DOSEN PEMBIMBING
Dr. Capt. Moch Nurdin S.H., M.H.
DISUSUN OLEH :
Muhammad Nauval Syahreza NPT : 22.19.114039.1317
M. Rezal Febrian NPT : 22.19.114039.1333
Wulandari Frisdayanti NPT : 22.19.114039.1334
Risman NPT : 22.19.114039.1355
Muhammad Ilham NPT : 22.19.114039.1361
Muhammad Syifa NPT : 22.19.114039.1347
Jaka Setiawan NPT : 22.19.114039.1348
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.....................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................1
C. TUJUAN..........................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum Perdata...............................................................2
B. Pengertian Hukum Perdata Menurut Para Ahli................................2
C. Pengertian Hukum Perdata dalam Bidang Indudtri..........................3
D. Hukum Perdata Di Indonesia...........................................................4
E. Contoh Kasus Hukum Perdata..........................................................4
F. Pengertian Hukum Dagang...............................................................5
G. Pengertian Hukum Dagang Menurut Para Ahli...............................6
H. Sejarah Singkat Hukum Dagang......................................................6
I. Sumber Hukum Dagang....................................................................8
J. Contoh Hukum Dagang....................................................................9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................10
B. Saran ................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hukum dagang merupakan hukum perikatan yang timbul khusus dari
lapangan perusahaan. Hukum perdata diatur dalam KUHPerdata dan Hukum
Dagang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).
Kesimpulan ini sekaligus menunjukkan bagaimana hubungan antara hukum
dagang dan hukum perdata. Hukum perdata merupakan hukum umum (lex
generalis) dan hukum dagang merupakan hukum khusus (lex specialis).
Dengan diketahuinya sifat dari kedua kelompok hukum tersebut, maka dapat
disimpulkan keterhubungannya sebagai “lex specialis derogat lex generalis”
artinya hukum yang bersifat khusus mengesampingkan hukum yang bersifat
umum
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian hukum perdata dan hukum dagang?
2. Bagaimana hukum perdata dan hukum dagang dalam bidang industri?
C. TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami apa itu pengertian dari hukum perdata dan
hukum dagang
2. Mengetahui dan memahami bagaimana pentingnya hukum perdat dan
dagang dalm bidang industri
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
C.S.T Kansil
Hukum Perdata dibuat sebagai upaya untuk menciptakan suatu hukum yang
sudah seharusnya ada untuk membantu proses dan kegiatan bisnis atau
perdagangan, melalui adanya hukum ini juga tentunya menjadikan kegiatan bisnis
juga tidak akan melanggar hukum yang berlaku. Adapun alasan kenapa aturan ini
dibutuhkan oleh para pebisnis di antaranya yaitu akan memperjelas pihak mana
saja yang terlibat di suatu bisnis akan membutuhkan sesuatu yang lebih resmi dan
bukan lagi tentang janji atau hanya sekedar itikad baik.
3
Adanya kewenangan yang mengatur dan memecahkan masalah juga bisa
membuat para pelaku usaha bisnis bisa menjalani usahanya dengan lebih tenang
lagi. jika tidak ada hukum yang mengatur soal kegiatan perdagangan, bisa
dipastikan perkembangan bisnis tidak akan berjalan seperti saat ini. Mungkin akan
berjalan tak karuan juga kalau seorang pebisnis tidak beraturan menerapkan
kegiatan usahanya.
4
Masalah utang piutang
Wanprestasi perjanjian atau kerjasama
Sengketa asset seperti lahan tanah, sengketa kepemilikan barang
Pelanggaran hak paten dan beberapa kasus lainnya.
1. Achmad Ichsan
Menurut Achmad Ichsan, hukum dagang adalah hukum yang mengatur
tentang perdagangan dan perniagaan. Mulai dari mengatur permasalahan yang
timbul sehingga mengatur masalah perilaku manusia yang terlibat di dalam
perdagangan dan perniagaan.
2. Subekti
Berbeda dengan pendapat Subekti yang mendefinisikan hukum dagang
sebagai aturan yang mengatur hubungan istimewa (privat) anggota masyarakat
dengan badan hukum.
3. Ahmad Ihsan
5
Sementara Ahmad Ihsan mengartikan hukum dagang sebagai aturan yang
mengatur seputar perdagangan. Dimana permasalahan ini muncul dari akibat
tingkah laku manusia dalam menjalankan perdagangan.
4. Purwo Sucipto
Beda lagi dengan Purwo Sucipto yang memaknai hukum perdagangan
sebagai hukum perikatan yang timbul dalam lapangan perusahaan.
5. Sunaryati Hartono
Lebih sederhana, Sunaryati Hartono mendefinisikan hukum dagang
sebagai hukum ekonomi keseluruhan keputusan yang mengatur masalah kegiatan
perekonomian.
6. Munir Fuadi
Hukum dagang adalah segala aturan yang memuat tata cara tentang
melakukan kegiatan perdagangan baik di bidang industri maupun dalam bidang
keuangan yang masih berhubungan dengan kegiatan tukar menukar barang dan
produksi.
6
Kemudian di abad ke-19 Prancis melakukan kodifikasi di bidang Hukum
Perdata (Code civil) dan hukum dagang (Code de commerce). Dimana aturan ini
pun secara isi tidak jauh berbeda dengan kalangan para pedagang di Belanda. Itu
sebabnya, di Perancis di bawah pemerintahan Louis ke-14 dibuatlah penataan
ulang masalah hukum dagang dan menghasilkan beberapa hal penting seperti
7
3. Jika ada interaksi antara penjual dan pembeli, maka tidak dapat masuk dalam
kategori usaha dagang.
8
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka
Komoditi;
Undang-Undang Nomor 8 tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan
3. Hukum Kebiasaan
Sementara hukum dagang yang didasarkan pada hukum kebiasaan bersumber
pada dua pasal, yaitu pasal 1339 KUHPerdata dan pasal 1347 KUHPerdata.
Ternyata sumber hukum dagang yang kita gunakan masih mewarisi dari hukum
perdagangan milik Belanda. Meskipun demikian, hingga sampai saat ini aturan ini
masih tetap relevan dan tidak ada masalah yang begitu berarti.
Permasalahan dipicu sengketa masalah HKI masalah produk. Jadi IKA Swedia
melayangkan gugatan ke IKEA dari Indonesia agar membatalkan merk yang sama
tersebut. Kemudian Mahkamah Agung membatalkan gugatan IKEA swedia
karena IKEA Indonesia telah terdaftar di Dirjen HKI pada Desember 2013.
Hingga tahun 2016 masih belum sah. Hingga Manager IKEA Indonesia
menyatakan merek IKEA Swedia adalah keputusan dari sana.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a) Hukum Perdata
pengertian hukum perdata adalah rangkaian peraturan hukum yang
mengatur hubungan subjek hukum (orang dan badan hukum) yang satu
dengan subjek hukum yang lain dengan menitikberatkan pada kepentingan
pribadi dari subjek hukum tersebut.
b) Hukum Dagang
Hukum dagang timbul karena adanya kaum pedagang. Hukum dagang
ialah hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut melakukan
perdagangan untuk memperoleh keuntungan
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat ini, semoga bisa bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada
kesalahan dalam penulisan baik itu ejaan kata, kalimat yang kurang jelas,
kurang dimengerti dan lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa yang
tidak luput dari kesalahan dan kami juga mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-sunan-gunung-
djati/pengantar-hukum-indonesia/hubungan-hukum-dagang-dengan-hukum-
perdata/46088445
https://news.detik.com/berita/d-5996628/hukum-perdata-pengertian-tujuan-sumber-
dan-asas-yang-digunakan#:~:text=Adapun%20pengertian%20hukum%20perdata
%20adalah%20rangkaian%20peraturan%20hukum,menitikberatkan%20pada
%20kepentingan%20pribadi%20dari%20subjek%20hukum%20tersebut.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-pgri-semarang/ilmu-perpajakan/
makalah-kelompok-hukum-dagang/49205636
11