Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGANTAR HUKUM INDONESIA

MATA KULIAH : ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI

DOSEN PENGAMPU : YUSNEDI, SH. M.Hum

HERMANTO, SE. MM

DI SUSUN OLEH :

AAN FAUZIAH
DINDA FHILIA SUGESTI
MIFTAHUL JANNAH
NADIA KARTIKA
RIO DIMAS SURYA SAPUTRA
SHINTA MAILURI
WINDI

INSTITUT TEKNOLGI DAN BISNIS INDRAGIRI ( ITB-I )

Sekretariat : Jl. R.Suprapto No. 14 Telp. (0769)21019, Rengat


T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita haturkan untuk Allah SWT atas berkat, rahmat
dan taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Aspek
Hukum Dalam Ekonomi yang berjudul "PENGANTAR HUKUM INDONESIA"
dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas kelompok Aspek


Hukum Dalam Ekonomi. Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mempunyai
beberapa kendala diantaranya sulit untuk mencari sumber referensi. Kendala lainnya
yaitu tidak samanya waktu dan keperluan masing-masing anggota sehingga sedikit
sulit untuk mendiskusikan makalah ini.

Untuk itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada para anggota yang
dengan senantiasa kompak dan semangat untuk menyelesaikan makalah ini. Dan tak
lupa kepada dosen pengampu mata kuliah Aspek Hukum Dalam Ekonomi yaitu
Bapak Yusnedi, SH. M.Hum dan Bapak Hermanto, SE. MM yang telah memberi
arahan kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih
banyak yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan agar kedepannya bisa lebih baik lagi.

Rengat, 16 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I ....................................................................................................................................... iii

PENDAHULUAN ................................................................................................................ iii

1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................................... iii

1.2 RUMUSAN MASALAH ...................................................................................... iii

1.3. TUJUAN BERDASARKAN RUMUSAN MASALAH ...................................... iii

BAB II........................................................................................................................................ 1

ISI ........................................................................................................................................... 1

A. PENGERTIAN HUKUM .............................................................................................. 1

B. TUJUAN HUKUM ........................................................................................................ 1

C. SIFAT PERATURAN HUKUM ................................................................................... 2

D. KAEDAH NORMA....................................................................................................... 2

E. PEMBAGIAN HUKUM ................................................................................................ 3

F. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP HUKUM PERDATA ................................ 3

G. SUBJEK HUKUM DAN OBJEK HUKUM ................................................................. 5

BAB III ...................................................................................................................................... 6

PENUTUP .............................................................................................................................. 6

2.1 KESIMPULAN ........................................................................................................... 6

2.2 SARAN........................................................................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam pergaulan masyarakat terdapat aneka macam hubungan antara anggota
masyarakat,yakni hubungan yang di timbulkan oleh kepentingan masyarakat.Untuk
menjamin kelangsungan keseimbangan dalam perhubungan antara anggota
masyarakat memerlukan aturan-aturan hukum yang diadakan atas kehendak dan
keinsyafan tiap-tiap anggota masyarakat.

Peraturan-peraturan hukumyang bersifat mengatur dan memaksa anggota


masyarakat untuk patuh menaatinya menyebabkan terdapat keseimbangan dalam tiap
perhubungan dalam masyarakat. Setiap hubungan kemasyarakatan tidak boleh
bertentangan dengan ketentuan-ketentua dalam peraturan hukum yang ada dan
berlaku dalam masyarakat.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Apa pengertian hukum?
b. Apa tujuan hukum?
c. Apa sifat peraturan hukum?
d. Apa kaedah norma?
e. Mengetahui pembagian hukum?

1.3. TUJUAN BERDASARKAN RUMUSAN MASALAH


a. Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup hukum
b. Memahami pengertian dan ruang lingkup hukum perdata
c. Mengetahui pembagian hukum

iii
BAB II

ISI

A. PENGERTIAN HUKUM
Pengertian Hukum sangat luas karena ruang lingkup berlakunya hukum menyangkut
di semua lapangan kehidupan. Di samping itu, hukum sifatnya abstrak atau tidak dapat
ditangkap oleh panca indra. Dalam kondisi seperti ini, akan sangat sulit bagi kita untuk
membuat suatu pengertian yang begitu akurat dan benar. Namun, untuk sekadar
memberikan pegangan bagi seseorang yang sedang mempelajari hukum, pengertian
berikut ini bisa dijadikan rujukan.

1. Keseluruhan peraturan tentang tingkah laku yang berlaku dalam kehidupan bersama,
yang dapat dipaksakan pelaksanaannya dengan suatu sanksi

2. Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan hidup yang bersifat memaksa, berisikan


suatu perintah, larangan atau izin untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu serta
dengan maksud untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat.

3. Hukum adalah seluruh rangkaian aturan hidup yang bersifat memaksa untuk
melindungi kepentingan manusia dalam masyarakat.

4. Menurut Prof. Dr. Veithzal Rivai. MBA.

Hukum adalah keseluruhan peraturan yang oleh penguasa (masyarakat dan negara)
sebagai alat untuk mencapai tujuan tujuan yang ingin dicapai.

B. TUJUAN HUKUM
1. Secara umum:

Tujuan hukum adalah mengatur tata tertib masyarakat secara damai dan adil, serta
akan memberikan manfaat, sehingga dapat memberikan jaminan kebahagiaan yang
sebesar besarnya.

2. Secara Khusus

Tujuan hukum adalah menciptakan tatanan masyarakat yang tertib, menciptakan


ketertiban dan keseimbangan.Dalam mencapai tujuannya tersebut, hukum bertugas:
Membagi hak dan kewajiban antarperorangan di dalam masyarakat, membagi
wewenang, dan mengatur cara memecahkan masalah hukum, serta memelihara
kepastian hukum.

1
C. SIFAT PERATURAN HUKUM
1. Bersifat Umum:

a. Tidak ditujukan kepada orang tertentu, tetapi untuk setiap orang yang terkena.

b. Tidak kehilangan efeknya ketika aturan telah diterapkan ke suatu acara tertentu,
tetapi senantiasa masih berlaku bagi peristiwa peristiwa yang diaturnya.

2. Bersifat Abstrak:

Untuk diketahui, didirikan. Perwujudan dari perbuatan atau tulisan ini. membutuhkan
peraturan hukum yang dapat berupa perbuatan atau tulisan.

D. KAEDAH NORMA
1. Secara Umum:

Norma merupakan aturan perilaku dalam suatu kelompok tertentu, di mana setiap
anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban di dalam lingkungan
masyarakatnya, sehingga memungkinkan seseorang bisa menentukan terlebih dahulu
bagaimana tindakan seseorang itu untuk dinilai orang lain.

2. Secara Khusus:

Norma adalah suatu kriteria bagi orang lain untuk menerima atau menolak perilaku
seseorang. Di dalam kehidupan bermasyarakat ada beberapa norma yang diterapkan:

1. Norma Agama:

Merupakan peraturan yang diterima sebagai perintah, larangan dan anjuran yang
diperoleh dari Tuhan YME bersifat umum dan universal, apabila dilanggar maka
mendapat sanksi hukum yang diberikan Tuhan YME.

1. Norma Kesusilaan:

Merupakan aturan hidup yang berasal dari hati sanubari manusia itu sendiri, bersifat
umum dan universal, apabila dilanggar setiap manusia tersebut akan menyesalkan
dirinya sendiri.

3. Norma Kesopanan:

Merupakan peraturan hidup yang timbul pada pergaulan manusia, berupa suatu tatanan
pergaulan masyarakat, apabila dilanggar oleh setiap anggota masyarakat akan
dicela/diasingkan oleh masyarakat setempat. Ketiga norma di atas mempunya tujuan
sebagai pembinaan di dalam kehidupan bermasyarakat sehingga interaksi antara
anggota masyarakat dapat berjalan dengan baik. Untuk dapat berjalan denga baik,
maka norma agama, kesusilaan. kesopanan, dan norma kebiasaan memerlukan
penjabaran dalam bentuk suatu aturan/kaidah yang bertujuan untuk menjaga ketertiban
masyarakat.

2
4. Norma Hukum:

Merupakan aturan yang bersifat mengikat setiap orang, yang pelaksanaannya dapat
dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat negara untuk melindungi
kepentingan manusia dalam pergaulan masyarakat.

E. PEMBAGIAN HUKUM
Di Indonesia, pembagian hukum secara umum yang dikenal luas oleh masyarakat adalah
pembagian ditinjau dari sudut isi yaitu:

1. Hukum Publik:
Hukum yang mengatur kepentingan umum. Yang termasuk dalam hukum publik
adalah:
a. Hukum Negara
b. Hukum Tata Negara
c. Hukum Tata Usaha Negara.
2. Hukum Privat:
Hukum yang mengatur kepentingan khusus, dan yang termasuk dalam hukum privat
adalah:
a. Hukum Perdata
b. Hukum Dagang.

F. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP HUKUM PERDATA


1. Pengertian Hukum Perdata secara Umum
a. Menurut Subekti Hukum perdata dalam arti luas meliputi semua hukum privat
materiil, yaitu segala hukum pokok yang mengatur kepentingan-kepentingan
perseorangan (Subekti, 1980:9).
b. Sri Soedewi Masjchoen Sofwan Hukum perdata adalah hukum yang mengatur
kepentingan antara warga negara perseorangan yang satu dengan warga negara
perseorangan yang lain (Sofwan, 1975: 1)
c. Wirjono Prodjodkoro Hukum perdata adalah suatu rangkaian hukum antara orang-
orang atau badan hukum satu sama lain tentang hak dan kewajiban (Prodjodikoro,
1975: 7-11). Hukum Perdata:Hukum yang mengatur hubungan hukum antara
orang/badan hukum yang satu dengan orang/badan hukum yang lain di dalam
masyarakat dengan menitik beratkan kepada kepentingan perseorangan (pribadi/
badan hukum). Hukum perdatalah yang mengatur dan menentukan agar dalam
pergaulan masyarakat, orang dapat saling mengetahui dan menghormati hak-hak
dan kewajiban kewajiban antarsesamanya, sehingga kepentingan tiap tiap orang
dapat terjamin dan terpelihara dengan sebaik baiknya.

3
2. Pengertian Hukum Perdata secara Khusus

a. Hukum Perdata dalam Arti Luas


Undang-undang tersebut sebagaimana tercantum dalam Kitab Undang-undang
Hukum Perdata (BW), Kitab Undang-undang Hukum Dagang (WVK), serta
sejumlah undang-undang tambahan lainnya. Misalnya, undang-undang tentang
koperasi dan undang-undang bisnis.

b. Hukum Perdata Dalam Arti Sempit


Hukum perdata sebagaimana terdapat dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata
(BW). Dengan perkataan lain, hukum perdata dalam arti luas meliputi semua
peraturan-peraturan hukum perdata, baik yang tercantum dalam KUH Perdata/BW
maupun dalam KUHD dan undang-undang lainnya. Hukum perdata (sebagaimana
tertera dalam KUH Perdata/BW) mempunyai hubungan yang erat dengan hukum
hubungan dagang (KUHD). Hal itu tampak jelas dari isi ketentuan Pasal 1 KUHD.
Mengenai hubungan kedua hukum tersebut dikenal adanya adagium lex specialis
derogat legi generali (Hukum yang khusus: KUHD mengesampingkan hukum yang
umum: KUH Perdata).

c. Hukum Perdata Material


Aturan-aturan hukum yang mengatur hak-hak dan kewajiban-kewajiban perdata itu
sendiri. Dengan kata lain, bahwa hukum perdata material mengatur kepentingan-
kepentingan perdata setiap subjek hukum.

3. Bidang Hukum Lainnya

a. Hukum Tata Negara Kusumo Pudjosewojo


Hukum tata negara adalah hukum yang mengatur negara dan bentuk
pemerintahan, menunjukkan masyarakat hukum atasan dan masyarakat hukum
bawahan menurut tingkatannya; menegaskan wilayah lingkungan dan rakyat
masing-masing hukum, menunjukkan perlengkapan negara yang berkuasa dalam
masing masing masyarakat hukum dan susunannya, wewenang serta imbangan
dari alat-alat perlengkapan tersebut.

b. Hukum Administrasi Negara


Secara singkat dapat dikatakan bahwa administrasi negara mengatur bagaimana
cara alat-alat bahwa hukum perlengkapan negara harus berbuat sesuatu dalam
melaksanakan tugasnya. Umumnya, sering dikatakan bahwa hukum administrasi
negara mengatur negara dalam keadaan bergerak. (Mertokusumo, 1986: 110).

4
G. SUBJEK HUKUM DAN OBJEK HUKUM
1. Subjek Hukum
Subjek Hukum adalah sesuatu yang menurut hukum dapat memiliki hak dan
kewajiban yang memiliki kewenangan untuk bertindak. Yang menjadi subjek hukum
adalah:
a. Manusia/orang pribadi (Naturlijte Persoon) yang sehat rohani/jiwa, bukan di
bawah pengampunan.

b. Badan Hukum (Orang yang Benar)


1) Badan hukum Publik (Pemerintah, BUMN/D, dan yang lain)
2) Badan hukum Privat (PT, Koperasi, yayasan, dan yang lain).

2. Objek Hukum

Objek hukum adalah segala sesuatu yang dapat berguna bagi subjek hukum dan
dapat menjadi pokok suatu hubungan, hukum, yang dilakukan oleh subjek hukum,
biasanya dinamakan benda atau hak yang dapat dimiliki dan dikuasai oleh subjek
hukum.. Menurut pasal 503 KUH Perdata benda dibedakan menjadi dua :

a. Benda berwujud, adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan diraba dengan indra
manusia, misalnya tanah,rumah, sepeda motor, mobil, dan lain sebagainya.
b. Benda tak berwujud, adalah semua hak, misalnya hak cipta, hak atas paten, hak
merek, dan lain sebagainya.
Sedangkan menurut pasal 504 KUH Perdata, benda dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Benda bergerak
b. Benda tidak bergerak

Umumnya dalam praktik bisnis, penggunaan istilah benda bergerak dan tidak
bergerak lebih sering dipakai.

5
BAB III

PENUTUP

2.1 KESIMPULAN
Perkembangan sistem hukum nasional harusnya menjadi keinginan bersama dari
segenap elemen pemerintah guna menciptakan sebuah sistem hukum yang tertata dan
sistematis yang mengarah kepada pembangunan hukum nasional. Perkembangan sistem
hukum nasional tentunya merupakan inpit dari lapisan masyarakat dalam melihat
pelaksanaan sistem hukum yang ada saat ini.

2.2 SARAN
Kami selaku penulis mengharapkan agar pembaca dapat memahami materi
‘PENGANTAR HUKUM INDONESIA yang telah kami uraikan dalam bentuk
makalah ini, kami mohon kepada para pembaca agar memberikan kritik, saran,
ataupun komentar yang membangun agar lebih baik lagi dalam penulisan makalah
ini dimasa yang akan datang. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Ridwan Syahrani, SH. Seluk Beluk dan aza-asa Hukum Perdata. Bandung: Alumni
1992, hlm. 1-43.

2. Adigandi Simangunsong, SH. MM; Elgi Kartika Sari, SH. MH,.Hukum Dalam
Ekonomi . Crasindo, Penerbit PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia,Jakarta,2004.

3. Dr. Wiryono Prodjokoro, SH. azas-asas Hukum Perdata. Bandung :Sumur Bandung,
1976, hlm 10-101.

4. Amyardi, SH, SE, MH, Modul Seri I : Aspek Hukum Dalam Ekonomi Pengantar
Hukum Dan Hukum Perdata. Program Kuliah Sabtu Minggu Fakultas Ekonomi
UMB.Jakarta:2003

Anda mungkin juga menyukai