HUKUM ADAT
Dosen pengampu :
Roy Kulyawan S.Pd,.M,Pd
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Delik Adat” yang berasal dari mata kuliah Hukum Adat.
Dalam segala kerendahan hati kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan
masih banyak kekurangan, mengingat kurangnya kemampuan kami. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Demikian kata
pengantar pada makalah ini, mudah-mudahan makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
kita semua.
KELOMPOK 7
DAFTAR ISI
SAMPUL......................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................
2.1 DEFINISI HUKUM DELIK ADAT.................................................................................
2.2 SUBYEK DELIK ADAT..................................................................................................
2.3 LAHIRNYA HUKUM DELIK ADAT.............................................................................
2.4 ALIRAN FIKIRAN TRADISIONAL...............................................................................
2.5 PERBEDAAN DELIK ADAT..........................................................................................
2.6 PETUGAS HUKUM UNTUK PERKARA ADAT..........................................................
2.7 SIFAT PELANGGARAN HUKUM ADAT.....................................................................
BAB III PENUTUP......................................................................................................................
3.1 KESIMPULAN ................................................................................................................
3.2 SARAN.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Hukum adat tidak mengadakan pemisahan antara pelanggaran (perkosaan) hukum yang
mewajibkan tuntutan memperbaiki kembali hukum di dalam lapangan hukum pidana (di muka
hakim pidana) dan pelanggaran hukum yang hanya dapat dituntut di lapangan hukum perdata (di
muka hakim perdata). Berhubungan dengan itu di dalam sistem hukum adat tidak ada perbedaan
acara (prosedur) dalam hal penuntutan acara perdata (sipil) dan penuntutan acara perdata (sipil)
dan penuntutan secara kriminal. Apabila terjadi suatu pelanggarafl hukum, maka petugas hukum
(kepala adat, dan sebagainya) mengambil tindakan konkret ( adat reactie) guna membetulkan
hukum yang dilanggar itu. Suatu perbuatan melanggar hukum, misalnya utang tidak dibayar akan
memerlukan perbaikan kembali hukum. Dalam hal ini hukum dapat dibetulkan dengan
penghukuman orang yang berutang untuk membayar utangnya. Terhadap perbuatan-perbuatan
ilegal lain, pelanggaran hukum itu sedemikian rupa sifatnya sehingga perlu diambil beberapa
tindakan untuk memperbaiki kembali hukum yang dilanggar, umpamanya: pertama, mengganti
kerugian kepada orang yang terkena dan kedua, membayar uang adat atau korban pada
persekutuan desa.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Delik Adat merupakan pelanggaran pidana maupun perdata adat. Dalam
penyelesaiannya, diutamakan unsur perdamaian melalui hakim perdamaian desa selaku
pengendali delik adat. Jika tidak tercapa perdamaian, maka tetua adat dapat memberikan sanksi
sesuai latar belakang serta akibat pelanggaran tersebut.
3.2 SARAN
Keaneka ragaman suku, bahasa dan budaya membuat Indonesia kaya akan adat istiadat.
Mari kita jaga kelestarian adat istiadat tersebut sebagai bagian dari jati diri dan pribadi bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
S.h.wignjodipoero, soerojo. 1993. Pengantar dan asas-asar hukum adat. Jakarta :
Cv haji masagung – jakarta mcmxciii
Chairul Anwar, Hukum Adat Indonesia Menuju Hukum Adat Minangkabau, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1997)
http://www.masterfajar.com/2010/01/delikadat-dan-penyelesaiannya/
http://niqueisma.blogspot.com/2012/11/delik-adat.html
http://zirscorp.wordpress.com/2011/07/07/hukum-adat-delik/
FOTO DOKUMENTASI