Anda di halaman 1dari 11

KAIDAH HUKUM DAN KAIDAH SOSIAL

Makalah Ini Ditunjukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


HUKUM KOMUNIKASI

Kelas: KPI E
Semester: 6

Disusun Oleh : Kelompok 1

 Indri Saina Helisya (1741010161)


 Intan Kharisma (1741010162)
 Kinanti (1741010168)
 Kurnia Antoni Putri (1741010169)
 Leo Agustin (1741010171)

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI


KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AJARAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesehatan
dan kesempatan dalam rangka menyelesaikan kewajiban kami sebagai mahasiswa, yakni
dalam bentuk tugas makalah yang diberikan oleh bapak dosen dalam rangka menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan kami. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi besar
kita, Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, beserta para sahabat dan keluarganya.

Adapun dalam pembuatan tugas ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan,
oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam rangka
perbaikan laporan ini untuk kedepannya. Semoga isi dari tugas makalah ini bermanfaat bagi
kita semua, Amin yaa robbal’alamin.

Bandar Lampung, Mei 2020

i
DAFTAR ISI

COVER ...............................................................................................................................

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 2

A. Kaidah Hukum ........................................................................................................ 2

B. Kaidah Sosial .......................................................................................................... 4

C. Perbedaan Kaidah Hukum dan Kaidah Sosial ........................................................ 6

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 7

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk individu dan juga makhluk sosial, yang artinya adalah
bahwa manusia merupakan individu yang melakukan segala hal dengan dirinya
sendiri namun tidak luput dari bantuan manusia lainnya. tidak ada manusia yang
hidup benar-benar sendiri tanpa bantuan manusia lain. Oleh karena itu manusia pasti
melakukan sosialisasi dan hidup bermasyarakat.
Dalam hidup bermasyarakat, manusia perlu suatu aturan yang dapat mengatur
kehidupannya. Aturan yang ada di masyarakat, dapat berupa norma / kaidah sosial
atau dalam bentuk aturan hukum.
Oleh karena itu, dalam makalah ini, kami akan mencoba untuk menguraikan dan
menjelaskan tentang kaidah sosial dan kaidah hukum.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kaidah hukum?
2. Apa Pengertian tentang kaidah sosial?
3. Apa Perbedaan dari kaidah hukum dan kaidah sosial non hukum?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang kaidah hukum.
2. Untuk mengetahui tentang kaidah sosial.
3. Untuk mengetahui perbedaan antara kaidah hukum dan kaidah sosial non hukum.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kaidah Hukum
a. Pengertian Kaidah Hukum
Kaidah hukum terdiri dari dua kata, yaitu kaidah dan hukum. Kaidah berarti
perumusan dari asas-asas yang menjadi hukum, antara yang pasti, patokan, dalil
dalam ilmu pasti. Sedang hukum sendiri berarti peraturan yang dibuat dan disepkati
baik secara tertulis meupun tidak tertulis, peraturan, undang-undang yang mengikat
prilaku setiap masyarakat tetentu.
Menurut Kunthoro Basuki dalam modulnya Pengantar Ilmu Hukum, Kaidah hukum
adalah sebagai peraturan hidup yang sengaja dibuat atau yang tumbuh dari pergaulan
hidup dan selanjutnya dipositifkan secara resmi oleh penguasa masyarakat atau
penguasa negara. Kaidah hukum diharapkan dapat melindungi dan memenuhi segala
kepentingan hidup manusia dalam hidup bermasyarakat. Kaidah hukum ini pada
hakekatnya untuk memperkokoh dan juga untuk melengkapi pemberian perlindungan
terhadap kepentingan manusia yang telah dilakukan oleh kaidah sosial yang lain. Bagi
siapa yang melanggar kaidah hukum akan mendapat sanksi yang tegas dan dapat
dipaksakan oleh suatu instansi resmi.1
Kaidah hukum adalah apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh
masyarakat demi menjaga ketentraman dalam kehidupan bermasyarakat.

b. Isi dan Sifat Kaidah Hukum


Isi kaidah hukum ada 3 macam, yaitu :
1. Suruhan (gebod)
2. Larangan (verbod)
3. Kebolehan (mogen)
Sedangkan sifat kaidah hukum ada 2 macam:
1. Imperatif, yaitu suatu kaidah hukum dalam keadaan berbuat tidak dapat
dikesampingkan. Sifatnya yaitu mengikat atau memaksa.
2. Fakultatif, yaitu suatu kaidah hukum yang dalam keadaan konkret dapat
dikesampingkan dengan perjanjian oleh para pihak. Sifatnya mengatur atau
menambah.
1
http://repository.ut.ac.id/4289/1/ISIP4130-M1.pdf

2
c. Perumusan Kaidah Hukum
Perumusan kaidah hokum ada 2 macam, yaitu:
1. hipotetis/ bersyarat : yaitu yang menunjukkan adanya hubungan antara kondisi
(sebab) dengan konsekwensi (akibat) tertentu.
2. kategori : yaitu suatu keadaan yang menurut hukum tidak menunjukkan adanya
hubungan antara kondisi(sebab) dengan konsekwensi(akibat).

d. Tugas dan Tujuan Kaidah Hukum


Tugas kaidah hukum adalah untuk mencapai keadilan. Yang dimaksud keadilan
adalah keserasian antara(nilai) kepastian hukum dengan (nilai) kesebandingan hukum.
Dan tujuan dari kaidah hukum adalah kedamaian. Yang dimaksud kedamaian adalah
suatu keadaan dimana terdapat keserasian antara (nilai) ketertiban ekstren antar
pribadi dengan nilai ketentraman/ ketenangan intern pribadi.
Hubungan antara tugas dan tujuan hukum adalah bahwa pemberian nilai kepastian
hokum akan mengarah kepada ketertiban ekstren pribadi sedangkan pemberian
kesebandingan hukum akan mengarah kepada ketentraman/ketenangan intern pribadi.

e. Sanksi dalam Kaidah Hukum


Kaidah hukum memiliki sanksi yang tegas yang didukung otoritas tertinggi dalam
masyarakat. Inilah yang membedakan antara kaidah hukum dengan kaidah nonhukum.
Berhubungan dengan itu, Achmad Ali mengatakan bahwa ada 4 atribut (sifat) hokum
yang membedakannya dengan kaidah sosial non hokum:

1. Attribut of Authority yaitu bahwa hokum merupakan keputusan-keputusan dari


pihak-pihak yang berkuasa dalam masyarakat, keputusan-keputusan mana yang
ditujukan untuk mengatasi ketegangan-ketegangan yang ada dimasyarakat.
2. Attribut of intention of Unibersal application yaitu bahwa keputusan-keputusan
yang mempunyai daya jangkau yang panjang untuk masa yang akan datang.
3. Attribut of obligation yaitu bahwa keputusan-keputusan pengawasan yang harus
berisi kewajiban-kewajiban pihak pertama terhadap pihak kedua dan
sebaliknya,Dalam hal ini semua pihak harus dalam keadaan hidup.

3
4. Attribut of Sanction; yang menetukan bahwa keputusan-keputusan dari pihak
yang berkuasa harus dikuatkan dengan sanksi, yang didasarkan pada kekuatan
masyarakat yang nyata.

f. Contoh Kaidah Hukum


Kaidah hukum memberikan perlindungan terhadap kepentingan-kepentingan manusia
yang belum dilindungi oleh ketiga kaidah sosial yang lain. Contoh: Kaidah hukum
mengatur bahwa masuk di Perguruan Tinggi Negeri harus melalui seleksi (Seleksi
Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), Ujian Masuk (UM)); kaidah hukum mengatur
agar perkawinan sah, disamping sah menurut peraturan masing-masing agamanya
juga harus dicatat menurut peraturan perundangan yang berlaku; kaidah hukum
mengatur bahwa setiap orang yang mengendarai kendaraan bermotor harus membawa
STNK dan SIM, dan lain sebagainya

B. Kaidah Sosial
a. Pengertian Kaidah Sosial
Kaidah sosial atau norma sosial adalah peraturan hidup yang menetapkan bagaimana
manusia harus bertingkah laku dalam hidup bermasyarakat. Atau dapat juga dikatakan
kaidah sosial adalah pedoman tingkah laku manusia dalam hidup bermasyarakat, yang
fungsinya melindungi kepentingan manusia baik sebagai individu maupun sebagai
makhluk sosial dengan jalan mentertibkan.
Kaidah sosial adalah ketentuan-ketentuan tentang baik buruk perilaku manusia di
tengah pergaulan hidupnya dan peraturan hidup yang mengatur tingkah laku manusia
dalam bermasyarakat.
Kaidah sosial yang ada di masyarakat, dibedakan ke dalam norma agama, norma
kesusilaan dan norma kesopanan. Berlakunya kaidah / norma sosial di dalam
masyarakat terjadi apabila telah menjadi suatu kewajiban yang harus ditaati. Dalam
hal ini disebut telah menjadi moral positif.

Kaidah sosial terbagi menjadi 3 macam, yaitu:


1. Norma Agama

4
Norma agama merupakan ajaran-ajaran agama yang dijalankan oleh pemeluknya.
Berlakunya norma agama di masyarakat tergantuk pada keyakinan orang yang
menjalankannya. Kuat lemahnya pelaksanaan norma agama di suatu masyarakat
dapat dipengaruhi pula oleh pengaruh pemegang kewenangan.
Misalnya di hukum Islam ada ajaran habblumminallah dan hablumminannas.
Dilaksanakannya ajaran itu tergantung keimanan pemeluknya. Mengikatnya bila
ada keyakinan.

2. Norma kesusilaan
Norma ini disebut juga sebagai norma budi, norma etik atau adat kebiasaan
Norma ini lahir secara fitrah pada manusia sebagai makhluk yang bermoral. Rasa
kemanusiaan yang mendasari adanya norma ini. Contohnya, kita tidak akan
membiarkan apabila ada tetangga yang jatuh dari loteng. Kebiasaan adalah pola
tindak yang berulang mengenai peritiwa yang sama berkenaan dengan hal yang
bersamaan pula. Baru mengikat bila orang tersebut merasa bahwa kebiasaan itu
patut untuk ditaati / dipatuhi.

3. Norma Kesopanan
Norma ini disebut juga norma fatsoen. Norma kesopanan ini sering tidak
mengikat karena criteria kesopanan antar daerah adalah berbeda. Hal ini
tergantung pada lingkungannya. Daya mengikatnya berdasarkan ukuran suatu
masyarakat itu. Mengikat tidaknya norma itu dalam masyarakat terletak pada
keyakinan apakah norma itu dapat ditegakkan apabila ada yang melanggarnya.
Kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk atau etika ini
merupakan sumber dari kesadaran berkaidah (normbewustein). Kemampuan
membedakan hal baik atau buruk ini disebut moral. Moral pribadi atau
perorangan bersifat otonom, sedangkan moral positif terjadi apabila criteria itu
sudah menjadi keyakinan umum.

C. Perbedaan Kaidah Hukum dan Kaidah Sosial (Non Hukum)

5
Kaidah sosial tidak diatur oleh undang-undang.

Pengaturan Kaidah hukum harus terperinci berdasarkan asas legalitas.

Kaidah hukum mengikat karena ada sanksi yang tegas dari penguasa.

Kaidah sosial mengikat karena dipatuhi oleh anggota masyarakat. Berlakunya apabila
masyarakat menerima kaidah sosial itu sebagai sesuatu yang harus ditaati.

Hubungan antara kaidah sosial dan kaidah hukum adalah saling mengisi dan saling
memperkuat.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perbedaan kaidah hukum kaidah hukum dan kaidah sosial adalah:
a. Kaidah hukum adalah peraturan yang dibuat atau yang dipositifkan secara
resmi oleh penguasa masyarakat atau penguasa negara, mengikat setiap orang
dan berlakunya dapat dipaksakan oleh Kaidah hukum ditujukan kepada sikap
lahir manusia atau perbuatan nyata yang dilakukan manusia.
Sedangkan kaidah sosial adalah peraturan yang tidak di buat oleh penguasa
negara tetapi berlaku dan di akui di dalam masyarakat. Kaidah sosial
mempunyai pengaruh yang cukup signifikan di dalam masyarakat dan
memiliki sanksi sosial .
b. Selain dari segi perbedaan pengertiannya kaidah hukum dan kaidah sosial
mempunyai perbedaan dari dampaknya. Dampak dari kaidah hukum apabila di
langgar akan mengakibatkan terkena sanksi yang sudah di tetapkan oleh
pemerintah sesuai dengan peraturan yang mengatur kaidah hukum tersebut
sementara dampak dari kaidah sosial tersebut yakni apabila di langgar akan
terkena sanksi yang sudah terdapat  di masyarakat itu dan juga akan
mengakibatkan sanksi yang bersifat sosial dan akan juga mengakibatkan
anggapan yang tidak bagus dari masyarakat secara tidak langsung akan di
kucilkan di masyarakat jadi secara tidak langsung kaidah hukum
mendampakkan sanksi secara langsung tetapi kaidah sosial tidak tetapi kaidah
sosial itu mengakibatkan hukuman yang berupa pengucilan di masyarakat.

7
DAFTAR PUSTAKA

Kansil, C.S.T. 1989. Pengantar Ilmu hokum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka.
Mertokusumo, Sudikno. 1989. Mengenal Hukum Suatu pengantar. Yogyakarta : Liberty.

Basuki, Kunthoro. Modul PIH. http://repository.ut.ac.id/4289/1/ISIP4130-M1.pdf

https://tiurmargareth.wordpress.com/dasar-dasar-ilmu-hukum/hukum-dan-kaidah-sosial/

Anda mungkin juga menyukai