Di dalam beberapa literature hokum pidana antara lain tulisan Vos (1950 : 121),
Jonkers (1946 : 55) dan D. Hazewinkel Suringa (1968 : !07-108) dapat disusun
beberapa jenis dan pengertian yang lain dan pengertian yang lain dari pembagian
dolus, yang terdiri atas :
a. dolus generalis, yaitu kesengajaan yang ditujukan kepada orang banyak atau
kesengajaan tidak ditujukan kepada orang banyak melainkan kepada seseorang
akan tetapi untuk mencapai tujuanya diperlukan lebih banyak perbuatan yang
dilakukan. Misalnya, melempar bom ditengah-tengah orang-orang berkerumun.
Misalnya, mendorong seorang wanita hamil dari suatu tangga sehingga jatuh
dengan mengakibatkan gugurnya kandungan. Bangunan dolus yang demikian ini
sudah banyak tidak diikuti, seperti halnya sengaja melakukan penganiayaan tetapi
akibat perbuatanya si korban menjadi mati, yang dalam peristiwa ini pembuat
dituntut pasal 351 ayat 3 dan bukan oleh pasal 338 KUHP.
c. dolus determinatus, yaitu kesengajaan yang ditujukan kepada tukuan tertentu, baik
terhadap pada pembuatnya maupun pada akibat perbuatanya. Apabila tujuan yang
dimaksudkan hanya semata-mata dipandang sebagai objek tidaklah mempunyai
arti karena tidak pernah ada.
e. Dolus alternatives, yaitu kesengajaan dari pembuat menghendaki akibat yang satu
atau akibat ynag lain, jadi memilih diantara dua akibat. Misalnyasi pembuat
bertujuan untuk membunuh terhadap A atau B saja, dan untuk membunuh orang
sebanyak mungkin seperti terror yang disebut kesengajaan umum atau generalis;
MACAM-MACAM KESENGAJAAN
a. Dolus Premiditatus
b. Dolus Determinatus dan Indeterminatus
c. Dolus Alternativus
d. Dolus Inderectus, Versari in re illicita
e. Dolus Directus
f. Dolus Genealis
Macam-macam kesengajaan
n Aberratio ictus: seseorang yang sengaja melakukan tindak pidana untuk tujuan
terhadap objek tertentu, namun ternyata mengenai objek yang lain.
n Dolus premeditatus: dolus dengan rencana terlebih dahulu (353, 340, 342) >< dolus
repentinus
n Dolus alternativus: kesengajaan dengan pembuat dapat memperkirakan satu dan lain
akbat. Misalnya meracuni sumur.
n Dolus directus: kesengajaan tidak hanya ditujukan kepada perbuatannya, tetapi juga
kepada akibat perbuatannya.
n Dolus indirectus: bentuk sengaja ini ada dalam Code Penal, misal dalam pertengkaran,
seseorang mendorong orang lain, kemudian terjatuh dan tergilas mobil.
n Dolus malus: seseorang dipidana jika ia sadar bahwa perbuatannya melawan hukum.
Bentuk ini tidak dianut karena KUHP menganut sengaja tidak berwarna.