Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HUKUM PERDATA DAN HUKUM DAGANG DALAM


BIDANG INDUSTRI

DOSEN PEMBIMBING
Dr. Capt. Moch Nurdin S.H., M.H.

DISUSUN OLEH :
Muhammad Nauval Syahreza NPT : 22.19.114039.1317
M. Rezal Febrian NPT : 22.19.114039.1333
Wulandari Frisdayanti NPT : 22.19.114039.1334
Risman NPT : 22.19.114039.1355
Muhammad Ilham NPT : 22.19.114039.1361
Muhammad Syifa NPT : 22.19.114039.1347
Jaka Setiawan NPT : 22.19.114039.1348

AKADEMI MARITIM NUSANTARA BANJARMASIN


KETATALAKSANAAN PELAYARAN NIAGA DAN
KEPELABUHANAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan innayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan makalah
yang berjudul “Hukum Perdata Dan Hukum Dagang Dalam Bidang Industri”.
Terimakasih penulis ucapkan kepada bapak/ibu yang telah membantu kami
baik moral maupun materi. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada teman
teman seperjuangan yang telah mendukung penulis sehingga bisa menyelesaikan
tugas ini tepat waktu.
penulis menyadari, bahwa laporan makalah yang penulis buat masih jauh
dari kata sempurna bagi segi penyusunan bahasa maupun penulisannya. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi
dimasa mendatang.
Semoga laporan makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan
bisa bermanfaat untuk pengembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Banjarmasin, 15 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.....................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................1
C. TUJUAN..........................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum Perdata...............................................................2
B. Pengertian Hukum Perdata Menurut Para Ahli................................2
C. Pengertian Hukum Perdata dalam Bidang Indudtri..........................3
D. Hukum Perdata Di Indonesia...........................................................4
E. Contoh Kasus Hukum Perdata..........................................................4
F. Pengertian Hukum Dagang...............................................................5
G. Pengertian Hukum Dagang Menurut Para Ahli...............................6
H. Sejarah Singkat Hukum Dagang......................................................6
I. Sumber Hukum Dagang....................................................................8
J. Contoh Hukum Dagang....................................................................9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................10
B. Saran ................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hukum dagang merupakan hukum perikatan yang timbul khusus dari
lapangan perusahaan. Hukum perdata diatur dalam KUHPerdata dan Hukum
Dagang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).
Kesimpulan ini sekaligus menunjukkan bagaimana hubungan antara hukum
dagang dan hukum perdata. Hukum perdata merupakan hukum umum (lex
generalis) dan hukum dagang merupakan hukum khusus (lex specialis).
Dengan diketahuinya sifat dari kedua kelompok hukum tersebut, maka dapat
disimpulkan keterhubungannya sebagai “lex specialis derogat lex generalis”
artinya hukum yang bersifat khusus mengesampingkan hukum yang bersifat
umum

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian hukum perdata dan hukum dagang?
2. Bagaimana hukum perdata dan hukum dagang dalam bidang industri?

C. TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami apa itu pengertian dari hukum perdata dan
hukum dagang
2. Mengetahui dan memahami bagaimana pentingnya hukum perdat dan
dagang dalm bidang industri

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengetian Hukum Perdata


Hukum Perdata (bahasa Belanda: Burgerlijk Wetboek, disingkat BW) adalah
ketentuan-ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban seseorang dalam
masyarakat. Hukum merupakan alat atau seperangkat kaidah, Perdata merupakan
pengaturan hak, harta benda dan sesuatu yang berkaitan antara individu dengan
badan hukum. Pengertian Hukum Perdata dan contoh Hukum Perdata ialah
Manusia merupakan makhluk sosial, mahluk yang selalu berhubungan dengan
manusia lainnya. Tentunya dalam menjalani kehidupan sosial, menimbulkan suatu
hukum untuk mengatiur kehidupan itu. Jenis hukum tersebut disebut hukum
perdata dengan sebutan lain hukum sipil. Hukum perdata di Indonesia terdiri dari
Hukum Perdata Adat, Hukum Perdata Eropa, dan Hukum Perdata Nasional, selain
itu pula terdapat pula Hukum Perdata Internasional.

B. Pengertian Hukum Perdata Menurut Para Ahli


 Prof. Subekti

Menurut Prof. Subekti, hukum perdata merupakan semua hukum private


materiil berupa segala hukum pokok mengatur kepentingan perseorangan.

 Sri Sudewi Masjchoen Sofwan

Sedangkan Sri Sudewi Masjchoen Sofwan mengartikan hukum perdata sebagai


hukum yang mengatur kepentingan warga negara perseorangan yang satu dan
perorangan lainnya.

 Prof. Sudikno Mertokusumo

Hukum perdata yakni keseluruhan peraturan mempelajari tentang hubungan


antara orang yang satu dengan orang lainnya. Baik meliputi hubungan keluarga
dan pergaulan masyarakat.

2
 C.S.T Kansil

Menurut Kansil, hukum perdata adalah rangkaian peraturan-peraturan hukum


yang mengatur hubungan antar orang yang satu dengan yang lain, dengan
menitikberatkan kepada kepentingan perseorangan.

C. Pentingnya Hukum Perdata dalam Bidang Industri


Jika hukum perdata ini dikaitkan dengan bidang industri(perdagangan),
hukum data ini bisa mengatur tatacara dan pelaksanaan suatu urusan untuk
aktivitas perdagangan. Hal yang termasuk di dalamnya yaitu mengatur masalah
keuangan dan skala industri yang memiliki hubungan erat dengan pertukaran
barang dan jasa.

Hukum Perdata dibuat sebagai upaya untuk menciptakan suatu hukum yang
sudah seharusnya ada untuk membantu proses dan kegiatan bisnis atau
perdagangan, melalui adanya hukum ini juga tentunya menjadikan kegiatan bisnis
juga tidak akan melanggar hukum yang berlaku. Adapun alasan kenapa aturan ini
dibutuhkan oleh para pebisnis di antaranya yaitu akan memperjelas pihak mana
saja yang terlibat di suatu bisnis akan membutuhkan sesuatu yang lebih resmi dan
bukan lagi tentang janji atau hanya sekedar itikad baik.

Hukum di dalam perdagangan memiliki fungsi yang baik untuk menciptakan


kehidupan pada masyarakat yang aman, tertib, serta teratur. Selain itu, fungsi yang
bisa diperoleh lewat adanya hukum perdata perdagangan ini menimbulkan
adanya sebuah sumber informasi yang bermanfaat terhadap semua pelaku bisnis. ..
Bahkan Hukum ini juga akan memberikan penjelasan lebih luas dalam hak
dan kewajiban dalam kegiatan berusaha, serta mewujudkan kegiatan perdagangan
yang disertai dengan sikap dan perilaku semua pelaku bisnis. Dengan begitu
hukum ini tidak hanya mengatur kepentingan perseorangan akan tetapi juga
semua pihak.

3
Adanya kewenangan yang mengatur dan memecahkan masalah juga bisa
membuat para pelaku usaha bisnis bisa menjalani usahanya dengan lebih tenang
lagi. jika tidak ada hukum yang mengatur soal kegiatan perdagangan, bisa
dipastikan perkembangan bisnis tidak akan berjalan seperti saat ini. Mungkin akan
berjalan tak karuan juga kalau seorang pebisnis tidak beraturan menerapkan
kegiatan usahanya.

Bisa dibilang memang sudah sewajarnya seluruh pelaku usaha menerapkan


bisnis yang selaras dengan aturan yang berlaku. Hal ini dilakukan demi kebaikan
bersama dan akan membuat bisnis seseorang jadi lebih aman dan untung.
sebaiknya kalau menjadi seorang pebisnis itu tidak hanya berkutat di hal-hal yang
berbau modal, pinjaman, dan lainnya. Namun juga perihal wawasan menjalankan
sebuah bisnis disertai pegangan hukum dalam berbisnis juga. Kesadaran dalam
berbisnis yang sehat dan taat sangat diperlukan di dalam bidang
industri(perdagangan).

D. Hukum Perdata Di Indonesia


1. Hukum perdata adat. Ketentuan hukum yang mengatur hubungan individu
dalam masyarakat adat yang berkaitan dengan kepentingan perseorangan.
ketentuan-ketentuan adat ini umumnya tidak tertulis dan berlaku turun
temurun dalam kehidupan masyarakat adat tersebut.

2. Hukum perdata Eropa. Ketentuan atau hukum-hukum yang mengatur


hubungan hukum mengenai kepentingan orang-orang Eropa.

3. Hukum perdata nasional. Bidang-bidang hukum sebagai hasil produk


nasional. salah satu bagian hukum perdata nasional adalah hukum perkawinan
dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Hukum Agraria dalam
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960.
E. Contoh Kasus Hukum Perdata
Banyak sekali contoh kasus hukum perdata terutama dalam dunia bisnis misalnya
adalah:

4
 Masalah utang piutang
 Wanprestasi perjanjian atau kerjasama
 Sengketa asset seperti lahan tanah, sengketa kepemilikan barang
 Pelanggaran hak paten dan beberapa kasus lainnya.

F. Pengertian Hukum Dagang


Hukum dagang dapat diartikan sebagai aturan khusus yang mengatur
seputar dunia usaha dan kegiatan berusaha. aturan pada hukum dagang dibuat
berdasarkan aturan hukum yang telah dikodifikasikan berdasarkan kitab Undang-
undang hukum perdata dan kitab Undang-undang hukum dagang luar kodifikasi.

G. Pengertian Hukum Dagang Menurut Para Ahli


Setelah mengetahui pengertian hukum dagang secara umum, ternyata ada
banyak pandangan lain yang mengartikan hukum dagang. Perbedaan pandangan
ini hal yang wajar, karena beda kepala pasti akan beda pendapat. Penasaran?
Seperti apa sih pandangan hukum dagang menurut para ahli? Kita simak satu
persatu berikut ini.

1. Achmad Ichsan
Menurut Achmad Ichsan, hukum dagang adalah hukum yang mengatur
tentang perdagangan dan perniagaan. Mulai dari mengatur permasalahan yang
timbul sehingga mengatur masalah perilaku manusia yang terlibat di dalam
perdagangan dan perniagaan.

2. Subekti
Berbeda dengan pendapat Subekti yang mendefinisikan hukum dagang
sebagai aturan yang mengatur hubungan istimewa (privat) anggota masyarakat
dengan badan hukum.

3. Ahmad Ihsan

5
Sementara Ahmad Ihsan mengartikan hukum dagang sebagai aturan yang
mengatur seputar perdagangan. Dimana permasalahan ini muncul dari akibat
tingkah laku manusia dalam menjalankan perdagangan.

4. Purwo Sucipto
Beda lagi dengan Purwo Sucipto yang memaknai hukum perdagangan
sebagai hukum perikatan yang timbul dalam lapangan perusahaan.

5. Sunaryati Hartono
Lebih sederhana, Sunaryati Hartono mendefinisikan hukum dagang
sebagai hukum ekonomi keseluruhan keputusan yang mengatur masalah kegiatan
perekonomian.

6. Munir Fuadi
Hukum dagang adalah segala aturan yang memuat tata cara tentang
melakukan kegiatan perdagangan baik di bidang industri maupun dalam bidang
keuangan yang masih berhubungan dengan kegiatan tukar menukar barang dan
produksi.

H. Sejarah Singkat Hukum Dagang


Sejarah hukum datang diperkenalkan oleh bangsa Romawi yang pertama kali
diprakarsai oleh Kaisar Justianus. Ia salah satu orang yang mengatur hubungan
antar warga yang termuat dalam Corpus Juris Civilis atau karya Perundang-
undangan.

Di Benua Eropa, masyarakatnya memiliki budaya berpindah-pindah,


khususnya bagi kaum pedagang. Sehingga wajar jika terjadi perpindahan dari kota
ke kota secara cepat. Meskipun terjadi perpindahan tempat, mereka sudah tidak
dipusingkan lagi masalah hukum dagang karena sudah ada Corpus Juris Civilis
yang berlaku untuk para pedagang ataupun penduduk.

6
Kemudian di abad ke-19 Prancis melakukan kodifikasi di bidang Hukum
Perdata (Code civil) dan hukum dagang (Code de commerce). Dimana aturan ini
pun secara isi tidak jauh berbeda dengan kalangan para pedagang di Belanda. Itu
sebabnya, di Perancis di bawah pemerintahan Louis ke-14 dibuatlah penataan
ulang masalah hukum dagang dan menghasilkan beberapa hal penting seperti

 Tahun 1673 dibuat ketentuan tentang perdagangan secara umum (Ordonnance


De Commerce)
 Tahun 1681 dibuat ketentuan tentang perdagangan melalui laut (Ordonnance
De la Marina)
 Tahun 1789 Munculah kitab Undang-undang Hukum dagang (Code De
Commerce)
Jadi dapat disimpulkan bahwa, aturan hukum dagang di Perancis dan di
Belanja memiliki banyak kesamaan. Seperti yang kita tahu, Indonesia salah satu
negara jajahan Belanda. Dimana secara tidak langsung, banyak akulturasi yang
terjadi dengan penjajahan belanda. Salah satunya masalah aturan dagang. Jika di
Belanda dan di Perancis terdapat kodefikasi code civil dan code de commerce,
maka di indonesia ada istilah kodifikasi hukum perdata dan hukum dagang. Atau
yang biasa kita dengar dengan istilah KUHD dan KUH perdata.

Permasalahan muncul, pasalnya istilah hukum dagang di Bab I KUHD


Indonesia dianggap kurang tepat. Berdasarkan UU Belanda (WET) tertanggal 2
Juli 1934 telah menghapuskan seluruh Bab I dari KUHD. Berdasarkan pasal 2
sampai pasal 5 mengulas tentang “pedagang dan perbuatan dagang”, diganti
menggunakan istilah yang pas yaitu “Hukum perusahaan”. Masalah tidak berhenti
sampai disitu saja. Muncul masalah lain yang disebabkan oleh kemunculan pasal-
pasal tersebut, seperti.
1. Perdagangan dalam barang-barang tetap tidak dimasukan dalam pengertian
perdagangan menurut pasal KUHD.
2. Kesulitan menentukan perbuatan dagang menurut rumusan KUHD, dan tidak
bisa menentukan apakah seseorang sebagai pedagang atau bukan.

7
3. Jika ada interaksi antara penjual dan pembeli, maka tidak dapat masuk dalam
kategori usaha dagang.

Terjadinya kesulitan inilah yang pada akhir di Netherlands di tahun 1934


terjadi perubahan dagang yang dilakukan oleh Wet. Sebagai gantinya di tanggal 2
Juli 1934 dibuatlah penjelasan resmi tentang “perusahaan dan perbuatan
perusahaan”. Perubahan yang terjadi di Netherlands (Belanda) ini pun
mempengaruhi aturan hukum dagang di Indonesia juga. Indonesia mengganti
berdasarkan asas konkordansi (vide Pasal 75 R.R) dengan perubahan dengan Stb
1938 No.276 .

I. Sumber Hukum Dagang


Setelah mengetahui sekilas tentang sejarah hukum dagang. Maka sumber hukum
dagang di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut.

1. Hukum Tertulis Yang Dikodifikasikan


1) Kitab Undang-undang hukum dagang (KUHD) atau yang disebut dengan
Wetboek an koophandel (MVK) yang diberlakukan sejak 1 1 Mei 1848
yang dibagi menjadi dua kitab dan 23 Bab. Dimana di dalam KUHD itu
sendiri tercantum bahwasanya implementasi dan pengkhususan dari cabang-
cabang hukum dagang isi pokok KUHD Indonesia adalah kitab tentng
Dagang Umum yang memuat 10 BAB, dan kitab berjudul tentang Hak-hak
dan Kewajiban yang Terbit dari pelayaran yang memiliki 13 Bab.

2) Kitab Undang-undang hukum Perdata (KUH Perdata) atau Burgerlijk


Wetboek (BW) yang mengulas tentang buku tentang III Perikatan.

2. Hukum tertulis yang belum dikodifikasikan


Nah di dalam hukum tertulis yang belum terkodifikasikan memiliki beberapa
peraturan yang diatur dalam beberapa undang-undang sebagai berikut.
 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal;

8
 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka
Komoditi;
 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan

3. Hukum Kebiasaan
Sementara hukum dagang yang didasarkan pada hukum kebiasaan bersumber
pada dua pasal, yaitu pasal 1339 KUHPerdata dan pasal 1347 KUHPerdata.

Ternyata sumber hukum dagang yang kita gunakan masih mewarisi dari hukum
perdagangan milik Belanda. Meskipun demikian, hingga sampai saat ini aturan ini
masih tetap relevan dan tidak ada masalah yang begitu berarti.

J. Contoh Hukum Dagang


Salah satu contoh hukum dagang adalah kasus IKEA. Jadi terjadi masalah IKEA
(Intan Khatulistiwa Esa Abadi) melawan IKEA Swedia di tahun 2013 yang lalu.

Permasalahan dipicu sengketa masalah HKI masalah produk. Jadi IKA Swedia
melayangkan gugatan ke IKEA dari Indonesia agar membatalkan merk yang sama
tersebut. Kemudian Mahkamah Agung membatalkan gugatan IKEA swedia
karena IKEA Indonesia telah terdaftar di Dirjen HKI pada Desember 2013.
Hingga tahun 2016 masih belum sah. Hingga Manager IKEA Indonesia
menyatakan merek IKEA Swedia adalah keputusan dari sana.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
a) Hukum Perdata
pengertian hukum perdata adalah rangkaian peraturan hukum yang
mengatur hubungan subjek hukum (orang dan badan hukum) yang satu
dengan subjek hukum yang lain dengan menitikberatkan pada kepentingan
pribadi dari subjek hukum tersebut.

b) Hukum Dagang
Hukum dagang timbul karena adanya kaum pedagang. Hukum dagang
ialah hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut melakukan
perdagangan untuk memperoleh keuntungan

B. Saran
Demikian makalah yang kami buat ini, semoga bisa bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada
kesalahan dalam penulisan baik itu ejaan kata, kalimat yang kurang jelas,
kurang dimengerti dan lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa yang
tidak luput dari kesalahan dan kami juga mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-sunan-gunung-
djati/pengantar-hukum-indonesia/hubungan-hukum-dagang-dengan-hukum-
perdata/46088445
https://news.detik.com/berita/d-5996628/hukum-perdata-pengertian-tujuan-sumber-
dan-asas-yang-digunakan#:~:text=Adapun%20pengertian%20hukum%20perdata
%20adalah%20rangkaian%20peraturan%20hukum,menitikberatkan%20pada
%20kepentingan%20pribadi%20dari%20subjek%20hukum%20tersebut.

https://www.studocu.com/id/document/universitas-pgri-semarang/ilmu-perpajakan/
makalah-kelompok-hukum-dagang/49205636

11

Anda mungkin juga menyukai