0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan12 halaman
Culpa dapat diartikan kealpaan dan terdapat dua jenisnya, yaitu culpa lata atau kealpaan berat dan culpa levis atau kealpaan ringan. Syarat culpa adalah pelaku dapat memperkirakan timbulnya akibat dari perbuatannya namun tidak melakukan penghati-hatian. Perbedaan culpa dengan dolus adalah dolus merupakan tindakan yang disengaja sedangkan culpa tidak disengaja.
Culpa dapat diartikan kealpaan dan terdapat dua jenisnya, yaitu culpa lata atau kealpaan berat dan culpa levis atau kealpaan ringan. Syarat culpa adalah pelaku dapat memperkirakan timbulnya akibat dari perbuatannya namun tidak melakukan penghati-hatian. Perbedaan culpa dengan dolus adalah dolus merupakan tindakan yang disengaja sedangkan culpa tidak disengaja.
Culpa dapat diartikan kealpaan dan terdapat dua jenisnya, yaitu culpa lata atau kealpaan berat dan culpa levis atau kealpaan ringan. Syarat culpa adalah pelaku dapat memperkirakan timbulnya akibat dari perbuatannya namun tidak melakukan penghati-hatian. Perbedaan culpa dengan dolus adalah dolus merupakan tindakan yang disengaja sedangkan culpa tidak disengaja.
ah seseorang dapat dipidana bila kes alahannya itu berbentuk kealpaan CONTOH Pasal 189 yaitu karena kealpaan menyebabkan ke bakaran, atau Pasal 360 yaitu karena kealpaan menyebabkan or ang lain mendapatkan luka-luka berat, atau Pasal 232 yaitu karena kealpaannya menimbulkan rusaknya segel dalam penyitaan, atau Pasal 231 (4) yaitu kealpaannya menyebabkan dik eluarkannya barang-barang dari sitaan DOLUS
Dolus dapat diartikan kesengajaan. A
rtinya delik dolus diperlukan adanya u nsur kesengajaan CONTOH
Pasal 354 yaitu dengan sengaja melukai or
ang lain, atau, Pasal 231 yaitu dengan sengaja mengeluar kan barang-barang yang disita, atau, Pasal 232 (2) yaitu dengan sengaja merusa k segel dalam penyitaan, atau, Pasal 187 yaitu dengan sengaja menimbulk an kebakaran. BEBERAPA ISTILAH CULP A Di dalam Undang-Undang untuk menyatak an “kealpaan” dipakai bermacam-macam is tilah yaitu: schuld, onachtzaamhid, emstige raden heef om te vermoeden, redelijkerwij s moetvermoeden, moest verwachten, dan di dalam ilmu pengetahuan dipakai istilah c ulpa yang artinya KESALAHAN JENIS JENIS CULPA
Culpa levissima atau lichtste schuld (c
ulpa Levis), artinya adalah kealpaan y ang ringan culpa late atau merkelijke schuld, gro ve schuld artinya adalah kealpaan ber at (culpa Lata) Tentang adanya culpa levissima para ahli menyatakan dij umpai di dalam jenis kejahatan, oleh karena sifatnya yan g ringan, akan tetapi dapat di dalam hal pelanggaran dar i buku III KUHPidana, sebaliknya ada pandangan bahwa c ulapa levissima oleh Undang-Undang tidak diperhatikan sehingga tidak diancam pidana. Sedangkan bagi culpa la ta dipandang tersimpul didalam kejahatan karena kealpa an. ELEMEN CULPA
Tidak mengadakan penduga-duga terhada
p akibat bagi si pembuat (voorzien-baarhei d); b. Tidak mengadakan penghati-hati menge nai apa yang diperbuat atau tidak diperbua t (onvoorzictigheid). KESIMPULAN
Kesengajaan dalam tindak pidana ad
alah apabila yang melakukan tindak p idana dengan sadar, mengetahui dan menghendakinya atau juka tidak mel akukannya (ia diam) tapi ia setuju de ngan tindakan tersebut dan membiar kan tindak pidana tersebut. Pengertian Culpa secara umum adala h bentuk kesalahan yang tidak diseng aja sehingga derajatnya berada di ba wah dolus atau kesalahan yang disen gaja. Syarat culpa adalah pelaku dap at memperkirakan timbulnya akibat d an tidak adanya penghati – hati. Jenis culpa yaitu culpa lata dan culpa levis Hukum pidana adalah aturan/kaedah/norma-norma yan g belaku dalam suatu Negara. Sedangkan Kealpaan adal ah suatu struktur yang sangat gecompliceerd. Dia menga ndung dalam satu pihak kekeliruan dalam perbuatan lahi r, dan menunjuk kepada adanya keadaan bathin yang te rtentu, dan dilain pihak keadaan bathinnya itu sendiri”. S elanjutnya dikatakan: “jika dimengertikan demikian, mak a culpa (kealpaan) mencakup semua makna kesalahan d alam arti luas yang bukan berupa kesengajaan. Beda kes engajaan daripada kealpaan ialah bahwa dalam kesengaj aan ada sifat yang positif yaitu adanya kehendak dan pe nyetujuan yang disadari daripada bagian-bagian delik ya ng meliputi oleh kesengajaan, sedang sifat positif ini tida k ada dalam kealpaan.