MAKALAH KELOMPOK 2
Oleh:
RENO ARNANDA 1810103055
RIZKY MUHAMMAD FALA 1810103058
WULAN SARI 1810103079
INTAN PUTRI SHOLIHIN
LUCKY RIVALDO
MADRIANA ISLAMIATI P
RISKA ARISTINA PUTRI
Dosen Pengampu:
WICAKSONO PUTRA HARIYADI, SH., MH
Alhamdulillah. Segala puji hanya bagi Allah. Shalawat dan salam semoga
selalu dilimpahkan kepada Rasulallah saw. Beserta keluarga, sahabat, dan orang-
orang yang mengikuti beliau hingga akhir.
Kami bersyukur kepada Allah yang berkat kemudahan dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
“Hukum Sebagai Kontrol Sosial” dan juga kami berterima kasih pada bapak
Wicaksono Putra Hariyadi, SH., MH. Selaku dosen mata kuliah Fiqh Munakahat
yang telah memberikan tugas ini pada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan tentang “Hukum Sebagai Kontrol Sosial”. Kami juga
menyadari sepenuhnya didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Palembang,Oktober 2019
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum..............................................................................3
B. Pengertian Kontrol Sosial...................................................................3
C. Hukum Sebagai Kontrol Sosial..........................................................4
D. Peranan Hukum Sebagai Sosial Dalam Masyarakat...........................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Hukum Sebagai kontrol Sosial ?
2. Bagaimana Hukum sebagai Kontrol Sosial ?
3. Peran Hukum Sebagai Kontrol Sosial dalam Masyarakat ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Hukum Sebagai Kontrol Sosial.
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Hukum Sebagai Kontrol Sosial.
3. Untuk Mengetahui Peranan Hukum sebagai Kontrol Sosial dalam
Masyarakat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum
Di tinjau dari segi etimologi, hukum berasal dari bahasa arab yang
berbentuk mufrad (tunggal). Kata jamaknya adalah “alkas’nya di ambil alih
dalam bahasa indonesia menjadi “hukum”. Hukum juga dinamakan recht
yang berasal dari kata rechtum, di ambil dari bahasa latin yang berarti
pimpinan atau tuntunan atau pemerintahan. Beberapa pendapat tentang
definisi hukum, di antara lain:
3
pemidanaan adalah suatu larangan, yang apabila dilanggar akan
mengakibatkan penderitaan (sanksi negatif) bagi pelanggarnya. Dalam hal ini
bila kepentingan-kepentingan dari suatu kelompok dilanggar, inisiatif datang
dari seluruh warga kelompok (yang mungkin dikuasakan kepada pihak
tertentu).
4
laku ini dapat didefenisikan sebagai sesuatu yang menyimpang terhadap
aturan hukum. Sebagai akibatnya, hukum dapat memberikan sanksi atau
tindakan terhadap si pelanggar. Karena itu, hukum pun menetapkan sanksi
yang harus diterima oleh pelakunya. Ini sekaligus berarti bahwa hukum
mengarahkan agar masyarakat berbuat secara benar menurut aturan sehingga
ketentraman terwujud.3
Pengendalian sosial terjadi apabila suatu kelompok menentukan
tingkah laku kelompok lain, atau apabila kelompok mengendalikan
anggotanya atau kalau pribadi-pribadi mempengaruhi tingkah laku pihak
lain. Dengan demikian pengendalian social terjadi dalam tiga taraf yakni:
4. kelompok terhadap kelompok
5. kelompok terhadap anggotanya
6. pribadi terhadap pribadi
Dengan kata lain pengendalian sosial terjadi apabila seseorang diajak atau
dipaksa untuk bertingkah laku sesuai dengan keinginan pihak lain, baik
apabila hal itu sesuai dengan kehendaknya ataupun tidak. Jika dikatakan
pengendalian social itu memiliki unsur pengajakan atau pemaksaan kehendak
kepada pihak lain, maka kesiapan pihak lain itu untuk menerimanya sudah
tentu didasarkan kepada keadaan-keadaan tertentu.
3
Satjipto Rahardjo, Hukum Dan Perubahan Sosial (Bandung :Alumni, 1983), hal. 35.
5
1. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala
sosial, misalnya ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, politik
dengan masyarakat.
2. Hubungan dan pengaruh timbal balik antar gejala sosial dengan gejala
non sosial, misalnya ; goegrafis, biologis.4
D.H.M. Meuwissen, berpendapat bahwa sosiologi hukum pada saat ini
berkembang pesat dan ilmu ini terarah untuk menjelaskan hukum positif yang
berlaku, Artinya, isi dan bentuknya yang berubah menurut waktu dan tempat
dengan faktor masyarakat
Objek sosiologis hukum pada tingkat pertama adalah kenyataan
kemasyarakatan tingkat kedua adalah kaidah- kaidah hukum dengan salah
satu cara memainkan perananan dalam masyarakat kemasyarakatan.
Menurut J.J.H Bruggink, sosiologi hukum dapat dibedakan dua aliran :
1. Sosiologi Hukum Empirik
Orientasi aliran ini ialah mengumpulkan bahan-bahan dari sudut
pandang prespektif eksternal. Artinya, suatu titik berdiri pengamatan
yang mengobservasi. Dengan menata material dan menarik kesimpulan
antara kaidah-kaidah hukum dan kenyataan masyarakat
2. Sosiologi Hukum Kontemplatif
Sosiologi hukum kontemplatif menempatkan diri pada suatu
perspektif lain, maksudnya ialah perspektif eksternal tidak dapat
diterima sehubungan dengan obyek yang dipelajarinya. Penelitian
sosiologi hukum kontempelatif melalui studi tentang yurisdisasi, bahwa
aturan hukum memiliki dampak sebaliknya daripada yang dituju
ketimbang mengatur kehidupan kemasyarakatan dengan cara yang
lebih baik.5
4
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Penghantar (Jakarta; P.T RajaGrafindo Persada,
2002), cet.1. hal. 14,19
5
Dewi Iriani. “Hukum Sebagai Alat Kontrol Sosial dan Sistem Supremasi Penegakan
Hukum”. Evaluasi Pendidikan. Vol. 4 No. 3, 2016. Hal. 120
6
1. Pemindanaan berupa larangan, yang apabila dilanggar akan
mendapatkan penderitaan bagi pelanggarnya.
2. Kompensasi standar, adalah kewajiban dimana inisiatifuntuk
memproses ada pihak yang dirugikan. Pihak yang dirugikan meminta
ganti rugi oleh pihak lawan, sifatnya akusator.
3. Terapi atau konsilasi, bersifat reimidal artinya bertujuan
mengembalikan situasi pada keadaan semula. Dengan cara masing-
masing pihak yang bersengketa mencari.6
BAB III
PENUTUP
6
Ashadi L.Diab. ”Peranan Hukum Sebagai Social Control, Social Engineering dan
Social Welfare”. Al-‘Adl. Vol. 7 No.2, 2014, hal.53
7
A. Kesimpulan
Hukum sebagai sosial kontrol harus berperan aktif sebagai sesuatu yang
dapat menetapkan tingkah laku manusia. Tingkah laku yang menyimpang
terhadap aturan hukum. Sehingga hukum dapat memberikan sanksi atau
tindakan terhadap si pelanggar. Agar fungsi hukum bisa berjalan dengan
baik, perlu adanya sosialisasi terhadap hukum dan harus ditegakkan seadil-
adilnya.
DAFTAR PUSTAKA
8
Efendy, Rusli, 1991. Teori Hukum. Ujung Padang: Hasanuddin Universty Press.
Cet.2
Ahmad Sebani, Beni, 2007. Sosial Hukum. Bandung: Pustaka Setia. Cet.1.
Rahardjo, Satjipto,1983. Hukum Dan Perubahan Sosial. Bandung :Alumni.
Soekanto, Soerjono,2002. Sosiologi Suatu Penghantar. Jakarta; P.T
RajaGrafindo Persada. Cet.1.
Dewi Iriani, 2016. “Hukum Sebagai Alat Kontrol Sosial dan Sistem Supremasi
Penegakan Hukum”. Evaluasi Pendidikan. Vol. 4 No. 3.
Ashadi L.Diab, 2014. ”Peranan Hukum Sebagai Social Control, Social
Engineering dan Social Welfare”. Al-‘Adl. Vol. 7 No.2.