Anda di halaman 1dari 8

Soal Hk. Pidana Thn.

2k16/2k17

1. Terangkanlah unsur2 yang terkandung dalam pengertian pidana dan tunjukan perbedaan

dan persaamaan atara pidana dan tindakan!

Unsur yang terkandung dalam pengertian pidana adalah:

 Yang menjatuhkan pidana adalah negara, melalui penegak hukum (hakim-

pengadilan)

 Adanya penderitaan (pederitaan fisik, psikis, dan biologis)

 Hanya dijatuhkan kepada yang culpabilitas/salah

Perbedaan Pidana dan Tindakan:

 Pidana berorientasi ke belakang karena sifatnya membalas, sedangkan Tindakan

berorientasi ke masa yang akan datang karena sifatnya memperbaiki

 Pada Pidana keadilannya disebut Retributive Justice (Keadilan yang Membalas),

sedangkan pada Tindakan keadilannya disebut Restorative Justice

Persamaan Pidana dan Tindakan

 Sama2 menimbulkan penderitaan (psikis, fisik, dan biologis)


2. Jelaskan perkembangan teoritis tentang tujuan pemidanaan dan apakah tujuan

pemidanaan itu perlu diatur dalam KUHPidana!

Dalam perkembangannya, teori-teori pemidanaan mengenal adanya 3 macam aliran,

yaitu:

 Aliran Klasik

Aliran klasik pada prinsipnya hanya menganut sistem sanksi tunggal berupa jenis

sanksi pidana. Berkaitan dengan hal tersebut, Sudarto menyatakan bahwa aliran

klasik tentang pidana bersifat retributif dan refresif terhadap tindak pidana.

 Aliran Modern

Aliran modern lahir pada abad XiX, yang mencari sebab kejahatan dengan memakai

metode ilmu alam dan bermaksud untuk langsung mendekati atau mempengaruhi

penjahat secara positif sejauh dia masih dapat diperbaiki. aliran modern memandang

kebebasan berkehendak manusia banyak dipengaruhi oleh watak dan lingkungannya

sehingga tidak dapat dipersalahkan dan dipidana. apabila digunakan istilah pidana,

menurut aliran modern harus tetap diorientasikan pada sifat-sifat si pelaku, karena

aliran ini bertitik tolak dari pandangan determinisme dan menghendaki adanya

individualisasi pidana yang bertujuan mengadakan resosialisasi terhadap pelaku

kejahatan.

 Aliran Neoklasik

Aliran ini menitikberatkan konsepsinya pada kebebasan kehendak manusia (doctrine

of free will), yang mulai mempertimbangkan adanya kebutuhan pembinaan

individual terhadap pelaku tindak pidana. aliran ini berpangkal dari aliran klasik

yang dalam perkembangannya kemudian dipengarungi aliran modern. aliran

neoklasik menyatakan dengan tegas bahwa konsep keadilan sosial berdasarkan

hukum, tidak realistis bahkan tidak adil.


3. Pidana penjara sebagai salah satu jenis sanksi pidana sering mendapatkan kritik dalam

pelaksanaannya, terngkanlah upaya apa yang ditempuh melalui kebijakan legislatif untuk

menghindari dampak buruk dari pelaksanaan pidana penjara tersebut!

4. Jelaskan beberapa bentuk opzet berikut contohnya!

 Kesengajaan sebagai tujuan (opzet als oogmerk)

Untuk mencapai suatu tujuan (dolus directus). Dalam hal ini pembuat bertujuan

untuk menimbulkan akibat yang dilarang. Contohnya seseorang yang berniat

mencuri suatu barang karena pelaku menginginkan barang tersebut.

 Kesengajaan dengan sadar kepastian (opzet met zekerheidsbewustzijn)

Kesengajaan dengan sadar kepastian adalah apabila si pelaku dengan perbuatannya

tidak bertujuan untuk mencapai akibat yang menjadi dasar dari perbuatn pidana.

Tetapi, ia tahu benar bahwa akibat itu pasti akan mengikuti perbuatannya tersebut.

Contoh: peristiwa ”Thomas van Bremerhaven”, yaitu perbuatan seseorang berupa

memasukkan dalam kapal laut, yang akan berlayar di laut, suatu mesin yang akan

meledak apabila kapal itu sudah ada di tengah laut. Dengan peledakan ini kapal akan

hancur, dan kalau ini terjadi, pemilik kapal akan menerima uang asuransi dari

perusahaan asuransi. Dalam merancangkan kehendak ini si pelaku dianggap tahu

benar, bahwa apabila kapal hancur, para anak kapal dan penumpang lainnya akan

tenggelam di tengah laut dan akan mati semua. Dengan demikian, meskipun

kematian orang-orang ini tidak masuk tujuan si pelaku, namun tetap dianggap ada
kesengajaan si pelaku itu, dan maka dari itu si pelaku dapat dipersalahkan

malakukan tindak pidana pembunuhan.

 Kesengajaan dengan sadar kemungkinan (dolus eventualis atau voorwaardelijk-

opzet).

Kesengajaan dengan kemungkinan berarti apabila dengan dilakukannya perbuatan

atau terjadinya suatu akibat yang dituju itu maka disadari bahwa adaya kemungkinan

akan timbul akibat lain. Dalam hal ini, ada keadaan tertentu yang semula mungkin

terjadi kemudian ternyata benar-benar terjadi. contoh: meracuni seorang bapak, yang

kena anaknya.

5. Uraikan pembagian strafuitsluitingsground menurut doktrin!

Berdasarkan doktrin juga dibedakan alasan penghapus pidana menurut sifatnya, yaitu:

 Karena adanya alasan pembenar (rechtvaardigingsgronden)

Yaitu alasan yang menghapuskan sifat melawan hukumnya perbuatan, berkaitan

dengan tindak pidana ( strafbaarfeit ) yang dikenal dengan istilah actus reus di

Negara Anglo saxon.

 Karena adanya alasan pemaaf (schulduitsluitingsgronden)

Yaitu alasan yang menghapuskan kesalahan terdakwa, berkaitan dengan

pertanggungjawaban (toerekeningsvatbaarheid) yang dikenal dengan istilah mens

rea di Negara Anglo saxon.


6. Jelaskan gugurnya hak menuntut, yaitu dalam hal klachtdelict, double jeopardy, matinya

tersangka, daluarsa, dan afdoening buiten process!

Delik aduan (Klacht Delict) adalah suatu delik yang diadili apabila yang

berkepentingan atau yang dirugikan mengadukannya. Bila tidak ada pengaduan, maka

Jaksa tidak akan melakukan penuntutan. Mohc. Anwar mengatakan bahwa “delik aduan

adalah tindak pidana yang hanya dapat dituntut atas permintaan dari pihak penderita atau

korban”.

double jeopardy adalah suatu prosedur dalam pembelaan bagi terdakwa bahwa ia tak

dapat diadili lagi berdasarkan dakwaan yang sama berdasarkan suatu putusan yang telah

dijatuhkan oleh hakim.

Matinya tersangka, adalah dimana tersangka pelaku tindak pidana telah mati dan tidak

dapat dituntut dan pidana tidak dapat diwariskan sehingga tidak bisa dilakukan proses

pemidanaan.

Daluarsa, yaitu hak menuntut hilang karena saksi2 telah sulit ditemukan, sekmakin

hilangnya ingatan, dan alat bukti dapat hilang.

Afdoening buiten proses, yaitu hak menuntut hilang karena sudah ada penyelesaian

perkara di luar pengadilan.

2k17/2k18

6. Uraikan apakah yang dimaksud dasar peringanan dan dasar pemberantan pidana!

 Peringanan Pidana

Menurut Jonkers (Zainal Abidin Farid, 2007;493), bahwa sebagai unsur peringanan

atau pengurangan pidana yang bersifat umum adalah:

 Percobaan untuk melakukan kejahatan (Pasal 53 KUHP)

 Pembantuan (Pasal 56 KUHP)


 Strafrechtelijke minderjatingheld, atau orang yang belum cukup umur(Pasal 45

KUHP).

 Pemberatan Pidana

Adalah dasar yang menyebabkan pidana yang diancam terhadap seseorang

menjadi lebih berat dibandingkan dengan pidana yang diancamkan pada umumnya.

Dalam KUHPidana, dasar pemberatan dibagi dua atas kategori khusus dan umum.

Kategori Khusus

a. Delik2 yang Dikalifisir, seperti pasal 356 KUHP tentang penganiayaan kepada

anggota keluarga batin, pasal 351 ayat (2) KUHP tentang penganiayaan yang

mengakibatkan luka berat, dan pasal 365 ayat (4) dan pasal 349 KUHP

b. Delik2 tertentu yang dilakukan oleh orang tertentu dalam keadaan

tertentu, seperti pasal 374 mengenai penggelapan yang dilakukan berhubungan

dengan pekerjaan, jabatan, atau beruapa suapan uang

Kategori Umum

a. Recidive/Pengulangan Tindak Pidana

b. Abuse of Powr (Pasal 52 KUHP)

c. Pidana Terhadap Benderaan Kejahatan (Pasal 52a KUHP)

Recidive, terjadi dalam hal seseorang yang telah melakukan suatu tindak pidana

dan yang telah dijatuhi pidana dengan seuatu putusan hakim yang berkekuatan

hakim tetapi kemudian melakukan suatu tindak pidana lagi

Pasal 52a KUHP, mengatur kejahatan yang menggunakan benderan

kebangsaan Republik Indonesia Serikat sebagai sarana untuk melakukan kejahatan,

bukan sebagai objek kejahatan.

Pasal 52 KUHP, mengatur tentang penyalahgunaan kewenangan yang

diperoleh karena jabatan. Tindakan2 tersebut berupa:


 Melanggar suatu kewajiban khusus dari jabatan

 Memakai kekuasaan jabatannya

 Mengunakan kesempatan dari jabatannya

 Menggunakan sarana yang diberkan karena jabatan

7. Jelaskan terminologi hukum pidana: noodweer, noodtoestand, ne bis in idem!

 Noodweer, artinya pembelaan diri dalam keadaan terpaksa (Pasal 49 KUHP)

Apabila kepentingan-kepentingan hukum tertentu dari seseorang itu mendapat

serangan secara melawan hukum dari orang lain, maka pada dasarnya orang dapat

dibenarkan untuk melakukan sesuatu pembelaan terhadap serangan tersebut,

walaupun dengan cara yang merugikan kepentingan hukum dari penyerangnya, yang

di dalam keadaan biasa cara tersebut merupakan suatu tindakan yang terlarang di

mana pelakunya telah diancam dengan sesuatu hukuman.

Jadi apabila seseorang itu oleh seseorang penyerang telah diancam akan

ditembak dengan sebuah revolver atau telah diancam akan ditusuk dengan sebilah

pisau, maka orang dapat dibenarkan untuk melakukan suatu perlawanan, misalnya

dengan memukul tangan si penyerang yang menggenggam revolver atau pisau itu

dengan mempergunakan sepotong kayu atau sebatang besi agar revolver atau

pisaunya itu dapat terlepas dari tangannya, walaupun dengan cara memukul tangan

si penyerang itu, orang yang melakukan perlawanan akan membuat si penyerang

menjadi terluka, bahkan orang yang melakukan perlawanan tersebut dapat

dibenarkan untuk membunuh penyerangnya yaitu apabila perbuatan di penyerang

secara langsung telah mengancam nyawanya.

 Noodtoestand, artinya keadaan darurat, keadaan terpaksa (Pasal 49)


yakni keadaan memaksa yang telah timbul bukan karena adanya sesuatu

perbuatan yang telah dilakukan oleh seorang manusia.

Sebagai contoh noodtoestand itu adalah peristiwa dua orang pelaut yang

secara bersama-sama berpegangan pada sebuah balok untuk menyelamatkan nyawa

mereka, oleh karena kapal yang mereka tumpangi telah tenggelam ke dalam laut,

kemudian salah seorang dari mereka secara terpaksa mendorong kawannya hingga

yang terakhir ini meninggal dunia tenggelam, yakni dengan maksud untuk

menyelamatkan diri sendiri.

 Ne bis in idem, artinya tidak boleh satu perkara yang sama yang sudah diputus,

diperiksa dan diputus lagi untuk kedua kalinya oleh pengadilan (Pasal 76)

Anda mungkin juga menyukai