Anda di halaman 1dari 7

Cedera ACL

Definisi cedera ACL|Tanda & gejala cedera ACL|Penyebab cedera ACL|Faktor risiko cedera
ACL|Diagnosis & pengobatan untuk cedera ACL|Pengobatan di rumah untuk cedera ACL

Definisi cedera ACL


Cedera anterior cruciate ligaments (ACL) adalah salah satu gangguan muskuloskeletal yang
terjadi pada ligamen cruciate anterior di lutut yang meregang berlebihan atau bahkan robek.
Ligamen ACL merupakan salah satu ligamen utama di bagian lutut manusia. Fungsi dari ACL
sendiri adalah menstabilkan gerakan tulang di sekitarnya.
Cedera yang terjadi di ligamen tersebut biasanya terjadi akibat adanya perubahan mendadak pada
arah persendian di lutut. Ketika cedera terjadi, kemungkinan akan terdengar bunyi kecil yang
diikuti dengan rasa nyeri serta pembengkakan.
Tergantung pada tingkat keparahan dan seberapa berat aktivitas yang dilakukan, ligamen bisa
saja robek sebagian atau bahkan seluruh bagiannya. Cedera yang muncul bisa ringan, yang hanya
robek sedikit, atau parah saat semua ligamen sobek.
Umumnya, pengobatan yang dilakukan bertujuan agar pasien dapat kembali melakukan aktivitas
dengan normal setelah cedera. Namun, dibutuhkan waktu sekitar 6 hingga 9 bulan sampai pasien
dapat benar-benar pulih dan menjalankan kegiatan sehari-hari.

Seberapa umumkah cedera ACL?


Cedera ACL adalah salah satu jenis cedera yang sering terjadi. Umumnya, kondisi ini terjadi
pada atlet yang berpartisipasi dalam olahraga dengan intensitas tinggi, seperti sepak bola dan
basket. Hampir sekitar 80% kasus cedera ligamen lutut ini terjadi pada atlet.
Selain itu, kondisi ini lebih banyak terjadi pada individu berjenis kelamin perempuan dibanding
dengan laki-laki. Meskipun belum diketahui penyebab pastinya, perempuan memiliki
kesempatan 2 hingga 4 kali mengalami cedera di lututnya daripada laki-laki.
Diduga perbedaan tersebut berkaitan dengan bentuk tubuh perempuan yang berbeda dengan laki-
laki, misalnya bentuk panggul perempuan yang lebih lebar, otot perempuan yang cenderung
lebih elastis, serta faktor hormonal yang memengaruhi elastisitas otot perempuan.
Kondisi cedera ini dapat diatasi dengan cara mengenali apa saja faktor-faktor risiko yang ada.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai kondisi ini, Anda dapat berdiskusi langsung
dengan dokter.

Tanda & gejala cedera ACL


Tanda-tanda dan gejala cedera ACL yang paling umum adalah rasa nyeri, kehilangan
keseimbangan, dan pembengkakan pada lutut. Berikut adalah gejala-gejalanya:
1. Terdengar suara keras saat cedera terjadi
Ketika cedera terjadi, Anda biasanya dapat mendengar suara keras dari lutut Anda. Pada atlet
olahraga seperti sepak bola, suara tersebut pun bahkan terkadang dapat terdengar oleh penonton
di sisi lapangan.
Meskipun Anda tidak mendengar suara dari lutut, biasanya penderita dapat merasakan
pergeseran pada sendi lututnya.
2. Lutut terasa tidak stabil
Ligamen anterior yang terdapat di lutut penting untuk menjaga kestabilan dan keseimbangan
sendi lutut. Ketika terjadi cedera, sendi pada lutut akan menjadi tidak stabil.
Kondisi ini berpotensi menyebabkan tubuh kehilangan rentang gerak dan terasa tidak seimbang.
Sendi pada lutut pun cenderung mengalami kerusakan. Biasanya, gerakan memutar yang
mendadak berpotensi menyebabkan terjadinya kondisi ini.
3. Pembengkakan dan rasa sakit di lutut
Sendi yang robek dapat mengakibatkan terjadinya pembengkakan beberapa menit atau jam
kemudian. Hal ini kemungkinan disebabkan karena adanya pendarahan di dalam lutut.
Setelah itu, bengkak akan diikuti oleh rasa sakit yang sangat parah sehingga tubuh tidak bisa
melanjutkan kegiatan. Namun, terkadang tingkat rasa sakit yang dirasakan setiap orang berbeda-
beda, tergantung pada seberapa parah kerusakan yang terjadi di ligamen lutut.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki
kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Kapan harus periksa ke dokter?
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya,
konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Sendi pada otot merupakan struktur kompleks dari tulang, ligamen, tendon, atau sistem gerak,
serta jaringan lain yang bekerja sama. Sangat penting untuk mendapatkan penanganan dan
diagnosis sejak awal untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Tubuh masing-masing penderita menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang berbeda. Untuk
mendapatkan penanganan yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, pastikan
selalu periksakan diri ke dokter atau pusat layanan kesehatan terdekat.
Penyebab cedera ACL
Cedera pada anterior cruciate ligaments sering kali terjadi saat sedang melakukan kegiatan atau
olahraga berintensitas tinggi. Pada kasus yang lebih banyak terjadi, cedera biasanya muncul
karena kegiatan yang tidak melibatkan kontak fisik.
Ini artinya, cedera terjadi karena pergerakan tubuh yang salah. Sebagai contoh, Anda berhenti
bergerak terlalu cepat, berubah arah mendadak pada saat berlari, atau melompat dan mendarat
dengan posisi yang tidak wajar. Selain itu, terjatuh dari tangga juga dapat menyebabkan
terjadinya peregangan sendi lutut dan cedera.
Dalam beberapa kasus, cedera juga dapat terjadi akibat adanya kontak fisik atau terkena benturan
yang sangat keras dengan orang lain. Sebagai contoh, ketika Anda terkena tackle saat sedang
bermain sepak bola.
Cedera ACL sering terjadi dengan cedera lainnya, misalnya terjadi bersama dengan robeknya
bagian lain dari ligamen lutut dan tulang rawan yang menyerap goncangan di lutut.
Jenis cedera seperti ini umum terjadi pada sepak bola, basket, ski, dan olahraga lainnya yang
memiliki banyak gerakan berat, melompat, atau berlari dengan arah berbelok-belok.
Faktor risiko cedera ACL
Cedera ACL adalah kondisi yang dapat terjadi pada siapa saja, tidak memandang golongan usia
maupun kelompok ras. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko
seseorang mengalami kondisi ini.
Memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko tidak menjadi penentu Anda pasti akan
mengalami kondisi ini. Ada pula kemungkinan kecil Anda dapat mengalami cedera pada lutut
meskipun tidak memiliki satu pun faktor risiko.
Berikut ini adalah faktor-faktor risiko yang memicu terjadinya cedera pada ligamen atau sendi
lutut:
1. Jenis kelamin
Perempuan memiliki peluang lebih besar untuk mengalami cedera pada ligamen lutut dibanding
dengan laki-laki. Hal ini disebabkan karena tubuh wanita memiliki anatomi yang berbeda dengan
laki-laki.
Bagian ujung tulang paha perempuan lebih sempit dibanding dengan tulang paha laki-laki.
Ketika lutut digerakkan, ujung tulang paha yang sempit tersebut dapat menjepit dan melemahkan
ligamen anterior lutut.
Selain itu, perempuan memiliki panggul yang lebih lebar dibanding laki-laki. Hal ini
menyebabkan tulang paha dan tulang kering bertemu dalam sudut tertentu yang berbeda dengan
laki-laki. Sudut ini menyebabkan ligamen lutut lebih rentan cedera, apabila melakukan gerakan
berputar.
Faktor genetik pun diduga berperan dalam perbedaan anatomi laki-laki dan perempuan. Otot
yang dimiliki perempuan cenderung lebih elastis dan memberikan perlindungan yang kurang
pada ligamen lutut. Perubahan hormonal selama menstruasi berlangsung pun juga memengaruhi
elastisitas tersebut.
2. Kegiatan olahraga tertentu
Apabila Anda merupakan atlet olahraga tertentu, terutama yang berintensitas tinggi seperti sepak
bola, futsal, basket, ski, dan senam, Anda lebih rentan mengalami cedera pada bagian lutut Anda.
3. Tidak melakukan pemanasan dengan benar
Pemanasan sebelum memulai aktivitas berat adalah suatu hal yang wajib dilakukan. Jika Anda
tidak melakukan pemanasan dengan tepat, atau malah tidak pemanasan sama sekali, risiko Anda
untuk mengalami cedera ACL jauh lebih tinggi.
4. Penggunaan sepatu yang tidak sesuai
Penggunaan sepatu olahraga yang tepat juga memengaruhi bagaimana kualitas olahraga Anda.
Apabila Anda memilih sepatu yang salah, Anda lebih rentan mengalami cedera karena sepatu
yang Anda kenakan tidak dapat mendukung pergerakan tubuh Anda dengan sempurna.
5. Perlengkapan olahraga yang tidak memadai
Perlengkapan olahraga yang kurang layak juga dapat memperbesar peluang seseorang
mengalami cedera saat berolahraga. Contohnya, seorang pemain ski yang tidak menggunakan
perlengkapan yang layak dan tidak dipasang dengan benar.
6. Ligamen yang lemah
Beberapa orang mungkin terlahir dengan kondisi ligamen yang lemah. Hal ini menyebabkan
tubuhnya lebih rentan mengalami cedera, terutama pada lutut.

Diagnosis & pengobatan untuk cedera ACL


Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis cedera ACL?

Untuk mendiagnosis cedera, dokter akan memeriksa lutut Anda untuk mengetahui
pembengkakan dan rasa nyeri yang Anda rasakan.
Selain itu, ia juga akan menggerakkan lutut Anda dengan berbagai posisi. Tujuannya adalah
untuk menilai berbagai gerakan dan fungsi keseluruhan sendi. Dokter juga akan membandingkan
lutut yang mengalami cedera dengan lutut Anda yang masih sehat.
Bukan hanya itu saja, dokter mungkin merekomendasikan beberapa tes untuk mengetahui alasan
dan juga untuk menentukan tingkat keparahan cedera, meliputi:
1. Tes Lachman
Tes Lachman dilakukan dengan cara memposisikan kaki pada sudut tertentu. Pertama, kaki Anda
akan ditekuk sebanyak 20-30 derajat. Setelah itu, satu tangan memegang paha sedangkan tangan
lainnya menggerakan lutut ke depan. Dengan pemeriksaan ini, dokter akan merasakan adanya
robekan ACL.
2. Tes Drawer
Hampir sama dengan tes Lachman. Tes ini juga digunakan untuk memeriksa cedera ACL
maupun posterior cruciatum ligamen (PCL). Caranya yaitu menekuk lutut hingga 90 derajat,
kemudian dokter akan memeriksa keutuhan ACL dengan menarik ke depan dan PCL dengan
mendorong ke belakang.
3. Tes USG
Tes ini dilakukan dengan cara menggunakan mesin bertenaga suara untuk menghasilkan
gambaran lebih detail mengenai ligamen, sendi, jaringan lunak, dan tendon lutu.
4.Tes MRI
Tes MRI menggunakan gelombang radio dan magnetik kuat untuk menghasilkan gambar, baik
gambar jaringan yang lunak maupun keras di dalam tubuh Anda.
Apa saja pilihan pengobatan cedera ACL?
Ketika Anda mengalami cedera, Anda harus segera meminta pertolongan tim medis. Menurut
Harvard Health Publishing, Anda juga dapat melakukan pertolongan pertama dalam metode
RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation). Berikut langkahnya:
 Istirahat: istirahatkan tubuh Anda sehingga lutut tidak menahan beban tubuh.
 Es: gunakan es batu untuk mengompres lutut Anda selama 20 menit setiap 2 jam.
 Kompresi (tekanan): lilit bagian sekitar lutut Anda dengan perban.
 Elevasi (pengangkatan), berbaring dan letakkan lutut Anda dengan ketinggian melebihi
kepala Anda.
Ingat juga untuk melakukan hal-hal berikut ini:
 Jangan menggerakkan lutut Anda jika Anda mengalami cedera serius.
 Gunakan belat untuk menjaga lutut Anda tetap lurus hingga Anda diperiksa dokter.
 Jangan kembali bermain atau melakukan kegiatan lain hingga Anda diobati.
Penanganan untuk robeknya ACL terdiri dari tindakan nonbedah, bedah, dan rehabilitasi. Jenis
tindakan yang dipilih tergantung pada kebutuhan individu pasien. Berikut adalah penjelasan
mengenai masing-masing tindakan:
1. Nonoperasi
Pada dasarnya, ligamen lutut yang robek tidak dapat sembuh tanpa operasi. Namun, tindakan
nonbedah dapat diberikan pada pasien yang tua atau yang sangat jarang bergerak.
Apabila kestabilan lutut dan tubuh secara keseluruhan tidak mengalami perubahan yang
signifikan, dokter akan merekomendasikan jenis perawatan ini.
 Bracing
Dokter akan menyarankan Anda untuk mengenakan brace untuk menjaga kestabilan lutut Anda.
Anda juga mungkin akan diberikan kruk agar Anda lebih mudah berjalan.
 Terapi fisik
Apabila pembengkakan mereda, terapi fisik atau fisioterapi akan direkomendasikan. Olahraga
dan latihan tubuh tertentu dapat mengembalikan fungsi lutut Anda, serta meluruskan otot kaki
yang mendukung pergerakan lutut.
2. Operasi
Dokter Anda dapat merekomendasikan operasi jika Anda adalah seorang atlet dan ingin
melanjutkan pekerjaan Anda yang berkaitan dengan olahraga tersebut, terutama olahraga
berintensitas tinggi dengan gerakan melompat, memotong atau berputar.
Selain itu, operasi sangat disarankan apabila terdapat lebih dari satu ligamen atau tulang rawan di
lutut Anda yang cedera. Operasi juga ditujukan untuk orang-orang yang masih muda dan aktif
bergerak.
Operasi dilakukan dengan tujuan merekonstruksi ACL. Pertama-tama, dokter bedah akan
mengangkat ligamen yang rusak dan menggantinya dengan tendon dari salah satu bagian tubuh
Anda. Pergantian jaringan ini disebut dengan graft.
3. Rehabilitasi
Rehabilitasi penting untuk dilakukan, baik bagi Anda yang menjalani prosedur operasi maupun
tidak. Terapi rehabilitasi berperan besar dalam mengembalikan fungsi tubuh, terutama lutut
Anda.
Terapi fisik dapat membantu Anda mendapatkan kembali kekuatan dan pergerakan lutut seperti
sedia kala. Rehabilitasi biasanya dilakukan selama 6 sampai 9 bulan setelah perawatan.
Umumnya, orang yang menderita kondisi ini dan menjalani operasi memiliki kesempatan yang
besar untuk sembuh. Persentase untuk memiliki kaki yang kembali normal dan sehat adalah 92-
95%.
Namun, dalam kasus yang sangat jarang terjadi, sekitar 8% pasien mengalami ketidakstabilan
lutut permanen akibat operasi yang gagal.

Pengobatan di rumah untuk cedera ACL


Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan untuk mengatasi
cedera ACL?
Untuk mencegah cedera ACL, Anda harus menggunakan teknik yang tepat saat berolahraga.
Selain itu, Anda juga harus berhati-hati saat melakukan kegiatan sehari-hari dan gunakan
pelindung saat Anda harus melakukan pekerjaan keras.
Selain itu, pilihlah perlengkapan olahraga yang sesuai dengan kegiatan yang akan Anda lakukan.
Anda dapat menghindari menggunakan training shoes biasa untuk bermain sepak bola atau
basket.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Anda mungkin juga menyukai