Di susun oleh :
FAKULTAS KEPERAWATAN
2021/2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, Sang pencipta alam
semesta beserta isinya, Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana atas segala
limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
saya tekuni sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah suatu bentuk
tanggung jawab penulis untuk memenuhi tugas mata kuliah. Saya menyadari
bahwa penulisan dan penyusunan makalah ini jauh dari sempurna oleh karena itu,
kritik dan saran saya harapkan untuk evaluasi diri.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan hikmah serta dapat
menambah dan memperkaya wawasan ilmu pengetahuan bagi penulis, dan
pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVE...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
2.4 Konsep dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara
..........................................................................................................................8
2.5 Fungsi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara Warga Negara Indonesia
..........................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.................................................................................................12
3.2 Saran...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari penegakan hukum?
b. Bagaimana konsep dan urgensi penegakan hukum yang berkeadilan?
c. Mengapa diperlukan penegakan hukum yang berkeadilan?
d. Apakah konsep dan urgensi harmoni kewajiban dan hak negara dan warga
negara?
e. Mengapa diperlukan harmoni kewajiban dan hak negara dan warga negara
indonesia?
1.3 Tujuan
d. Dapat memahami konsep dan urgensi harmoni kewajiban dan hak negara
dan warga Negara.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Hak dan kewajiban adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan,tetapi bisa
dibedakan.Dalam realita kehidupan sering terjadi permasalahan karena hak
dankewajiban tidak berjalan seimbang.Hak warga negara adalah segala sesuatu
yang pantasdan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga
negara sejak masih berada dalam kandungan.Hak pada umumnya didapat dengan
cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas kewajiban sedangkan,
kewajiban warga negara adalah segalasesuatu yang dianggap sebagai suatu
keharusan atau kewajiban untuk dilaksanakan olehindividu sebagai anggota warga
negara guna mendapatkan hak yang pantas untuk didapatkan. Kewajiban pada
umumnya mengarah pada suatu keharusan atau kewajiban bagi individu dalam
melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan
akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Hak dan kewajiban
merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain , sehingga dalam praktiknyaharus
dijalankan dengan seimbang . Jika hak dan kewajiban tidak berjalan secara
imbang dalam praktik kehidupan, maka akan terjadi suatu ketimpangan dalam
pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
maupun bernegara.
4
Pasal-Pasal Hak Warga Negara Indonesia
1) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”
(Pasal 27 ayat 2).
2) Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan : “setiap orang
berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.”(Pasal 28A).
3) “Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah” (Pasal 28B ayat 1).
4) Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh, dan berkembang”.
5) “Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi
kesejahteraan hidup manusia.” (Pasal 28C ayat 1)
6) “Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.” (Pasal
28C ayat 2).
7) “Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.” (Pasal 28D ayat
1).
8) “Hak untuk mempunyai hak milik pribadi. Hak untuk hidup, hak untuk
tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama,
hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di
hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun.” (Pasal 28I ayat 1).9
5
Pasal-Pasal Kewajiban Warga Negara Indonesia
1) Wajib mentaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berbunyi : “segala
warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya.”
2) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menyatakan : “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara.”
3) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
mengatakan : “Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang
lain.”
4) Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan
undangundang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak
dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-
nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.”27
5) Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30
ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.”1
2.3 Konsep dan Urgensi Penegakan Hukum yang Berkeadilan
Thomas Hobbes (1588–1679 M) dalam bukunya Leviathan pernah
mengatakan “Homo homini lupus”, artinya manusia adalah serigala bagi manusia
lainnya. Manusia memiliki keinginan dan nafsu yang berbeda-beda antara
manusia yang satu dan yang lainnya. Nafsu yang dimiliki manusia ada yang baik,
ada nafsu yang tidak baik. Inilah salah satu argumen mengapa aturan hukum
6
diperlukan. Kondisi yang kedua tampaknya bukan hal yang tidak mungkin bila
semua masyarakat tidak memerlukan aturan hukum. Namun, Cicero (106 – 43
SM) pernah menyatakan “Ubi societas ibi ius”, artinya di mana ada masyarakat, di
sana ada hukum. Dengan kata lain, sampai saat ini hukum masih diperlukan
bahkan kedudukannya semakin penting.
Upaya penegakan hukum di suatu negara, sangat erat kaitannya dengan tujuan
negara. Anda disarankan untuk mengkaji teori tujuan negara dalam buku “Ilmu
Negara Umum”. Menurut Kranenburg dan Tk.B. Sabaroedin (1975) kehidupan
manusia tidak cukup hidup dengan aman, teratur dan tertib, manusia perlu
sejahtera. Apabila tujuan negara hanya menjaga ketertiban maka tujuan negara itu
terlalu sempit. Tujuan negara yang lebih luas adalah agar setiap manusia terjamin
kesejahteraannya di samping keamanannya. Dengan kata lain, negara yang
memiliki kewenangan mengatur masyarakat, perlu ikut menyejahterakan
masyarakat. Teori Kranenburg tentang negara hukum ini dikenal luas dengan
nama teori negara kesejahteraan.
Teori negara hukum dari Kranenburg ini banyak dianut oleh negara-negara
modern. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara hukum.
Artinya negara yang bukan didasarkan pada kekuasaan belaka melainkan negara
yang berdasarkan atas hukum, artinya semua persoalan kemasyarakatan,
kewarganegaraan, pemerintahan atau kenegaraan harus didasarkan atas hukum.
Dari bunyi alinea ke-4 Pembukaan UUD NRI 1945 ini dapat diidentifikasi bahwa
tujuan Negara Republik Indonesia pun memiliki indikator yang sama
7
sebagaimana yang dinyatakan Kranenburg, yakni:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Tujuan negara ini dilaksanakan atau ditegakkan di Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Perlindungan terhadap warga negara serta menjaga ketertiban
masyarakat telah diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (UUD NRI 1945). Dimana terdapat dalam Bab IX, Pasal 24, 24 A, 24
B, 24 C, dan 25 tentang Kekuasaan Kehakiman. Untuk mengatur lebih lanjut
tentang kekuasaan kehakiman, telah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 48
tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.
1. UUD NRI 1945 Pasal 24
a. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.
b. Kekuasaan kehakiman menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 merupakan kekuasaan yang merdeka yang
dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada
di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan
agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha
negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.
c. Badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman
diatur dalam undang-undang.
Dalam pertimbangannya, UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
dinyatakan bahwa “kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah
Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan
umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan
peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi, untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.
Negara Indonesia telah memiliki lembaga peradilan yang diatur dalam UUD NRI
8
1945 ialah Mahkamah Agung (MA), Komisi Yudisial (KY), dan Mahkamah
Konstitusi (MK). Selain lembaga negara tersebut, dalam UUD NRI 1945 diatur
pula ada badan-badan lain yang diatur dalam undang-undang. Tentang MA, KY,
dan MK ini lebih lanjut diatur dalam UU No. 48/2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman.
9
Fungsi ini dilaksanakan dengan berlandaskan pada hukum dan melalui badan-
badan peradilan yang didirikan sebagai tempat mencari keadilan. Bagi Indonesia
dalam rangka menegakkan keadilan telah ada sejumlah peraturan perundangan
yang mengatur tentang lembaga pengadilan dan badan peradilan. Peraturan
perundangan dalam bidang hukum pidana, kita memiliki Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP) dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
(KUHAP).
2.5 Konsep dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga
Negara
10
Indonesia negara yang kaya akan kebudayaan, sistem kerajaan pada masa
pemerintahan kerajaan konsep yang biasa digunakan konsep kewajiban dan
cenderung terkesan mengesampingkan konsep hak. Konsep kewajiban sebagai
titik tolak rakyat dalam bertindak baik antara hubungan pemerintah dengan
rakyat. Situasi kehidupan politik daerah jajahan mendorng aspek kewajiban
sebagai postulat ide dalam praksis kehidupan politik, ekonomi, dan sosial
budaya.. perjuangan yang bersifat kedaerahan mulai muncul di seluruh wawasan
nusantara diakibatkan para kaum penajajah merampas hak-hak rakyat pribumi.
Pergerakan melawan penjajah telah menunjukkan eksistensi kepada penjajah
bahwa indonesia akan memperjuangkan negara indonesia, perjuangan yang
bersifat modern telah masuk ke dalam sistem pemerintah indoenesia perjuangan
kemerdekaan yang telah ada dari para pahlwan kita mensiptakan atau
menumbuhkan mentalitas untuk menuntut hak, peralihan yang terjadi ini
menimbulkan kemungkinan negara indonesia memilik kebudayaan yang
beragam.
11
di dapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir.
Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan.
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan
tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa
setiap warga Negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan
penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga Negara yang
belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi
karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak dari
pada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki
pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika
keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan social yang
berkepanjangan. Secara garis besar, hak dan kewajiban warga negara yang telah
tertuang dalam UUD 1945 mencakup berbgai bidang. Bidang politik dan
pemerintahan, sosial, keagamaan, pendidikan, ekonomi, dan pertahanan. Berikut
beberapa fungsi hak dan kewajiban warga negara indonesia. Nilai persamaan di
semua aspek kehidupan dijunjung tinggi dengan tujuan menghindari ketimpangan
sosial yang bia memicu permasalahan di kemudian hari. Dibawah ini beberapa
fungsi hak dan kewajiban warga negara indonesia.
12
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan
indonesia dari serangan musuh
7. Setiap wrga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan, berserikat,
berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-
undang yang berlaku.
13
BAB III
PENUTUP
Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan
oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada didalam
kandungan , sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan / kewajiban bagi
individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat
pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut . Hak
14
dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain , sehingga dalam
praktik harus dijalankan dengan seimbang .
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “ Tiap – tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan “ . Pasal tersebut
menjelaskan bahwa setiap individu sebagai anggota warga negara berhak untuk
mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak dalam kehidupan
bermasyarakat , berbangsa , dan bernegara . Lapangan pekerjaan merupakan
sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan
dalam pemenuhan kehidupan yang layak . Penghidupan yang layak diartikan
sebagai kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar , seperti :
pangan , sandang , dan papan.
3.2 Saran
1. Lembaga hukum harus di perbaiki agar terwujud etika penegakan hukum yang
berkeadilan, tidak bersifat deskriminatif, dan mementingkan kepentingan sendiri
di atas kepentingan negara.
2. Masyarakat sebaikanya mengamalkan Pancasila sebagai etika dan nilai-nilai
masyarakat Indonesia.
Hak dan kewajiban merupakan suatu instrumen yang saling terkait , sehingga
pelaksanaan hal tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi
ketimpangan yang akan menyebabkan timbulnya gejolak masyarakat yang tidak
diinginkan .
15
DAFTAR PUSTAKA
Imamah, Nur E. Tanpa Tahun. “Harmoni Kewajiban Dan Hak Negara Dan
Warga Negara”.
Nurwardani Paristiyanti, dkk. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum
Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: RISTEKDIKTI.
Saputri Yeni. 2013.
16
17