Anda di halaman 1dari 7

Perbedaan Pengertian

Dolus Dan Culfa Serta


Bentuk – Bentuknya

Dosen Pengampu : Nasran S.Pd M.Pd


Nama kelompok
Basran Sirula A32121071
Elma Tiana A32121099
Pengertian
Dolus (sengaja) dan Culpa (lalai)

Dalam hukum pidana masuk dalam pembahasan mengenai asas kesalahan (culpabilitas) sebagai salah
satu asas fundamental dalam hukum pidana yang pada prinsipnya menyatakan bahwa seseorang tidak
dapat dipidana tanpa adanya kesalahan dalam dirinya. Dalam dolus, sikap batin orang yang
melakukannya adalah berbeda. Sikap batin orang yang melakukannya adalah menentang larangan.
Culpa dapat diartikan kealpaan, adalah seseorang
dapat dipidana bila kesalahannya itu berbentuk
kealpaan.

misalnya, menurut Pasal 359 KUHP yaitu dapat


dipidana seseorang yang menyebabkan matinya
orang lain karena kealpaan.

Contoh lain delik-delik culpa dalam KUHP


adalah:Pkn: bakaran, atau Pasal 360 yaitu karena
kealpaan menyebabkan orang lain mendapatkan
luka-luka berat, atau Pasal 232 yaitu karena
kealpaannya menimbulkan rusaknya segel dalam
penyitaan, atau Pasal 231 (4) yaitu kealpaannya
menyebabkan dikeluarkannya barang-barang
dari sitaan.
Perbedaan Dolus dan Culfa

Perbedaan antara dolus eventualis dengan culpa lata yang disadari (alpa) menurut Satochid
Kartanegara adalah sebagai berikut :Schuld dengan kesadaran (culpa lata yang disadari atau alpa)
ini terdapat apabila si pelaku dalam melakukan perbuatan dapat membayangkan atau menduga
akan timbulnya suatu akibat, akan tetapi walaupun ia berusaha untuk mencegah timbulnya akibat
itu akibatnya tetap timbul. Dolus Eventualis itu apabila seseorang melakukan sesuatu perbuatan
untuk mencapai maksud tertentu sedangkan dalam pada itu ia dapat membayangkan bahwa
apabila yang bersangkutan melakukan perbuatan yang dimaksudkan itu mungkin akan timbul
akibat lain yang bukan menjadi tujuannya dan yang juga dilarang dan diancam hukuman oleh
peraturan perundang - undangan.
Bentuk – bentuk colus dan culfa

Bentuk kealpaan Kealpaan yang tidak disadari


(onbewuste culpa)
Kealpaan yang disadari (bewuste
culpa)Yaitu apabila pelaku didalam
melakukan perbuatan dapat apabila pelaku melakukan perbuatan
menyadari, dapat membayangkan, disadari, atau tidak disadari yang
atau dapat menduga tentang apa yang diperhitungkan adanya kemungkinan
dilakukan beserta akibatnya yang akan timbul suatu akibat yang dilarang
terjadi (kecelakaan) akan tetapi dan diancam dengan undang-undang,
meskipun ia percaya dan berharap padahal seharusnya ia
serta berusaha untuk mencegah memperhitungkan sebelumnya akan
timbulnya suatu akibat itu, namun timbul suatu akibat, seharusnya pelaku
akibat itu terjadi juga. dapat membayangkannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai