Anda di halaman 1dari 11

“ HUKUM ADAT “

MAKALAH INI DI BUAT UNTUK MEMENUHI MATA


KULIAH HUKUM ADAT

PENULIS :
IRVAN WAHYU ( 2019110106 )

UNIVERSITAS MADURA
PAMEKASAN
FAKULTAS HUKUM
PRODI ILMU HUKUM

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulliah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena


telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih banyak kepada dosen pengampu
yang telah memberikan arahan dan petunjuk, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami mengharapan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Pamekasan, 17 November 2020

Penulis

IRVAN WAHYU
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
.............................................................................................................................................

DAFTAR ISI
.............................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


.............................................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah


.............................................................................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan


.............................................................................................................................................

1.4 Manfaat Penulisan


.............................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hukum


.............................................................................................................................................

2.2 Pengertian Hukum Menurut Para Ahli


.............................................................................................................................................

2.3 Pengertian Hukum Adat


.............................................................................................................................................

2.4 Jenis-Jenis Hukum Adat


.............................................................................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
.............................................................................................................................................

3.2 Saran dan kritik


.............................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian


kekuasaan kelembagaan  dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang
politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai
perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi
dalam hukum pidana, hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat
menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi
penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas kekuasaan
politik serta cara perwakilan mereka yang akan dipilih.

1.2 Rumusan masalah


a. Apa Pengertian Hukum ?
b. Apa Pengertian Hukum Menurut Para Ahli ?
c. Apa Pengertian Hukum Adat ?
d. Apa saja Jenis-Jenis Hukum Adat ?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui Pengertian Hukum ?
b. Untuk mengetahui apa pengertian Hukum menurut para ahli ?
c. Untuk mengetahui Pengertian Hukum Adat ?
d. Untuk mengetahui Apa saja Jenis-Jenis Hukum Adat ?

1.4 Manfaat Penulisan

a.Dapat mengetahui Pengertian Hukum ?


b.Dapat mengetahui Pengertian Hukum Menurut Para Ahli ?
c. Dapat mengetahui pengertian Hukum Adat ?
d. Dapat mengetahui apa saja Jenis-Jenis Hukum Adat ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hukum


Secara umum hukum merupakan suatu sistem yang dibuat oleh pihak
berwenang ataupun pemerintah dari suatu negara yang berisi aturan dan norma
yang diterapkan guna menciptakan kedamaian dan ketertiban di negara tersebut.
Pengertian hukum tersebut juga meliputi sanksi yang menyertai bagi siapapun
pelanggar aturan dan norma yang telah ditetapkan. Sehingga dengan adanya
hukum suatu negara akan lebih nyaman dan meminimalisir tingkat kejahatan yang
terjadi di negara tersebut.

2.2 Pengertian Hukum Menurut Para Ahli

Selain pengertian hukum secara umum diatas, kamu juga bisa melihat berbagai
definisi hukum dari pandangan beberapa tokoh dunia berikut ini.

1. Aristoteles
Pengertian hukum menurut Aristoteles tidak hanya berarti kumpulan aturan yang
dapat mengikat dan berlaku pada masyarakat saja, tapi juga berlaku pada hakim
itu sendiri. Dengan kata lain hukum tidak diperuntukan dan ditaati oleh
masyarakat saja, tapi juga wajib dipatuhi oleh pejabat negara.

2. Plato
Pengertian hukum menurut Plato adalah seperangkat peraturan-peraturan yang
tersusun secara baik serta teratur yang sifatnya mengikat hakim dan masyarakat.

3. E. M. Meyers
Menurut E. M. Meyers, pengertian hukum adalah aturan-aturan yang di dalamnya
mengandung pertimbangan kesusilaan yang ditujukan kepada tingkah laku
manusia dalam sebuah masyarakat dan menjadi acuan atau pedoman bagi para
penguasa negara dalam melakukan tugasnya.
4. Immanuel Kant
Pengertian hukum menurut Immanuel Kant adalah keseluruhan aturan yang dapat
menjaga kehendak bebas dari orang lain. Dengan demikian setiap orang harus
menghargai hak dan kebebasan orang lainnya selama hal tersebut tidak
merugikan.

5. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja


Arti hukum merupakan keseluruhan kaidah dan seluruh asas yang mengatur
pergaulan hidup bermasyarakat dan mempunyai tujuan untuk memelihara
ketertiban dan meliputi berbagai lembaga dan proses untuk dapat mewujudkan
berlakunya kaidah sebagai suatu kenyataan dalam masyarakat.

6. Soerojo Wignjodiporeo
Definisi hukum menurut Soerojo Wignjodiporeo adalah peraturan-peraturan hidup
yang diciptakan oleh manusia untuk menentukan tingkah laku manusia. Aturan ini
bersifat memaksa dan semua masyarakat dalam suatu warga negara harus
mematuhinya. Jika ada yang melanggar, maka akan diberikan sangsi berupa
hukuman.

7. M.H. Tirtaatmidjaja
Hukum merupakan keseluruhan aturan atau norma yang harus diikuti dalam
berbagai tindakan dan tingkah laku dalam pergaulan hidup. Bagi yang melanggar
hukum akan dikenai sanksi, denda, kurungan, penjara atau sanksi lainnya.

8. Utrecht
Definisi hukum adalah himpunan petunjuk hidup (perintah dan larangan) yang
mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh anggota
masyarakat dan jika dilanggar dapat menimbulkan tindakan dari pemerintah.

2.3 Pengertian Hukum Adat


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adat adalah aturan (perbuatan dsb) yang
lazim diturut atau dilakukan sejak dahulu kala; cara (kelakuan dsb) yang sudah
menjadi kebiasaan; wujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai-nilai
budaya, norma, hukum, dan aturan yang satu dengan lainnya berkaitan menjadi
suatu sistem. Karena istilah Adat yang telah diserap kedalam Bahasa Indonesia
menjadi kebiasaan, maka istilah hukum adat dapat disamakan dengan hukum
kebiasaan.

Namun menurut Van Dijk, kurang tepat bila hukum adat diartikan sebagai hukum
kebiasaan.Menurutnya hukum kebiasaan adalah kompleks peraturan hukum yang
timbul karena kebiasaan berarti demikian lamanya orang bisa bertingkah laku
menurut suatu cara tertentu sehingga lahir suatu peraturan yang diterima dan juga
diinginkan oleh masyarakat. Jadi, menurut Van Dijk, hukum adat dan hukum
kebiasaan itu memiliki perbedaan.

Sedangkan menurut Soejono Soekanto, hukum adat hakikatnya merupakan hukum


kebiasaan, namun kebiasaan yang mempunyai akibat hukum (das sein das
sollen). Berbeda dengan kebiasaan (dalam arti biasa), kebiasaan yang merupakan
penerapan dari hukum adat adalah perbuatan-perbuatan yang dilakukan berulang-
ulang dalam bentuk yang sama menuju kepada Rechtsvaardige Ordening Der
Semenleving.

Syekh Jalaluddin menjelaskan bahwa hukum adat pertama-tama merupakan


persambungan tali antara dulu dengan kemudian, pada pihak adanya atau tiadanya
yang dilihat dari hal yang dilakukan berulang-ulang. Hukum adat tidak terletak
pada peristiwa tersebut melainkan pada apa yang tidak tertulis di belakang
peristiwa tersebut, sedang yang tidak tertulis itu adalah ketentuan keharusan yang
berada di belakang fakta-fakta yang menuntuk bertautnya suatu peristiwa dengan
peristiwa lain

2.4 Jenis-Jenis Hukum Adat

Hukum Adat Potong Jari, Papua


Bersedih karena anggota keluarga meninggal biasanya dilampiaskan dengan
menangis atau meratapi kepergian hingga rasa sedih reda.
Tapi berbeda bagi masyarakat suku Dani di pegunungan Halmahera. Hukum adat
yang berlaku malah seperti menambah derita keluarga yang ditinggalkan, karena
mereka harus memotong jari.

Setiap ada seorang anggota keluarga yang meninggal, seorang anggota suku
tersebut harus memotong satu ruas jari tangannya, sebagai pengingat bahwa
anggota keluarga sudah tak lengkap lagi.

Kenapa ruas jari? Karena tangan melambangkan kesempurnaan, ketika ada yang
hilang, maka tentunya kehidupan tidak lagi sempurna.

Hukum Adat Berjenjang, Aceh


Di Aceh Contoh Hukum Adat yang berlaku adalah hukum berjenjang sesuai
dengan kesalahan yang dilakukan oleh masyarakat, baik itu kalangan bawah
hingga orang berpangkat.

Dimulai dengan teguran, lalu naik pada harus meminta maaf pada masyarakat
banyak, hingga akhirnya ada hukum denda dan hingga hukuman pada fisik pelaku
kesalahan.

Hukum Adat Warisan, Bali


Bali yang menganut paham patrilineal atau prioritas pada kaum laki-laki memiliki
hukum ahli waris keluarga yang jatuh ke tangan laki-kali seratus persen.

Sementara anak perempuan hanya bisa menggunakan saja, hal ini didasari karena
tanggung jawab laki-laki dinilai lebih besar ketimbang perempuan dalam sebuah
keluarga.

Hukum tersebut sedikit dirubah pada tahun 2010 dimana perempuan diberikan
hak atas warisan, tepatnya setengah dari harta yang sebelumnya sudah diambil
sepertiga untuk dijadikan harta pusaka.
Namun hukum ini hanya berlaku pada perempuan Hindu. Tak berlaku pada
perempuan Bali yang pindah ke agama lain.

Hukum Adat Mahar, Maluku


Sampai tahun 2005 silam masyarakat suku Naulu masih menganut hukum adat
mahar pernikahan berupa kepala manusia yang dipenggal.

Memang sangat mengerikan, namun masyarakat setempat percaya bahwa hal itu
akan membawa kelanggengan bagi rumah tangga mereka nantinya. Beruntung
pemerintah sudah melarang diberlakukannya hukum ini.

Hukum Adat Wanita Pilih Pasangan, China


Di salah satu suku yang terdapat di kepulauan Miuso, perempuan memiliki hak
sendiri untuk memilih pasangan untuk dinikahi.

Caranya adalah mereka akan mendatangi rumah laki-laki yang mereka inginkan
untuk kemudian dijadikan suami. Hingga saat ini hukum adat tersebut masih
sering diberlakukan walau terkadang mendapat tentangan dari banyak pihak.

Hukum Adat Pengasingan, Maluku


Sangat menyedihkan nasib para ibu hamil dan hampir melahirkan di suku Naulu
Pulau Seram Provinsi Maluku.

Contoh Hukum Adat yang berlaku disana adalah beberapa waktu menjelang
melahirkan mereka akan diasingkan dari keluarga.

Mereka akan ditempatkan di gubuk yang dikenal dengan nama Tikusune


berukuran 2×3 meter yang hanya dilengkapi sebuah kasur.

Keberadaan hukum adat dan beberapa Contoh Hukum Adat yang masih dianut
masyarakat tersebut, membuka mata kita bahwa ternyata kepercayaan terhadap
budaya dan adat masih sangat kental di berbagai daerah.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Secara umum hukum merupakan suatu sistem yang dibuat oleh pihak
berwenang ataupun pemerintah dari suatu negara yang berisi aturan dan norma
yang diterapkan guna menciptakan kedamaian dan ketertiban di negara tersebut.
Pengertian hukum tersebut juga meliputi sanksi yang menyertai bagi siapapun
pelanggar aturan dan norma yang telah ditetapkan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adat adalah aturan (perbuatan
dsb) yang lazim diturut atau dilakukan sejak dahulu kala; cara (kelakuan dsb)
yang sudah menjadi kebiasaan; wujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai-
nilai budaya, norma, hukum, dan aturan yang satu dengan lainnya berkaitan
menjadi suatu sistem.

3.2 Saran Dan Kritik


Untuk mendapatkan manfaat yang sempurna dari makalah ini, hendaknya
pembaca memberikan kritik dan saran serta melakukan pengkajian ulang (diskusi)
terhadap penulisan sehing penulis terhindar dari kekeliruan.
DAFTAR PUSTAKA

https://cerdika.com/contoh-hukum-adat/

https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_adat_Indonesia

https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum

https://www.mypurohith.com/pengertian-hukum/

Anda mungkin juga menyukai