
b. Matrilineal.
c. Parental.
➢ Syarat – syarat
a. Pewaris.
b. Ahli waris.
c. Harta waris.
F. Delik Adat
10
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah Penelitian
Kualitatif . Penelitian Kualitatif adalah Mtode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah yang dimana peneliti sebagai instrumen kunci (Sugiyono, 2016 :
9). Dalam metode penelitian kualitatif dapat membantu peneliti untuk menemukan persepsi-
persepsi masyarakat atas fenomena-fenomena yang ada.
Penelitian ini dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 12 Mei 2022 yang terletak di Dusun
Puyahan, Desa Lembar, Kecamatan Lembar Selatan, Lombok Barat.
C. Informan Peneliti
Untuk memaparkan hasil dari penelitian ini harus terlebih dahulu memperkenalkan
narasumber yang terlibat yaitu :
Nama : Bapak H. Sahab (12 November1979 )
Alamat : Dusun Puyahan, Desa Lembar, Kecamatan Lembar Selatan, Lobar.
Keterangan : Bapak Sarisah merupakan kadus di Dusun Puyahan atau merupakan seorang
Tokoh Adat yang dijadikan sebagai narasumber pada tugas penelitian Hukum Adat ini.
➢ Wawancara
Wawancara adalah Pertemuan yang dilakukan oleh dua orang untuk bertukar
informasi maupun suatu ide dengan cara tanya jawab, sehingga dapat dikerucutkan
menjadi sebuah kesimpulan atau makna dalam topik tertentu (Esterbarg dalam
Sugiyono : 2015 : 72).
Dalam Penelitian ini wawancara yang dilakukan tidak sistemastis atau teratur, yang
dimana dalam wawancara ini peneliti akan memberikan pertanyaan secara acak kepada
11
narasumber terkait dengan Hukum adat yang berlaku didaerah tersebut dan bagaimana
persepsi-persepsi masyarakat terkait dengan hokum adat tersebut.
➢ Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikologis (Sugiyono, 2014 : 145).
Dalam Teknik pengumpulan data dengan observasi atau pengamatan yang dilakukan
langsung oleh peneliti untuk melihat langsung bagaimana kondisi dan situasi dari
objek yang di teliti tersebut, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan
guna untuk melanjutkan suatu penelitian.
➢ Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memproleh data dan informasi
dalam bentuk buku, arsip, dokomen, tukisan angka dan gambar yang berupa laporan
serta keterangan yang dapat mendukung penelitian (Sugiyono, 2018 : 476).
Dalam Teknik pengumpulan data penelitian dokumentasi adalah hal yang sangat
dibutuhkan dalam proses penelitian, dikarenakan dokumentasi bisa dijadikan sebagai
bukti bahwa peneliti benar-benar melakukan penelitian pada daerah tersebut.
12
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hukum adat menurut warga setempat adalah segala bentuk peraturan yang ada pada suatu
daerah/desa, yang secara tidak langsung mengikat masyarakat yang tinggal pada daerah
tersebut dan hukum adat tersebut diterima secara turun temurun dan masih berlaku sampai
sekarang, yang dimana bentuk hokum adat di Desa Lembar ini merupakan hukum yang tidak
tertulis. Jadi, masyarakat yang tinggal didaerah tertentu tersebut diwajibkan untuk mentaati
segala bentuk peraturan yang ada pada daerah atau desa tersebut.
Masyarakat Hukum Adat di Desa Lembar adalah masyarakat yang masih menerapkan pola-
pola hukum yang diterima dari nenek moyang mereka secara turun temurun dan berlaku terus
sampai sekarang, seperti hukuman yang diberikan kepada warga masyarakat yang melakukan
perzinaan, perselingkuhan, pencurian dan lain-lain.
Di desa Lembar Hukum sistem kerkerabatan yang digunakan adalah parental, yang dimana
didalam satu keluarga yang tinggal disebuah rumah atau yang masyarakat setempat sebut
sebagai “Bale”, terdiri dari seorang ayah, ibu dan anak, yang dimana seorang anak akan
mengikuti garis keturunan ayah dan ibu atau keduannya. Dalam hal ini, anak akan terhubung
perjalinan kekelurgaanya dengan kelurga pihak ayah dan terhubung juga perjalinan
kekeluargaan dari pihak ibu juga.
Masyarakat Desa Lembar menyebut perkawinan itu sebagai “Merarik”, yang dimana
perkawinan tersebut terjadi karena dasar sama-sama suka, sehingga memutuskan untuk
merarik atau menikah. Di Desa Lembar rata-rata tradisi perkawinan yang sering terjadi yaitu
kawin culik atau masyarakat setempat sering menyebutnya “memaling”, tradisi ini hamper
terjadi diseluruh daerah di Lombok atau suku sasak ini, yang dimana dalam tradisi kawin culik
ini mempelai pria membawa lari atau kabur si mempelai wanita untuk membawanya ke suatu
tempat atau rumah keluarga jauh dari si mempelai pria, sehingga dengan begitu setelah mereka
dirumah keluarga mempelai pria tersebut mereka akan langsung memberi kabar kepada kelurga
pihak perempuan dan juga keluarga pihak laki-laki bahwa mereka sudah memutuskan untuk
menikah.
13
Hukum Adat Perkawinan di Desa Lembar, memiliki peraturan-peraturan yang sifatnya
kompleks atau hanya berlaku diwilayah Desa Lembar, seperti antara dusun A dengan dusun B
di wilayah pemerintahan Desa Lembar apabila ada seorang Laki-laki menikah antar dusun
maka pihak Laki-laki, harus mengeluarkan atau mengantarkan beras 300 kg dan uang tunai 5
juta rupiah, hantaran tersebut disebut pisuke (Sebagai tanda bahwa kedua belah pihak setuju
atau mereka sama-sama ikhlas) atas pernikah putra dan putri mereka.
Sebagaimana yang diketahui secara umum tentang adat istiadat perkawinan suku sasak
Lombok, juga berlaku di Desa Lembar seperti proses Sorong serah, yang dimana sorong serah
ini adalah untuk melegalkan bahwa hubungan mereka adalah hubungan yang sah secara adat
istiadat yang di dahului dengan acara ngawinang/akad nikah, sehingga secara agama sudah
dinyatakan sah , barulah proses sorong serah tersebut dilaksanakan.
Hukum Adat Waris pada masyarakat islam di Desa Lembar menganut hukum waris sesuai
denganketentuan dan tuntunan agama islam (menurut ilmu FARA`ID), atau ilmu pembagian
warisan dan pembagian hak waris sesuai dengan ketentuan hokum yang berlaku. Masyarakat
muslim di Desa Lembar dalam membagi harta peninggalan itu lebih mengutamakan anak laki-
laki, dalam agama Islam juga bagian laki-laki lebih besar daripada bagian perempuan yakni
2:1. Yang dimana pada perihal pembagian hak waris tersebut sangat umum dilakukan oleh
masyarakat suku sasak Lombok, yang dimana dalam pembagian hak waris ini lebih
mengutamakan anak laki-laki, daripada anak perempuan, karena seperti diketahui bahwasanya
anak laki-laki kedepannya akan mengemban tugas yang lebih berat daripada anak perempuan.
F. Delik Adat
14
Adapun sanksi yang diberatkan yaitu berupa denda uang yang jumlah tidak ditentukan dan
besaran dilakukan dengan musyawarah, dan uang denda tersebut akan diperuntukkan untuk
menambah biaya pembangunan yang ada di desa atau biaya keperluan desa.
15
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil data yang telah terkumpulkan Hukum adat yang berlaku di desa
Lembar berupa hokum yang tidak tertulis, yang meliputi hukum kekerabatan,
hokum adat perkawinan, hokum adat waris dan delik adat, yang dimana
peraturan yang ada pada hokum tersebut merupan turun temurun dari nenek
moyang terdahulu yang sampai saat ini masih dipergunakan dan menjadi sebuat
adat tradisi masyarakat setempat.
B. SARAN
Dalam penelitian ini, peneliti berupaya mengkaji dan menemukan segala
bentuk hokum adat yang ada di Desa Lembar, yang dimana hasil data yang
terlampir berdasarkan fakta yang diambil dari salh satu tokoh adat, dan jika
ada kekurangan dalam penulisan maupun dalam penyusunan mohon
dimaafkan.
Bagi pemerintah, para akademisi, para praktisi hukum, dan bagi kita semua
agar mempelajari, meneliti, dan melestarikan norma-norma hukum adat
khususnya pada masyarakat Dusun Puyahan Desa Lembar. Dan norma-norma
adat di Indonesia secara umum.
16
DAFTAR PUSTAKA
Https://umsu.ac.id/apa-itu-hukum-adat/
https://kkp.go.id/djprl/p4k/page/2987-masyarakat-hukum-adat
http://scholar.unand.ac.id/8094/2/BAB%20I.pdf
http://repository.radenintan.ac.id/2118/4/Bab_II.pdf
http://repository.radenintan.ac.id/2118/4/Bab_II.pdf
https://langitbabel.com/macam-delik-adat-dan-tata-cara-penyelesaiannya/
17