Anda di halaman 1dari 4

Cedera Olahraga

1. Pengertian

Cedera olahraga merupakan cedera yang terjadi pada otot, sendi atau tulang
selama olahraga atau latihan. Jenis cedera olahraga pun beragam. Jika Anda
melakukan olahraga kemungkinan untuk cedera olahraga mungkin saja terjadi.
Biasanya anak-anak lebih berisiko mengalami cedera. Perkiraan Stanford
Children’s Health menyebutkan bahwa lebih dari 3,5 juta anak dan remaja cedera
sebagai bagian dari olahraga atau aktivitas fisik setiap tahun. Sepertiga dari semua
cedera yang terjadi pada anak-anak juga terkait dengan olahraga. Umumnya
cedera olahraga yang dialami anak-anak adalah kesleo dan tegang. Olahraga
kontak fisik, seperti sepak bola dan bola basket, menyebabkan lebih banyak
cedera daripada olahraga non-kontak, seperti renang dan lari.

Sebuah studi tahun 2016 menyebutkan 8,6 juta orang dengan usia 5-24 tahun
mengalami cedera olahraga setiap tahun di Amerika Serikat. Para peneliti
mencatat laki-laki berusia 5-24 tahun lebih dari setengahnya memiliki riwayat
cedera olahraga. Sebanyak 42% cedera terjadi pada tubuh bagian bawah.
Sementara 30,3% cedera terjadi pada anggota tubuh bagian atas kepala dan leher
mengisi 16,4% dari cedera olahraga. Meskipun cedera olahraga sering terjadi,
kematian akibat cedera olahraga jarang terjadi. Jika memang itu benar-benar
terjadi biasanya akibat dari cedera kepala.

2. Risiko Penyebab Cedera Olahraga

Sebelum mengetahui jenis cedera olahraga lainnya, kenali juga risiko penyebab
cedera. Siapa pun dapat mengalami cedera olahraga. Entah itu usia muda, tua,
baik laki-laki maupun wanita tidak luput dari cedera olahraga. Namun, beberapa
faktor tertentu dapat meningkatkan risiko cedera. Misalnya saja tidak melakukan
pemanasan saat olahraga dan bermain olahraga kontak fisik, seperti sepak bola
juga memngaruhi risiko cedera. Faktor lain risiko yang menyebabkan cedera
meliputi:
• Masa Kecil

Biasanya anak-anak lebih berisiko mengalami cedera olahraga karena sifat aktif
mereka. Terkadang anak-anak sering kali tidak mengetahui batasan fisik mereka
sehingga mereka mungkin lebih mudah untuk mendorong diri melampaui batas,
yang kemudian menyebabkan terluka atau cedera.

• Usia

Seiring bertambahnya usia, maka semakin besar kemungkinan Anda mengalami


cedera. Faktor usia juga dapat meningkatkan kemungkinan Anda mengalami
cedera olahraga yang berkepanjangan. Cedera baru dapat juga memperparah
cedera sebelumnya.

• Kurangnya Perawatan

Terkadang cedera serius dimulai dari cedera kecil. Jika sebelumnya pernah
mengalami cedera, seperti tendonitas dan patah tulang segera lakukan
pemeriksaan dengan dokter. Pasalnya dokter dapat menangani lebih dini cedera
yang dialami Apabila tidak ditangani atau diabaikan cedera dapat berkembang
menjadi cedera serius.

• Kelebihan Berat Badan

Ketika seseorang membawa beban lebih berat dapat memberikan tekanan yang
berlebih pada persendian terutama pinggul, lutut, dan pergelangan kaki. Lalu,
tekanan semakin besar saat olahraga sehingga meningkatkan risiko cedera
olahraga.

3. Jenis Cedera Olahraga

Lalu, apa saja jenis-jenis cedera olahraga? Cedera olahraga sendiri memiliki
gejala dan komplikasi yang berbeda. Penting untuk mengetahui perbedaannya.
Jenis-jenis cedera olahraga yang paling umum di antaranya:

• Terkilir
Terkilir merupakan cedera yang terjadi akibat robeknya ligamen. Ligamen adakah
jaringan yang menghubungkan dua tulang satu sama lain dalam satu sendi.

• Strain/Cedera Otot

Cedera otot yang melibatkan robekan tendon atau jaringan yang menghubungkan
tulang ke otot. Strain biasanya kerap disalahartikan sebagai keseleo.

• Cedera Lutut

Cedera lutut atau cedera apa pun yang mengganggu persendian lutut bisa menjadi
cedera olahraga. Cedera ini bisa terjadi akibat peregangan berlebihan hingga
robekanm pada otot atau jaringan di lutut.

• Otot Bengkak

Pembengkakan merupakan reaksi alami dari cedera. Biasanya otot yang bengkak
bisa terasa nyeri dan lemah.

• Cedera Tendon Achilles

Tendon achilles merupakan tendon pipih dan kuat di bagian belakang pergelangan
kaki. Ketika berolahraga tendon ini bisa terbelah atau robek. Jika ini terjadi akan
menyebabkan rasa nyeri hebat dan kesulitan berjalan.

• Patah Tulang

Patah tulang terjadi saat posisi tulang patah atau bentuknya berubah. Cedera ini
terkadang sulit dihindari.

• Dislokasi

Dislokasi terjadi akibat bergesernya tulang atau sendi dari posisi normal. Jika ini
terjadi bisa terasa sakit dan menyebabkan pembengkakan.

• Cedera Rotator Manset


Robeknya rotator manset adalah penyebab umum nyeri bahu. Manset rotator
membuat bahu dapat bergerak ke segala arah. Terjadinya robekan pada salah satu
otot ini akan melemahkan kekuatan sendi bahu.

4. Penanganan Cedera Olahraga

Jika Anda sudah mengetahui jenis cedera olahraga, sekrang waktunya untuk
mengenali bagaimana merawat cedera itu sendiri? Anda dapat melakukan
perawatan pertama sebelum mengunjungi dokter dengan menerapkan metode
RICE singkatan dari Rest, Ice, Compression, dan Elevation. Metode pengobatan
ini sebaiknya dilakukan sesegera mungkin sesaat setelah terjadinya cedera, dan
tetap efektif dilakukan dalam 4 jam pertama sejak cedera.

Biasanya metode ini digunakan untuk mengatasi cedera olahraga ringan. Metode
RICE efektif membantu mengurangi pembengkakan, mencegah rasa sakit dan
mempercepat kesembuhan bila dilakukan dalam 4 jam sejak cedera olahraga.
Metode RICE yang dimaksud ialah sebagai berikut:

• Rest, istirahatkan tubuh yang mengalami cedera

• Letakkan ice pack atau es batu yang dibungkus kain ke bagian tubuh yang
mengalami cedera untuk mengurangi perdarahan, memar.

• Kompresi, balut atau berikan tekanan lembut pada bagian tubuh yang cedera
agar tidak mengalami pembengkakan.

• Elevation, pengangkatan merupakan cara menahan bagian cedera berada di


posisi yang lebih tinggi dari tubuh. Metode ini dilakukan untuk mengurangi nyeri
dan mengurangi aliran darah ke bagian cedera yang menambah parah peradangan

Anda mungkin juga menyukai