Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENEGAKAN HUKUM YANG BERKEADILAN, HAK DAN


KEWAJIBAN NEGARA DAN WARGA NEGARA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan

Di susun oleh :

Riani Nurcahyani Gunawan (201FK03001)

Annisa Putri Ayudia Rahayu (201FK03002)

Resa Yusmiati (201FK03003)

Pratiwi Subiyaningsih (201FK03006)

Leni Handayani (201FK03009)

Dosen: (Dr) Ofa Ch Pudin, S.P.d, M.Pd

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, Sang pencipta alam
semesta beserta isinya, Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana atas segala
limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
saya tekuni sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah suatu bentuk
tanggung jawab penulis untuk memenuhi tugas mata kuliah. Saya menyadari
bahwa penulisan dan penyusunan makalah ini jauh dari sempurna oleh karena itu,
kritik dan saran saya harapkan untuk evaluasi diri.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan hikmah serta dapat
menambah dan memperkaya wawasan ilmu pengetahuan bagi penulis, dan
pembaca.

Bandung, 01 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVE...............................................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1

1.3 Tujuan.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

2.1 Pengertian Penegakan Hukum....................................................................3

2.2 Konsep dan Urgensi Penegakan Hukum yang Berkeadilan.......................3

2.3 Permasalahan Penegakan Hukum yang Berkeadilan..................................7

2.4 Konsep dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara
..........................................................................................................................8

2.5 Fungsi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara Warga Negara Indonesia
..........................................................................................................................9

BAB III PENUTUP.........................................................................................12

3.1 Kesimpulan.................................................................................................12

3.2 Saran...........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara hukum, artinya negara yang semua penyelenggaraan


pemerintahan dan kenegaraan serta kemasyarakatannya berdasarkan atas hukum,
bukan didasarkan atas kekuasaan belaka. Indonesia di idealkan dan dicita-citakan
sebagai suatu Negara hukum Pancasila. Untuk dapatnya hukum berfungsi sebagai
sarana penggerak, maka hukum harus dapat ditegakkan dan untuk itu hukum
harus diterima sebagai salah bagian dari sistem nilai kemasyarakatan yang
bermanfaat bagimasyarakat. Penegakan hukum merupakan salah satu usaha untuk
mencapai atau menciptakan tata tertib, keamanan dan ketentraman dalam
masyarakat baik itu merupakan usaha pencegahan maupun pemberantasan atau
penindakan setelah terjadinya pelanggaran hukum, dengan perkataan lain baik
secara preventif maupun represif. Penegakan hukum di negeri ini adalah
merupakan barang langka dan mahal harganya. Hak dan kewajiban merupakan
suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga dalam praktik harus dijalankan
dengan seimbang . Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk
didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam
kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan / kewajiban bagi
individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat
pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut .
Lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hal yang perlu
diperhatikan . Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 menjelaskan bahwa « Tiap – tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan » .
Penghidupan yang layak diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan
pemenuhan kebutuhan dasar , seperti : pangan , sandang , dan papan . Pada era
globalisasi ini sering terlihat tingginya angka akan tuntutan hak tanpa diimbangi
dengan kewajiban.

1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari penegakan hukum?
b. Bagaimana konsep dan urgensi penegakan hukum yang berkeadilan?
c. Mengapa diperlukan penegakan hukum yang berkeadilan?
d. Apakah konsep dan urgensi harmoni kewajiban dan hak negara dan warga
negara?
e. Mengapa diperlukan harmoni kewajiban dan hak negara dan warga negara
indonesia?
1.3 Tujuan

a. Mengetahui pengertian penegakan hukum.

b. Mengetahui konsep dan urgensi penegakan hukum yang berkeadilan.

c. Mengetahui mengapa diperlukan penegakan hukum yang berkeadilan.

d. Dapat memahami konsep dan urgensi harmoni kewajiban dan hak negara
dan warga Negara.

e. Dapat mengetahui mengapa diperlukan harmoni kewajiban dan hak negara


dan warga negara Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penegakan Hukum


Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau
berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam
lalu lintas atau hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Ditinjau dari sudut subjeknya, penegakan hukum itu dapat dilakukan
oleh subjek yang luas dan dapat pula diartikan sebagai upaya penegakan hukum
oleh subjek dalam arti yang terbatas atau sempit. Dalam arti luas, proses
penegakan hukum itu melibatkan semua subjek hukum dalam setiap hubungan
hukum. Siapa saja yang menjalankan aturan normatif atau melakukan sesuatu atau
tidak melakukan sesuatu dengan mendasarkan diri pada norma aturan hukum yang
berlaku, berarti dia menjalankan atau menegakkan aturan hukum. Dalam arti
sempit, dari segi subjeknya itu, penegakan hukum itu hanya diartikan sebagai
upaya aparatur penegakan hukum tertentu untuk menjamin dan memastikan
bahwa suatu aturan hukum berjalan sebagaimana seharusnya. Dalam memastikan
tegaknya hukum itu, apabila diperlukan, aparatur penegak hukum itu
diperkenankan untuk menggunakan daya paksa. Pengertian penegakan hukum
dapat pula ditinjau dari sudut objeknya, yaitu dari segi hukumnya. Dalam hal ini,
pengertiannya juga mencakup makna yang luas dan sempit. Dalam arti luas,
penegakan hukum itu mencakup pula nilai-nilai keadilan yang terkandung di
dalamnya bunyi aturan formal maupun nilai-nilai keadilan yang hidup dalam
masyarakat. Tetapi, dalam arti sempit, penegakan hukum itu hanya menyangkut
penegakan peraturan yang formal dan tertulis saja.

2.2 Pengertian Hak Dan Kewajiban Warga Negara

3
Hak dan kewajiban adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan,tetapi bisa
dibedakan.Dalam realita kehidupan sering terjadi permasalahan karena hak
dankewajiban tidak berjalan seimbang.Hak warga negara adalah segala sesuatu
yang pantasdan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga
negara sejak masih berada dalam kandungan.Hak pada umumnya didapat dengan
cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas kewajiban sedangkan,
kewajiban warga negara adalah segalasesuatu yang dianggap sebagai suatu
keharusan atau kewajiban untuk dilaksanakan olehindividu sebagai anggota warga
negara guna mendapatkan hak yang pantas untuk didapatkan. Kewajiban pada
umumnya mengarah pada suatu keharusan atau kewajiban bagi individu dalam
melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan
akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Hak dan kewajiban
merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain , sehingga dalam praktiknyaharus
dijalankan dengan seimbang . Jika hak dan kewajiban tidak berjalan secara
imbang dalam praktik kehidupan, maka akan terjadi suatu ketimpangan dalam
pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
maupun bernegara.

Hak dan kewajiban harus berjalan sejajar untuk menvapai keseimbangan.Dimana


ada hak disana pasti ada kewajiban yang harus ada secara bersamaan. Contoh
konkritnya seperti hak dan kewajiban antara suami dan istri dalam sebuah
keluarga,bila suamimelaksanakan kewajibannya maka sang istri mendapatkan
haknya,sebaliknya bila istri menjalankan kewajibannya maka si suami akan
mendapatkan haknya. Bila terjadi ketimpangan antara hak dan kewajiban yang
terjadi akan menimbulkan gejolak dalam kehidupan baik dari kalangan individu
maupun kelompok. Gejolak tersebut merupakan bentuk ketidakpuasan atas tidak
berjalannya hak dan kewajiban secara seimbang.oleh sebab itu, untuk
menghindari adanya gejolak pada masyarakat mengenai ketimpanganakan hak
dan kewajiban tersebut diperlukan kesadaran secara mendasar pada individuakan
kewajiban yang harus dipenuhi guna mendapatkan hak yang pantas dan sesuai
atas pelaksanaan kewajiban tersebut.

4
 Pasal-Pasal Hak Warga Negara Indonesia
1) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”
(Pasal 27 ayat 2).
2) Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan : “setiap orang
berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.”(Pasal 28A).
3) “Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah” (Pasal 28B ayat 1).
4) Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh, dan berkembang”.
5) “Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi
kesejahteraan hidup manusia.” (Pasal 28C ayat 1)
6) “Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.” (Pasal
28C ayat 2).
7) “Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.” (Pasal 28D ayat
1).
8) “Hak untuk mempunyai hak milik pribadi. Hak untuk hidup, hak untuk
tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama,
hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di
hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun.” (Pasal 28I ayat 1).9

5
 Pasal-Pasal Kewajiban Warga Negara Indonesia
1) Wajib mentaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berbunyi : “segala
warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya.”
2) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menyatakan : “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara.”
3) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
mengatakan : “Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang
lain.”
4) Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan
undangundang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak
dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-
nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.”27
5) Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30
ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.”1
2.3 Konsep dan Urgensi Penegakan Hukum yang Berkeadilan
Thomas Hobbes (1588–1679 M) dalam bukunya Leviathan pernah
mengatakan “Homo homini lupus”, artinya manusia adalah serigala bagi manusia
lainnya. Manusia memiliki keinginan dan nafsu yang berbeda-beda antara
manusia yang satu dan yang lainnya. Nafsu yang dimiliki manusia ada yang baik,
ada nafsu yang tidak baik. Inilah salah satu argumen mengapa aturan hukum

6
diperlukan. Kondisi yang kedua tampaknya bukan hal yang tidak mungkin bila
semua masyarakat tidak memerlukan aturan hukum. Namun, Cicero (106 – 43
SM) pernah menyatakan “Ubi societas ibi ius”, artinya di mana ada masyarakat, di
sana ada hukum. Dengan kata lain, sampai saat ini hukum masih diperlukan
bahkan kedudukannya semakin penting.
Upaya penegakan hukum di suatu negara, sangat erat kaitannya dengan tujuan
negara. Anda disarankan untuk mengkaji teori tujuan negara dalam buku “Ilmu
Negara Umum”. Menurut Kranenburg dan Tk.B. Sabaroedin (1975) kehidupan
manusia tidak cukup hidup dengan aman, teratur dan tertib, manusia perlu
sejahtera. Apabila tujuan negara hanya menjaga ketertiban maka tujuan negara itu
terlalu sempit. Tujuan negara yang lebih luas adalah agar setiap manusia terjamin
kesejahteraannya di samping keamanannya. Dengan kata lain, negara yang
memiliki kewenangan mengatur masyarakat, perlu ikut menyejahterakan
masyarakat. Teori Kranenburg tentang negara hukum ini dikenal luas dengan
nama teori negara kesejahteraan.
Teori negara hukum dari Kranenburg ini banyak dianut oleh negara-negara
modern. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara hukum.
Artinya negara yang bukan didasarkan pada kekuasaan belaka melainkan negara
yang berdasarkan atas hukum, artinya semua persoalan kemasyarakatan,
kewarganegaraan, pemerintahan atau kenegaraan harus didasarkan atas hukum.

2.1.1 Tujuan Negara Republik Indonesia


Tujuan Negara RI dapat kita temukan pada Pembukaan UUD 1945 yakni pada
alinea ke-4 sebagai berikut: “ ... untuk membentuk suatu pemerintah negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Dari bunyi alinea ke-4 Pembukaan UUD NRI 1945 ini dapat diidentifikasi bahwa
tujuan Negara Republik Indonesia pun memiliki indikator yang sama

7
sebagaimana yang dinyatakan Kranenburg, yakni:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Tujuan negara ini dilaksanakan atau ditegakkan di Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Perlindungan terhadap warga negara serta menjaga ketertiban
masyarakat telah diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (UUD NRI 1945). Dimana terdapat dalam Bab IX, Pasal 24, 24 A, 24
B, 24 C, dan 25 tentang Kekuasaan Kehakiman. Untuk mengatur lebih lanjut
tentang kekuasaan kehakiman, telah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 48
tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.
1. UUD NRI 1945 Pasal 24
a. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.
b. Kekuasaan kehakiman menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 merupakan kekuasaan yang merdeka yang
dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada
di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan
agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha
negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.
c. Badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman
diatur dalam undang-undang.
Dalam pertimbangannya, UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
dinyatakan bahwa “kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah
Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan
umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan
peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi, untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.
Negara Indonesia telah memiliki lembaga peradilan yang diatur dalam UUD NRI

8
1945 ialah Mahkamah Agung (MA), Komisi Yudisial (KY), dan Mahkamah
Konstitusi (MK). Selain lembaga negara tersebut, dalam UUD NRI 1945 diatur
pula ada badan-badan lain yang diatur dalam undang-undang. Tentang MA, KY,
dan MK ini lebih lanjut diatur dalam UU No. 48/2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman.

2. UU No. 48/2009 Pasal 1 ayat (2), (3), (4)


2) Mahkamah Agung adalah pelaku kekuasaan kehakiman sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
3) Mahkamah Konstitusi adalah pelaku kekuasaan kehakiman sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
4) Komisi Yudisial adalah lembaga negara sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Apabila mengacu pada bunyi pasal 24, maka lembaga negara MA, KY, MK
memiliki kewenangan dalam kekuasaan kehakiman atau sebagai pelaku
kekuasaan kehakiman. Dikemukakan dalam pasal 24 UUD NRI 1945 bahwa
kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Dengan
demikian, tiga lembaga negara yang memiliki kekuasaan kehakiman memiliki
tugas pokok untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan
keadilan.
Dalam teori tujuan negara, pada umumnya, ada empat fungsi negara yang dianut
oleh negara-negara di dunia:
1. Melaksanakan penertiban dan keamanan
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya
3. Pertahanan
4. Menegakkan keadilan
Pelaksanaan fungsi keempat, yakni menegakkan keadilan, fungsi negara dalam
bidang peradilan dimaksudkan untuk mewujudkan adanya kepastian hukum.

9
Fungsi ini dilaksanakan dengan berlandaskan pada hukum dan melalui badan-
badan peradilan yang didirikan sebagai tempat mencari keadilan. Bagi Indonesia
dalam rangka menegakkan keadilan telah ada sejumlah peraturan perundangan
yang mengatur tentang lembaga pengadilan dan badan peradilan. Peraturan
perundangan dalam bidang hukum pidana, kita memiliki Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP) dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
(KUHAP).

2.4 Permasalahan Penegakan Hukum yang Berkeadilan

Dari banyaknya tuntutan masyarakat, beberapa sudah mulai terlihat perubahan ke


arah yang positif, namun beberapa hal masih tersisa. Mengenai penegakan hukum
ini, hampir setiap hari, media massa baik elektronik maupun cetak menayangkan
masalah pelanggaran hukum baik terkait dengan masalah penegakan hukum yang
belum memenuhi rasa keadilan masyarakat maupun masalah pelanggaran HAM
dan KKN. Berikut ini adalah permasalahan penegakan hukum yang terjadi di
Indonesia.

1. Perilaku warga negara khususnya oknum aparatur negara banyak yang


belum baik dan terpuji (seperti masih ada praktik KKN, praktik suap,
perilaku premanisme, dan perilaku lain yang tidak terpuji).
2. Masih ada potensi konflik dan kekerasan sosial (seperti SARA, tawuran,
pelanggaran HAM, etnosentris, dan lan-lain).
3. Maraknya kasus-kasus ketidakadilan sosial dan hukum yang belum
diselesaikan dan ditangani secara tuntas.
4. Penegakan hukum yang lemah karena hukum bagaikan pisau yang tajam ke
bawah tetapi tumpul ke atas.
5. Pelanggaran oleh Wajib Pajak atas penegakan hukum dalam bidang
perpajakan.

2.5 Konsep dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga
Negara

10
Indonesia negara yang kaya akan kebudayaan, sistem kerajaan pada masa
pemerintahan kerajaan konsep yang biasa digunakan konsep kewajiban dan
cenderung terkesan mengesampingkan konsep hak. Konsep kewajiban sebagai
titik tolak rakyat dalam bertindak baik antara hubungan pemerintah dengan
rakyat. Situasi kehidupan politik daerah jajahan mendorng aspek kewajiban
sebagai postulat ide dalam praksis kehidupan politik, ekonomi, dan sosial
budaya.. perjuangan yang bersifat kedaerahan mulai muncul di seluruh wawasan
nusantara diakibatkan para kaum penajajah merampas hak-hak rakyat pribumi.
Pergerakan melawan penjajah telah menunjukkan eksistensi kepada penjajah
bahwa indonesia akan memperjuangkan negara indonesia, perjuangan yang
bersifat modern telah masuk ke dalam sistem pemerintah indoenesia perjuangan
kemerdekaan yang telah ada dari para pahlwan kita mensiptakan atau
menumbuhkan mentalitas untuk menuntut hak, peralihan yang terjadi ini
menimbulkan kemungkinan negara indonesia memilik kebudayaan yang
beragam.

Dalam Nurwadani,dkk (2016:117) mengatakan bahwa hak dan


kewajiban memiliki hubugan yang harmonis sebgai konsep dan urgensi.
Pengertian hak dan kewajiban memiliki banyak hubugan dengan konsep dan
urgensi kewajiban da nhak negara, pengertian hak adalah kuasa untuk menerima
atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau diakukan oleh pihak tertentu
dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa olehnya. Sedangkan menurut Yasin (2015: 100), hak dan
kewajiban warga negara dalam kehidupan kenegaraan maupun hak dan kewajiban
seseorang dalam kehidupan pribadinya, secara historis tidak pernah dirumuskan
secara sempurna, karena organisasi negara tidak bersifat statis. Artinya organisasi
negara itu mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan manusia.
Kedua konsep hak dan kewajiban warga negara/manusia berjalan seiring. Hak dan
kewajiban asasi marupakan konsekwensi logis dari pada hak dan kewajiban
kenegaraan juga manusia tidak dapat mengembangkan hak asasinya tanpa hidup
dalam organisasi Negara. Secara garis besar, hak adalah segala sesuatu yang harus

11
di dapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir.
Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan.

2.6 Fungsi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara Warga Negara


Indonesia

Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan
tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa
setiap warga Negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan
penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga Negara yang
belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi
karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak dari
pada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki
pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika
keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan social yang
berkepanjangan. Secara garis besar, hak dan kewajiban warga negara yang telah
tertuang dalam UUD 1945 mencakup berbgai bidang. Bidang politik dan
pemerintahan, sosial, keagamaan, pendidikan, ekonomi, dan pertahanan. Berikut
beberapa fungsi hak dan kewajiban warga negara indonesia. Nilai persamaan di
semua aspek kehidupan dijunjung tinggi dengan tujuan menghindari ketimpangan
sosial yang bia memicu permasalahan di kemudian hari. Dibawah ini beberapa
fungsi hak dan kewajiban warga negara indonesia.

 Hak Warga Negara Indonesia:

1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perindunga hukum


2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan sama rata di mata hukum dan
dilam pemerintahan
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan
agama dan kepercayaan masing-masing

12
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan
indonesia dari serangan musuh
7. Setiap wrga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan, berserikat,
berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-
undang yang berlaku.

 Kewajiban Warga Negara Indonesia

1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam


membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dasri serangan
musuh.
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah
ditetapkan oleh pemerintah daerah
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasra negara,
hukum dan pemerintah tanpa kecuali, serta dijalankan dengan sebaik-
baiknya.
4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dasn patuh terhadap segala
hukum yang berlaku di wilayah Indonesia
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk
membangun bangsa agar bangsa kita bia berkembang dan maju ke arah
yang lebih baik.

Berdasarkan aturan yang berlaku di indonesia, hak dan kewajiban selayaknya


dilaksanakan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang ada di indonesia.
Permasalahan yang bersifat horizon digharapakan akan mampu direspon oleh
rakyat indonesia dengan nilai pancasila.

13
BAB III

PENUTUP

3.1       Kesimpulan

Penegakan hukum merupakan salah satu usaha untuk mencapai atau


menciptakan tata tertib,keamanan dan ketenteraman dalam masyarakat baik itu
merupakan upaya pencegahan maupun penindakan setelah terjadinya pelanggaran
hukum. Dari segi pendekatan akademik, dapat dikemukakan tiga konsep
penegakan hukum yaitu penegakan hukum bersifat total, penegakan hukum
bersifat full dan penegakan hukum bersifat actual. Hukum yang berkadilan adalah
proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau berfungsinya norma-norma
hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara. Karena antara hukum dan keadilan merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan sebab inti hukum adalah keadilan

Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan
oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada didalam
kandungan , sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan / kewajiban bagi
individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat
pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut . Hak

14
dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain , sehingga dalam
praktik harus dijalankan dengan seimbang .

Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “ Tiap – tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan “ . Pasal tersebut
menjelaskan bahwa setiap individu sebagai anggota warga negara berhak untuk
mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak dalam kehidupan
bermasyarakat , berbangsa , dan bernegara . Lapangan pekerjaan merupakan
sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan
dalam pemenuhan kehidupan yang layak . Penghidupan yang layak diartikan
sebagai kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar , seperti :
pangan , sandang , dan papan.

3.2 Saran
1. Lembaga hukum harus di perbaiki agar terwujud etika penegakan hukum yang
berkeadilan, tidak bersifat deskriminatif, dan mementingkan kepentingan sendiri
di atas kepentingan negara.
2. Masyarakat sebaikanya mengamalkan Pancasila sebagai etika dan nilai-nilai
masyarakat Indonesia.
Hak dan kewajiban merupakan suatu instrumen yang saling terkait , sehingga
pelaksanaan hal tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi
ketimpangan yang akan menyebabkan timbulnya gejolak masyarakat yang tidak
diinginkan .

15
DAFTAR PUSTAKA

Imamah, Nur E. Tanpa Tahun. “Harmoni Kewajiban Dan Hak Negara Dan
Warga Negara”.

Satjipto Rahardjo. 2009. Hukum Progresif Sebuah Sintesa Hukum Indonesia.


Yogyakarta : Genta Publishing, hlm.138

Satjipto Raharjo, Rekonstruksi Pemikiran Hukum di Era


Reformasi, Makalah  pada Seminar Nasional Menggugat Pemikiran Positivisme
di Era Reformasi, ODIH, UNDIP. Semarang, 22 Juli 2000. hlm. 4

Satjipto Rahardjo.2009. Hukum Progresif Sebuah Sintesa Hukum Indonesia.


Yogyakarta : Genta Publishing . Op. Cit hlm. 140 -141

Nurwardani Paristiyanti, dkk. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum
Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: RISTEKDIKTI.
Saputri Yeni. 2013.

16
17

Anda mungkin juga menyukai