Makalah,
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Kesehatan)
Oleh,
Danur Chresno Aji
190103001
Oleh,
Danur Chresno Aji
190103001
Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Adapun makalah yang saya buat ini berjudul “Kasus
Malpraktek Khitan”. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk meningkatkan
pemahaman tentang masalah ini. Selain itu, makalah ini juga ditulis sebagai salah
satu pemenuhan tugas perkuliahan Hukum Kesehatan sehingga informasi yang
terkandung di dalamnya bisa dijadikan sebagai media pembelajaran bagi
mahasiswa khususnya dan dosen pengampu pada umumnya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah
ini masih jauh dari sempurna, karena makalah ini mungkin masih ada kesalahan
serta kekurangan, untuk itu kritik dan saran pembaca sangat diperlukan guna
melengkapi makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi
pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua. Amiin
Penulis
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
ABSTRAK.........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pembahasan.............................................................................................3
2.1.1 Analisa kasus terkait pembuktian malpraktik Khitan..........3
2.1.2 Kendala dalam menentukan salah tidaknya kasus malpraktik
khitan.............................................................................................5
2.1.3 Penerapan KUHP pada kasus malpraktik khitan.................5
3.1 Kesimpulan..............................................................................................6
3.2 Saran........................................................................................................6
3.3 Daftar Rujukan .......................................................................................7
Pendahuluan
Namun adakalanya hasil yang dicapai tidak sesuai dengan harapan masing-
masing pihak. Dokter tidak berhasil menyembuhkan pasien, adakalanya pasien menderita
cacat atau bahkan sampai terjadi kematian dan tindakan dokterlah yang diduga sebagai
penyebab kematian tersebut. Dan bisa merambah dalam jenis Malpraktek Pidana
(CriminalMalpractice) Terjadi apabila pasien meninggal dunia atau mengalami cacat
akibat dokter atau tenaga kesehatan lainnya kurang hati-hati atua kurang cermat dalam
melakukan upaya penyembuhan terhadap pasien yang meninggal dunia atau cacat
tersebut. Malpraktek medis yang dipidana membutuhkan pembuktian adanya unsur culpa
lata atau kelalaian berat atau “zware schuld” dan pula adanya akibat fatal atau serius.
Malpraktek pidana karena kesengajaan (intensional), Malpraktek pidana karena
kecerobohan (recklessness), Malpraktek pidana karena kealpaan (negligence), Malpraktek
Administratif (Administrative Malpractice).Maraknya kasus malpraktik yang menimpa
terjadi dalam beberapa tahun terakhir, membuat masyarakat mempertanyakan kualitas
medis di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, mulai dari balita hingga orang dewasa kerap
menjadi korban dari pelayanan buruk dan tidak profesional yang dilakukan oleh pihak
rumah sakit dan tenaga medis.
Pembahasan
2.1 Pembahasan
2.1.1 Analisa kasus terkait pembuktian malpraktik Khitan.
2. Ada obyek
3. Harus legal
Dari kasus diatas terbukti bahwa pelaku kesehatan atau tenaga kerja
kesehatan tidak memenuhi SOP atau tidak dilengkapi surat izin atau surat registrasi
lainnya yang tentu saja tidak punya kewenangan melakukan tindakan medis termasuk
menyunat/mengkhitan dan terbukti bersalah dan melakukan malpraktik. Dan
melanggar dengan pasal 360 ayat 1 KUHP dan pasal 84 ayat 1 Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. Dengan jeratan pasal tersebut
tersangka terancam hukuman kurungan di atas lima tahun penjara.
3.2 Saran
https://www.suara.com/news/2016/11/14/063500/salah-potong-mantri-sunat-jadi-
tersangka