HERMANTO, SE. MM
DI SUSUN OLEH :
AAN FAUZIAH
DINDA FHILIA SUGESTI
MIFTAHUL JANNAH
NADIA KARTIKA
RIO DIMAS SURYA SAPUTRA
SHINTA MAILURI
WINDI
Segala puji dan syukur kita haturkan untuk Allah SWT atas berkat, rahmat
dan taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Aspek
Hukum Dalam Ekonomi yang berjudul "PENGANTAR HUKUM INDONESIA"
dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Untuk itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada para anggota yang
dengan senantiasa kompak dan semangat untuk menyelesaikan makalah ini. Dan tak
lupa kepada dosen pengampu mata kuliah Aspek Hukum Dalam Ekonomi yaitu
Bapak Yusnedi, SH. M.Hum dan Bapak Hermanto, SE. MM yang telah memberi
arahan kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih
banyak yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan agar kedepannya bisa lebih baik lagi.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB II........................................................................................................................................ 1
ISI ........................................................................................................................................... 1
D. KAEDAH NORMA....................................................................................................... 2
PENUTUP .............................................................................................................................. 6
2.2 SARAN........................................................................................................................ 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
iii
BAB II
ISI
A. PENGERTIAN HUKUM
Pengertian Hukum sangat luas karena ruang lingkup berlakunya hukum menyangkut
di semua lapangan kehidupan. Di samping itu, hukum sifatnya abstrak atau tidak dapat
ditangkap oleh panca indra. Dalam kondisi seperti ini, akan sangat sulit bagi kita untuk
membuat suatu pengertian yang begitu akurat dan benar. Namun, untuk sekadar
memberikan pegangan bagi seseorang yang sedang mempelajari hukum, pengertian
berikut ini bisa dijadikan rujukan.
1. Keseluruhan peraturan tentang tingkah laku yang berlaku dalam kehidupan bersama,
yang dapat dipaksakan pelaksanaannya dengan suatu sanksi
3. Hukum adalah seluruh rangkaian aturan hidup yang bersifat memaksa untuk
melindungi kepentingan manusia dalam masyarakat.
Hukum adalah keseluruhan peraturan yang oleh penguasa (masyarakat dan negara)
sebagai alat untuk mencapai tujuan tujuan yang ingin dicapai.
B. TUJUAN HUKUM
1. Secara umum:
Tujuan hukum adalah mengatur tata tertib masyarakat secara damai dan adil, serta
akan memberikan manfaat, sehingga dapat memberikan jaminan kebahagiaan yang
sebesar besarnya.
2. Secara Khusus
1
C. SIFAT PERATURAN HUKUM
1. Bersifat Umum:
a. Tidak ditujukan kepada orang tertentu, tetapi untuk setiap orang yang terkena.
b. Tidak kehilangan efeknya ketika aturan telah diterapkan ke suatu acara tertentu,
tetapi senantiasa masih berlaku bagi peristiwa peristiwa yang diaturnya.
2. Bersifat Abstrak:
Untuk diketahui, didirikan. Perwujudan dari perbuatan atau tulisan ini. membutuhkan
peraturan hukum yang dapat berupa perbuatan atau tulisan.
D. KAEDAH NORMA
1. Secara Umum:
Norma merupakan aturan perilaku dalam suatu kelompok tertentu, di mana setiap
anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban di dalam lingkungan
masyarakatnya, sehingga memungkinkan seseorang bisa menentukan terlebih dahulu
bagaimana tindakan seseorang itu untuk dinilai orang lain.
2. Secara Khusus:
Norma adalah suatu kriteria bagi orang lain untuk menerima atau menolak perilaku
seseorang. Di dalam kehidupan bermasyarakat ada beberapa norma yang diterapkan:
1. Norma Agama:
Merupakan peraturan yang diterima sebagai perintah, larangan dan anjuran yang
diperoleh dari Tuhan YME bersifat umum dan universal, apabila dilanggar maka
mendapat sanksi hukum yang diberikan Tuhan YME.
1. Norma Kesusilaan:
Merupakan aturan hidup yang berasal dari hati sanubari manusia itu sendiri, bersifat
umum dan universal, apabila dilanggar setiap manusia tersebut akan menyesalkan
dirinya sendiri.
3. Norma Kesopanan:
Merupakan peraturan hidup yang timbul pada pergaulan manusia, berupa suatu tatanan
pergaulan masyarakat, apabila dilanggar oleh setiap anggota masyarakat akan
dicela/diasingkan oleh masyarakat setempat. Ketiga norma di atas mempunya tujuan
sebagai pembinaan di dalam kehidupan bermasyarakat sehingga interaksi antara
anggota masyarakat dapat berjalan dengan baik. Untuk dapat berjalan denga baik,
maka norma agama, kesusilaan. kesopanan, dan norma kebiasaan memerlukan
penjabaran dalam bentuk suatu aturan/kaidah yang bertujuan untuk menjaga ketertiban
masyarakat.
2
4. Norma Hukum:
Merupakan aturan yang bersifat mengikat setiap orang, yang pelaksanaannya dapat
dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat negara untuk melindungi
kepentingan manusia dalam pergaulan masyarakat.
E. PEMBAGIAN HUKUM
Di Indonesia, pembagian hukum secara umum yang dikenal luas oleh masyarakat adalah
pembagian ditinjau dari sudut isi yaitu:
1. Hukum Publik:
Hukum yang mengatur kepentingan umum. Yang termasuk dalam hukum publik
adalah:
a. Hukum Negara
b. Hukum Tata Negara
c. Hukum Tata Usaha Negara.
2. Hukum Privat:
Hukum yang mengatur kepentingan khusus, dan yang termasuk dalam hukum privat
adalah:
a. Hukum Perdata
b. Hukum Dagang.
3
2. Pengertian Hukum Perdata secara Khusus
4
G. SUBJEK HUKUM DAN OBJEK HUKUM
1. Subjek Hukum
Subjek Hukum adalah sesuatu yang menurut hukum dapat memiliki hak dan
kewajiban yang memiliki kewenangan untuk bertindak. Yang menjadi subjek hukum
adalah:
a. Manusia/orang pribadi (Naturlijte Persoon) yang sehat rohani/jiwa, bukan di
bawah pengampunan.
2. Objek Hukum
Objek hukum adalah segala sesuatu yang dapat berguna bagi subjek hukum dan
dapat menjadi pokok suatu hubungan, hukum, yang dilakukan oleh subjek hukum,
biasanya dinamakan benda atau hak yang dapat dimiliki dan dikuasai oleh subjek
hukum.. Menurut pasal 503 KUH Perdata benda dibedakan menjadi dua :
a. Benda berwujud, adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan diraba dengan indra
manusia, misalnya tanah,rumah, sepeda motor, mobil, dan lain sebagainya.
b. Benda tak berwujud, adalah semua hak, misalnya hak cipta, hak atas paten, hak
merek, dan lain sebagainya.
Sedangkan menurut pasal 504 KUH Perdata, benda dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Benda bergerak
b. Benda tidak bergerak
Umumnya dalam praktik bisnis, penggunaan istilah benda bergerak dan tidak
bergerak lebih sering dipakai.
5
BAB III
PENUTUP
2.1 KESIMPULAN
Perkembangan sistem hukum nasional harusnya menjadi keinginan bersama dari
segenap elemen pemerintah guna menciptakan sebuah sistem hukum yang tertata dan
sistematis yang mengarah kepada pembangunan hukum nasional. Perkembangan sistem
hukum nasional tentunya merupakan inpit dari lapisan masyarakat dalam melihat
pelaksanaan sistem hukum yang ada saat ini.
2.2 SARAN
Kami selaku penulis mengharapkan agar pembaca dapat memahami materi
‘PENGANTAR HUKUM INDONESIA yang telah kami uraikan dalam bentuk
makalah ini, kami mohon kepada para pembaca agar memberikan kritik, saran,
ataupun komentar yang membangun agar lebih baik lagi dalam penulisan makalah
ini dimasa yang akan datang. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
6
DAFTAR PUSTAKA
1. Ridwan Syahrani, SH. Seluk Beluk dan aza-asa Hukum Perdata. Bandung: Alumni
1992, hlm. 1-43.
2. Adigandi Simangunsong, SH. MM; Elgi Kartika Sari, SH. MH,.Hukum Dalam
Ekonomi . Crasindo, Penerbit PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia,Jakarta,2004.
3. Dr. Wiryono Prodjokoro, SH. azas-asas Hukum Perdata. Bandung :Sumur Bandung,
1976, hlm 10-101.
4. Amyardi, SH, SE, MH, Modul Seri I : Aspek Hukum Dalam Ekonomi Pengantar
Hukum Dan Hukum Perdata. Program Kuliah Sabtu Minggu Fakultas Ekonomi
UMB.Jakarta:2003