Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................1


BAB I PENDAHULUAN.......................2
1.Latar Belakang...............................2
2.Rumusan Permasalahan................3
3.Tujuan .........................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN......................6
BAB III PENUTUP........................8
1.Kesimpulan................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................9

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang kehidupan masyarakat. Dengan
mempelajari sosiologi, kita dapat memahami bagaimana semestinya hidup yang ideal.
Kehidupan tidask selalu berjalan seperti yang kita harapkan. Kadang baik dan kadang buruk
pula.
Kita juga dapat memepelajari ilmu-ilmu tentang kemsyarakatan di dalam sosiologi ini.
Dalam kehidupan sehari-hari, sepanjang semua anggota masyarakat bersedia menaati
aturan yang berlaku, hampir bisa dipastikan kehidupan bermasyarakat akan bisa
berlangsung dengan lancar dan tertib. Tetapi, berharap semua anggota masyarakat bisa
berperilaku selalu taat, tentu merupakan hal yang mahal. Di dalam kenyataan, tentu tidak
semua orang akan selalu bersedia dan bisa memenuhi ketentuan atau aturan yang berlaku
dan bahkan tidak jarang ada orang-orang tertentu yang sengaja melanggar aturan yang
berlaku untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya.
Pengendalian sosial dimaksudkan agar anggota masyarakat mematuhi norma-norma sosial
sehingga tercipta keselarasan dalam kehidupan sosial. Untuk maksud tersebut, dikenal
beberapa jenis pengendalian.
Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian kami untuk dicermati dan perlu
mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.

2. Rumusan Permasalahan
1) Apa definisi dari Pranata pengendalian sosial ?
2) Apa saja jenis-jenis pengendalian sosial ?
3) Sebutkan beberapa cara pengendalian sosial?
4) Sebutkan lembaga-lembaga pengendalian sosial

3. TUJUAN PERUMUSAN
Menyelesaikan tugas Antropologi yang diberikan
Mengetahui apa itu pranata pengendalian sosial
Mengetahui jenis-jenis pengendalian sosial
Memberikan informasi akademis kepada pembaca mengenai Pranata
Pengendalian Sosial

BAB II
PEMBAHASAN

PENGENDALIAN SOSIAL (SOCIAL CONTROL)

Pengendalian sosial adalah segenap cara dan proses yang di tempuh kelompok atau orang
masyarakat, sehingga para anggotanya dapat bertindak sesuai denagn harapan kelompok atau
masyarakat.Dalam sistem pemerintahan , pengendalian sosial di artikan sebagai pengawasan
yang di lakukan masyarakat terhadap jalannnya pemerintahan, khususnya pemerintah beserta
aparatnya . pengertian pengendalian sosial tersebut mencakup segala proses yang di
rencanakan atau tidak serta bersifat mendidik, mengajak, atau bahkan memaksa warga
masyarakat mematuhi kaidah dan nilai-nilai sosial yang berlaku. Menurut SOERJONO
SOEKANTO pengendalian sosial bertujuan untuk mencapai keserasian antara stabilitas dengan
perubahan-perubahan dalam masyarakat. Atau, suatu sistem pengendalian sosial bertujuan
untuk mencapai keadaan damai melalui keserasian antara kepastian dengan
keadilan/kesebandingan.

Pengendalian sosial , sangat berkaitan erat dengan norma dan nilai sosial . hal ini di sebabkan
bagi anggota masyarakat, norma dan nilai sosial merupakan alat pengendali atau sebagai
pedoman dalam berprilaku.pengendalian sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat
karena akan mengurangi terjadinya perilaku-perilaku yang menyimpang. Menurut L.berger,
pengendalian sosial adalah suatu cara yang di gunakan masyarakat untuk menertibkan
anggotanya yang membangkang. Pengendalian sosial dapat di lakukan antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok , kelompok dengan kelompok, bahkan antar kelompok
dengan individu.

JENIS-JENIS PENGENDALIAN SOSIAL

1. Cemoohan,yaitu kritikan secara langsung terhadap seseorang atau kelompok jika di anggap
menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
2. Gossip, yaitu bentuk pengendalian social atau kritik social yang di lontarkan secara tertutup
oleh masyarakat terhadap warga masyarakat yang menyimpang perilakunya.
3. Pendidikan, dapat membina dan mengarahkan seseorang pada pembentukan sikap dan
tindakan yang baik.
4. Teguran, yaitu kritik social yang di sampaikan secara terbuka oleh masyarakat terhadap
warga masyarakat yang menyimpang perilakunya.
5. Ajaran agama, merupakan salah satu saran pengendalian social yang efektif. Akan
menjadikan ajaran agamanya sebagai pedoman hidup dalam bersikap dan berprilaku.
6. Ostraisisme, adalah suatu bentuk pengucilan.tujuannya adalah agar seseorang atau
kelompok yang bersangkutan tidak lagi mengulangi pelanggaran yang pernah di alami.
7. Fraundules , adalah pengendalian social dengan jalan meminta bantuan pihak lain yang di
anggap dapat menyelesaikan masalah yang di hadapi.
8. Intimidasi, adalah pengendalian social yang dilakukan dengan cara menekan , memaksa,
meneror atau menakut-nakuti,dll.
9. Hukuman, yaitu alat pengendalian social yang paling tegas dan nyata sanksinya.sanksinya
berupa hukuman fisik,pidana, denda,dll.
SIFAT PENGENDALIAN SOSIAL

Pengendalian social betujuan mencapai keserasian antara stabilitas dan perubahan-perubahan


dalam masyarakat . dengan kata lain, pengendalian social bertujuan mencapai keadaan damai
melalui keserasian antara kepastian dan keadilan.Berdasarkan sifatnya pengendalian social di
kelompokkan sebagai berikut :
1. preventiv, merupakan suatu usaha pencegahan sebelum terjadinya pelanggaran , yang
tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya pelanggaran.
2. represif ,merupakan usaha pencegahan yang bertujuan untuk mengembalikan keserasian
yang pernah mengalami gangguan.
3. pengendalian gabungan, merupakan usaha mencegah terjadinya preventive, sekaligus
mengembalikan penyimpangan yang tidak sesuai dengan norma-norma social.

BEBERAPA CARA PENGENDALIAN SOSIAL

Pengendalian social dapat dilaksanakan denagn berbagi cara. Namun, pada prinsipnya berkisar
pada cara tanpa kekerasan (persuasive) dan dengan paksaan (coercive) . cara yang lainnya
adalah kompulsif dan pervasi . cara yang sebaiknya diterapkan tergantung kepada siapa
pengendalian social tersebut hendak di perlukan dan dalam keadaan yang bagaimana akan di
laksanakannya.
1. Persuasive
Penegndalian social dengan cara ini lebih menekankan pada usaha untuk mengajak untuk
membimbing dengan cara-cara memberikan anjuran-anjura.
2. Cara paksaan (coercive)
Cara ini di tempuh setelah usaha persuasive sudah tidak mungkin lagi dapat dijalankan.
3. Cara kompulsif ( compultion )
Adalah teknik pengendalian dengan cara menciptakan situasi sedemikian rupa sehingga
seseorang terpaksa taat atau mengubah sikapnya yang menghasilkan keptuhan secara tidak
langsung.
4. Cara pervasi (pervation)
Adakah teknik pengendalian social dengan cara norma atau nilai yang ada diulang-ulang
penyampainnya dengan harapan hal tersebut masuk aspek bawah sadar seseorang.

Adanya system pengendalian social yang baik, belum tentu akan menciptakan ketertiban dalam
masyarakat.kadang-kadang masih di jumpai adanya pelanggaran atau penyimpangan terhadap
peraturan yang ada.kondisi semacam ini dapat saja terjadi karena sebab-sebab berikut.
a. Adanya nilai-nilai atau kaidah-kaidah yang tidak memuaskan pihak-pihak tertentu .
b. Adanya nilai-nilai atau yang tidak dapat mengatur semua kepentingan warga secara merata.
c. Sistem pengendalian social tidak dapat diterapkan seterusnya.
d. Terjadinya konflik dalam masyarakat karena terjadi perbedaan kepentingan.
Namun demikian penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di masyarakat tidak selamanya
negative.kadang-kadang adanya penyimpangan itu justru di perlukan dalam hal-hal tertentu
selama penyimpangan tersebut tidak berkembang menjadi penyelewengan. Adanya
penyimpangan bisa jadi merupakan suatu petunjuk dan gejala bahwa :
a. System yang lama kurang lengkap atau ketinggalan jaman.
b. Adanya system norma yang kurang jelas perumusannya sehingga menimbulkan penafsiran
yang berbeda;
c. Terjadinya kemecetan-kemacetan dalam pelaksanaan birokrasi;
6

d. Diperlukan lembaga penyaluran bagi kegiatan warga masyarakat yang lebih baik;
e. Ketaatan masyarakat terhadap system norma menurun;
f. Derajat kesatuan masyarakat melemah.

LEMBAGA-LEMBAGA PENGENDALIAN SOSIAL

Dalam masyarakat terdapat sejumlah pranata yang memiliki peranan dalam mengendalikan
perilaku yang menyimpang .jenis-jenis lembaga pengendalian social.

1. Kepolisian
Adalah badan milik pemerintah yang bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Selain
itu kepolisian memiliki hak untuk mengambil tindakan terhadap orang-orang yang melanggar
aturan dan undang-undang yang berlaku.
2. Pengadilan
Merupakan suatu badan yang dibentuk oleh Negara yang bertujuan untuk menangani,
menyelesaikan, dan mengadili dengan cara memberikan sanksi, sesuai dengan hukum yang
berlaku.
3. Adat istiadat
Adat adalah aturan-aturan , kebiasaan-kebiasaan , yang tumbuh dan terbentuk dari suatu
masyarakat atau daerah yang di anggap memiliki nilai dan dijunjung tinggi serta di patuhi oleh
masyarakat pendukungnya.adat istiadat biasanya bersifat magis dan religious yang
mengandung nilai-nilai budaya, norma-norma hokum, dan aturan-aturan yang saling berkaitan
dan menjadi suatu aturan tradisional.
4. Tokoh masyarakat
Adalah orang yang di tuakan dalam lingkungannya.biasanya terdri dari tokoh agama , tokoh
pemerintahan, guru, dan sebagainya.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa pengendalian social itu adalah Pengendalian
sosial adalah segenap cara dan proses yang di tempuh kelompok atau orang masyarakat,
sehingga para anggotanya dapat bertindak sesuai denagn harapan kelompok atau masyarakat.
Dimana jenis-jenis dari pengendalian sosial bisa berupa cemooh,gossip,teguran,paksa,ajaran
agama dll. Hal itu bertujuan untuk mencapai keserasian antara stabilitas dan perubahanperubahan dalam masyarakat . dengan kata lain, pengendalian social bertujuan mencapai
keadaan damai melalui keserasian antara kepastian dan keadilan
Dalam pelaksanaannya Pranata pengendalian sosial didukung oleh beberapa lembaga-lembaga
sosia dimana diantaranya ada lembaga kepolisian,lembaga pengadilan,lembaga adat istiadat
dan tokoh masyarakat,sehingga pengendalian sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat
karena akan mengurangi terjadinya perilaku-perilaku yang menyimpang.jika pengendalian
social tidak di terapkan , maka akan mudah terjadi penyipangan-pemyimpangan dalam
pelaksanaan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Depdiknas.2010. kurikulum GRAHA PUSTAKA. Jakarta : Depdiknas


2. Suyatno Bagong . 2008 . jenis macam pengendalian social dan pengertian pengendalian social
pengetahuan sosiologi.
3. Waridah, siti, Q., dkk.2004. Sosiologi Kurikulum 2004 kelas 1 SMA. Jakarta : Bumi Aksara .

Anda mungkin juga menyukai